FLU
Title : Flu
Author : Mika
Bellamy
Genre :
Drabble/Ficlet
Cast :
-
Xi Luhan
-
Yoon Minyoung
Part Sebelumnya
Hatchiiim
Hatchiimm
Suara bersin menggema di kamar tidur pasangan Luhan dan
Minyoung, akibat hujan-hujanan
kemarin. Sekarang Minyoung mengalami demam dan
bersinnya pun tak kunjung hilang. Luhan
menjadi merasa bersalah pada istrinya
itu, seharusnya ia tidak mengajak Minyoung bercinta di
tengah guyuran hujan.
Tapi karena hasrat lelakinya tidak dapat tertahankan, maka hal itupun
terjadi. Alhasil sekarang
Minyounglah yang sakit karenanya.
“ Lu…kau tak kerja hari ini?” Tanya Minyoung dengan
suaranya yang parau, tubuhnya terduduk
di ranjang, punggungnya menyender di
kepala ranjang, dahinya tertempel handuk perasaan air
hangat untuk menurunkan
panasnya.
Luhan menggeleng, ia terduduk di sisi ranjang,
tangannya mengambil jemari Minyoung. Panas.
Astaga Luhan tidak menyangka akan
separah ini kondisi istrinya.
“ Young…maaf” ucap Luhan sambil menunduk, tangannya
mengusap lembut jemari Minyoung
“ aku tidak apa-apa Lu….Hatchiiim”
“ apanya yang tidak apa-apa, kau sakit Young, dan itu
karena aku”
Tangan Minyoung terangkat menyentuh pipi Luhan, entah
perasaan apa yang hingap di dirinya
sekarang, ia merasa ada puluhan kupu-kupu
yang berterbangan di perutnya, suhu tubuhnya
yang memang sudah panas, semakin
tersa panas.
“ sudah lah Lu…..aku kan hanya demam biasa”
“ tapi kau tidak pernah demam sebelumnya”
Minyoung mengangguk
“ baiklah, kau memang salah. Aku menyalahkanmu,
sekarang buatkan aku bubur ayam. Aku
lapar” Luhan menyentuhkan hidungnya pada
hidung Minyoung
“ Lu, kau bisa tertular Flu”
“ biarin, tunggu sebentar ya tuan putri . Bubur ayammu
segera siap” Minyoung mengangguk.
Dan di dapurlah sekarang Luhan berada, menyoapkan bubur
ayam untuk istri tercintanya. Hari
padahal ia ada meeting dengan boss-nya,
namun Luhan mohon izin untuk mempending
meetingnya dengan alas an Minyoung.
Untunglah Luhan merupakan orang kepercayaan
perusahaan, dan bossnya pun tahu
bahwa Minyoung putri dari tuan Yoon Doojoon, pengusaha
terkenal bahkan orang
terkaya ke-13 di Korea. Jadi ia pasti mengizinkan Luhan untuk mengundur
jadwal
meetingnya.
“ oke, dengan taburan daun parsley…bubur ayam done”
ucap Luhan dengan dirinya sendiri, ia
menata bubur ayam pesanan Minyoung,
bahkan ia menuangkan kecap di bubur ayam dengan
bentuk hati. How’s cute
Luhan mendorong troli yang diatasnya terdapat bubur
ayam dan iar jeruk nipis hangat kesukaan
Minyoung.
“ Young buburmu…….” Ucapan Luhan seketika terhenti,
saat melihat Minyoung dengan
lelapnya tertidur dengan posisi terduduk.
Astaga apa yang ia lakukan, kenapa bisa tertidur dengan
posisi tidak nyaman seperti ini. Batin
Luhan, ia segera menghampiri Minyoung,
menidurkannya dengan posisi yang lebih nyaman.
“ aku membuatmu menunggu lama ya…..sampai kau tertidur
seperti ini” Luhan memperhatikan
wajah Minyoung yang sedikit pucat, mengelusnya
perlahan, bulir keringat sedikit membasahi
poni gadisnya itu.
“ aku tidak tega membangunkanmu, tapi aku lebih tidak
tega lagi membiarkanmu tidur dalam
keadaan perut kosong”
Luhan mulai mengecup pipi Minyoung, lalu hidung dan
terakhir berakhir di bibir istrinya itu.
Awalnya hanya kecupan kecupan kecil
lalu berubah menjadi lumatan. Luhan punya crania
tersendiri untuk membangunkan
istri tercintanya itu.
Dan lihat, sepertinya cara itu berhasil, Minyoung mulai
menggeliat, dan membuka matanya.
“ Lu, apa yang kau lakukan?”
“ menciummu” jawab Luhan
“ kau bisa tertular flu” Minyoung meraup pipi Luhan,
berusaha supaya Luhan menghentikan
ciumannya.
“ baiklah” Luhan menyudahi aktifitasnya
“ padahal tadi sungguh menyenangkan Young” sambung
Luhan lagi
Minyoung menggeleng pelan, tidak percaya kelakuan
abnormal yang Luhan lakukan padanya.
Luhan kembali pada troli yang berisi
semangkuk bubur ayam pesanan Minyoung.
“ kau mau makan sendiri atau aku suapi?” Tanya Luhan,
namun pertanyaan lebih menekankan
bahwa Minyoung harus siap disuapi oleh Luhan,
karena tanpa Minyoung jawab, satu suapan
bubur telah masuk ke dalam mulutnya.
“ bagaimana?”
Tanya Luhan, berharap bubur yang ia buat akan enak dan mendapat pujian
dari
Minyoung
“ hambar” jawab Minyoung, dan pastinya jawaban itu
sukses membuat kepercayaan diri Luhan
terjun bebas. Padahal ia sudah percaya
diri sendiri bahwa bubur yang ia buat itu enak.
Seketika Luhan buru-buru meyuapkan satu sendok bubur ke
dalam mulutnya, ia mulai
menggunakan indera pengecapannya, sepertinya tidak ada
yang salah. Bubur ini tidak hambar,
kaldu ayamnya terasa, semua bumbu yang
Luhan bubuhkan terasa sangat pas di lidahnya. Jadi
apa yang salah???
“ kau bercanda nona Xi” ucap Luhan, ia takut Minyoung
mengerjainya. Minyoung menggeleng,
mulutnya memang tidak mengecap satu rasapun
dari bubur yang di buat Luhan, rasanya terasa
hambar, bahkan pahit.
Luhan tersenyum penuh arti, ia tahu apa penyabab
Minyoung merasakan hambar pada
masakannya. Tentu saja, orang sakit mana bisa
merasakan makanan enak. Apapun yang masuk
ke dalam mulutnya akan tidak terasa
enak, ini di sebabkan oleh berkurangnya produksi air liur
saat sakit, dan menyebabkan
bakteri anaerob berkembang. Bakteri tersebut bisa menyebabkan
makanan yang
masuk ke dalam mulut akan terasa pahit. Luhan tahu itu karena ia pernah
mempelajarinya, dan kalian pasti tahu bagaimana Luhan bisa mengingatnya? Itu
karena IQ Luhan
yang berada di atas rata-rata yakni 160.
“ aku tidak akan memaksamu memakannya, tapi setidaknya
5 sendok lagi harus masuk kedalam
perutmu. Lalu kau minum obat agar demam dan
flu-mu itu sembuh” kata-kata Luhan tidak
seperti suruhan di telinga Minyoung,
ia senang Luhan memperlakukannya seperti itu.
“ siap tuan Xi”
“ anak baik” Luhan kembali menyuapkan bubur ke mulut
Minyoung, selesai makan Luhan
mengambilkan obat untuk Minyoung minum.
“ Lu….aku tidak mau minum obat”
“ eyy…..tidak boleh. Kau harus minum obatmu Young”
Minyoung merengut, saat Luhan menyodorkan 4 buah obat
kearahnya, 3 buah berbentuk pil,
dan 1 berbentuk kapsul. Dan Minyoung benci
minum obat berbentuk kapsul.
“ kau kan tahu aku benci kapsul, itu lengket di
tenggorokanku”
“ kalau begitu minum yang pil terlebih dahulu” Minyoung
menerimanya, dan berusaha sekuat
tenaga untuk menelannya, dan sekarang saat
Luhan menyodorkan kapsul, Minyoung
menggeleng.
Luhan berfikir, ia terdiam sejenak lalu ia malah
menyuapkan kapsul ke dalam mulutnya lalu
meminum air. Minyoung yang menyaksikan
itu sangat terkejut, apa suaminya itu gila. Ia yang
sakit kenapa malah Luhan
yang meminum obatnya.
Dengan tiba-tiba tangan Luhan menarik dagu Minyoung, ia
memiringkan kepalanya dan sesaat
kemudian Minyoung merasakan bibir Luhan
menempel di permukaan bibirnya, lalu basah, dan
lidah Luhan yang menerobos
masuk ke mulutnya.
Minyoung sangat amat terkejut, saking terkejutnya ia
sampai tidak menyadari bahwa ia sudah
menelan obatnya yang berbentuk kapul.
“ sekarang sudah selesai, kembalilah tidur istriku”
Saat Luhan hendak pergi, Minyoung mengamit tangan
Luhan, membuat pria itu terhenti sejenak
lalu memandang wajah Minyoung dengan
tatapan tanda Tanya.
“ temani aku ya…..” pinta Minyoung
Tanpa harus memberikan komentar Luhan duduk disisi
ranjang, namun Minyoung
menggeserkan badannya dan menyuruh Luhan untuk
berbaring.
“ maaf, mungkin nanti aku akan menularkan flu padamu”
ucap Minyoung memeluk tubuh Luhan
“ dengan senang hati Yoon Minyoung, ini namanya kan
susah senang bersama” Luhan
membalas pelukan Minyoung
Keesokannya
Hatchhiiiiii
Hatchiiiiiii
“ ya ampun flu mu parah Lu….ayo ke dokter”
“ tidak mau…..kenapa kau sekarang sehat dan aku yang
sakit”
END
Yipppy ini drabble kedua Lu-Mi couple, agak garing but
I really like it.
Aku suka bikin Luhan jadi namja yang tak hanya tampan
tapi juga caring, loving, dan pastinya
ngebuat pasangannya tuh selalu nyaman
berada di dekatnya.
0 komentar:
Posting Komentar