Every Meet Has a Reason, Take Care My Friend, We See You Again

0 komentar

Teruntuk rekan kerjaku yang berhasil keluar dari tempat paling mengerikan ini, hehehe ,kebersamaan kita memang belum terlalu lama, namun bagaikan mutiara dilautan,yang teerbentuk dari waktu kewaktu,suka dan duka yang kita lalui dalam satu kebersamaan yang sangat berharga,…take care babe,i wish u doing well there, and i wish doing well here. 

















you know, 
every meet has a reason, either it a blessing or a lesson. but yah mungkin pertemuan kita di kantor di tengah-tengah itu, i like you so much, but i hate the office too. banyak pelajaran yang di petik selama gue kerja sama sama lu.
 Bagi gue ga ada kata perpisahan, yang ada kita ga bakal sering ketemu kaya dulu lagi. kamu tetep semangat ya disana, akupun pasti akan selalu semangat disini.
Tidak seorang pun siap dengan perpisahan,namun setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. dan manusia juga jarang yang bisa menerima kehilangan atau perpisahan.
But hey gurls, keep fighting wherever you are, stay cantiiik, kita emang bakal jarang ketemu. tapi teknologi saat ini canggih cuyyy, ada BBM, Whatsapp, Line, Path de el el. i can meet you, just give the time.
see you when i see you gurls.
xoxo
Mika Bellamy

FF/We Broke Up?/Do Kyungsoo-Minyoung/Drabble

0 komentar

We broke up?

Title      : We Broke Up?
Author  : Mika Bellamy
Cast     :
-      Do Kyungsoo
-      Yoon Minyoung

Awalnya terlihat biasa, sangat biasa. Minyoung mengajak Kyungsoo, kekasih yang sudah menemaninya 
kurang lebih satu tahun untuk bertemu di tempat pertama kali mereka bertemu. Lapangan sekolah, yah 
lapangan sekolah menegah atas Ilsan, keduanya bertemu. Kyungsoo merupakan senior Minyoung yang 
kala itu merupakan kakak pembina groupnya.


Awal Minyoung melihat Kyungsoo entah kenapa jantungnya berdegup kencang, ia bahkan tidak dapat 

mengendalikannya. Bahkan dengan bodoh, sangat bodoh gadis bermarga Yoon itu mendekati 

Kyungsoo yang tengah memberikan pengarahan pada siswa baru, menepuk bahunya dan ketika 
Kyungsoo menoleh kearahnya, Minyoung langsung menagatakan “ Aku menyukaimu sunbae” sesaat 
keduanya terdiam, bahkan siswa baru dan senior di Ilsan senior high school. Sampai Minyoung tersadar 
akan perbuatan bodohnya, ia langsung berlari menjauhi Kyungsoo yang masih terdiam di tempatnya.

“ bodoh...bodoh” runtuk Minyoung memukul kepalanya sendiri, ia pikir ini adalah hari terakhirnya di 
sekolah, ia akan di bully oleh senior yang telah menyukai Kyungsoo terlebih dahulu atau siswi yang 
punya kuasa dan menyukai Kyungsoo.

Namun Minyoung beruntung karena Kyungsoo bukan termasuk siswa paling populer di sekolahnya, 
pamornya kalah oleh Chanyeol, Jongin dan juga Sehun sunbae yang amat sangat terkenal. Sedang 
Kyungsoo yang pendiam tidak banyak menarik minat para siswi di sekolah. Jadi dalam kurun waktu 
sebulan kejadian memalukan bagi Minyoung sudah berlalu.

Sampai pertengahan semester tiba-tiba Kyungsoo mengajak Minyoung ke lapangan sekolah dan 
mengatakan hal yang membuat jantung Minyoung seperti berhenti bekerja mendadak, namun tidak se 
ekstrim itu juga, gadis itu hanya membeku di tempat saat Kyungsoo bilang ia juga menyukai Minyoung. 
and finally They’re Couple until now.

Kyungsoo tersenyum kecil mengingat kisahnya, ia tersadar saat tangan kecil Minyoung menepuk 
pundaknya.

“ oppa.......”

Kyungsoo menoleh ke belakang dan mendapati gadisnya tengah berdiri, ia lalu mengusap kepala 
Minyoung dengan sayang.

Masih dengan posisi berdiri di dekat lapangan sekolah yang mulai terlihat sepi karena memang jam 
sudah menunjukan pukul 5 lewat 45 menit sore, dan banyak siswa yang sudah meninggalkan sekolah di 
musim panas ini.

“ ada apa mengajakku kemari?” tanya Kyungsoo yang agak khawatir dengan Minyoung yang 
menundukan wajahnya sedari tadi

“ oppa.....” ucap Minyoung lirih

“ wae? Jangan membuatku khawatir” Kyungsoo makin yakin dengan ketidakberesan yang terjadi

“ oppa ayo kita putus?” suara Minyoung bergetar, Kyungsoo yakin Minyoung menahan isakannya, dan 
sebenarnya apa yang membuat Minyoung mengatakan hal itu padanya.

“ kenapa?” tanya Kyungsoo datar, ia tidak mau terbawa suasana menanyakan atau berfikiran yang 
bukan-bukan karena menurutnya selama ini hubungannya dengan Minyoung baik-baik saja. Kalaupun 
ada pertengkaran itupun dapat diselesaikan segera.

Pria bermata bulat dengan rambut hitamnya itu memegang bahu Minyoung yang makin bergetar, 
Kyungsoo menuntun Minyoung untuk duduk di bangku yang berada di sekeliling lapangan, bangku di 
bawah pohon ek, menjadi pilihan Kyungsoo. Ia pikir membawa Minyoung duduk adalah pilihan yang 
tepat agar gadisnya itu lebih tenang.

“ sekarang ceritakan padaku, ada masalah apa?” kenapa tiba-tiba seperti ini?” Kyungsoo bertanya 
dengan suara lembutnya, wajahnya pun tidak merajuk jawaban pasti atau memaksa. Pandangannya 
lembut, ia tidak ingin membuat Minyoung merasa makin tertekan.

“ aku dengar Kyungsoo oppa dan Seohyun sunbae pernah berpacaran. Seohyun sunbae sangat cantik, 
pintar dan anggun, sedangkan aku.......”

“ Kau urakan, tidak anggun dan tidak pintar” sela Kyungsoo, tangannya menangkup pipi Minyoung, 
menuntut wajah gadisnya itu untuk menatap dirinya

“ kau pikir perempuan sempurna yang bisa berpacaran denganku?”

CUP

Kyungsoo mengecup bibir Minyoung sekilas

“ buang jauh-jauh pikiranmu itu Yoon Minyoung, aku menyayangimu bukan sunbae itu. dia masa laluku, 
dan kau masa depanku”

“ tapi........”

“ kau tidak percaya padaku?” Minyoung meneguk ludahnya, ingin rasanya ia percaya dengan semua 
yang diucapkan Kyungsoo, namun hatinya mengelak. Kyungsoo mungkin tidak sepopuler Chanyeol, 
Jongin atau Sehun subae, namun pria di hadapannya ini mempunyai suara emas serta kepribadian yang 
super perhatian dan sangat baik. Bagaimana bisa ia menyayangi dirinya yang urakan, sedikit ceroboh 
dan tidak pintar, apa yang Minyoung bisa banggakan dari dirinya?

“ kau unik Young, kau bisa membuat orang lain menyukaimu karena kepribadianmu itu”

“ tapi.......” ucapan Minyoung lagi-lagi terhenti saat ia merasakan bibir Kyungsoo menempel di bibirnya, 
lembut sangat lembut

“ aku menyayangimu Young, apa itu tidak cukup?”

“ oppa...hiks....aku juga menyayangimu oppa” Minyoung memeluk Kyungsoo membuat pria itu 
tersenyum lalu membalas pelukan Minyoung. masih dalam keadaan berpelukan, Minyoung tersadar ia 
harus mempercayai Kyungsoo, walaupun tidak harus 100% tapi apa yang ia takutkan sangat berlebihan, 
Seohyun sunbae adalah masa lalu Kyungsoo namun sekarang Minyoung adalah masa depan Kyungsoo. 
Jadi apa yang harus Minyoung khawatirkan?

Perpisahan?

Setiap pertemua pasti akan ada perpisahan, namun Minyoung tidak ingin terlalu jauh untuk berfikiran 
sampai ke titik itu. ia hanya menyesal kenapa mengatakan hal yang tidak-tidak pada Kyungsoo

“ oppa maaf” Kyungsoo mengendurkan pelukannya, ia menangkup pipi Minyoung

“ masih mau mengatakan ingin putus denganku?”

Minyoung mengulum senyum diiringi dengan gelengan

“ bagus, karena aku tidak akan putus denganmu” Kyungsoo menarik wajah Minyoung agar mendekat. 
Gadis itu menutup matanya dan Kyungsoo tersenyum lalu mencium kening Minyoung cukup lam

“ jangan berfikiran macam-macam, sudah cukup aku mengecup bibirmu 2x hari ini”

“ aishhh Kyungsoo oppa”

Perpisahan memang tak pernah mudah, karena sifat dasar manusia adalah ingin memilki 
bukan melepaskan.

Beginnings are usually scary and endings are usually sad, but there is everything in between 
that makes it all worth thing, there is Lesson.

END

XOXO

Mika Bellamy 



FF/Jealous/Park Chanyeol/Oneshot

0 komentar

Why love is so complicated



Title      : WLISC (Jealous)
Author  : Mika Bellamy
Genre  : General Love
Rated   : General
Cast     :
-      Park Chanyeol
-      Yoon Minyoung
-      Oh Sehun
-      Do Kyungsoo


“ belajar bersama lagi?”

“ ehmm”

“ dengan Kyungsoo dan Sehun?”

“ iya”
“ Young.......”

“ ada apa Yeol?”

“ ehmm tidak apa, tidurlah, annyeong”

BIP

Minyoung menjauhkan handphone yang sedari tadi berada di dekat telinganya, perlahan ia mengarahkan 
benda persegi empat itu tepat di depan wajahnya, terlihat kebingungan di raut wajah bermarga Yoon itu, 
bibirnya mengoceh tak jelas. Namun akhirnya ia berhenti lalu meletakkan ponselnya di meja sebelah 
ranjang, lalu membaringkan tubuhnya ke kasur.

“ selamat malam Yeol, mimpi indah” ucap Minyoung lalu gadis itu menutup matanya perlahan dan 
akhirnya terlelap di alam bawah sadarnya

Di Kampus

Minyoung tidak seperti biasanya terlihat kacau pagi hari ini, biasanya ia selalu bangun setelah mendapat 
panggilan telpon dari kekasihnya Chanyeol, namun pagi ini entah kenapa pria bernama panjang Park 
Chanyeol itu tidak membangunkannya, bahkan ia tidak melihat tanda-tanda kedatangan Chanyeol di 
rumahnya. Padahal biasanya Chanyeol akan selalu datang pagi, sarapan bersama pamannya dan 
mengantarkan Minyoung pergi ke kampus. Karena memang ayah dan ibu Minyoung berada di luar negeri 
untuk urusan bisnis, dan akan pulang sebulan sekali. Dan Minyoung hanya tinggal bertiga dengan 
paman dan juga istrinya.

Dalam perjalan menuju kampus menggunakan bus, Minyoung mencoba menghubungi Chanyeol, gadis 
itu menelpon namun tidak di jawab, mengirimkannya pesan singkat tidak di balas, bahkan bbm atau 
Line tidak di baca, Minyoung khawatir, sangat khawatir pada prianya itu.

“ apa sesuatu terjadi padanya?” tanya Minyoung dalam hati, Minyoung menggelengkan kepalanya 
membuyarkan pikiran negatif yang mulai tumbuh di kepalanya, ia berdiri akan turun dari bus, padahal 
terminal stasiun kampusnya masih masih cukup jauh, namun gadis itu lebih memilih turun, memanggil 
taksi dan berbelok arah menuju kediaman Chanyeol.

“ Minyoung? mari silahkan masuk” Minyoung tersenyum kikuk, ia merasa tidak enak harus mengunjungi 
rumah Chanyeol di pagi hari seperti ini, jam masih menunjukan pukul 7 lewat 30 pagi, dan dia sudah 
berkunjung ke rumah orang.

Bahkan kini Minyoung sudah duduk di meja makan bersama Ibu, ayah dan juga kakak Chanyeol

“ maaf aku menganggu” ucap Minyoung

“ kau ini, kau sudah kami anggap keluarga Young” ucap Ayah Chanyeol

“ benar, bukankah kau akan menjadi adik iparku” sambung Yoora kakak Chanyeol

Minyoung tersenyum

“ ehmmm Chanyeol.......” ucapan Minyoung terputus karena selaan dari ibunya Chanyeol

“ ia di kamarnya, dari semalam anak itu bersikap aneh. Apa kalian bertengkar?”

Minyoung menggeleng

Ibunya Chanyeol memberikan roti dan segelas susu “ tolong berikan pada Chanyeol ya Nak, ibu rasa dia 
belum makan sedari tadi malam”

“ baik tan....”

“ ya, sudah ku bilang panggil aku ibu”

“ baik ibu”

Tiba di depan kamar Chanyeol, langkah Minyoung terhenti. Biasanya ia akan selalu masuk tanpa ragu, 
bahkan saat Chanyeol sedang ganti baju atau sedang melakukan apapun yang aneh. Namun entah 
kenapa saat ini Minyoung ragu, ia juga merasakan keanehan yang terjadi pada Chanyeol persis seperti 
apa yang ibunya Chanyeol bilang. Dan Minyoung ke sini memang ingin mencari tahu kenapa.

Ceklek

Minyoung memutar kenop pintu kamar Chanyeol

“ yeol” panggil Minyoung

Tidak ada jawaban’

Minyoung melangkah lebih dalam tanpa menutup pintu, di kasur ia tidak menemukan sosok pria 
tingginya, gadis itu pikir mungkin Chanyeol ada di kamar mandi. Jadi Minyoung meletakkan roti dan juga 
susu di dekat meja komputer milik Chanyeol, saat meletakkan itu, tidak sengaja mata Minyoung 
menangkap sesuatu yang janggal, bingkai foto dirinya dan juga Chanyeol saat liburan di Bali beberapa 
bulan lalu ia temukan tergeletak di lantai dengan keadaan kaca yang sedikit retak.

“ kenapa kau disini? Apa dia.........”

Minyoung kaget, ia hampir saja menjatuhkan figura yang baru saja akan diangkatnya. Ia berdiri dan 
membaikkan badannya

“ wae? Kau tidak senang?” tanya Minyoung menunjukan wajah sedikit marah

“ iya” Chanyeol menyahut singkat dengan wajah datar dan tidak sukanya

Minyoung yang awalnya niat akan ngambek, malah bertanya-tanya dalam hatinya, kenapa dengan sikap 
kekasihnya. “ yeol, kau bercanda”

“ tidak, pulanglah, bukankah kau ada kuliah pagi ini” Chanyeol berjalan ke arah lemari pakaiannya, 
tanpa mempedulikan Minyoung yang bertanya-tanya

“ yak Park Chanyeol” gadis itu mulai kehilangan kesabarannya

“ pulanglah Young” ucap Chanyeol dengan nada sedikit kasar, Minyoung melihat keengganan Chanyeol 
melihat wajahnya, bahkan sedari tadi perkataan Chanyeol seolah mengusirnya dan tidak menyenangi 
keberadaannya. Perlahan Minyoung menjauh dari tempat dmana Chanyeol berdiri, ia mundur beberapa 
langkah sembari menghembuskan nafas kecewa.

“ jika kau ada masalah setidaknya berbicaralah padaku Park Chanyeol” ucap Minyoung sebelum pergi 
meninggalkan kamar Chanyeol dan menutup pintu kamar lelaki bertubuh jangkung itu.

“ Loh Young, Chanyeol tidak jalan bersamamu?”

Minyoung menggeleng berusaha menyunggingkan senyum terbaiknya saat ibu Chanyeol bertanya.

“ anak itu kenapa?”

“ mungkin Chanyeol sedang tidak enak badan bu, aku pamit ya, aku sudah menyuruhnya istirahat”

“ ehmmm hati-hati ya nak”

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

Minyoung sebenarnya tidak tahu apa masalah yang terjadi pada Chanyeol, tapi segala gelagat Chanyeol 
mengarah pada satu hal. Selama 5 tahun mereka berhubungan Minyoung tahu semua tentang Park 
Chanyeol, yeah kekasihnya itu menunjukan kecemburuan, namun saat ini adalah yang terparah. 
Biasanya jika Chanyeol cemburu, ia hanya akan ngambek pada Minyoung selama beberapa jam, 
setelahnya akan berbaikan lagi setelah tahu bahwa apa yang ia cemburukan bukanlah hal yang besar. 
namun sekarang, Minyoung tidak mengerti apa yang Chanyeol cemburukan dari dirinya? Hingga 
menyebabkan Chanyeol bersikap seperti ini padanya

Drtttttt drttttt

Ponsel Minyoung bergetar, gadis itu mengecek ponselnya. Satu pesan Line masuk dari Kyungsoo

“ Young, kita harus mempresentasikan tugas kita, kau dimana?”

Minyoung menepuk keningnya, tugas yang ia kerjakan 2 minggu bersama Sehun dan Kyungsoo. Ini bisa 
jadi bencana besar jika ia tidak tepat waktu. Bisa-bisa tugasnya itu tidak ada hasilnya jika ia tidak bisa 
ikut mempresentasikannya, Sehun yang tidak pandai berbicara atau Kyungsoo yang bahasanya terlalu 
teoritis akan menghancurkan tugasnya.

Ahhh, lagi-lagi gadis itu menepuk keningnya, sekarang ia tahu apa yang menyebabkan Chanyeol 
cemburu. Ini pasti karena...........

Back To Chanyeol’s House

Chanyeol memperhatikan figura foto yang semalam ia sengaja jatuhkan, entah kenapa ia melakukan hal 
itu, namun saat ia ingat bagaimana Minyoung tadi datang, wajahnya, bahkan Chanyeol masih 
merasakan wangi tubuh Minyoung di kamarnya. Ia menyesal, yah ia menyesal mengabaikan kekasihnya 
itu, bahkan kini ia menundukan kepalanya saat melihat segelas susu dan roti yang Minyoung bawakan.

“ arghhhhh, kenapa aku seperti ini?”

“ jika kau ada masalah setidaknya berbicaralah padaku Park Chanyeol”

Masalah yang Chanyeol hadapi saat ini adalah CEMBURU, tidak seperti biasanya Chanyeol cemburu 
sampai sejauh ini, menghiraukan Minyoung bahkan berbicara dengan nada yang kasar, ini tidak pernah 
Chanyeol lakukan sebelumnya. Entah apa yang membuat Chanyeol jadi seperti ini.

Tok Tok Tok

“ Chanyeol-ah, kau baik-baik saja. Ibu dengar dari Minyoung kau sakit”

“ ehmm aku tidak kenapa-napa bu, hanya ingin istirahat” jawab Chanyeol, ia berharap ibunya itu tidak 
masuk ke kamarnya dan menayakan hal yang macam-macam, karena ia belum mampu menjawab 
segala macam pertanyaan. Yang perlu Chanyeol lakukan saat ini adalah berdiam diri dan 
menginteropeksi dirinya. Ia harap Minyoung mengerti keadaannya dan semuanya bisa berjalan seperti 
semula.

Sepertinya harapan Chanyeol terkabul, ibunya tidak msuk ke kamarnya, sehinga ia bisa sendiri.

“ Young, mianhae”

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

Minyoung, Sehun dan Kyungsoo membungkuk saat Minyoung selesai mempresentasikan hasil tugasnya. 
Dosen mengangguk puas dengan hasil kerja ketiganya dan memberikan nilai mereka sebagai kelompok 
terbaik dan juga tugas terbaik. Minyoung tersenyum puas, selepas jam kuliah usai, Minyoung bergesa 
membereskan barangnya.

“ Young, mau merayakan keberhasilan kita?”

Minyoung menggeleng menolak ajakan Sehun

“ Lain kali Sehun-ah, ada yang mesti aku urus”

“ baiklah, take care Young”

Sehun melambaikan tangannya kepada Minyoung, sampai sebuah tangan menyentuh pundaknya, ia 
menengok ke belakang dan mendapati Kyungsoo.

“ Minyoung tidak ikut?”

“ tidak, ia bilang ada urusan yang mesti ia urus”

Kyungsoo mengangguk paham dan memperhatikan punggung Minyoung yang mulai menjauh.

Di perjalanan pulang, Minyoung menyenderkan kepalanya ke kaca jendela bus, bibirnya tertarik ke 
depan, ia berkali-kali mengecek ponselnya namun tidak ada satupun pesan, telpon atau apapun yang 
datang dari Chanyeol. Ia harap lelaki itu mau mengajaknya bicara atau mengatakan hal apapun yang 
bisa membuatnya lega, tapi yah mungkin Minyoung harus benar-benar membiarkan Chanyeol sendiri 
terlebih dahulu.

Ckiiitttttt

“ awwww, kepalaku...........”

~*~*~*~*~*~*~*

Laki-laki bertubuh jangkung itu tak peduli bagaimana ibunya keheranan melihat dirinya yang berlarian 
dari kamar menuju bawah, dan kelihatan sangat tergesa-gesa.

“ kau mau kemana Park Chanyeol?” tanya ibunya

Bahkan pertanyaan ibunya tidak ia hiraukan, kini Chanyeol meraih kunci mobilnya yang tergantung di 
dekat ruang tamu. Tanpa pamit, pria itu langsung keluar rumah dan pergi dengan mobil berwarna 
hitamnya dengan kecepatan luar biasa.

Raut kepanikan terlihat di wajah tampannya, saat ia terjebak macet tak henti-hentinya ia mengumpat 
agar lampu hijau cepat menyala, atau ketika ada mobil yang menghalangi jalannya, ia tak henti-hentinya 
membunyikan klakson yang cukup membuat iritasi pada telinga orang yang mendengarnya.

Apa yang membuat Park Chanyeol seperti ini???

Di sebuah rumah sakit yang terletak di salah satu kota terlihat sangat ramai, beberapa wartawan bahkan 
berseliweran di kawasan rumah sakit. Ada beberapa ambulans yang berlalu lalang mengantarkan 
pasien. Beberapa dari mereka kebanyakan mengalami pendarahan, patah tulang atau bahkan hampir 
meninggal.

“ aku baik-baik saja dok” ucap seorang gadis, suaranya terdengar parau, kondisi tubuhnya hanya 
lebam di bagian kepala dan juga pipinya

“ tapi kami harus melakukan pemeriksaan mendalam, kami takut ada pendarahan di kepala”

Gadis itu mendesah pasrah ketika dokter membawanya menuju sebuah ruangan, di ruangan tersebut 
banyak sekali dokter yang terlihat sibuk. Perlahan ada salah satu dokter yang gadis itu rasa sangat 
tampan bahkan ketampanannya hampir sama seperti model Ahn Jaehyun.

“ kau akan tidur sebentar nona Yoon”

Dan setelahnya gelap, gadis bermarga Yoon itu terlelap di alam bawah sadarnya.

Saat gadis itu membuka matanya perlahan, siluet wajah yang pertama ia lihat adalah wajah pria yang ia 
ingat pagi ini bersikap menyebalkan. Sekarang lihat wajahnya tetap menyebalkan namun coba 
perhatikan lekukan kekhawatiran di dahi bahkan sudut matanya terlihat basah, apa pria ini menangis?

“ kau sudah sadar Young?” tanya pria itu tetap dengan wajah khawatirnya

“ ehmm, aku dimana?”

“ rumah sakit”

“ aku sakit?”

“ kau kecelakaan Young, bus yang kau tumpangi mengalami rem blong dan menabrak pembatas jalan”

“ Yeol, maaf”

Pria bernama Chanyeol itu makin khawatir dengan keadaan kekasihnya, kenapa ia harus meminta maaf. Apa Minyoung??? ah tidak Chanyeol membuang pikiran paling negatifnya jauh-jauh, Minyoung hanya 
mengalami patah tulang ringan di tangan sebelah kirinya, dan juga lebam di kepala dan juga pipi. Tidak 
ada pendarahan dalam ataupun luka berat lainnya, itulah yang tadi dokter jelaskan pada dirinya dan juga 
paman Minyoung.

“ kenapa kau minta maaf Young?”

“ maaf membuatmu cemburu, aku benar-benar tidak bermaksud......” Chanyeol menempelkan 
telunjuknya di bibir Minyoung, hatinya sungguh amat teriris dengan semua ini, Chanyeol yang sadar 
bahwa ia yang terlalu egois, ia yang terlalu berlebihan dengan apa yang ia rasakan hingga bersikap 
menyebalkan. Kalau saja ia tidak cemburu, kalau saja pagi tadi ia mengantarkan Minyoung pasti tidak 
akan ada kejadian seperti ini. Dan kini apa??? Gadisnya yang malah meminta maaf?? Pria macam apa 
dirinya

Anggap Chanyeol pria cengeng saat ini, karena ia menangis sambil mengenggam tangan kanan 
Minyoung.

“ yeol, kenapa menangis?”

“ ak....aku yang...sehar..rusnya minnta....maaf young” jawab Chanyeol terbata, Minyoung tersenyum, ia 
menarik Chanyeol agar mendekat, lalu tangan yang tadi Chanyeol genggam terlepas dan Minyoung 
menghapus air mata Chanyeol.

“ kau cengeng Yeol, kau seperti perempuan, berhentilah menangis”

“ ak...aku.....”

“ ssttttt.....diamlah Yeol, kau tidak malu, dilihat pamanku” Minyoung melirik kearah pamannya

“ maafkan aku young”

“ iya, aku memaafkanmu. Sekarang berhentilah menangis. Aku malu kalau punya pacar cengeng. Sudah 
cengeng suka cemburuan pula”

“ arghhh....hikss Yoon Minyoung”

Chanyeol berhenti menangis, dan itu membuat Minyoung lega.

“ Paman, kau tidak memberitahukan hal ini pada Ibu dan ayah kan?” tanya Minyoung pada pamannya 
menggeleng, gadis itu merasa lega, kalau saja pamannya gegabah langsung memberitahukan keadaan 
Minyoung pada orang tuanya, Minyoung yakin ibunya akan langsung terbang pulang tanpa 
mempedulikan lagi urusan bisnisnya. Bukannya Minyoung tidak rindu atau sayang dengan ibu ataupun 
ayahnya, namun Minyoung akan lebih menderita lagi, jika kedua orang tua mereka tetap berada di 
rumah, namun melupakan keberadaan Minyoung seperti yang sudah-sudah. Minyoung lebih memilih 
orang tuanya sibuk di luar rumah, namun setiap hari selalu menanyakan kabar Minyoung via video call.

“ paman tinggal ya Young, sepertinya kau butuh waktu berdua dengan pangeranmu”

“ pamaaaannn” rengek Minyoung malu, dan apa tadi Pangeran??? Minyoung tidak terima Chanyeol 
disebut pangeran, dan apa maksudnya waktu berduaan?? Gadis itu sejenak melirik Chanyeol yang 
tengah menunduk. Kenapa suasana menjadi canggung?

“ jadi.....”

“ Young” ucap Chanyeol dan Minyoung hampir bersamaan

Minyoung diam agar Chanyeol mengungkapkan terlebih dahulu apa yang ingin pria itu utarakan. 
Chanyeol tampak memikirkan sesuatu, mungkin rangkaian kata yang tepat.

“ maaf tidak seharusnya aku bersikap seperti itu karena cemburu”

“ kau cemburu? Sudah ku duga” jawab Minyoung “ dengan Kyungsoo atau Sehun?” tanya Minyoung

“ keduanya dan juga tugasmu. Karena hal itulah beberapa minggu ini kau jarang punya waktu untukku” 
Chanyeol mengerucutkan bibirnya, ia terlihat seperti anak kecil yang menginginkan permen. Sebenarnya 
Minyoung ingin berdebat dan menanyakan kenapa Chanyeol harus cemburu dengan hal tersebut, toh 
dia hanya mengerjakan tugas bersama Sehun dan Kyungsoo. Namun egonya mengalah, gadis itu tidak 
ingin membuat masalah ini menjadi runyam.

“ arra, mianhae telah membuatmu cemburu. Lain kali jika ada tugas atau aku harus berhubungan 
dengan laki-laki lain, aku akan mengajakmu”

Senyum Chanyeol mnegembang, ia tahu Minyoung adalah gadis terbaik, ia selalu bisa mengerti 
Chanyeol, dan Chanyeol harap iapun bisa seperti itu.

“ tidak cemburu lagi?” tanya Minyoung

Chanyeol mengangguk

“ Young, maaf atas sikapku. Aku tidak akan cemburu lagi, jika aku tidak suka, aku akan langsung 
mengatakannya padamu, aku tidak akan mendiamkanmu, aku......”

“ aku tahu, kalau kau tidak seperti ini bukan Park Chanyeol namanya. Pria posesif, kekanakan, 
pencemburu, menyebalkan dan cengeng. Namun aku mencintainya”

Jawaban Minyoung makin membuat senyum Chanyeol mengembang

“ gomawo, kau yang terbaik” pria itu mengenggam tangan Minyoung, menciumnya dan mengarahkan 
kepalanya menuju kening Minyoung mengecupnya sejenak.

“ aku mencintaimu”

“ aku tahu”

 Jangan selalu mengangungkan filosofi akan cemburu merupakan tanda cinta atau bumbu di percintaan, terkadang 
cemburu malah membuat hubungan percintaan terdekonstruksi, oleh sebab itu mulai sekarang jangan biarkan rasa 
cemburu itu berkembang liar, jangan kembangkan bahwa cemburu itu tanda cinta, karena itu akan menimbulkan 
excuse perbuatan cemburu sebagai tanda cinta. Ubahlah pandangan bahwa cemburu itu sebagai tanda tak mampu 
mencintai.

END

Yah ga tau kenapa FF sama penyampaian maknanya ga nyambung, tapi intinya aku pengen ngungkapin 
makna tentang cemburu tanda tak mampu mencintai. Itu aja, tapi di Ffnya ga nyampe pesannya.

Maybe next time, FF dengan makna yang akan disampaikan sejalan. Oke, see you in my next FF project 
tentang cinta ini.

Xoxo

Mika Bellamy





Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense