Share Story-Malaikat Dunia

0 komentar

Saya dapat cerita inspiratif dari Blog Pak Robby (lagi) yang di tulis oleh (Rahardi, Mohamad Rian). tentang malaikat yang ada di dunia, jujur saya terharu dengan tulisan ini. dan semoga dengan saya share ini, ada beberapa bagian yang dapat kalian semua petik atau ambil hikmahnya.




Suatu ketika…

seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.

Menjelang diturunkannya, ia bertanya kepada Tuhan.

“Para melaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimkanku ke dunia. Tapi bagaimana cara
saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah” kata si bayi

Tuhan menjawab,

“Aku telah memilih satu malaikat untukmu. ia akan menjaga dan mengasihimu”

“Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini cukup bagi saya untuk bahagia”
Demikian kata si bayi
Tuhan pun menjawab,

“Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan
cintanya dan jadi lebih berbahagia”

Si bayi pun bertanya kembali

“Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”

Sekali lagi Tuhan menjawab,

“Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo’a”

Si bayi masih belum puas. ia pun bertanya lagi,

“Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?”

Dengan penuh kesabaran Tuhan menjawab,

“Malaikatmu akan melindungimu bahkan dengan taruhan jiwanya sekalipun”

Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya,

“Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi”

Dan Tuhan pun menjawab,

“Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku. Dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa
kembali kepada-Ku. walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu”

Saat itu surga begitu tenangnya. sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih
bertanya,

“Tuhan… Jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku
nanti ?”

Tuhanpun menjawab,

“Kamu dapat memanggil malaikatmu… IBU”

Kenanglah ibu yang menyayangimu

Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi…

Ingatkah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut
membalut tubuhmu

Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu ?

Dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit ?

Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan

Kembalilah memohon maaf padanya yang selalu rindu akan senyumanmu

Jangan sampai kau kehilangan saat-saat yang kau rindukan di masa datang.

Ketika ibu telah tiada…

Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita

Tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia

Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya

Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya

Tak ada lagi

Dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo’akanmu disetiap

hembusan nafasnya

Kembalilah segera…

peluk ibu yang selalu menyayangimu…

Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik untuk ibu…

(Rahardi, Mohamad Rian)

Drabble//FLU//Luhan-Minyoung

0 komentar



FLU

Title                      : Flu
Author                : Mika Bellamy
Genre                  : Drabble/Ficlet
Cast                      :
-          Xi Luhan
-          Yoon Minyoung


Part Sebelumnya



 
Hatchiiim

Hatchiimm

Suara bersin menggema di kamar tidur pasangan Luhan dan Minyoung, akibat hujan-hujanan 
kemarin. Sekarang Minyoung mengalami demam dan bersinnya pun tak kunjung hilang. Luhan 
menjadi merasa bersalah pada istrinya itu, seharusnya ia tidak mengajak Minyoung bercinta di 
tengah guyuran hujan. Tapi karena hasrat lelakinya tidak dapat tertahankan, maka  hal itupun 
terjadi. Alhasil sekarang Minyounglah yang sakit karenanya.

“ Lu…kau tak kerja hari ini?” Tanya Minyoung dengan suaranya yang parau, tubuhnya terduduk 
di ranjang, punggungnya menyender di kepala ranjang, dahinya tertempel handuk perasaan air 
hangat untuk menurunkan panasnya.

Luhan menggeleng, ia terduduk di sisi ranjang, tangannya mengambil jemari Minyoung. Panas. 
Astaga Luhan tidak menyangka akan separah ini kondisi istrinya.

“ Young…maaf” ucap Luhan sambil menunduk, tangannya mengusap lembut jemari Minyoung

“ aku tidak apa-apa Lu….Hatchiiim”  

“ apanya yang tidak apa-apa, kau sakit Young, dan itu karena aku”

Tangan Minyoung terangkat menyentuh pipi Luhan, entah perasaan apa yang hingap di dirinya 
sekarang, ia merasa ada puluhan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya, suhu tubuhnya 
yang memang sudah panas, semakin tersa panas.

“ sudah lah Lu…..aku kan hanya demam biasa”

“ tapi kau tidak pernah demam sebelumnya”

Minyoung mengangguk

“ baiklah, kau memang salah. Aku menyalahkanmu, sekarang buatkan aku bubur ayam. Aku 
lapar” Luhan menyentuhkan hidungnya pada hidung Minyoung

“ Lu, kau bisa tertular Flu”

“ biarin, tunggu sebentar ya tuan putri . Bubur ayammu segera siap” Minyoung mengangguk.

Dan di dapurlah sekarang Luhan berada, menyoapkan bubur ayam untuk istri tercintanya. Hari 
padahal ia ada meeting dengan boss-nya, namun Luhan mohon izin untuk mempending 
meetingnya dengan alas an Minyoung. Untunglah Luhan merupakan orang kepercayaan 
perusahaan, dan bossnya pun tahu bahwa Minyoung putri dari tuan Yoon Doojoon, pengusaha 
terkenal bahkan orang terkaya ke-13 di Korea. Jadi ia pasti mengizinkan Luhan untuk mengundur 
jadwal meetingnya.

“ oke, dengan taburan daun parsley…bubur ayam done” ucap Luhan dengan dirinya sendiri, ia 
menata bubur ayam pesanan Minyoung, bahkan ia menuangkan kecap di bubur ayam dengan 
bentuk hati. How’s cute

Luhan mendorong troli yang diatasnya terdapat bubur ayam dan iar jeruk nipis hangat kesukaan 
Minyoung.

“ Young buburmu…….” Ucapan Luhan seketika terhenti, saat melihat Minyoung dengan 
lelapnya tertidur dengan posisi terduduk.

Astaga apa yang ia lakukan, kenapa bisa tertidur dengan posisi tidak nyaman seperti ini. Batin 
Luhan, ia segera menghampiri Minyoung, menidurkannya dengan posisi yang lebih nyaman.

“ aku membuatmu menunggu lama ya…..sampai kau tertidur seperti ini” Luhan memperhatikan 
wajah Minyoung yang sedikit pucat, mengelusnya perlahan, bulir keringat sedikit membasahi 
poni gadisnya itu.

“ aku tidak tega membangunkanmu, tapi aku lebih tidak tega lagi membiarkanmu tidur dalam 
keadaan perut kosong”

Luhan mulai mengecup pipi Minyoung, lalu hidung dan terakhir berakhir di bibir istrinya itu. 
Awalnya hanya kecupan kecupan kecil lalu berubah menjadi lumatan. Luhan punya crania 
tersendiri untuk membangunkan istri tercintanya itu.

Dan lihat, sepertinya cara itu berhasil, Minyoung mulai menggeliat, dan membuka matanya.

“ Lu, apa yang kau lakukan?”

“ menciummu” jawab Luhan

“ kau bisa tertular flu” Minyoung meraup pipi Luhan, berusaha supaya Luhan menghentikan 
ciumannya.

“ baiklah” Luhan menyudahi aktifitasnya

“ padahal tadi sungguh menyenangkan Young” sambung Luhan lagi

Minyoung menggeleng pelan, tidak percaya kelakuan abnormal yang Luhan lakukan padanya. 
Luhan kembali pada troli yang berisi semangkuk bubur ayam pesanan Minyoung.

“ kau mau makan sendiri atau aku suapi?” Tanya Luhan, namun pertanyaan lebih menekankan 
bahwa Minyoung harus siap disuapi oleh Luhan, karena tanpa Minyoung jawab, satu suapan 
bubur telah masuk ke dalam mulutnya.

“ bagaimana?”  Tanya Luhan, berharap bubur yang ia buat akan enak dan mendapat pujian dari 
Minyoung

“ hambar” jawab Minyoung, dan pastinya jawaban itu sukses membuat kepercayaan diri Luhan 
terjun bebas. Padahal ia sudah percaya diri sendiri bahwa bubur yang ia buat itu enak.

Seketika Luhan buru-buru meyuapkan satu sendok bubur ke dalam mulutnya, ia mulai 
menggunakan indera pengecapannya, sepertinya tidak ada yang salah. Bubur ini tidak hambar, 
kaldu ayamnya terasa, semua bumbu yang Luhan bubuhkan terasa sangat pas di lidahnya. Jadi 
apa yang salah???

“ kau bercanda nona Xi” ucap Luhan, ia takut Minyoung mengerjainya. Minyoung menggeleng, 
mulutnya memang tidak mengecap satu rasapun dari bubur yang di buat Luhan, rasanya terasa 
hambar, bahkan pahit.

Luhan tersenyum penuh arti, ia tahu apa penyabab Minyoung merasakan hambar pada 
masakannya. Tentu saja, orang sakit mana bisa merasakan makanan enak. Apapun yang masuk 
ke dalam mulutnya akan tidak terasa enak, ini di sebabkan oleh berkurangnya produksi air liur 
saat sakit, dan menyebabkan bakteri anaerob berkembang. Bakteri tersebut bisa menyebabkan 
makanan yang masuk ke dalam mulut akan terasa pahit. Luhan tahu itu karena ia pernah 
mempelajarinya, dan kalian pasti tahu bagaimana Luhan bisa mengingatnya? Itu karena IQ Luhan 
yang berada di atas rata-rata yakni 160.

“ aku tidak akan memaksamu memakannya, tapi setidaknya 5 sendok lagi harus masuk kedalam 
perutmu. Lalu kau minum obat agar demam dan flu-mu itu sembuh” kata-kata Luhan tidak 
seperti suruhan di telinga Minyoung, ia senang Luhan memperlakukannya seperti itu.

“ siap tuan Xi”

“ anak baik” Luhan kembali menyuapkan bubur ke mulut Minyoung, selesai makan Luhan 
mengambilkan obat untuk Minyoung minum.

“ Lu….aku tidak mau minum obat”

“ eyy…..tidak boleh. Kau harus minum obatmu Young”

Minyoung merengut, saat Luhan menyodorkan 4 buah obat kearahnya, 3 buah berbentuk pil, 
dan 1 berbentuk kapsul. Dan Minyoung benci minum obat berbentuk kapsul.

“ kau kan tahu aku benci kapsul, itu lengket di tenggorokanku”

“ kalau begitu minum yang pil terlebih dahulu” Minyoung menerimanya, dan berusaha sekuat 
tenaga untuk menelannya, dan sekarang saat Luhan menyodorkan kapsul, Minyoung 
menggeleng.

Luhan berfikir, ia terdiam sejenak lalu ia malah menyuapkan kapsul ke dalam mulutnya lalu 
meminum air. Minyoung yang menyaksikan itu sangat terkejut, apa suaminya itu gila. Ia yang 
sakit kenapa malah Luhan yang meminum obatnya.

Dengan tiba-tiba tangan Luhan menarik dagu Minyoung, ia memiringkan kepalanya dan sesaat 
kemudian Minyoung merasakan bibir Luhan menempel di permukaan bibirnya, lalu basah, dan 
lidah Luhan yang menerobos masuk ke mulutnya.

Minyoung sangat amat terkejut, saking terkejutnya ia sampai tidak menyadari bahwa ia sudah 
menelan obatnya yang berbentuk kapul.

“ sekarang sudah selesai, kembalilah tidur istriku”

Saat Luhan hendak pergi, Minyoung mengamit tangan Luhan, membuat pria itu terhenti sejenak 
lalu memandang wajah Minyoung dengan tatapan tanda Tanya.

“ temani aku ya…..” pinta Minyoung

Tanpa harus memberikan komentar Luhan duduk disisi ranjang, namun Minyoung 
menggeserkan badannya dan menyuruh Luhan untuk berbaring.

“ maaf, mungkin nanti aku akan menularkan flu padamu” ucap Minyoung memeluk tubuh Luhan

“ dengan senang hati Yoon Minyoung, ini namanya kan susah senang bersama” Luhan 
membalas pelukan Minyoung

Keesokannya

Hatchhiiiiii

Hatchiiiiiii

“ ya ampun flu mu parah Lu….ayo ke dokter”

“ tidak mau…..kenapa kau sekarang sehat dan aku yang sakit”

END



Yipppy ini drabble kedua Lu-Mi couple, agak garing but I really like it.

Aku suka bikin Luhan jadi namja yang tak hanya tampan tapi juga caring, loving, dan pastinya 
ngebuat pasangannya tuh selalu nyaman berada di dekatnya.



Drabble//What Should I Do, When........//Luhan-Minyoung

0 komentar



What should I do when…………..
Title                      : What Should I do When……….
Author                : Mika Bellamy
Genre                  : Drabble/Ficlet
Cast                      :
-          Xi Luhan
-          Yoon Minyoung




“ aku bosan Lu……” keluh seorang gadis, tangannya bergerak perlahan naik turun di lengan 
seorang pria yang ia panggil Lu, yang sebenarnya bernama Xi Luhan. Dan gadis yang mengeluh 
bosan itu bernama Minyoung.

Luhan yang sedari tadi asyik memperhatikan televisi, mengalihkan perhatiannya dan sekarang 
menatap wajah gadis yang sudah resmi jadi istrinya itu sebulan yang lalu. Tangannya terulur 
menyentuh pipi Minyoung.

“ bosan kenapa, hmm?” Tanya Luhan manis

Minyoung menghentikan gerakan tangannya pada lengan Luhan, ia yang tadinya menyender 
pada bahu suaminya itu sekarang menegakkan tubuhnya lalu duduk menghadap Luhan.

“ ayo kita main?”

Kening Luhan berkerut, ini hari minggu. Dan biasanya hari minggu seperti ini, mereka selalu 
habiskan berdua, entah jalan, pergi menemui orang tua mereka, atau hanya dirumah melakukan 
aktifitas sehari-hari bersama dan yang paling sering mereka lakukan bersama di ranjang.

“ main apa? Di ranjang?” Tanya Luhan nakal, sambil mengerlingkan sebelah matanya. Dan karena 
pertanyaan itu ia mendapat pukulan kecil di lengannya

“ terlalu mesum dapat membuatmu awet muda Xi Luhan”

“ bukankah itu bagus?”

Minyoung menggeleng

“ semakin kau awet muda, semakin banyak gadis yang mengincarmu”

Luhan tersenyum, mengacak pelan rambut istrinya itu gemas. Ia senang dengan pernyataan 
Minyoung. Tidak terkesan obsessive, namun menerangkan bahwa gadis itu sangat 
menyayanginya.

“ aku tidak akan berpaling dari mu Xi Minyoung”

“ aku tahu itu” Minyoung mengecup bibir Luhan singkat, lalu menarik lengan Luhan dan 
menggoyang-goyangkan seperti anak kecil yang meminta balon pada ibunya.

“ sekarang kita main ya? Aku bosaaaaaan, sangaaaat bosan” Tanya Minyoung

 ehmm, kau mau main apa?” Tanya Luhan balik

Minyoung tersenyum simpul sambil berdiri dari sofa yang sedari tadi ia duduki, dan menarik 
tangan Luhan untuk mengikutinya. Luhan tidak bertanya, ia hanya mengikuti langkah kecil 
gadisnya itu.

Dan Luhan tidak percaya bahwa Minyoung mengajaknya ke kamar mandi, pria itu hanya 
menunggu permainan apa yang ingin Minyoung mainkan di kamar mandi. Perlu di tegaskan lagi 
KA-MAR MAN-DI. Permainan apa yang bisa dilakukan pada ruangan yang sering digunakan 
untuk membersihkan tubuh.

Apa Minyoung ingin merasakan sensasi bercinta di kamar mandi? Bukankah itu sudah pernah 
mereka berdua lakukan? Pikiran Luhan mulai menggila, ia tidak bisa memikirkan hal lain selain 
bercinta.

Oh ayolah, lelaki manapun akan melakukan hal liar, jika ada kesempatan, ruangan tertutup dan 
beruntungnya Minyoung sudah sah menjadi istrinya. Kalau tidak, mungkin Luhan bisa 
memperkosa gadis itu.

Pletakkkk

Luhan meringin kecil, saat kepalanya dihadiahi sebuah jitakan dari tangan Minyoung.

“ yak apa yang kau pikirkan tuan Xi??? Jangan berfikiran macam-macam”

“ siapa yang berfikiran macam-macam?” Tanya Luhan mengelak

“ aku mengenalmu hampir seumuran hidupmu Xi Luhan”

“ baiklah, permainan apa yang mau kau lakukan di kamar mandi?”

Lagi-lagi Minyoung hanya tersenyum, lalu menggeleng

“ sepertinya bukan disini” ucap Minyoung, lalu kembali menarik tangan Luhan keluar dari kamar 
mandi. Dan sekarang mereka berdua sudah berada di dapur.

“ dapur???” Tanya Luhan

Minyoung kembali menggeleng

“ sepertinya bukan juga” ucap Minyoung

Luhan berhenti mengikuti langkah kaki Minyoung, dan itu menyebabkan gadis itu juga berhenti. 
Minyoung melirik Luhan, matanya seperti menanyakan kenapa Luhan berhenti. Luhan yang tahu 
maksud Minyoung bukannya menjawab malah menarik Minyoung, hingga tubuhnya jatuh ke 
dada bidang Luhan, pria itu melingkarkan tangannya ke pinggang ramping istrinya itu, dan 
mendekapnya erat.

“ apa yang kau lakukan Lu….” Tanya Minyoung yang berusaha lepas dari Luhan, ia menggerakan 
tubuhnya, namun tangan Luhan begitu erat melingkar di pinggangnya.

“ harusnya aku yang bertanya padamu, apa yang kau lakukan Nona Xi?? Kau mengatakan ingin 
bermain, kau menarikku, membawaku kesana kemari. Tanpa tujuan yang jelas” jelas Luhan, ia 
bukannya ingin membentak Minyoung namun suaranya yang meninggi membuat Minyoung 
tertunduk dan terdiam.

Luhan sadar sepertinya Minyoung salah paham. Ia mengelus lembut surai hitam milik Minyoung, 
lalu menarik Minyoung untuk lebih erat ke pelukanya.

“ maaf, aku tak bermaksud membentakmu” ucap Luhan sambil mengecup puncak kepala 
Minyoung

“ akupun tak tahu Lu……kenapa aku seperti ini. Aku hanya bosan……..aku…..aku…..”

“ ssttt………diamlah” Luhan makin mengeratkan pelukannya, mengusap punggung Minyoung. 
Ia tahu Minyoung tidak menangis, hanya saja mungkin gadisnya itu memang bingung, kau tahu 
saat bosan dan kau bingung mau melakukan apa, pasti kau bingung.

Luhan melepaskan pelukannya, memperhaikan wajah Minyoung.

“ kau bosan melakukan aktifitas di ranjang bersamaku? Atau nonton film bersamaku? Memasak 
denganku? Jalan-jalan denganku” Tanya Luhan

Minyoung menggeleng

“ bukan denganmu, aku hanya bosan dengan aktifitas rutin yang kita lakukan”

Duarrr

Tiba-tiba petir terdengar dari luar rumah, dan perlahan rintik hujanpun turun. Luhan tersenyum, 
ia menarik Minyoung untuk berjalan mendekati jendela. Melihat rintik hujan yang turun semakin 
deras.

“ kau mau melakukan aktifitas lain bersamaku?”

Minyoung mengangguk

“ ayo kita main hujan-hujanan bersama” ajak Luhan

Minyoung terkejut, main hujan-hujanan???? Sepertinya ia sudah lupa kapan terakhir kali ia main 
hujan-hujanan.

Dan disinilah Minyoung dan Luhan sekarang, di belakang pekarangan rumah minimalis mereka. 
Air hujan jatuh ke atas kepala mereka berdua, Minyoung merasakan setiap tetes air hujan itu 
membasahi kepalanya lalu turun ke badannya.

Dingin

Namun menyenangkan

Ia merentangkan tangannya, membiarkan air hujan terus merembes membasahi kulitnya.

“ ini menyenangkan Lu” ucap Minyoung

“ kau tahu apa yang lebih menyenangkan lagi?” Tanya Luhan, merapatkan tubuhnya, mengunci 
tubuh Minyoung dengan memegang pinggang ramping gadis itu, perlahan kepala Luhan 
mendekati telinga Minyoung dan membisikan sesuatu yang membuat pipi gadis itu merona.

Tangan kanan Luhan terangkat untuk menyentuh pipi Minyoung, perlahan namun pasti 
wajahnya mendekat menuju satu titik pada bagian wajah Minyoung, kepalanya mulai miring ke 
kanan dan kini bibir Luhan bertemu dengan bibir Minyoung.

Satu kecupan manis tidak cukup bagi Luhan, ia menuntut lebih, dan Minyoung tahu cara 
membalas ciuman Luhan.

Dan tanpa di beri tahupun pasti kalian tahu, apa yang telah dibisikan Luhan pada Minyoung 
hingga membuat pipi gadis itu merona.

Keeuttttt

Apa itu akhir???

Sepertinya tidak, akan ada cerita lain dari pasangan LuMi ini.

Just wait and see,

Salam rumbai-rumbai dari

Mika Bellamy

Drabble yang di buat, di tengah-tengah kesibukan aku sebagai seorang Hr Rekrutment, lagi 
pusing cari kandidat CRC dan Branch Manager, pikiran malah melalang buana berimajinasi 
dengan sosok bernama Xi Luhan.

Ah sudah lah, yang penting saya suka buat drabble ini.

Mau di komen, monggo

Engga, juga gpp.

Hopeless lah sama Siders, hehehhe

Note : drabble ini pernah ku publish di Facebook ku (Mika Bellamy)





Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense