FF/EXO/Grateful Day/Chanyeol-Minyoung

0 komentar

GRATEFUL DAY


Title                       : Grateful Day
Author                  : Mika Bellamy
Cast                       :
-          Park Chanyeol
-          Yoon Minyoung

 Yah finally i come back with this FF, not a special FF just ordinary. Alur cerita yang biasa, dengan cerita yang super biasa. But i do like to do this FF, because i’ll when i get bored in the office. Hope you’ll enjoy it (if there’s is same plot or story yah, every human has their own imagination, kesamaan hanyalah salah bentuk ketidaksengajaan)
Alright, see u in my next FF. Aku pengen buat project FF tapi ga kesampean terus. Huhuhu (nangis dipojokan bareng Sehun)

Enjoy it.

Kepala pria bertubuh jangkung dengan suara khasnya sedari tadi terus saja menggeleng-geleng ke 
kanan dan ke kiri, bukan, pria itu bukan sedang mendengar musik, bukan juga karena dia tidak paham 
akan sesuatu, tapi dia sedang memperhatikan sebuah metronom di hadapannya. Bahkan saking 
seriusnya pria itu mengabaikan gadis cantik yang menatapnya jengah karena harus menunggu pria itu 
selesai memperhatikan benda segitiga yang masih  saja bergerak ke kanan dan ke kiri.

“ kau mau memperhatikan sampai jarumnya berhenti, Park Chanyeol?” tanya gadis dengan raut 
wajah yang super kesal dengan tangannya yang melipat di dada.

“ mungkin” jawab Pria yang bernama Park Chanyeol tersebut

“ arghhh, kau super menyebalkan Park Chanyeol” sungut gadis itu lalu berbalik untuk menjauhi pria 
jangkung yang aneh itu, kakinya sengaja ia hentak-hentakkan dengan upaya agar Chanyeol 
memperhatikannya. Namun Chanyeol tetaplah Chanyeol, dia tetap tak bergeming dari metronom di 
hadapannya.

“ aku lama-lama gila pacaran dengan alien seperti dia” sungut Minyoung perlahan mulai 
meninggalkan kekasihnya yang terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, bahkan hanya untuk melihat 
wajah Minyoungpun tidak

“ kau gila dan kau mencintaiku” ucap Chanyeol namun tidak mengikuti langkah Minyoung yang 
pergi.

Minyoung tidak habis fikir kenapa dia bisa mencintai pria bernama Park Chanyeol, 3 tahun yang lalu 
tepatnya saat usia Minyoung baru menginjak 15 tahun ia tidak sengaja menabrak seorang pria dengan 
sepedanya, namun karena lukanya lebih parah daripada yang di tabrak, ia malah yang dibantu oleh 
sang korban, pria itu adalah Chanyeol, walau kakinya terluka pria itu membopong tubuh Minyoung 
ke rumah sakit terdekat. Dan dari situlah Minyoung tidak bisa lepas dari seorang Park Chanyeol.

Iapun tak tahu kenapa tidak bisa memarahi Chanyeol atau mengatakan kata putus terhadap pria 
jangkung itu, Chanyeol super menyebalkan, ia tidak romantis, jarang perhatian dan sedikit jorok. 
Namun ada sisi lain Chanyeol yang membuat Minyoung selalu lupa akan masalahnya atau 
kekesalannya pada pria itu. Chanyeol adalah happy virus, ia bisa tiba-tiba membuat Minyoung 
tertawa terbahak-bahak dengan tingkah polahnya dan akhirnya melupakan amarahnya.

Tapi mungkin itulah yang namanya cinta, Minyoungpun sebenarnya tidak tahu arti cinta sebenarnya. 
Ia hanya merasa nyaman dengan keberadaan Chanyeol sebagai kekasihnya. Tapi yah begitulah gadis 
itu harus banyak-banyak mengelus dada sabar menghadapi Chanyeol yang tiba-tiba sibuk dengan 
dunianya sendiri.

“ Yoon, kau marah?” tanya Chanyeol dengan wajah biasanya pada Minyoung yang sedang 
menyeruput moccacinnonya, ini sudah jam pulang sekolah dan Chanyeol baru menemui Minyoung 
setelah asyik dengan metronomenya

“ kau tidak membawa metronom-mu?” tanya Minyoung tanpa menatap Chanyeol

“ kau kan pacarku, buat apa aku bawa metronomku” aishh inilah kebiasaan Chanyeol, ia dapat 
membuat hati Minyoung luruh dengan kata-kata super cheesy alias gombalnya. Tangannya 
mengambil moccacinno yang sedang diminum Minyoung, membuat bibir gadis itu sedikit basah 
akibat cipratan minuman itu dari sedotannya

“ Yak, Park Chanyeol!!”

Mata Minyoung terbelalak, ia sangat tidak siap dengan apa yang dilakukan Chanyeol sekarang. 
Menciumnya bahkan menyesap bibirnya. Dasar Chanyeol gila, umpat Minyoung

“  aku membersihkan bibirmu” ucapnya santai

Dan lihat bagaimana ekspressi Minyoung, ia lemas. Ini juga yang Minyoung tidak pernah bisa marah 
lama kepada Chanyeol, karena pria jangkung itu bisa membuat jantung Minyoung berdegub kencang, 
sehingga  amarahnya pun selalu meredam jika pria itu bersikap menyebalkan atau mengesalkan.

Kini pria itu duduk di sebelah Minyoung

“ kau marah?” tanyanya dengan suara super lembut

Minyoung menggeleng lalu meletakkan kepalanya di bahu Chanyeol, membuat pria itu harus melirik 
gadisnya dan melihat raut muka Minyoung yang datar.

“ kau kenapa?”

“ ani, hanya saja. Aku kadang suka kesal dengan dirimu. Aku ingin marah, tapi tidak bisa. Aku hanya 
takut perasaan ini membuatku gila” akhirnya apa yang selama ini Minyong pendam, ia keluarkan ke 
Chanyeol.

Chanyeol menjauhkan dirinya dari kepala Minyoung, membuat gadis itu mau tidak mau harus 
menegakkan kepalanya. Namun matanya menatap lurus ke bawah. Perlahan jemari Chanyeol 
menangkup pipi gadisnya.

“ dengar ya Yoonku yang bodoh, kau tidak akan gila hanya karena itu. Baiklah aku minta maaf kalau 
selama ini aku membuatmu kesal. Aku melakukan itu karena kau begitu menggemaskan”

“ termasuk mengacuhkanku?” potong Minyoung

“ ehmm itu tidak termasuk, baiklah maafkan aku juga jika aku terlalu sibuk dengan duniaku. Aku 
tidak bisa menahan diriku melakukan hal itu. Jadi aku butuh bantuanmu Yoonku yang bodoh”

“ bantuan?” tanya Minyoung

Chanyeol mengangguk “ jika aku sudah mulai mengacuhkanmu, kau harus menarik perhatianku, agar 
aku tidak jadi mengacuhkanmu”

“ caranya?”

Chanyeol menghela nafas, gadisnya ini memang sangat lama untuk mencerna sesuatu, namun terlalu 
sensitif untuk hal-hal kecil.

“ seperti ini”

CUP

Chanyeol menarik wajah Minyoung kearahnya dan mengecup secara bertubi-tubi permukaan wajah 
Minyoung bahkan bibirnya.

“ yak, yak...”

Minyoung mencoba menjauhkan diri dari Chanyeol, namun tangan Chanyeol menangkup pipinya, 
dan tenaganya lebih kuat dari pada Minyoung.

Puas melancarkan aksinya Chanyeol tersenyum

“ bersikap seperti itu lah jika aku mengacuhkanmu”

“ tidak mau! Kau makin membuatku kesal Park Chanyeol” Minyoung menurunkan dahinya ke atas 
meja

“ yoon”

“ jangan bicara padaku, aku marah padamu”

“ ayolah Yoon Minyoung” Chanyeol mendorong bahu Minyoung perlahan, namun lama kelamaan 
berubah menjadi pukulan yang cukup kencang namun itu cukup membuat Minyoung mengalihkan 
pandangannya ke Chanyeol.

“ kau mau menyakitiku?” tanya  Minyoung

“ maaf, aku hanya ingin mendapatkan perhatian darimu. Dan bagaimana aku bisa menebus 
kesalahanku?”

Alis Minyoung terangkat satu, pikirannya melayang memikirkan sesuatu. Saat Chanyeol menawarkan 
sebuah penawaran tentu saja ia harus memikirkan dengan baik agar ia merasa puas dan Chanyeol 
sedikit sadar akan sikapnya yang sering kali menyebalkan.

“ aku akan jadi Gennie, dan kau bisa minta apapun dariku”

“ jeongmal?” Chanyeol mengangguk pasti, ia yakin Minyoung tidak akan meminta yang aneh-aneh 
darinya, paling standar menyuruh Chanyeol untuk bersikap bodoh, menyuruh Chanyeol untuk tidak 
menyebalkan. Intinya Chanyeol mengira permintaan Minyoung akan berkaitan dengan dirinya.

“ baiklah, aku ingin. Kau membawa Sehun kemari, dan membolehkan aku menciumnya”

Mata Chanyeol langsung terbebelalak kaget, apa-apaan permintaan Minyoung. Apa ia tidak salah 
dengar? Sehun? Mencium? Oh tidak, Chanyeol harap kupingnya bermasalah sehingga apa yang ia 
dengar tadi adalah bukan sebenarnya.

“ yeol....oette? kau mau mengabulkannya?” tanya Minyoung sambil mengedip-ngedipkan matanya

“ Sehun.......Cium.......” tanya Chanyeol terbata, ia sepertinya tidak bisa membayangkan kekaihnya 
dengan lelaki lain, apalagi Sehun. Laki-laki yang sudah jelas menyukai Minyoung dan Minyoungpun 
menyukai lelaki itu.

“ aku yakin kau pasti tidak bisa mengabulkannya” Minyoung membalikkan badan membelakangi 
Chanyeol

“ ehm...itu.......tentu saja aku tidak bisa, kau milikku dan aku tidak bisa” ucap Chanyeol dengan nada 
awal tinggi lalu merendah, di balik itu, Minyoung tersenyum licik. Ia kemudian membalikkan 
badannya.

“ aku bercanda Park Chanyeol, aku tahu mana mungkin kau bisa mengabulkan permintaanku itu. Aku 
mengerjaimu bodoh”

“ kauuuuuu........”

Minyoung tersenyum maniiiiis sekali di hadapan Chanyeol, lalu memperlihatkan jari tengah dan 
telunjuknya membentuk ‘V’ lalu memeletkan lidahnya.

“ bagaimana, kau sebal?”

“ tentu saja” jawab Chanyeol lantang

“ Kau sering bersikap menyebalkan seperti ini, dan sekarang kau merasakan apa yang aku rasakan 
kan?”

Chanyeol menunduk, ia seperti di tohok ribuan jarum di dadanya, sakit sekali. Ia baru sadar bahwa 
selama ini sifat menyebalkannya membuat efek yang lumayan tidak enak. Dan ia bahkan sering 
melakukan ini pada Minyoung.

“ Gwaenchana, aku mengerti dirimu Yeol” Minyoung mengapit lengan Chanyeol, lalu menyenderkan 
kepalanya di bahu Chanyeol.

“ oleh sebab itu ku mohon sedikitlah bersikap wajar Yeol, kau boleh bercanda tapi jangan terlalu 
sering. Oette?”

“ ehmm, Maaf” Chanyeol mengecup puncak kepala Minyoung, ia merasa sangat beruntung dengan 
 kedewasaan Minyoung, oke ia sadar dengan sikapnya yang memang menyebalkan dan ia berjanji 
akan mengubahnya, walaupun ia tahu akan sulit sekali, karena itu adalah sifat bawaan Chanyeol dari 
lahir. Too much vitamin sampai ada beberapa yang mungkin overdose dengan vitamin dari Chanyeol 
salah satunya kekasihnya sendiri Minyoung.

“ aku tidak mennyuruhmu berubah Yeol, hanya kurangi sikap menyebalkanmu” ucap Minyoung 
seakan tahu apa yang dipikirkan pria jangkung disampingnya. Chanyeol mengembangkan senyum, ia 
rasa Minyoung punya bakat meramal, karena ia selalu tahu apa yang ia rasakan dan pikirkan.

“ arra, just tell when i’m not in the right way”

“ call” ucap Minyoung, tubuhnya tidak lagi menyandar di bahu Chanyeol, kini badan gadis itu 
berhadapan dengaan badan jangkung Chanyeol, menunjukan jari kelingkingnya agar Chanyeol bisa 
menautkan dengan kelingkingnya. Mungkin semacam perjanjian.

“ seperti anak-anak saja” Chanyeol berkata seperti itu dengan sambil menautkan kelingkingnya di 
kelingking Minyoung

“ sekarang kita mau apa?” tanya Chanyeol pada Minyoung, ia melirik jam di tangannya, waktu 
menunjukan pukul 5 sore, masih cukup sore untuk mereka berdua pulang.

“ yeol dirumahmu ada siapa?” tanya Minyoung

“ ehmm mungkin hanya ada Kai, ia pasti sedang bercinta dengan kekasihnya”

Sebuah pukulan pelan di kepala Chanyeol dari Minyoung sukses membuat Chanyeol terkejut, tidak 
sakit hanya saja ia bingung kenapa tiba-tiba Minyoung memukul kepalanya.

“ jangan berfikiran yang tidak-tidak”

“ aku serius, anak itu sudah sering melakukannya dengan Min Seo”

Mata Minyoung membelalak, tangannya kini menutup mulut Chanyeol dan menarik lelaki jangkung 
itu keluar cafe, setelah beberapa pasang mata melirik mereka karena topik yang ia bicarakan tadi. 
Kalau ada teman kampus Kai atau Min Seo tahu bisa jadi gosip tidak sedap tentunya.

Walaupun Minyoung tahu jaman sekarang perbuatan seperti itu sering di lakukan, tapi untuk dia dan 
Chanyeol, sekali Chanyeol mengajaknya ia akan segera memutuskan pria jangkung itu.Chanyeol 
mengikuti langkah Minyoung setelah keduanya keluar dari cafe, mulut Minyoung sedikit mengerucut 
tanda si empunya sedang dalam perasaan tidak baik.

“ kau marah lagi?”

“ bukan marah, harusnya kau tidak membicarakan hal itu, terlalu vulgar. Baru saja kau berjanji tidak 
akan bersikap menyebalkan. Tapi kau.......hikz hikz..............” bukannya melanjutkan perkataannya 
Minyoung malah terisak

“ Young kau kenapa? Maaf maaf, aku tidak tahu kalau aku berbicara seperti itu, aku akan dianggap 
menyebalkan”

“ bukan itu, tapi, kakiku”

Chanyeol melihat kearah bawah  dan betapa terkejutnya dia mendapati kaki Minyoung yang tertusuk 
paku, bahkan paku itu menembus bagian bawah sepatunya, Chanyeol buru-buru mengangkat tubuh 
Minyoung, menggendongnya ala Bridal dan berlari menuju klinik atau rumah sakit terdekat.

Kaki Chanyeol rasanya hampir patah, ia berlari cukup jauh dari cafe tadi untuk sampai ke klinik ini, 
di tambah beban tubuh Minyoung. Saat berlari tadi tidak berasa namun saat ini ia merasakan sakit. Ia 
dan Minyoung berada di dalam klinik, luka Minyoung sedang di obati, sedang kaki Chanyeol kini 
sedang di beri handuk hangat agar dapat merilek-kan kakinya.

“ kenapa kau berlari seperti orang gila?” tanya Minyoung saat melihat kaki Chanyeol

“ itu juga kan karena dirimu”

“ tapi tidak seharusnya kau berlari, harusnya kau menyetop taksi”

“ aku mana bisa berfikir”

Minyoung menggeleng, ia tadinya ingin marah, tapi melihat perjuangan Chanyeol, ia merasa tidak 
enak juga, karena dirinya lah lelaki jangkung itu bertindak bodoh, karena di juga Minyoung harus 
bersyukur karena pertolongan pertamanya tidak telat, paku yang hampir berkarat bisa saja 
menghilangkan kakinya.

Dengan kursi rodanya, Minyoung menghampiri Chanyeol yang tengah terduduk dengan kaki terjulur 
ke bawah. Perlahan Minyoung mengambil kaki Chanyeol lalu membawanya ke atas pahanya.

“ Young, apa yang kau lakukan?”

“ diam”

Perlahan tangan Minyoung memijat lembut kaki Chanyeol, dan pada saat itu juga Chanyeol seperti 
terkena sengatan listrik kecil yang membuat perutnya bergejolak.

“ terima kasih” ucap Minyoung, tangannya masih terus memijat kaki Chanyeol, pria itu hanya diam 
sambil mengangguk

“ karena diriku, kakimu seperti ini”

“ gwaenchana, itu namanya kita sehati. Kakimu terluka begiu juga dengan kakiku” Chanyeol 
berusaha membuat suasana lebih baik.   Minyoung sedikit memukul pelan kaki Chanyeol, membuat 
pria jangkung itu sedikit meringis bukan sakit, ia hanya kaget.

 “ kau menyebalkan Park Chanyeol” ucap Minyoung

“ aku tahu” Chanyeol menjawab

“ dan aku mencintaimu” Minyoung meneruskan kata-katanya

“ aku tahu” kini tangan panjang Chanyeol terulur untuk menyentuh puncak kepala Minyoung, 
mengelusnya dengan sayang. Ia tahu hati Minyoung sedang tidak enak, bermula dari dirinya yang 
mendiamkan Minyoung, membuat Minyoung jengkel, marah, sebal dan sekarang membuat 
Minyoung khawatir.

Salah satu tangan lain Chanyeol menarik kursi roda Minyoung agar mendekat ke tubuhnya, saat 
berada di jarak yang dekat ia memeluk tubuh gadisnya.

“ aku juga mencintaimu Young, sangat” Chanyeol menghirup aroma wangi dari rambut Minyoung, 
dan gadis dalam pelukannya itu terdiam.

“ maaf untuk hari ini, aku tahu aku sangat menyebalkan”

“ ehmm kau memang menyebalkan”

Minyoung membalas pelukan Chanyeol

“ hari ini mungkin meyebalkan, tapi aku senang, akhirnya aku memilki quality time berdua 
denganmu” sambung Minyoung

“ ehmm, dan aku juga tahu bahwa kau benar-benar mencintaiku”

Selama mereka berpacaran Minyoung jarang sekali mengungkapkan perasaannya, namun Chanyeol 
tahu bahwa gadis itu mencintainya, sikap dan perilakunya lah yang membuat yakin, dan hari ini 
Minyoung mendeklarasikannya, dan Chanyeol bahagia akan hal itu.

Chanyeol berterimakasih pada Tuhan untuk hari ini, dan Minyoungpun merasakan hal yang sama, 
kejadian yang terjadi hari ini membuatnya tahu bahwa pria yang kini memeluknya adalah pria yang 
menyebalkan namun sangat ia cintai.

GRATEFUL DAY FINISH

Be open enough to see oppurtunities

Be wise enough to be grateful

Be encourageous enough to be happy



XOXO
Mika Bellamy













Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense