FANFICTION
Hola Halo, lambai-lambai ala miss Universe, MikBel comeback again membawa FF baru. ini Fresh from the oven. tapi ngerjain butuh waktu 3 hari, karena eh karena MikBel ngerjainnya di sela-sela sibuknya rutinitas pekerjaan saya sebagai seorang HRD Rekrutment (oalah ini kok malah CurCol).
Just Enjoy The Story......Abal, Romance gagal, cerita tidak outstanding. terlalu biasaaaa. jadi bash juga ga pa pa. hehehe
Teman
Hidup
Title : Teman Hidup
Genre : Drabble
Cast :
-
Park
Chanyeol
-
Yoon
Minyoung
Drabble ini
terinspirasi dari lagunya Tulus – teman hidup. Enjoy it
Chanyeol
menggerak-gerakkan kakinya, saat ini ia sedang tertidur di pangkuan Minyoung,
gadisnya itu tengah asyik memberikan minyak rambut ke kepala Chanyeol. Sapuan
tangan
Minyoung di setiap helai rambutnya membuat sensasi tersendiri bagi
Chanyeol, menggelitik
namun membuatnya ketagihan. Itu lah yang membuat Chanyeol
selalu merengek seperti anak
kecil agar Minyoung selalu meminyaki rambutnya.
Dia indah meretas gundah
Dia yang selama ini ku nanti
Membawa sejuk, memanja rasa
Dia yang selalu ada untukku
Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang
Yah Chanyeol
sangat mencintai Minyoung, baginya Minyoung adalah wanita yang bisa
membuatnya
tidak bisa menoleh ke gadis lain. Walaupun wanita itu tidak sering
mengungkapkan perasaannya pada Chanyeol, tapi Chanyeol tahu wanita itu sangat
mencintai
dirinya. Minyoung akan selalu ada di saat Chanyeol membutuhkannya.
“ yeol, sudah
selesai” ucap Minyoung
“ benarkah?
Kenapa tidak terasa ya?” Chanyeol berpura-pura, ia sangat ingin tangan
Minyoung
berada di kepalanya. Ia bangun dari pangkuan Minyoung, lalu duduk menhadap
gadisnya itu, dengan kilat sebuah kecupan manis mendarat di bibir soft pink
Minyoung.
“ terima kasih
Young” ucap Chanyeol riang, sementara Minyoung hanya tersenyum datar
menaggapinya. Wanita itu bersiap untuk berdiri, namun tangan panjang Chanyeol
meraih
lengannya
“ mau kemana?”
tanyanya
“ dapur, aku
haus”
“ buatkan aku
juga ya”
“ tanpa kau
minta, aku pasti akan membuatkannya Park Chanyeol”
Pria jangkung
itu tersenyum, yah begitulah Minyoung. wanita dingin namun di balik sikap
dinginnya ada selentik api yang bisa membuat Chanyeol hangat dan nyaman
bersamanya. 4
tahun mereka bersama, perkelahian tentu pernah mampir dalam
hubungan mereka, Chanyeol
yang marah dengan sikap dingin Minyoung, Minyoung
yang marah akan sikap kekanakan
Chanyeol selalu jadi penyebab utama
perkelahiannya. Namun itu semua bisa di selesaikan
hanya dengan sebuah pelukan.
Yah pelukan, entah siapa yang memulainya terlebih dahulu.
Hanya dengan pelukan
amarah mereka hilang seketika.
~*~*~*~*~*~*~*
Kau milikku, ku milikmu
Kau milikku, ku milikmu
Kau milikku, ku milikmu
Tetaplah bersamaku jadi
teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu
Bersama arungi derasnya waktu
Chanyeol
menggerutu sebal, pasalnya kemarin ia melihat Minyoung berdekatan dengan pria
bernama Luhan. Yah pria dari China yang merupakan rekan kerja Minyoung.
Minyoung
berkali-kali mengungkapkan bahwa kedekatannya dengan Luhan hanya
sebatas rekan kerja,
namun Chanyeol menganggapnya lain, ia melihat bahwa pria
bernama lengkap Xi Luhan itu
menyukai Minyoung.
“ ayolah Park
Chanyeol, jangan mulai lagi” bola mata Minyoung mendelik sebal
“ aku tidak
memulainya Young, jangan terlalu dekat dengan Luhan”
“ ehmm
baiklah”
Kata-kata itu
nyatanya belum bisa membuat kecemburuan Chanyeol mereda, hari ini saat
Chanyeol mengantar Minyoung ke
tempat kerjanya. Dan darahnya mendidih saat Minyoung
yang baru saja turun dari
mobil Chanyeol langsung di sambut hangat oleh senyum Luhan.
“ selamat pagi
Minyoung”
“ pagi Luhan”
jawab Minyoung, kepala Minyoung menoleh ke Chanyeol
“ aku kerja
dulu” ucapnya
“ ehmm”
Chanyeol hanya bergumam merespon ucapan Minyoung, tanpa menoleh ia langsung
tancap gas setelah Minyoung menutup pintu mobilnya. Ia kesal, yah Park Chanyeol
sangat
kesal. Ia pergi menuju kantornya dengan taraf kecemburuan yang sudah di
ambang batas
Sore harinya
Minyoung
melirik jam tangan yang melingkar di tangannya. Ia menggerutu sebal, Chanyeol
belum menjemputnya. Padahal pria itu tidak pernah telat sedetikpun kalau dalam
urursan
menjemput Minyoung.
“ dia marah”
keluh Minyoung, tangannya mengambil ponsel di dalam tasnya, pertama
menelpon
taxi langganannya kedua mengirimkan permintaan maaf pada Chanyeol lewat pesan
singkat.
Chanyeol
melirik ponselnya, membuka pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.
“ Minyoung”
Chanyeol
menelan ludahnya, ia sebenarnya tidak tega melakukan ini, tidak menjemput
Minyoung sama saja membiarkan Minyoung harus pulang sendiri. Tapi egonya
berkata lain, ia
melakukan ini agar Minyoung sadar bahwa ia marah padanya.
Pukul 7 malam
Bel apartemen
Chanyeol berbunyi, ia melirik lewat intercom apartemennya
“ Minyoung”
lagi Chanyeol menyebut nama itu
Buru-buru ia
membukakan pintu apartemennya
“ kenapa
kesini?” Tanya Chanyeol heran
Minyoung tidak
menjawab pertanyaan Chanyeol, ia malah meringsut ke pelukan pria
jangkung itu.
Dan pastinya itu membuat Chanyeol kaget luar biasa.
“ jangan
marah, aku benar-benar tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Luhan, Yeol”
ucap Minyoung dengan nada memohon
Chanyeol
terdiam, tubuhnya seperti membeku. Minyoung sukses membuatnya menjadi seperti
itu, ia malu. Harusnya ia percaya Minyoung ketimbang mengedepankan egonya.
Lihatlah,
gadisnya kini tengah memeluknya, suaranya seperti memohon, bahkan
kini Chanyeol bisa
merasakan bajunya basah. Chanyeol merutuki dirinya, tidak
seharusnya ia membuat gadisnya
menangis.
Perlahan
tangan Chanyeol membelai surai hitam milik Minyoung, mengecup puncak kepala
gadisnya.
“ aku tidak
marah, aku percaya padamu Young”
Dan lagi
sebuah pelukan bisa membuat hubungan mereka kembali seperti semula.
“ Yak Park
Chanyeol, jangan ganggu aku” Minyoung membalikkan badannya dan mencubit hidung
pria jangkung di hadapannya itu.
“ aku kan
hanya memelukmu”
“ benar, tapi
tanganmu, bibirmu sangat menganggu tau” ya Minyoung merengut sebal karena
Chanyeol memang memeluknya namun tangannya tidak diam tapi menyusuri perut
Minyoung bahkan sesekali beranjak naik ke bagian payudaranya. Dan bibirnya,
jangan tanyakan bibir Chanyeol yang terus aktif menyesapi lehernya.
“ karena kau
membuatku gemas Yoon Minyoung” Chanyeol akan menyambar bibir ranum Minyoung,
namun dengan cepat tangan Minyoung menjepit bibir pria jangkungnya itu.
“ biarkan aku
menyelesaikan masakanku, setelah itu lakukan apapun sesukamu”
“ sesuka ku?”
wajah Chanyeol berbinar
Minyoung
mengangguk
“ tapi tidak
untuk itu” spatula yang di pegang Minyoung melayang lembut di kepala Chanyeol,
ia tahu kalau imajinasi liar Chanyeol akan muncul, dan ia harus menghentikannya
sebelum imajinasi itu kian liar.
“ wae?” Tanya
Chanyeol seperti tidak suka
“ nikahi aku
dulu” jawab Minyoung sambil meneruskan memasaknya
“ menikah??”
~*~*~*~*~*~*~*
Chanyeol
menggosok-gosokan telapak tangannya, bukan karena dia kedinginan namun karena
ia terlalu gugup. Malam ini ia akan melamar Minyoung, yah, ia harus mengajak
Minyoung menikah. Ia yakin kalau Minyoung adalah gadisnya. Ucapan Minyoung
kemarin membuat pria itu berfikir, ia memang harus segera menyatukan hubungan
mereka dengan janji suci.
Walaupun Chanyeol tahu janji itu harus ia pegang
selamanya, ia tidak boleh lagi membuat
Minyoung menangis, tidak berbuat sesuka
hati, bahkan menggoda wanita lain.
Karena pernikahan
bagi Chanyeol adalah hidup baru untuk dirinya, menjaga Minyoung salah
satu
tujuan hidupnya sekarang dan nanti. Dia tidak boleh main-main dengan janjinya.
“ kau pasti gugup ya
hyung” sebuah lengan melingkar di leher Chanyeol
“ Oh Sehun, kau pasti
tahu perasaanku sekarang”
“ kau akan di terima
hyung pasti” sambung pria bernama Oh Sehun itu
“ kau yakin Minyoung
akan menerimaku sebagai pasangan hidupnya?”
Pletakk
Sebuah jitakan mampir
di kepala Chanyeol, pria jangkung itu meringis dan mengecek siapa
yang
menjitaknya. Ternyata itu sahabatnya Byun Baekhyun.
“ baek…”
“ 4 tahun kalian
bersama Yeol, Minyoung begitu pengertian. Kalau dia ingin menolakmu,
sudah dari
dulu dia akan memutuskanmu karena kau pencemburu, karena kau over protective,
karena kau kekanakan, dan…..”
“ karena hyung mesum”
celetuk Sehun memotong ucapan Baekhyun
“ jangan memotong
ucapanku bocah” Baekhyun menjitak kepala Sehun, membuat pria
berkulit putih
susu itu meringis kesakitan.
“ yak, Minyoung noona
datang” teriak Kai dan DO bersamaan, karena mereka berdua memang
di mintai
bantuan Chanyeol untuk menjaga pintu taman yang sengaja Chanyeol gunakan
untuk
lamarannya ini. Taman tempat dimana keduanya bertemu pertama kali.
Chanyeol makin gugup,
ia merapihkan dasinya dan mengelap tangannya yang basah karena
keringat.
“ semangat hyung” ucap
Sehun, Baekhyun mengepalkan tangan, mengayunkan tangannya
dari atas ke bawah
memberi semangat juga pada sahabatnya. Mereka berdua menghilang
menuju
semak-semak bergabung dengan Kai dan D.O
Minyoung tersenyum
melihat Chanyeol
“ kenapa menyuruhku
kesini?” Tanya Minyoung
Chanyeol hanya diam,
namun di bibirnya terukir senyum yang sangat manis. Dan tiba-tiba
saja, pria
jangkung itu berjongkok di hadapan gadis berambut hitam itu. Mengambil sesuatu
di balik jas warna abunya, kotak berwarna silver, tangannya perlahan membuka
kotak silver
itu dan cahaya berlian terpantul di dalamnya.
“ Yoon Minyoung,
maukah kau menjadi pendamping hidupku?”
“ Yeol……” Minyoung
tak mampu berkata apa-apa, matanya berbinar, bahkan hampir
mengeluarkan air
mata
“ aku tahu aku
kekanakan, aku egois, aku, pencemburu, aku over protective…aku…mmphhh”
“ jangan lupakan
bahwa kau mesum Park Chanyeol” ucap Minyoung setelah mengecup bibir
Minyoung
“ jadi kau mau
menjadi istriku?”
“ apa harus ku jawab
lagi?”
“ tentu saja”
“ dasar kekanakan,
listen to me Park Chanyeol……” Minyoung menangkup pipi pria jangkung
itu
“ aku bersedia
menjadi istrimu, asal kau jangan terlalu sering bersikap kekanakan, jangan
terlalu egois, jangan terlalu cemburu, jangan terlalu over protective dan
jangan….mphhh”
Chanyeol mengecup
bibir Minyoung
“ please jangan
bilang aku tidak boleh mesum. Aku pasti tidak bisa melakukannya”
“ yak, Park Chanyeol”
“ aku sangat sangat
mencintaimu Yoon Minyoung”
“ ehmm, aku juga”
Suara riuh terdengar
di semak-semak, Baekhyun, Sehun, Kai, dan D.O keluar dari sana dengan
suara-suara bisingnya.
“ Selamat Park
Chanyeol, akhirnya kau tidak lagi bujangan” Baekhyun memeluk Chanyeol
diikuti
yang lainnya
“ huwaaaa Minyoung
noona, hati-hati dengan Chanyeol hyung ya nanti. Kau pasti akan
diserangnya
terus” ucap Sehun
“ Yak Oh Sehun”
Sehun hanya tersenyum
mendengar gertakan Chanyeol, dia malah senang mengerjai hyungnya yang satu itu.
Sedang wajah Minyoung berubah menjadi merah, baru saja di lamar dan sekarang
teman-teman Chanyeol mengerubunginya, memberitahu hal-hal yang tidak-tidak
padanya. Rasanya gadis itu ingin cepat-cepat pulang dan membenamkan wajahnya di
bawah bantal
“ jangan membuat
calon istriku seperti udang rebus, yak kalian!!” omel Chanyeol memeluk Minyoung
dan berusaha menangkis setiap gurauan mesum yang dilontarkan untuk dirinya dan
juga Minyoung
“ huwaaa aku mau
pulang” teriak Minyoung tidak tahan, pasalnya pernyataan Baekhyun langsung
membuatnya malu setengah mati
Pernyataan yang
dilontarkan Baekhyun adalah “Hati-hati Park Chanyeol itu suka melakukan
aneh-aneh saat tertidur contohnya mengemut, jadi kau harus hati-hati saat…..”
Dan pertanyaan itu
terputus karena teriakan Minyoung tadi
“ astaga Byun
Baekhyun ku bunuh kau” ucap Chanyeol, memeluk sambil menutup telinga Minyoung
“ eitss hyung jangan
lupakan yang satu ini” celetuk Kai, ia memencet tombol merah yang berada di
tanah, sedetik setelah ia memencet tombol tersebut. Lampu-lampu menyala
mengitari batang pohon di setiap sudut taman, jangan lupakan rangkaian lampu
membentuk kepala Rilakuma. Dari balik salah satu pohon, orang tua Minyoung
bahkan Chanyeol datang.
“ ayah….ibu….” ucap
Minyoung melihat kedatangan orang tuanya, saat mendekat orang tua Chanyeol
langsung memeluk Minyoung
“ terima kasih Yoon,
kau menerima anak kami sebagai teman hidupmu”
Minyoung tersenyum
menanggapi ucapan calon ibu mertuanya
“ iya tante”
“ kenapa masih
memanggilku tante? Panggil aku ibu”
“ nde? Ah….ibu”
“ dan panggil aku
ayah” sambung Ayahnya Chanyeol
“ iya, ayah”
“ panggil kami adik
ipar” celetuk Baekhyun, Sehun, Kai dan D.O bersamaan
“ yak jangan merusak
suasana” sambar Chanyeol
Dan mereka semua
tertawa, mungkin ini awal bagi Chanyeol dan Minyoung. mereka akan memulai
kehidupan baru sebagai suami istri kelak, yang diikat oleh sebuah janji. Dan Chanyeol
berjanji ia akan selamanya menjadi teman hidup Minyoung apapun yang terjadi, ia
harap Minyoung juga begitu.
END
Back
Sound
Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu
Kau milikku, ku milikmu
Kau jiwa yang selalu aku puja
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu
Kau milikku, ku milikmu
Kau jiwa yang selalu aku puja
0 komentar:
Posting Komentar