Be A Good HRD

ada beberapa peristiwa yang menyebabkan saya menulis hal ini, actually menjadi seorang yang HRD yang baik pun saya belum tahu cara pasti dan prakteknya seperti apa.
namun setelah membaca hasil sharing dari Bapak Sunawan, Pendiri HRM, saya jadi sadar bahwa selama ini peran serta saya sebagai seorang HRD di perusahaan saya masih kurang maksimal.



saya akui, saya memang anak bawang dalam dunia per-HRD-an, dalam kenyataannya lulusan Psikologi yang bahkan sudah mempelajari teori-teori Psikologi Industri dan Organisasi belum bisa mempraktek-kan ilmu yang di dapat di dunia nyata.

dan pada akhirnya membuat saya, hanya melakukan tugas yang ada sesuai yang selama ini dijalankan di HRD, pernah terlintas di pikiran saya bahwa ada beberapa dari HRD-HRD sebelumnya tidak sesuai dengan apa yang saya ingin kerjakan. contoh melakukan nego gaji, dll. ada beberapa hal yang menurut saya dalam menego gaji yang belum saya dapat standarnya, bahkan dari perusahaan sendiri, sehingga saya merasa terombang-ambing kalau sedang menego gaji karyawan.

dan beberapa pikiran-pikiran saya lainnya terus saja bermunculan, dan tulisan Pak Sunawan lagi-lagi menggelitik hati kecil saya.



Misal, ada karyawan yang telat di berikan punishment berupa pemotongan, sering telat SP, tidak mau ikut aturan SP. semuanya SP!!! tapi apakah selama ini SP fungsinya sesuai dengan yang di butuhkan karyawan??? saya pikir sih engga, ada cara lain yang mungkin bisa dilakukan saya sebagai seorang HRD dalam menghadapi beberapa karyawan.

seperti yang dikatakan Pak Sunawan, karyawan itu manusia dengan berbagai keunikannya, jadi cara untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadipun jangan terlalu kaku.

berikut kutipan hasil sharing Pak Sunawan



" Konseling identik dengan coaching, tp pada prakteknya bisa identik bisa jg tidak.
yang jelas setiap atasan, setiap manajer, setiap pimpinan harus bisa melakukan coaching.

lalu bagaimana dengan konseling? ternyata konseling itu tdk semudah yang dibayangkan, perlu teknik tersendiri karena berhubungan dgn uniknya karyawan, berhubungan dengan masalah pribadi karyawan, berhubungan dengan mental, psikologis, kejiwaan karyawan. dan masalah ini memang jarang terjadi diperusahaan, tapi pasti dan terjadi diperusahaan.

kasus kesurupan, kasus HIV, kasus dendam, perkelahian, kemarahan, pemalu, minder, kasus rumah tangga, kasus hubungan sexual, perceraian, stress, depresi, kasus ini dan kasus itu yang ujungnya mengganggu produktivitas semuanya adalah wilayah konseling, dan tidak setiap atasan bisa mengetahuinya. karena terkadang masalahnya masalah tersebut tidak menjadi masalah (bingung ya...). karena itu HRD-lah yg harus berperan aktif, dan masalahnya HRD sering melupakan hal ini.

Ada kriteria yg harus dipahami ketika kita melakukan pendekatan konseling ke karyawan
1. Perilaku yang tidak biasa
contohnya: bawahan kita biasanya masuk tepat waktu, kenapa sudah 1 bulan kok sering telat... pasti ada sesuatu, karena itu harus digali terlebih dulu
2. Tidak diterima secara sosial
contohnya: tiba-tiba ada karyawan kita yang mengaku Tuhan, kalau itu terjadi diperusahaan pasti orang tsb sudah digebukin ramai-ramai
3. Persepsi atau interpretasi yang salah terhadap realitas
contohnya phobia, trauma, dan lain-lain
4. Perilaku yang merusak diri
contohnya: ditemukannya tubuh karyawan yg banyak sayatan, atau pemakai narkoba padahal dia karyawan bagus
5. perilaku berbahaya
contohnya: membawa senjata berbahaya ke perusahaan
6. Konteks perilaku yang tidak tepat
contohnya: semua karyawan tertawa tapi ada 1 orang yg diam, tp dilain waktu dia ketawa sendiri sedangkan yg lainnya diam

Selama ini mgkn kita pendekatan kita lebih kaku, kalau telat ya kasih SP, kalau ngaku-ngaku Tuhan dan bikin onar diperusahaan ya kasih SP, tidak melakukan tugas kantor karena kebetulan dia trauma terhadap salah satu obyek penugasan dikasih sanksi, ada karyawan yg kedapatan narkoba langsung divonis pecandu dan hrs ditangkap dan dibawah ke kantor polisi, ada karyawan yg ketawa-ketawa sendiri langsung divonis dan dikucilkan, ada yg klepto diperlakukan bak pencuri dstnya dstnya...

Konseling adalah alat, konseling adalah fungsi HRD utk menyelesaikan hal tsb...
sangat asing ditelinga HRD utk menggunakan konseling sbg tools utk menyelesaikan masalah, padahal itu adalah tugas utamanya...

Ayolah kawan, sudah saatnya memperlakukan karyawan itu sebagai manusia yg penuh dengan keunikannya. kita bantu masalah mereka dgn salah satu tools ini. Bila selama ini persepsi kita konseling itu wilayah para lulusan psikologi, wilayah lulusan bimbingan konseling, tahukah kita bawah diluar sana banyak diselengggarakan kursus-kursus konseling yg pesertanya beragam.

Anda akan menikmati hasil konseling ini didepan karyawan dgn adanya kedekatan hubungan emosional yg kuat antara HRD dengan karyawan. karena mereka akan merasa terbantu berkenaan dgn masalah pribadi karyawan. Nama anda akan dikenang sepanjang hidup bila anda mampu membantu mengatasi trauma pak X, nama anda akan diingat sepanjang masa ketika anda mampu membantu mengatasi stress dan depresi karyawan Y. Karena pendekatannya personal dan unik, maka anda akan dianggap malaikat penolong dan anda akan dibela mati-matian bila terjadi sesuatu dgn diri anda.

Salah satu ciri bahwa perusahaan menghargai karyawan adalah melihat karyawan sebagai manusia, bukan sebagai mesin dan lain-lain"

Salam
 
Sunawan
WhatsApp : 0817 994 0224
PIN BB: 27BE 735D
www.hrm-indonesia.com 
 
Jadi yaa, i think Konseling ini cukup efektif untuk mengatasi berbagai macam permasalahan karyawan di sebuah perusahaan khususnya di perusahaan tempat saya bekerja.
 
bahkan Pak Frans Bangun, seorang HR Manager dari TSH Group Kaltim Region berbagi cerita mengenai pendapat Pak Sunawan mengenai konseling ini 
 
" Saya setuju 100% dan mendukung apa yg bapak kemukakan tentang konseling.
I'm really believed in conseling efectiveness.
Selama saya terjun di HRD saya selalu berusaha untuk memberikan konseling sebelum menjatuhkan sanksi kepada setiap karyawan. Sehingga mereka merasa "dimanusiakan", dan hasilnya luar biasa. Gejolak di lingkungan perusahaan akibat ketidak puasan atau ketidak tahuan dapat di tekan seminimal mungkin karena karyawan merasa ada saluran yang lebih personal untuk membicarakan permasalahan yg dihadapinya.
Sekecil apapun permasalahan atau ketidak puasan karyawan yang tidak diselesaikan akan menjadi bola salju dan merupakan boom waktu yang pada suatu saat akan meledak.
Demikian sharing pengalaman dari saya"
 
wah dari situ saya ingin sekali memperdalam ilmu konseling saya.
 
sekian Sharing dari saya, semoga saya bisa menjadi HRD yang baik
 
XOXO
Mika Bellamy

0 komentar:

Posting Komentar

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense