Halohaaaaaa, saya kembali membawa FF, setelah sekian lama hilang dari dunia Per-FF-an yang kejam ini (tampar saya teman, saya terlalu berlebihan) mungkin terjangkit suatu virus Oh sehun, wekzzz atau memang otak saya sedang di invasi dengan pria bermarga Oh itu. Oh my God.
Oke disini saya bawa FF, main cast-nya Oh Sehun, Ji Chang Wook dan Park Chanyeol. 3 nama itu yang sekarang sedang menginvasi otak saya. dan ya Mungkin di part selanjutnya saya mau nambahin Xi Luhan.
Oke let's check it out.
What You See, it’s Not What She’s Feel
Title :
What You See, It’s Not What She’s Feel
Author :
Mika Bellamy
Genre :
Psychologic, Mystery
Cast :
-
Oh Sehun
-
Yoon Minyoung
-
Ji Chang Wook
-
Park Chanyeol
-
And other cast you can find later
Summer
2012
“
Young……..” wanita berambut hitam panjang itu menoleh kesamping, tempat dimana
seseorang
memanggil namanya. Dagunya sedikit terangkat seakan menanyakan kenapa
orang itu memanggil
namanya
“
Young……” kini wanita itu memutar bola matanya sebal, bagaimana tidak, bukannya
menjawab
seseorang yang memanggil namanya itu malah terus memanggil namanya
“
astaga Park Chanyeol, ku bunuh kau. Kalau kau terus memanggil namaku tanpa
mengatakan
apapun lagi” Pria bernama Chanyeol itu tersenyum lebar, akan lebih
baik bagi dirinya jika
sahabatnya Minyoung berbicara dengan galak ketimbang
diam. Karena Chanyeol tahu diamnya
Minyoung akan lebih galak ketimbang galaknya
Minyoung.
Membingungkan????
Tentu,
karena Chanyeol pun tak tahu kenapa ia bisa merasakan kalau Minyoung seperti
itu.
“ Yo….”
Tangan
mungil Minyoung meraih leher sahabatnya Chanyeol, dan seperti ingin mencekik
pria itu jika
sekali lagi memanggil namanya, tanpa melanjutkan apa yang ingin
ia katakan. Oh ayolah, siapa yang
tidak sebal, jika ada seseorang yang secara
terus-menerus memanggil namamu.
“
Oh ayolah Yoon Minyoung. Kau ini seperti tidak mempunyai sense of humor” ucap
Chanyeol,
mencegah tangan Minyoung untuk mencekik lehernya.
Minyoung
melepaskan tangannya dari leher Chanyeol, mendengus kesal sembari memberikan
tatapan maut pada Chanyeol.
“
sense of humor katamu??? Oh kau lah yang terlalu banyak mempunyai sense of
humor Park
Chanyeol. Ku rasa hormon Endorfin-mu yang berlebih, jadi kau sedikit
agak gila”
Chanyeol
menggeleng tidak menyetujui pernyataan Minyoung “ bukan gila Yoon Minyoung,
kelebihan hormon Endorfin bukan membuat gila, namun bahagia. BA-HA-GI-A” ucap
Chanyeol
menekankan kata bahagia
“
terserah kau” ucap Minyoung, berdebat dengan Chanyeol hanya membuatnya terlihat
bodoh, pria
itu bisa saja mengatakan hal yang aneh-aneh sampai mulutnya berbusa
hanya untuk menyangkal
perkataannya.
Kini
gadis itu, hanya diam, dengan mata yang menerawang ke atas langit. Siang itu
cuaca begitu
bagus. Langit cerah namun tidak terik, sinar mataharipun tidak
membakar kulit. Rasanya hangat.
Minyoung menghirup nafas, lalu membuangnya
perlahan.
Chanyeol
yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Minyoung, entah kenapa sudut
bibirnya
tertarik membentuk senyuman. Ia tahu Minyoung bukanlah gadis supel,
yang bisa bergaul dengan
siapapun, dia bukan gadis sempurna dengan kehidupan
mewahnya, dia bukan wanita yang bisa
bersikap manja bahkan pada orang yang
sangat menyayanginya. Chanyeol tahu semua itu, karena
Minyoung selalu ada di
dekatnya selama kurang lebih 18 tahun.
Perlahan
tangan Chanyeol bergerak ketas puncak kepala Minyoung, mengelusnya pelan,
membuat
kepala Minyoung berputar untuk sekedar melihat wajah Chanyeol. Keduanya
tersenyum manis saat
melihat wajah mereka satu sama lain.
“
hiduplah dengan bahagia Yoon Minyoung” ucap Chanyeol lirih
“
huh apa katamu Park Chanyeol?” mata
Minyoung agak membulat, karena dia tidak terlalu
mendengar apa yang dikatakan
Chanyeol tadi.
“
ah tidak, ehmm bagaimana kalau aku membagikan hormone endorfinku yang berlebih
ini
kepadamu, Nona Yoon?”
“
huh?”
Chanyeol
berdiri, lalu mengamit lengan Minyoung
“ mari
kita cari Yogurt, kau kan tidak suka coklat. Kau benar-benar wanita aneh Yoon,
wanita pada
umumnya suka coklat, tapi kau…….apa kau seorang pria?”
Pletakkk
Kepala
Chanyeol menjadi korban tangan mungil Minyoung, gadis itu tidak tahan karena
Chanyeol
mengatainya aneh dan juga pria.
“
oke oke, maaf Yoon. Ayooo cepat cari Yogurt” Chanyeol menarik lengan Chanyeol,
dan wanita
itupun mengikuti langkah kaki Chanyeol.
Mereka
berdua pergi ke salah satu toko, untuk membeli Yogurt, yah karena Chanyeol
tahu, ice
cream atau coklat tidak dapat membuat seorang Yoon Minyoung mendapat
mood baik. Kedua
makanan itu hanya akan membuat harinya buruk seburuknya.
Kenapa? Dan mengapa?
Oke,
we’ll see later.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
Cucuran keringat mengucur deras dari dahi seorang gadis
berumur sekitar 7 tahun, poninya
basah, nafasnya terengah namun gadis itu
menutup mulutnya agar nafasnya tidak terdengar.
Tubuhnya bergetar hebat,
matanya seperti elang yang setiap ada pergerakan, ia selalu waspada.
Tubuh
kecilnya meringkuk di dalam laci di bawah meja kerja ayahnya.
“ bocah tengik, dimana kau??”
gadis itu makin bergetar, semakin suara itu mendekat,
semakin gadis itu berusaha tidak
melakukan pergerakan. Karena setiap gerakan
yang ia buat maka si empunya suara itu bisa
mengetahui keberadaan dirinya.
“ dimanapun kau bersembunyi gadis tengik, aku akan
tetap bisa menemukanmu. Hahahahaha”
DUG
Gadis itu meringis, ia merutuki kebodohannya karena
terlalu terkejut, sehingga ia dengan reflek
meggerakan tubuh mungilnya dan
kepalanya terbentur atas meja. Mata gadis itu merah dan
membulat saat melihat
sepasang kaki besar ada di depannya.
“ aku menemukanmu”
“ TIDAAAAAAKKKK”
Minyoung menarik nafas banyak-banyak, nafasnya
tersengal, bahkan keringatnya bercucuran
dari dahinya.
“ lagi-lagi mimpi itu lagi” keluh Minyoung, ia beranjak
dari tempat tidurnya, berjalan menuju
nakas di dekat jendela kamarnya, menuangkan
air kedalam mug bergambar salah satu karakter
kartun Squidward. Hadiah dari
Chanyeol di ulang tahunnya yang ke 18.
Ia mengacak kasar rambutnya, ia benar-benar terganggu
dengan mimpi yang selalu datang
setiap harinya, Selalu sama dan selalu bisa
membuat tidur Minyoung tidak nyenyak. Minyoung
memperhatikan mug bergambar
Squidward pemberian Chanyeol.
“ aku merindukanmu Yeol”
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
“kau bisa membantu kan
Dr. Yoon?”
Minyoung mendelah kesal pada wanita di hadapannya,
pekerjaannya menuntut dirinya
mengubah seseorang, memang niat awalnya baik, ia
ingin semua wanita itu cantik, namun lama
kelamaan Minyoung jengah juga pada
beberapa pasiennya yang selalu menuntut lebih. Oh
menjadi dikter bedah
kecantikan sungguh memuakkan, batin gadis bermarga Yoon itu.
“ Nyonya Cho, kau sudah cantik, kau tak perlu lagi
mengubah bentuk hidungmu” ucap
Minyoung ramah, padahal ia menjaga rasa muaknya
agar ia tidak merusak apa yang sudah di
raihnya sekarang. Satu komentar buruk
pasien bisa membuat nama seorang dokter bedah
sedikit hancur. Kalian tahu,
selain tamu, menurut Minyoung Pasien adalah raja.
Gadis itu coba menjelaskan bahwa bentuk hidung dari
pasien di hadapannya sudah sempurna,
operasinya saja sudah dilakukan 4 kali,
namun pasien bernama Nyonya Cho itu bersikeras untuk
menambah implant lagi agar
hidungnya makin mancung.
“ aku akan semakin cantik Dokter Yoon”
“ Tidak, kau akan terlihat seperti nenek sihir, Pinokio
atau burung beo” batin Minyoung kesal.
“ jadi kau tidak bisa melakukan operasi pada hidungku
lagi?” Minyoung menganguk, akhirnya
setelah satu jam berlalu, dengan penjelasan
yang super panjang, padat namun bisa dipahami
oleh pasiennya. Nyonya Cho pun
paham, mendengar penjelasan Minyoung, ia takut untuk
menanam implant di
hidungnya, ia tidak mau malah merusak hidungnya.
“ terima kasih Dokter Yoon, aku harus percaya diri
dengan diriku sekarang”
Minyoung tersenyum manis, ia mengangguk pelan
mengiyakan peryataan terima kasih dari
pasiennya.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
Di sebuah kantor kejaksaan
Seorang pria dengan kemeja putih, celana hitam terkesan
elegan itu membanting beberapa
berkas di sebuah meja.
“ buntu lagi!!! Arghhh” pria itu mengeram, mengacak
rambutnya asal. Dua pria di hadapannya
seakan takut dengan perilaku atasannya
itu.
“ segera cari bukti kembali, kita harus memecahkan
kasus ini. 2 tahun telah berlalu namun
kenapa kasus ini belum bisa ku pecahkan”
“ Maaf Jaksa Ji, kami akan berusaha lebih keras mencari
bukti serta saksi yang ada” pria yang di
panggil Jaksa Ji itu tersenyum
meremehkan
“ cepat, atau kalian ku pecat”
“ baik…baik Jaksa Ji” ucap 2 pria itu gagap, dan
buru-buru meninggalkan ruangan.
Tangan Pria itu menyentuh papan nama yang berada di
atas meja kerjanya, membaliknya
perlahan dan tercetaklah nama di papan tersebut
JI CHANG WOOK, Jaksa.
“ bukankah percuma kau punya papan nama ini Ji Chang
Wook, kalau untuk kasus kelas teri ini
kau gagal memecahkannya” ucap Pria
bernama Ji Chang Wook itu dalam hati, ia mengendurkan
ikatan dasinya dengan
gusar, menyandarkan punggungnya secara kasar ke kursi hitam
kesayangannya.
“ Youngie-ah, aku membutuhkanmu”
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
Srettt
tangan mungil wanita itu secara cepat menutup mata
seorang pria dengan punggung
membelakanginya, alih-alih ingin mengerjai pria
tersebut, sang wanita malah kaget ketika tangan
pria itu menarik lengannya hingga
membuat wanita itu duduk di pangkuannya dan secara kilat
bibir pria itu
mengecup pipi sang wanita.
“ Ji Chang Wook…..” kesal sang wanita pada pria yang
kini ia dapat dengan jelas melihat
wajahnya.
“ Youngie-ah……aku merindukanmu”
“ cih gombal” ucap Minyoung terkesan jijik, dan matanya
seketika membulat dengan apa yang
barusan pria bernama Ji Chang Wook itu
lakukan pada pipinya. Tanganya menyentuh pipi yang
barusan di curi ciumnya oleh
Chang Wook
“ kau… benar-benar……”
“ Tampan? Aku tahu itu” sela Chang Wook, menutup mulut
Minyoung sebelum gadis itu bicara
Minyoung ingin beranjak dari pangkuan Chang Wook, namun
pria itu seperti sengaja
mengeratkan pegangannya pada lengan Minyoung, agar
wanitanya itu tidak beranjak dari
pangkuannya.
“ lepaskan aku, atau……”
“ atau apa? Kau ingin ku cium lagi?”
Pletakkkk
“ kau ini jaksa mesum”
“ walaupun mesum, aku tahu kau tetap menyukaiku kan,
Dokter Yoon”
“ terserah kau”
“ baiklah, aku akan melepaskanmu, tapi…..”
Minyoung tahu kemana jalan pikiran Chang Wook, sehingga
wanita itu mencubit perut pria itu
hingga ia meringis dan dengan kesempatan itu
Minyoung bisa lepas dari Chang Wook
“ bermimpilah kalau kau mau aku menciummu Jaksa Ji”
Minyoung me-meletkan lidahnya, entah
kenapa dengan Chang Wook, Minyoung bisa
berubah menjadi sosok yang sangat kekanakan.
Begitu juga sebaliknya.
“ kau tahu Young? Aku makin mencintaimu”
“ tapi aku tidak Jaksa Ji yang tampan”
Chang Wook menggeleng pelan, wanita itu. Yoon Minyoung,
benar-benar bisa membuatnya
melupakan semua kasus yang sedang ia pecahkan,
wanita itu bisa membuat beban Chang Wook
seolah hilang, dan wanita itu juga
sukses membuat hati pria itu berdebar sangat kencang.
Oh ayolah, ini bukan suatu penyakit kan?? Batin Chang
Wook sambil memegangi dadanya yang
terus berdebar kencang, sambil terus
memperhatikan Minyoung.
~*~*~*~*~*~*~*~*
Usia memang boleh muda, namun prestasi Yoon Minyoung
sangat gemilang, diusia 20 tahun
Minyoung sudah bisa menyelesaikan kulian S1-nya
di Columbia University, College of Psysicians
and Surgeons yang terletak di 630
W 168th St, New York, NY 10032, Amerika Serikat, universitas
yang menjadi salah
satu dari 20 universitas kedokteran terbaik di dunia. Sungguh suatu prestasi
bagi Minyoung, belum lagi ia melanjutkan S2-nya
dengan mengambil spesialis kulit dan wajah.
Bahkan dan ia pernah menjadi
asisten pribadi Dr. Kwon Han Jin, Dokter spesialis kecantikan kulit
dan wajah
di Korea yang mempunyai klinik kecantikan Dermaster.
Sampai Minyoung
memutuskan untuk
membuka klinik sendiri dan sukses di usia 28 tahun.
Sedangkan Ji Chang Wook, pemuda berusia 30 tahun,
tampan, lajang dan bahkan mempunyai
pekerjaan yang sangat keren. Ia merupakan
seorang jaksa, ia terkenal dengan pemikirannya
mengenai sebuah kasus yang out
of the box, ketika orang lain menilai sebuah kasus
pembunuhan, Chang Wook bisa
membuktikan bahwa kasus itu adalah bunuh diri, ataupun
sebaliknya. Ia merupakan
lulusan dari Yale University US, uiversitas dengan fakultas hokum terbaik di
dunia dan berada di peringkat 4. Melanjutkan studi profesinya sebagai jaksa,
Chang
Wook terkenal sebagai Jaksa tampan yang Dingin dan tidak segan-segan
dengan kasusnya. Dia di
juluki the most abusive prosecuter di Firmanya.
dan kedua manusia hebat di atas, di pertemukan 10 bulan
yang lalu, dan menjadikan mereka
sepasang kekasih.
~*~*~*~*~*~*~*~*
Dec,
Winter 2013
Udara malam itu seakan menusuk tulang, seorang
wanita dengan mantel tebal berwarna hitam
serta syal merah melilit di lehernya
berjalan buru-buru menuju sebuah halte bus. Minyoung
mengerat lilitan syal di
lehernya. Mata wanita itu agak sembab, ia memang baru saja ke
pemakaman Park
Chanyeol, sahabatnya.
Kalian
ingat?? Pria tinggi yang penuh dengan hormone endorphin dalam tubuhnya??? Yah,
pria itu
sudah tidak ada lagi di dunia, sebulan setelah Chanyeol mengajak
Minyoung mencari Yogurt,
sebulan setelah Chanyeol tersenyum manis dan
mengatakan “ hiduplah dengan bahagia Yoon
Minyoung” , sekarang Minyoung
mengerti arti ucapan Chanyeol.
Pria
itu meninggalkan Minyoung, sakit? Entahlah Minyoungpun tak tahu, bahkan untuk
melihat
wajah sahabatnya itu utuk terakhir kali saja Minyoung tidak sempat. Ia sedang
melanjutkan
studynya di NY.
Memang
hampir setiap bulan Minyoung selalu mengunjungi makan Chanyeol, hanya sekedar
menyapa sahabat terbaiknya itu.
Minyoung
melirik jam tangan di tangannya, ia menepuk dahinya.
“
aku kesorean, bus menuju Seoul sudah tidak ada lagi. Mati kau Yon Minyoung”
batin wanita itu
mengumpat sendiri akibat terlalu lama berada di pemakaman
Chanyeol. Saat ia sedang sibuk
dengan smartphone-nya hanya untuk mencari lokasi
dimana ia bisa menemukan taksi. Tiba-tiba
“
permisi, apa kau tahu letak pemakaman Dongji?” Tanya seorang pria kepada
Minyoung dari
dalam mobil Mazda X-5 merah.
“
ah…..kau tinggal lurus saja sampai menemukan gerbang besar bertuliskan
pemakaman Dongji”
jawab Minyoung
“
ah, aku mengerti. Terima kasih….dan kau apa yang kau lakukan disini? Sendirian?”
Dan
yah begitulah awal pertemuan Minyoung dan Chang Wook, agak anti mainstream
memang,
mereka bertemu di sebuah pemakaman. Namun di balik semua itu, mereka
jadi saling mengerti
kehidupan masing-masing tentang kehilangan mereka.
Minyoung
kehilangan Chanyeol
Chang
Wook kehilangan orang tuanya
~*~*~*~*~*~*~*
“ bocah tengik, dimana kau??”
DUG
“ aku
menemukanmu”
“ TIDAAAAAAKKKK”
Minyoung terbangun dari mimpi buruknya (lagi) entah ini
sudah yang ke berapa, ia mencoba
memegangi kepalanya yang terasa sakit. Ia melirik
kalender yang terletak di meja sebelah tempat
tidurnya.
“ ini jadwalku untuk terapi bukan???”
@ Hospital
Tangan wanita itu mengetuk pintu berwarna putih di
hadapannya, di sana terpampang papan
nama dengan jabatanya Psikiater.
“ masuk” jawab seseorang dari dalam ruangan setelah
mendengar ketukan dari luar, Minyoung
dengan perlahan mendorong pintu itu, lalu
menampakkan kepalanya.
“ ah kau Dr. Yoon”
“ selamat pagi Dr. Oh”
“ sekali lagi kau memanggilku Dr. Oh, aku akan
memecatmu jadi pasienku”
Minyoung merengut
“ kau ingat, pasien adalah raja”
“ tapi kau pengecualian Yoon Minyoung”
Mata Minyoung mendelik gerah, sosok pria di hadapannya
terlihat sangat tampan dengan
balutan kemeja yang di lapisi dengan jubah putih
kebanggan para dokter. Nama pria itu adalah
Oh Sehun, dia adalah Psikiater yang
menangani gangguan mimpi buruk yang dialami Minyoung.
Semenjak kecil mimpi
buruk itu selalu menganggu Minyoung. Namun baru 2 tahun ini ia bertemu
dengan
Sehun.
“ mimpi itu lagi?” Tanya Sehun yang siap dengan catatan
rekam medis Minyoung, ia akan
mencatat apa yang di ungkapkan Minyoung.
“ ehmm, kenapa mimpi itu terus mengangguku Hun?”
TBC
Hiyaaaaa
ini FF perdana setelah saya vakum (sebentar……saya lupa saya sudah berapa lama
hiatus dari dunia per-FF-an) oette???? Membingungkan??? Kurang greget??? Maklumi
ya ini kan
baru Part awal, mudahan di part selanjutnya saya sudah bisa menerangkan
sesuatu agar tidak
membingungkan. Alur loncat2? Maafkan juga.
yah mau di terima atau tidak tapi yang pasti FF ini akan jadi FF Psychologic ke
dua saya setelah
Me, You and Her Desire.
Di
tunggu reviewnya teman2, Miss Youuuuu so Much
0 komentar:
Posting Komentar