FanFic//Diferent Birthday//Park Chanyeol-Yoon Minyoung

0 komentar

DIFFERENT BIRTHDAY
Title                       : Different Birthday
Author                  : Mika Bellamy
Cast                       :
-          Park Chanyeol
-          Yoon Minyoung



Jepang, 20 November 2000

Alunan lagu selamat ulang tahun terdengar, seorang gadis dengan rambut panjang sepinggang tengah 
bertepuk tangan di depan sebuah kue yang lilinnya bertuliskan angka 10. Senyumnya tampak melebar 
taktala moment tiup lilin hampir dekat, namun wajahnya berubah sedih bercambur marah saat 
moment tiup lilin yang dinantikannya di rusak. Anak laki-laki seumurnya tanpa perasaan bersalah 
tersenyum manis saat ia mendahului gadis itu untuk meniup lilinnya.

Tangis gadi itu pecah, namun sang anak laki-laki malah memeletkan lidahnya, membuat gadis itu 
makin menangis keras.

“ huwaaaa aku benci Chanyeol” ucap gadis itu

“ aku lebih membencimu, jelek!” ucap bocah laki-laki bernama Chanyeol

Korea, 20 November 2005

“ Minyoung-ah selamat ulang tahun ya” ucapan selamat ulang tahun memberondongi gadis bernama 
Minyoung, sang gadis bahkan sampai kewalahan menerima ucapan antusias dri teman-temannya.

“ Yak, Jelek”

Minyoung amat sangat mengenali suara itu, suara yang amat sangat ia benci, bahkan ia tidak pernah 
mengerti kenapa orang itu selalu bisa ada di dekat dirinya.

“ Park Chanyeol!!!!”

Entah apa yang terjadi pada seorang Park Chanyeol, mungkin otaknya bergeser dan salah satu 
syarafnya ada yang terjepit sehingga ia sangat membenci Minyoung, ehmm mungkin bukan benci, 
anak bernama Park Chanyeol itu suka sekali menjahili Minyoung. Membuat gadis bermarga Yoon itu 
menangis atau malu di hadapan temannya.

Dan Minyoung juga tidak mengerti kenapa orang tua mereka selalu membuat mereka untuk satu 
sekolah bersama, setelah pertemua pertama mereka saat ulang tahu Minyoung ke 10.

“ berhenti memanggilku jelek” ucap Minyoung

“ kau tidak sadar bahwa dirimu jelek?”

Minyoung menghela nafas, berdebat dengan Chanyeol sama saja seperti menegakkan benag dalam 
jarum, akan membuatnya kesal setengah mati. Seperti biasa Minyoung diam, lalu akhirnya menjauh 
dari Chanyeol.

“ ya Tuhan aku harap di ulang tahunku yang ke 20. Dia tidak ada di dekatku” doa Minyoung

Inggris, 20 November 2015

Daebak, itu satu kata yang keluar dari mulut Minyoung berkali-kali. Melihat dengan jelas kota 
idamannya, dan juga kekasihnya.

Sebuah tangan melingkar mesra di pinggang Minyoung

“ masih belum tidur?”

“ bagaimana aku bisa tidur di hari ulang tahunku? Aku bahkan belum dapat kadoku” ucap Minyoung 
lalu membalikkan tubuhnya dan menegadahkan tangannya di depan pria tampan yang tingginya 
sekitar 185 cm itu.

Pria tinggi itu sedikit menundukkan wajahnya, lalu menyentuh ujung hidung Minyoung dengan 
hidungnya.

“ kau yakin ingin hadiahmu?” tanya pria itu dengan wajah kharismanya

Minyoung tertunduk, ia malu, namun perlahan kepalanya mengangguk. Tangan Chanyeol menyentuh 
dagu Minyoung dan membawanya agar gadis itu melihatnya.

“ kau yakin?”

“ ehmm”

Chanyeol membalikkan kembali tubuh Minyoung, lalu membawa gadisnya itu untuk ke balkon 
apartemennya. Chanyeol masih berdiri di belakakang Minyoung,

“ tutup matamu”

“ apa harus?” tanya Minyoung

“ of course Yoon-ku sayang”

Minyoung menutup matanya perlahan, Chanyeol kemudian mengambil ponsel dari balik jaketnya. 
Mengetik beberapa kata, agar kejutannya untuk Minyoung berjalan sempurna. Balkon apartemen 
Minyoung sangat sempurna untuk menjalankan aksinya.

“ buka matamu saat hitungan ketiga”

Minyoung mengiyakan

“ satu.........”

“ dua.........”

“ ti......ga.........”

Minyoung perlahan membuka matanya, ia bingung karena tidak ada apa-apa. Ditangannya tidak ada 
kado, di depannya tidak ada kejutan kembang api atau apapun, bahkan sebuah kecupan atau ciuman 
dari Chanyeol. Minyoung mendengus

“ mana hadiaahku?” Minyoung merengek seperti anak kecil

Chanyeol kembali melingkarkan tangannya di pinggang Minyoung, memeluk gadisnya itu erat, 
kecupanpun Minyoung terima di pipi sebelah kirinya.

“ lihatlah kedepan sayang” bisik Chanyeol, yang membuat bulu kuduk Minyoung berdiri.

Mata Minyoung terbelalak, bahkan kini tidak bekerdip. Bukan kembang api bergambar love, bukan 
juga yang lain. Namun tepat di depan apartemennya, london eye yang biasanya pada malam hari 
lampunya menghiasi di sekitar kapsul pengamatannya. Namun kini ada yang berbeda. Lampunya itu 
membentuk gambar hati, lalu berubah menjadi huruf I lalu, bentuk hati lagi lalu bentuk U. Yang jika 
dirangkai membentuk kata I Love You.

“ bagaimana? Kau suka? Ehmm”

“ sangat, ini indah Yeol”

“ mau berfoto?” ajak Chanyeol, ia mengeluarkan ponselnya dan menarik Minyoung untuk 
mempoisikan dirinya dan juga Minyoung dengan latar belakang hadiahnya

Minyoung melihat hasil foto Chanyeol, matanya berbinar bahagia.

Minyoung langsung membalikkan tubuhnya, lalu langsung menghujani Chanyeol dengan sebuah 
ciuman, ciuman yang begitu menuntut, hingga Chanyeol, langsung menahan tengkuk Minyoung.

 Dering ponsel Minyoung menganggu kegiatan panas mereka. Minyoung menjauhkan kepalanya, dan 
itu sedikit membuat Chanyeol mengembungkan  pipinya kesal. Gadis itu langsung mengacuhkan 
Chanyeol dan kini tangannya sibuk dengan ponselnya, terkadang gadis itu tersenyum lalu tertawa 
geli.

“ pesan dari siapa?” tanya Chanyeol yang duduk di sebelah Minyoung diatas kasurnya

“ teman-temanku” jawab Minyoung

“ mereka membuat video lucu, lihat” Minyoung menunjukan ponselnya pada Chanyeol, membuat 
Chanyeol turut melihat ke layar ponsel Minyoung. Terlihat disana ada Jongin, Baekhyun, Sehun, 
Nari, Hana dan Kyuna tengah menari-nari ala india dan di terakhirnya mereka mengucapkan selamat 
ulang tahun untuk Minyoung

“ mereka aneh” ucap Chanyeol setelah melihat video tersebut

Minyoung menoyor kepala Chnyeol

“ kau yang aneh, kau tidak ingat 10 tahun lalu? Kau sangat aneh terhadapku. Kau membuatku 
membencimu, namun sekarang lihatlah. Kau bahkan calon suamiku. Cihhh”

Chanyeol menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, senyum malu terhias di wajahnya. Memori 
mengenai dirinya dulu yang sering kali mengerjai Minyoung terlintas jelas. Apalagi saat gadisnya itu 
berulang tahu, bagimana ia meniup lilin Minyoung, membuat mood Minyoung down dengan kata-
katanya.

Minyoung menatap tajam Chanyeol, lalu menangkup pipi laki-laki itu,

“ sekarang jelaskan kenapa kau suka mengataiku jelek waktu kecil?”

“ ehmm itu.....itu....” Chanyeol memutar bola matanya, mencoba mengalihkan perhatian namun pada 
intinya dia berfikir kenapa dulu ia suka mengatai Minyoung jelek

“ ara, kau tidak perlu menjawabnya. Kau malu kan kalau bilang aku cantik pada waktu itu, dan 
akhirnya kau malah mengataiku jelek. Lalu kau bersikap menyebalkan karena kau juga menyukaiku. 
Geuchi????”

Chanyeol tersenyum, gadisnya ini memang pintar. Jawaban yang harusnya sudah dapat ia jawab 
malah sudah terjawab sendiri oleh Minyoung.

“ Park Chanyeol, aku benar kan?” tanya Minyoung menegaskan

“ ehmm, kau  benar. Aku melakukan itu karena sedari kecil aku menyukaimu bodoh. Dan kenapa kau 
baru sadar baru-baru ini?”

“ kau yang bodoh, kenapa membuatku membencimu” Minyoung mengelak

“ itu karena kau yang tidak peka terhadap perasaanku” Chanyeol tidak mau kalah

“ ishhh, sikap menyebalkanmu mulai lagi”

Chanyeol menutup mulutnya, ia tidak mau di hari bahagia Minyoung, membuat mood gadisnya itu 
tidak enak.

“ maaf, aku yang bodoh”

Minyoung memeluk Chanyeol

“ gwaencahana, pada akhirnya aku milikmu kan? Untung saja aku waktu itu sakit. Kalau tidak kau 
pasti tidak akan mengungkapkan perasaanmu”

Seoul, 20 November 2011

Bunyi sirine ambulance terdengar menggema di sebuah komplek perumahan di daerah Seoul, mata 
anak laki-laki berusia 21 tahun terbelalak kaget ketika mobil ambulance tersebut berhenti di rumah 
yang sangat familiar baginya. Rumah Minyoung, 2 orang perawat terlihat tergesa turun dari mobil, 
membawa tandu masuk ke dalam rumah Minyoung, Mata Minyoung makin membelalak taktala 
melihat gadis bermarga Yoon itu tergeletak tak berdaya diatas tandu, sebelum dipindahkan ke 
ranjang dorong.

Nyonya Yoon terlihat ikut bersama mobil ambulance tersebut, dan terlihatlah Tuan Yoon yang masih 
berdiri di depan rumahnya sambil terus memperhatikan laju mobil ambulance yang perlahan 
meninggalkan rumahnya. Chanyeol langsung berlari menuju tuan Yoon sebelum pria paruh baya itu 
masuk ke dalam rumahnya.

“ Ehmm paman, Minyoung kenapa?”

“ oh Chanyeol-ah. Minyoung pingsan, tekanan darahnya sangat rendah akibat kurang istirahat 
ditambah mungkin pikirannya yang terlalu fokus dengan beasiswanya. Awalnya ia sudah di infus 
dirumah, namun tekanan darahnya tidak kunjung normal, sehingga ibunya Minyoung bersikeras 
membawanya kerumah sakit”

Chanyeol mengangguk mendengar penjelasan dari ayahnya Minyoung. Kurang istirahat? Apakah 
akibat hukuman yang harus ia terima karena keisengan Chanyeol tadi pagi? Ia ingat saat Minyoung 
ulang tahun, Chanyeol berbuat ulah di kampus, karena Minyoung yang berulang tahun maka 
Minyounglah yang menanggung perbuatan Chanyeol. Dan Chanyeol dengar Minyoung kena 
hukuman.

“ padahal ini hari ulang tahunnya” lanjut Tuan Yoon

“ ehmmm Paman, Minyoung berulang tahun hari ini”

Chanyeol membungkukkan badannya, saat Tuan Yoon pamit masuk kedalam rumah. Sebelum pria 
paruh baya itu menutup pintu rumahnya

“ paman, diaman Rumah Sakit Minyoung dirawat?”

“ Seoul hospital Nak Chanyeol”

  @Seoul Hospital

Nyonya Yoon agak terkejut melihat kedatangan Chanyeol dengan wajah penuh peluh dan juga nafas 
yang tersengal. Ia mendekati laki-laki bertubuh jaangkung itu dan mennayakan mengenai 
keberadaannya di rumah sakit dengan keadaan seperti itu.

“ apa Minyoung tidak apa-apa Bibi?”

Senyum lega terlihat di wajah Nyonya Yoon, ia pikir sesuatu yang buruk terjadi pada anak 
tetangganya itu. Ternyata bocah itu mengkhawatirkan anaknya.

“ Minyoung tidak apa-apa sayang, ia hanya kelelahan dan tekanan darahnya sangat rendah. Bibi 
hanya takut, makanya Minyoung bibi bawa ke rumah sakit”

Chanyeol mengangguk, matanya melirik ke ruangan dimana Minyoung terlihat masih lemah 
berbaring. Tangannya masih di suntik oleh cairan infus, bahkan hidungnya tersumbat tabung 
oksigen.

“ kau mau melihatnya?”

Chanyeol menggeleng “sepertinya ia butuh istirahat bi”

Chanyeolpun pamit undur diri, ia bahkan tidak tahu kenapa berlari kesetanan dari lantai bawah 
keruangan tempat Minyoung dirawat. Dan dengan bodohnya pergi begitu saja setelah tahu keadaan 
Minyoung. Dada Chanyeol bergemuruh. Perasaan apa ini? Tanyanya sendiri

Keesokan harinya, entah atas dorongan apa yang membuat pagi-pagi sekali Chanyeol kembali 
datang kembali kerumah sakit tempat Minyoung dirawat. Bahkan di tangannya sudah terdapat bunga 
lily putih, Chanyeol tahu lily putih bunga kesukaan Minyoung.

“  Oh Nak Chanyeol, mau menjenguk Minyoung?” tanya Nyonya Yoon yang kebetulan keluar kamar 
dan mendapati Chanyeol tengah berdiri di luar. Chanyeol menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, 
merasa tertangkap basah dengan sikapnya.

“ masuklah, Minyoung sedang menunggu sarapannya” Nyonya Yoon mendorong tubuh Chanyeol ke 
dalam kamar, dengan terpaksa Chanyeolpun masuk kedalam kamar. Ibu Minyoung langsung 
menutup pintu, sementara ia keluar.

Minyoung mengerjapkan matanya tak percaya dengan yang dilihatnya, ia langsung membuang muka 
ketika Chanyeol mendekat.

“ mau mengerjaiku lagi?” tanya Minyoung sarkastik

“ tidak, ini untukmu” Chanyeol memberikan bunga lily putih pada Minyoung

Minyoung terkejut, kenapa Chanyeol yang menyebalkan berubah menjadi Chanyeol yang sangat 
romantis. Namun Minyoung teringat kejahilan Chanyeol, takut-takut bunga itu di taruhinya sesuatu 
yang Minyoung benci, akhirnya gadis itu tidak menerimanya.

“ ini hanya bunga” ucap Chanyeol yang melihat keraguan di mata Minyoung

“ tumben sekali” akhirnya Minyoung menerima bunga dari Chanyeol, dan memperhatikan setiap 
inchi dari bunganya. Dan memang benar apa kata Chanyeol, ini hanya bunga. Senyum manis 
terpancar jelas di wajah cantik Minyoung dan itu membuat dada Chanyeol berdegup cukup kencang. 
Akal, peraaan dan perilakunya entah kenapa sangat kacau.

Saat Minyoung mengucapkan terima kasih, tiba-tiba saja tubuh Chanyeol mendekat kearah 
Minyoung dan bibirnya langsung mengecup bibir Minyoung. Pikiran Chanyeol merutuki apa yang 
baru saja diperbuat.

“ Chan....apa.....” Minyoung terbata

“ jadilah pacarku” ucap Chanyeol tegas

“ Mwo???” pekik Minyoung

“ jadilah pacarku Yoon Minyoung”

~*~*~*~*~*~*~*

Chanyeol tersenyum simpul mengingat bagaimana ia dan Minyooung bisa jadian, dan bisa seperti 
sekarang. Namun ia sangat bersyukur karena ia mendapatkan gadis yang mengerti dirinya, mengerti 
sikap menyebalkannya dan lain-lain. Dan Chanyeol juga tahu, ia tidak akan pernah bisa melepaskan 
Minyoung pada siapapun.

“ kenapa tersenyum?” tanya Minyoung

“ mengingat masa lalu?” sambung Minyoung lagi

“ kenapa kau pintar sekali menebak pikiran orang Yoon Minyoung?” Chanyeol mencubit pipi 
Minyoung gemas

“ aku memang pintar” jawab Minyoung mencoba melepaskan cubitan Chanyeol di pipinya

“ sakit?” tanya Chanyeol saat melepas cubiannya

Minyoung menggeleng

“ gomawo” Minyoung berucap sambil mengenggam tangan Chanyeol . ucapan terima kasih 
Minyoung malah membuat pria bertubuh tinggi itu terdiam dan menunjukan ekspresi bertanya.

“ terima kasih sudah membuat hidupku berwarna, aku jadi punya beragam cerita saat ulang tahun 
karenamu yang bisa ku ceritakan pada teman atau anakku kelak, kalau ada pria bodoh menyebalkan 
yang sangat mencintaiku sedari kecil, namun karena gengsinya pria itu selalu bersikap menyebalkan”

Chanyeol balik mengenggam tangan Minyoung

“ aku rasa memlihmu sebagai gadisku bukan karena yoon Minyoungku ini sempurna, namun karena 
gadis ini mampu melengkapi bebrapa bagian dari hidup seorang park Chanyeol. Geurom, nado 
gomawo for being exist Yoon Minyoung” Mata Minyoung berkaca mendengar ucapan Chanyeol, 
walau terkesan cheesy namun ia sangat menyukainya. Minyoung masih mengharapkan kalimat 
selanjutnya yang ingin dikatakan Chanyeol

“ Dan kau sekarang tumbuh menjadi gadis yang cantik dan juga....” Chanyeol menjeda, membuat 
gadis itu makin penasaran, ditambah tatapan Chanyeol yang mengamati ujung kepalanya sampai 
kaki, perasaan tidak enak muncul di benar Minyoung

“ jangan berfikir yang macam-macam Park Chanyeol” tangan Kanan Minyoung menarik kuping 
mirip Yoda Chanyeol

“ eeiiii kau kan belum tahu apa yang ingin ku katakan” ucap Chanyeol sambil meringis

“ aku tidak mau tahu” Minyoung menutup bagian dadanya

Chanyeol  menyeringai, lagi dan lagi Minyoung selalu tahu apa yang ada di pikirannya. Chanyeol 
mendorong bahu gadisnya itu hingga Minyoung terjatuh di kasur, kedua lengannya berada di 
samping tubuh Minyoung, mengunci pergerakannya.

“ yeol, jangan macam-macam” ucap Minyoung mewanti-wanti

“ ini ulang tahunmu yang ke 25 Young”

“ lalu?”

“ desember kita akan menikah, mungkin pemanasan sebelum menikah?”

“ Andwe!! Ingat perjanjian kita Yeol” Minyoung menunjukan muka masam, Chanyeol yang awalnya 
terlihat mencoba liat sekarang menjadi agak bersalah, ia pikir ia bisa mendapatkan hal lebih dari 
sekedar ciuman panas dari Minyoung namun ia baru ingat akan janjinya pada Minyoung bahwa 
mereka tidak akan pernah melakukan hubungan badan setelah resmi menikah.

Chanyeol beranjak dari posisi dan Minyoung terbangun

“ maaf” Chanyeol menunduk

“ gwaencahana, asal kau sadar. Tinggal sebulan lagi sayang, kau harus bersabar”

“ ehmm” Chanyeol berdehem, Minyoung merangkul lengan Chanyeol yang mulai kelihatan berotot 
itu.

“ gomawo” ucap Minyoung

Chanyeol tersenyum lalu mengusap lembut rambut Minyoung

“ caaa, ayo kita keluar lagi. Bukankah kau harus mengabadikan hadiahku dan memperlihatkannya 
pada teman-temanmu”

“ asssaaa, aku hampir lupa itu. Ayo fotokan aku” Minyoung menarik lengan Chanyeol untuk berjalan 
ke balkonnya. Minyoung tersenyum senang melihat hadiahnya kembali, bukan sesuatu yang mahal 
dan bisa ia pamerkan setiap hari pada orang-orang, namun hadiah Chanyeol cukup membuktikan 
bahwa pria itu memang pantas menjadi pendampingnya. Bukankah butuh usaha untuk membuat kata 
i love you di salah satu icon kota London itu, bagaimana biaya, izin dan lain-lainnya.

“ Selamat ulang tahun Yoon Minyoung, tetaplah menjadi Yoon Minyoung yang Park Chanyeol kenal. 
Dan jangan pernah merubah perasaanmu padaku”

“ Gomawo Chanyeol-ah, aku akan tetap menjadi Yoon Minyoung yang kau kenal. Dan aku tidak 
akan mengubah perasaanku padamu. Selamanya”

Rentang Waktu

terkadang membuat kita lupa

bahwa kita makin dewasa

 waktu terus berlalu, kita lewati hari-hari kita di alam fana ini

hingga kini berjumpa dengan hari saat gadisku pertama kali menatap dunia

ia beranjak dewasa dan bertambah usia

tiada daya yang mampu ku lakukan untuk membuktikan

betapa specialnya  dia untukku

Aku Mencintainya, kemarin, hari ini, esok dan selamanya

Maaf jika kado yang kuberikan tidak istimewa

Namun itu mengungkapkan seluruh perasaanku padanya

Semoga kalimat itu mengiringkan doa sebagai pelengkap kekuranganku

Selamat Ulang Tahun

Semoga tuhan selalu menyertaimu, tercapai segala cita-citamu

Dan terus bersatu dalam ikatan cinta yang telah di bina

Hingga di pernikahan nanti dan sampai akhir hayat menjemput kita

Salam sayang

Park Chanyeol

Diferent Birthday END

Huwaaaaa FF akhirnya FF special ulang tahun diri sendiri jadi juga, ini dikerjain 3 hari di sela-sela 
jam gabut kantor. Ga ada kerjaan jadi nulis yang beginian. Padahal semalem mimpinya D.O tapi yang 
kebawa FF malah Park Chanyeol, yasudahlah, nanti aku buat lagi yang D.O version.

Terima kasih buat yang sudah mau mampir dan baca, aku ga berharap komentar, hanya saja 
setidaknya bisa kali ngucapin selamat ulang tahun buat akooooo. Hahahaha, sudah??? Makasih ya

XOXO


Mika Bellamy

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense