Drabble//What Should I Do, When........//Luhan-Minyoung



What should I do when…………..
Title                      : What Should I do When……….
Author                : Mika Bellamy
Genre                  : Drabble/Ficlet
Cast                      :
-          Xi Luhan
-          Yoon Minyoung




“ aku bosan Lu……” keluh seorang gadis, tangannya bergerak perlahan naik turun di lengan 
seorang pria yang ia panggil Lu, yang sebenarnya bernama Xi Luhan. Dan gadis yang mengeluh 
bosan itu bernama Minyoung.

Luhan yang sedari tadi asyik memperhatikan televisi, mengalihkan perhatiannya dan sekarang 
menatap wajah gadis yang sudah resmi jadi istrinya itu sebulan yang lalu. Tangannya terulur 
menyentuh pipi Minyoung.

“ bosan kenapa, hmm?” Tanya Luhan manis

Minyoung menghentikan gerakan tangannya pada lengan Luhan, ia yang tadinya menyender 
pada bahu suaminya itu sekarang menegakkan tubuhnya lalu duduk menghadap Luhan.

“ ayo kita main?”

Kening Luhan berkerut, ini hari minggu. Dan biasanya hari minggu seperti ini, mereka selalu 
habiskan berdua, entah jalan, pergi menemui orang tua mereka, atau hanya dirumah melakukan 
aktifitas sehari-hari bersama dan yang paling sering mereka lakukan bersama di ranjang.

“ main apa? Di ranjang?” Tanya Luhan nakal, sambil mengerlingkan sebelah matanya. Dan karena 
pertanyaan itu ia mendapat pukulan kecil di lengannya

“ terlalu mesum dapat membuatmu awet muda Xi Luhan”

“ bukankah itu bagus?”

Minyoung menggeleng

“ semakin kau awet muda, semakin banyak gadis yang mengincarmu”

Luhan tersenyum, mengacak pelan rambut istrinya itu gemas. Ia senang dengan pernyataan 
Minyoung. Tidak terkesan obsessive, namun menerangkan bahwa gadis itu sangat 
menyayanginya.

“ aku tidak akan berpaling dari mu Xi Minyoung”

“ aku tahu itu” Minyoung mengecup bibir Luhan singkat, lalu menarik lengan Luhan dan 
menggoyang-goyangkan seperti anak kecil yang meminta balon pada ibunya.

“ sekarang kita main ya? Aku bosaaaaaan, sangaaaat bosan” Tanya Minyoung

 ehmm, kau mau main apa?” Tanya Luhan balik

Minyoung tersenyum simpul sambil berdiri dari sofa yang sedari tadi ia duduki, dan menarik 
tangan Luhan untuk mengikutinya. Luhan tidak bertanya, ia hanya mengikuti langkah kecil 
gadisnya itu.

Dan Luhan tidak percaya bahwa Minyoung mengajaknya ke kamar mandi, pria itu hanya 
menunggu permainan apa yang ingin Minyoung mainkan di kamar mandi. Perlu di tegaskan lagi 
KA-MAR MAN-DI. Permainan apa yang bisa dilakukan pada ruangan yang sering digunakan 
untuk membersihkan tubuh.

Apa Minyoung ingin merasakan sensasi bercinta di kamar mandi? Bukankah itu sudah pernah 
mereka berdua lakukan? Pikiran Luhan mulai menggila, ia tidak bisa memikirkan hal lain selain 
bercinta.

Oh ayolah, lelaki manapun akan melakukan hal liar, jika ada kesempatan, ruangan tertutup dan 
beruntungnya Minyoung sudah sah menjadi istrinya. Kalau tidak, mungkin Luhan bisa 
memperkosa gadis itu.

Pletakkkk

Luhan meringin kecil, saat kepalanya dihadiahi sebuah jitakan dari tangan Minyoung.

“ yak apa yang kau pikirkan tuan Xi??? Jangan berfikiran macam-macam”

“ siapa yang berfikiran macam-macam?” Tanya Luhan mengelak

“ aku mengenalmu hampir seumuran hidupmu Xi Luhan”

“ baiklah, permainan apa yang mau kau lakukan di kamar mandi?”

Lagi-lagi Minyoung hanya tersenyum, lalu menggeleng

“ sepertinya bukan disini” ucap Minyoung, lalu kembali menarik tangan Luhan keluar dari kamar 
mandi. Dan sekarang mereka berdua sudah berada di dapur.

“ dapur???” Tanya Luhan

Minyoung kembali menggeleng

“ sepertinya bukan juga” ucap Minyoung

Luhan berhenti mengikuti langkah kaki Minyoung, dan itu menyebabkan gadis itu juga berhenti. 
Minyoung melirik Luhan, matanya seperti menanyakan kenapa Luhan berhenti. Luhan yang tahu 
maksud Minyoung bukannya menjawab malah menarik Minyoung, hingga tubuhnya jatuh ke 
dada bidang Luhan, pria itu melingkarkan tangannya ke pinggang ramping istrinya itu, dan 
mendekapnya erat.

“ apa yang kau lakukan Lu….” Tanya Minyoung yang berusaha lepas dari Luhan, ia menggerakan 
tubuhnya, namun tangan Luhan begitu erat melingkar di pinggangnya.

“ harusnya aku yang bertanya padamu, apa yang kau lakukan Nona Xi?? Kau mengatakan ingin 
bermain, kau menarikku, membawaku kesana kemari. Tanpa tujuan yang jelas” jelas Luhan, ia 
bukannya ingin membentak Minyoung namun suaranya yang meninggi membuat Minyoung 
tertunduk dan terdiam.

Luhan sadar sepertinya Minyoung salah paham. Ia mengelus lembut surai hitam milik Minyoung, 
lalu menarik Minyoung untuk lebih erat ke pelukanya.

“ maaf, aku tak bermaksud membentakmu” ucap Luhan sambil mengecup puncak kepala 
Minyoung

“ akupun tak tahu Lu……kenapa aku seperti ini. Aku hanya bosan……..aku…..aku…..”

“ ssttt………diamlah” Luhan makin mengeratkan pelukannya, mengusap punggung Minyoung. 
Ia tahu Minyoung tidak menangis, hanya saja mungkin gadisnya itu memang bingung, kau tahu 
saat bosan dan kau bingung mau melakukan apa, pasti kau bingung.

Luhan melepaskan pelukannya, memperhaikan wajah Minyoung.

“ kau bosan melakukan aktifitas di ranjang bersamaku? Atau nonton film bersamaku? Memasak 
denganku? Jalan-jalan denganku” Tanya Luhan

Minyoung menggeleng

“ bukan denganmu, aku hanya bosan dengan aktifitas rutin yang kita lakukan”

Duarrr

Tiba-tiba petir terdengar dari luar rumah, dan perlahan rintik hujanpun turun. Luhan tersenyum, 
ia menarik Minyoung untuk berjalan mendekati jendela. Melihat rintik hujan yang turun semakin 
deras.

“ kau mau melakukan aktifitas lain bersamaku?”

Minyoung mengangguk

“ ayo kita main hujan-hujanan bersama” ajak Luhan

Minyoung terkejut, main hujan-hujanan???? Sepertinya ia sudah lupa kapan terakhir kali ia main 
hujan-hujanan.

Dan disinilah Minyoung dan Luhan sekarang, di belakang pekarangan rumah minimalis mereka. 
Air hujan jatuh ke atas kepala mereka berdua, Minyoung merasakan setiap tetes air hujan itu 
membasahi kepalanya lalu turun ke badannya.

Dingin

Namun menyenangkan

Ia merentangkan tangannya, membiarkan air hujan terus merembes membasahi kulitnya.

“ ini menyenangkan Lu” ucap Minyoung

“ kau tahu apa yang lebih menyenangkan lagi?” Tanya Luhan, merapatkan tubuhnya, mengunci 
tubuh Minyoung dengan memegang pinggang ramping gadis itu, perlahan kepala Luhan 
mendekati telinga Minyoung dan membisikan sesuatu yang membuat pipi gadis itu merona.

Tangan kanan Luhan terangkat untuk menyentuh pipi Minyoung, perlahan namun pasti 
wajahnya mendekat menuju satu titik pada bagian wajah Minyoung, kepalanya mulai miring ke 
kanan dan kini bibir Luhan bertemu dengan bibir Minyoung.

Satu kecupan manis tidak cukup bagi Luhan, ia menuntut lebih, dan Minyoung tahu cara 
membalas ciuman Luhan.

Dan tanpa di beri tahupun pasti kalian tahu, apa yang telah dibisikan Luhan pada Minyoung 
hingga membuat pipi gadis itu merona.

Keeuttttt

Apa itu akhir???

Sepertinya tidak, akan ada cerita lain dari pasangan LuMi ini.

Just wait and see,

Salam rumbai-rumbai dari

Mika Bellamy

Drabble yang di buat, di tengah-tengah kesibukan aku sebagai seorang Hr Rekrutment, lagi 
pusing cari kandidat CRC dan Branch Manager, pikiran malah melalang buana berimajinasi 
dengan sosok bernama Xi Luhan.

Ah sudah lah, yang penting saya suka buat drabble ini.

Mau di komen, monggo

Engga, juga gpp.

Hopeless lah sama Siders, hehehhe

Note : drabble ini pernah ku publish di Facebook ku (Mika Bellamy)





0 komentar:

Posting Komentar

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense