saya kembali membawa part ke 2 dari Fanfiction ini, please jangan berharap FF ini penuh dengan bahasa kiasan yang mengangumkan, saya bukan tipe penulis yang menyukai sajak indah. dan please jangan harap Fanfiction ini berbeda dengan FF yang lainnya, karena imajinasi saya kadang terbatas. dan untuk membuat fresh Fanfic, it takes a loooong time. and i just wanna write what i like not to thinking too much.
well have fun reading man teman
well have fun reading man teman
LET’S MELT
THIS EGO (Part 2)
Title : Let’s
Melt This Ego
Author : Mika Bellamy
Cast :
-
Park Chanyeol
-
Yoon Minyoung
-
Oh Sehun
-
Do Kyungsoo
Malam Harinya
Minyoung terus saja melirik ponselnya, ia berharap Chanyeol
akan menelponnya atau mengiriminya pesan,
namun semenjak kejadian pamer abs
itu. Chanyeol seperti menghilang, ia jarang melihat Chanyeol di kampus,
bahkan
ia jarang menghubungi Minyoung. Karena kesal sejak kejadian itu pula, gadis itu
juga tidak pernah
mengabari Chanyeol.
Demi neptunus, Minyoung mengenyampingkan egonya hanya untuk
mengirimi Chanyeol pesan Line
Yeol
Hanya itu pesan yang diketik Minyoung, namun gadis itu
membutuhkan waktu 15 menit hanya untuk menyentuh
tombol sent di aplikasi
Line-nya. Gadis itu menatap lekat ponselnya, berharap pria jangkung itu
membalas pesan
line-nya.
1 menit
2 menit
3 menit
10 menit
Wajah Minyoung yang tadinya mencoba sumringah, berubah
menjadi merengut. Bibir bawahnya mencebik tanda
ia kesal setengah mati.
Oh ayolah, Minyoung sangat tahu Chanyeol sudah membaca
pesannya, karena di aplikasinya sudah tertanda.
Namun 10 menit pria itu tidak
membalas pesan Minyoung.
Geram
Minyoung langsung menghubungi Chanyeol, nadanya tersambung
namun yang dihubungi tidak juga mengangkat.
Aku akan benar-benar padamu Park Chanyeol,
Kalau kau tidak menjawab telfonku
Minyoung mengirimi pesan Line lagi
Ya Park Chanyeol
PARK CHANYEOL
YEOL
HIKZ
T.T
Aku membencimu sangat
Pesan line itu bertubi tubi Minyoung kirimkan setelah
Chanyeol hanya membacanya dan tidak membalasnya.
Minyoung tanpa sadar telah
menitikkan air matanya, ia melempar jauh ponselnya dan entah beruntung atau
apa,
ponsel itu tidak berantakan karena ia mendarat tepat diatas karpet kamar
mandi.
“
yah, Park Chanyeol. Aku benar-benar kesal padamu” teriak
Minyoung, ia menyelimuti seluruh tubuhnya dengan
selimut putihnya, menangis
sejadi jadinya lalu lelah dan terlelap tidur.
I
n The Morning
I
bu Minyoung memanggil nama anak kesayangannya, namun tidak
ada jawaban, kakinya melangkah menuju
kamar anaknya. Matanya membulat ketika
mendapati anaknya masih meringkuk di ranjang.
“
yak, anak malas. Cepat bangun, bukan kah ada jadwal kuliah
har.......” ucapan ibu Minyoung terhenti saat
tangannya menyentuh selimut yang
menyelimuti tubuh anaknya, selimutnya sangat panas. Wanita paruh baya itu
langsung menyibak selimut dan mendapati wajah anaknya yang sangat pucat dengan
bulir keringat membasahi
dahinya.
“
astaga panas sekali” seru ibu Minyoung
~*~*~*~*~*
“
kau tak apa? Kami khawatir padamu” ucap Kyungsoo sambil
melihat kondisi Minyoung yang jauh lebih baik,
demamnya sudah turun, namun
pusing masih menyelimuti kepalanya. Ibu Minyoung langsung menelpon dirinya
memberi tahu keadaan Minyoung, Kyungsoo yang tadinya akan berangkat ke kampus,
membelokkan mobilnya
kerumah Minyoung, di perjalanan ia mengirimi pesan singkat
ke Chanyeol dan Sehun. Namun hanya Sehun yang
muncul. Chanyeol benar-benar
keterlaluan, umpat Kyungsoo dalam hati
“
aku tidak apa-apa. Kalian kenapa berada disini?”
“
yak Noona, kau itu demam parah. Jika saja ibu telat
melihatmu, kau bisa saja tipes” ucap Sehun
“
ehmm Gomawo telah mengkawatirkan aku” mata Minyoung
melirik kearah pintu kamarnya
“
apa dia tidak datang?” tanya Minyoung
“
siapa? Chanyeol hyung? Aishh dia benar-benar......” seru
Sehun menjadi kesal sendiri
Kyungsoo melihat perubahan ekspresi Minyoung, raut gadis itu
makin bertambah sedih ketika tahu Chanyeol
tidak datang. Kyungsoo tidak begitu
saja menyalahkan Chanyeol, ada beberapa kemungkinan ia tidak datang.
Pertama
Chanyeol kehilangan ponselnya sehingga ia tidak bisa membalas semua pesan atau
telpon, kedua ponsel
Chanyeol di curi, ketiga Chanyeol benar-benar brengsek.
Kyungsoo berfikiran ponsel Chanyeol hilang atau dicuri,
karena Chanyeol bukanlah orang yang bisa hidup tanpa
ponsel. Ia selalu
mengantongi ponselnya, dan selalu mengeceknya setiap beberapa jam sekali. Namun
yang jadi
pertanyaan, semua pean line-nya di baca namun tidak ada balasan, nada
telpon pun tersambung namun tidak
pernah diangkat. Itu yang menjadi pertanyaan
Kyungsoo, namun daripada terus berasumsi, Kyungsoo pamit dari
kamar Minyoung
“
young, makan dan istirahatlah, setelah urusanku selasai,
aku akan segera kembali kesini” Kyungsoo mengelus
lembut surai hitam Minyoung,
lalu kakinya beranjak meninggalkan kamar, namun sebelum benar benar pergi, ia
kembali
“
hun, kau izinlah sehari utnuk menemani Minyoung” suruh
Kyungsoo
“
kebetulah, aku tidak ada jadwal hari ini, jadi tenanglah”
Kyungsoo menyunggingkan senyum pada Sehun lalu benar-benar
pergi
~*~*~*~*~*
Mata bulat Kyungsoo
menyapu ke segala penjuru kampus, ia mencari seseorang tinggi dengan rambut
silver
mencolok. Ya Kyungsoo tengah mencari sosok Chanyeol, mulutnya dari tadi
tidak berhent bertanya pada siapa
saja yang ditemuinya untuk menanyakan
kebeadaan Chanyeol, kebanyakan dari mereka menjawab tidak tahu,
pria itu
seperti benar-benar hilang di telan bumi.
Sampai Kyungsoo bertemu dengan Baekhyun, pria cantik itu
memberikan informasi menarik bagi Kyungsoo.
“
ponsel Chanyeol hilang 3 hari ini, dan anehnya ponselnya
tetap aktif,setiap pesan yang masuk selalu terbaca,
namun jika ditelfon tidak
diangkat namun ponselnya tidak bisa di telusuri keberadaannya”
Kyungsoo mengangguk mendengar penjelasan Baekhyun, sekarang
ia paham kenapa kejadian line terbaca
namun di telfon tidak diangkat ponsel
chanyeol terjadi.
“
kau tahu dimana Chanyeol berada?”
“
terakhir aku lihat dia, ada di ruang musik VIP. Mengurung
diri sedari pagi” jawab Baekhyun
Kyungsoo memegang bahu Baekhyun lalu mengucapkan terima
kasih. Kaki Kyungsoo segera melangkah menuju
ruang musik VIP, namanya VIP
ruangan itu memang sangat khusus, hanya mahasiswa/mahasiswi pilihan jurusan
musiklah yang bisa masuk keruangan tersebut. Dan chanyeol salah satunya
Kyungsoo bukan jurusan musik, namun jabatannya sebagai wakil
senat kampus, membuat dia punya otoritas
tertentu di kampus. Sehingga ia bisa
melenggangkan kakinya kesana. Perlahan ia mengintip dari jendela ruangan
tesebut, dan benar. Ia menemukan Chanyeol di depan sebuah piano.
Perlahan Kyungsoo membuka pintu ruangan, bunyinya yang cukup
keras, membuat Chanyeol mengarahkan
pandangannya ke pintu.
“
melarikan diri?” tanya Kyungsoo tanpa basa basi
“
kau tidak tahu masalah sebenarnya Do Kyungsoo” jawab
Chanyeol
Kyungsoo mendekati Chanyeol, ia berdiri tepat disebelah
Chanyeol duduk di depan piano, matanya terbelalak
bukan main ketika mendapati
ponsel Chanyeol tergeletak di atas piano
“
ponselmu benar-benar hilang, Cihh” ejek Kyungsoo
Chanyeol terdiam, wajahnya tertunduk, entah apa yang
menyangkut di pikirannya sekarang. Yang ia tahu, ia
sangat bodoh dengan
sikapnya sekarang
“
Minyoung sakit, jenguklah. Dan lupakan egomu. Karena
Minyoung mati-matian juga menahan kesalnya
karenamu, dan akhirnya menghubungimu
duluan kan?”
Chanyeol cukup terperanjat dengan info yang baru saja
Kyungsoo berikan, Minyoung sakit. Sakit apa? Apa
karena dirinya? Dia tidak mencoba
bunuh diri kan? Pikiran-pikiran jelek Chanyeol mulai muncul dikepalanya
“
temui Minyoung sekarang. Aku memohon karena aku peduli
pada sahabatku” ucap Kyungsoo lalu pergi
meninggalkan Chanyeol sendiri.
Sepeninggalan Kyungsoo, Chanyeol menatap pesan line terakhir dari Minyoung
YEOL
HIKZ
T.T
Aku membencimu sangat
Pasti gadis itu benar-benar membencinya sekarang, Chanyeol
punya alasan sendiri kenapa ia menjauh dari
Minyoung. Ia tahu ia salah, foto
toplessnya sudah tersebar di internet. Dari situ follower di instagramnya
melonjak, ia sering dibuntuti oleh gadis-gadis yang selalu siap dengan
kameranya. Chanyeol cukup terganggu
dengan hal itu, dan ia tidak ingin Minyoung
juga merasakan hal yang sama, ia tidak mau gadis-gadis itu tiba-tiba
saja
menyerang Minyoung hanya karena terlalu menyukai dirinya.
Chanyeol memang bukan seorang idol, namun melihat apa yang
tengah terjadi di kehidupannya beberapa hari
belakangan ini dengan dibuntuti,
ia merasa hal ini akan mengancam keberadaan Minyoung jika ia berdekatan
dengan
gadisnya.
“
mianhae Young”
J
ari Chanyeol memencet tuts piano satu persatu, namun
seketika ia memncet kasar tuts piano secara brutal
sehingga menyebabkan bunyi
yang cukup sumbang.
~*~*~*~*~*
Kyungsoo dan Sehun masih menjaga Minyoung, gadis itu tetap
terlihat lemas di ranjang. Makanan yang ia
makan, selalu keluar kembali, bahkan
jika ia meminum air putih. Badannya kembali demam, wajahnya sangat
sangat
pucat.
“
young, ayo kita ke rumah sakit saja, kau butuh infus” seru
Kyungsoo
Minyoung menggeleng pelan
“
aku hanya butuh Chanyeol” jawabnya lemah
Kyungsoo mengepal tangannya, sampai jam 7 malam pun,
chanyeol belum terlihat batang hidungnya dirumah
Minyoung, padahal ia berharap
Chanyeol datang. Sehun menyenggol lengan Kyungsoo
“
hyung, kau tadi bertemu dengan Chanyeol kan?” tanya Sehun,
Kyungsoo mengangguk pelan
“
astaga pria itu benar-benar” Sehun mengacak rambutnya kesal. Ia kecewa dengan
sikap sunbaenya yang satu
itu. Walaupun beda jurusan namun masih sama-sama satu
fakultas yaitu seni. Dan Sehun masih menghargai
Chanyeol sebagai sunbae-nya
Sehun melirik kearah Kyungsoo, merasa di lirik, Kyungsoo
mengedikkan bahunya. Tanda ia juga tidak tahu apa
yang harus ia perbuat.
Drap drap drap
Tiba-tiba terdengar dari bawah sana, suara derap langkah
kaki yang tengah menaiki tangga. Karena tangganya
terbuat dari kayu, maka
suaranya begitu ketara. Sehun dan Kyungsoo yang tengah berdiri tepat di dekat
pintu
kamar Minyoung membulatkan mata mereka. Pasalnya pria yang selama ini
ditunggu akhirnya datang juga
Dengan nafas terengah, bulir keringat di dahi menyatakan
bahwa pria itu pasti berlari dengan cepat untuk menuju
kesini. Tanpa harus menganggu
langkah besar Chanyeol, Kyungsoo dan Sehun yang tadinya tepat berada di
depan
pintu, langsung menggeser tubuh mereka ke samping.
“
Yeol” ucap Minyoung lemah, ia mencoba untuk mendudukkan
tubuhnya
Chanyeol dengan kilat, tidak memperbolehkan Minyoung untuk
duduk.
“
berbaring saja” ucap Chanyeol
“
harusnya aku yang marah, tapi kenapa kau yang menghilang?”
Karena Chanyeol dan Minyoung sudah bertemu, Kyungsoo dan
Sehun sadar keberadaannya akan menganggu.
Keduanya lalu tanpa pamit langsung
keluar kamar Minyoung. Bukan pulang, tapi menuju dapur dan membantu
Nyonya Yoon
menyiapkan makan malam, kebetulan perut mereka sangat lapar.
Kembali ke Chanyeol dan Minyoung
“
harusnya aku yang marah, tapi kenapa kau yang menghilang?”
Chanyeol terdiam, sungguh ia sangat menyesal dengan apa yang
ia lakukan. Membuat gadis yang dicintainya
seperti ini. Lihat saja, wajah
Minyoung sangat pucat dengan bibirnya yang sedikit membiru, dahinya tidak luput
dari bulir keringat, dan astaga badannya panas.
“
maaf” hanya itu yang bisa Chanyeol ucapkan
“
ehmm setidaknya kau sudah datang sekarang” Minyoung
tersenyum, tangannya terulur ingin menyentuh wajah
Chanyeol. Pria bertubuh
jangkung itu sadar keinginan Minyoung, iapun mendekatkan dirinya ke Minyoung,
menggapai tangan Minyoung dan menempelkan di pipinya. Ia dapat merasakan tangan
Minyoung yang sangat
panas.
“
sudah minum obat?” tanya Chanyeol
“
obatnya sudah datang” jawab Minyoung
Entah apa yang Chanyeol rasakan saat ini, emosinya tidak
menentu mendengar setiap jawaban yang dilontarkan
Minyoung. Ia senang, namun
ada kata hati lain, ia sangat menyesal, marah, kesal semuanya bercampur satu.
“
jujur aku marah, sangat marah. Aku takut dengan
tersebarnya foto toplesmu, semua wanita inin merebutmu
dariku. Namun aku sadar
bahwa amarahku teredam oleh perasaan lain”
“
apa?” tanya Chanyeol
“
sayang” jawab Minyoung
“
rasa sayangku meredam egoku untuk tidak marah atau kesal
padamu. Bahkan semarah-marahnya diriku,
tubuhku malah bertindak sebaliknya, ia
sangat lemah tanpa dirimu. Terdengar cheesy memang, tapi ini yang
terjadi”
“
maaf” bulir air mata menetes di sudut mata Chanyeol,
Minyoung yang menyadarinya, langsung menghapus air
mata Chanyeol dengan ibu
jarinya
“
kau mau melewatinya bersamaku kan Park Chanyeol?”
“
ehmmm, aku tidak akan menghilang darimu Yoon Minyoung.
Maaf karena egoku. Dan apapun yang terjadi,
seharusnya aku selalu bersamamu”
“
kemarilah, kata orang jika orang sakit memluk orang sehat,
maka yang sakit akan sembuh” Minyoung menarik
Chanyeol, hingga tubuh lelaki itu
jatuh di atas tubuh Minyoung, lalu gadis itu menggeser posisi berbaringnya,
Chanyeol tidur di sebelah Minyoung, memeluk erat gadis yang dicintainya itu.
Chanyeol sadar betapa bodohnya dia, karena telah membiarkan
egonya mengalahkan rasa sayang pada orang
yang dicintainya seharusnya ia tidak
menghilang, seharusnya ia membagi apa yang terjadi pada Minyoung bukan
malah
menghindarinya.
“
sekali lagi, maafkan aku ya young. Jika kau sudah sembuh
nanti. Akan aku jelaskan kenapa aku menghilang”
“
terserah, yang penting kau sekarang sudah disini.
Bersamaku, dan memelukku”
Chanyeol melirik Chanyeol
“
kau kurang satu hal”
“
apa?” tanya Minyoung mendongakkan wajahnya ke wajah
Chanyeol
“
ini” jawab Chanyeol, mendekatkan wajahnya lalu bibirnya
menyentuh bibir kering Minyoung, menempelkannya
cukup lama, lalu melumatnya
lembut
“
aku mencintaimu Yoon Minyoung” ucap Chanyeol setelah
melepaskan ciumannya
“
nikahi aku”
Laki-laki bertubuh jangkung itu, memberikan kecupan
kupu-kupu di bibir Minyoung secara bertubi-tubi, ia
begitu gemas dengan
pernyataan Minyoung.
“
astaga, kalian tidak berniat membuat film porno kan?”
Chanyeol menghentikan kecupan di bibir Minyoung setelah
mendengar suara Sehun menginterupsi kegiatannya.
Matanya melirik kearah daun
pintu kamar Minyoung dan mendapati Sehun dan Kyungsoo yang tengah melipat
tangan di dada
“
arra, arra. Aku akan jelaskan semuanya pada kalian” tanpa
Kedua pria itu bertanya, Chanyeol sadar keduanya
juga pasti meminta penjelasan
tentang kenapa dia menghilang.
“
young, cepatlah sembuh. Obatmu sudah datang” jawab
Kyungsoo
“
Minyoung Noona, kalau sudah bersama Chanyeol hyung pasti
melupakan aku”
Kyungsoo menarik tubuh Sehun untuk meninggalakan kamar
Minyoung
“
kami pamit ya Young”
“
Gomawo Kyungsoo-ya, Sehun-ah. Aku mencintai kalian” teriak
Minyoung
Minyoung meringis ketika tangan besar Chanyeol menggetuk
dahinya
“
jadi kau mencintai mereka, dan hanya menyayangi diriku”
tanya Chanyeol penuh selidik
“
ishhh jangan mulai”
Tangan Minyoung menarik hidung Chanyeol, lalu mengeratkan
pelukannya
“
aku menyukaimu, menyayangimu dan mencintaimu Park Chanyeol”
“
aku juga”
END
Aishh benar benar, FF macam apa ini?
Ending yang terlalu maksa, drama yang terlalu sedikit, konflik yang tidak
terpecahkan dengan baik, kesannya pengen banget ngendingin nih FF supaya ga
lama-lama jamuran di Laptop.
But it’s correct, ini FF emang
sengaja gue endingin cepet. Biar ga terlalu lupa temen-temen EXO-L dengan Abs
seksinya Chanyeol. Hehehe.
Well i’m not a good writer, but
wrting is the one things i like, either you respect it or not. I just do it
because i like
it. No need comment, but if you happy when you read the story,
it makes me happy too.
Thank you
XOXO
Mika Bellamy
.