Chanyeol Birthday Project Fanfiction 2016 - Sequel For You

0 komentar

actually,
ceritanya sudah basi.
harusnya aku post FF ini di tanggal 11 November kemarin, namun karena lupa. finally baru ingetnya sekarang untuk post FFnya.
harap dimaklumi

baiklah, ini sequel dari FF For You. so kalau ada yang bingung sama ceritanya, please baca For You yang sebelumnya ya. dan masih dalam tahap Chanyeol Birthday Project Fanfiction 2016.





For You ( Sequel)
Cast :
-          Park Chanyeol
-          Yoon Minyoung


11 November 2016

Minyoung menarik lengan Chanyeol yang panjang itu ke depan dan ke belakang, ia sedang dalam aksi 
merajuk. Pasalnya Minyoung iri, tadipagi ia bertemu dengan Sehun dan Istrinya, mereka memamerkan 
keromantisan mereka di depan Minyoung, ditambah saat ini istri Sehun tengah hamil. Dan Sehun si bule 
kesasar itu memanas-manasi Minyoung agar cepat meminta Chanyeol untuk menikahinya.

“ kau kenapa?” tanya Chanyeol yang aneh dengan sikap Minyoung, sedari tadi gadisnya itu merengut, 
bergumam sambil menggoyang-goyangkan lengannya. Namun saat ditanya kenapa, gadisnya itu malah 
menghela nafas

Chanyeol menangkup pipi Minypung “ apa yang kau pikirkan, sayang?”

“ kamu?” jawab Minyoung manja

“ katakan apa kau kau pikirkan tentang aku”

Minyoung tampak ragu, yah sedari tadi ia ragu untuk mengatakkanya pada Chanyeol, hal ini adalah hal yang 
paling tidak ingin Minyoung tanyakan kepada pria yang ada di hadapannya, karena pernah sekali ia 
menanyakan ini, Chanyeol membuatnya mennagis berhari-hari.

Pertanyaan “ kapan kau menikahiku?”

Dan selalu di jawab Chanyeol dengan raut wajah menyebalkan “ kau tidak percaya denganku? Aku 
mencintaimu, bersabarlah. Kau tidak ingin pernikahan dini kita akan berakhir di pengadilan kan?”

Oleh sebab itu, ia menjadi sungkan untuk menanyakan pertanyaan itu, karena Minyoung yakin Chanyeol 
sangat mencintainya, dan pasti akan menikahinya. Tapi terkadang rasa tidak sabar itu selalu muncul.

“ tidak jadi” Minyoung mencoba menyunggingkan senyum, namun Chanyeol amat mengenai gadisnya itu, 
senyum Minyoung bukan senyum tulus yang biasa ia dapat, gadis itu memaksakan senyumnya, sesuatu pasti 
sedang menganggu pikirannya. Melihat gelagat Chanyeol yang akan bertanya lebih, Minyoung mengecup pipi 
Chanyeol cepat

“ aku baik-baik saja, aku ingin coklat panas. Kau juga mau?” gadis itu akan beranjak dari sofa, namun 
Chanyeol mencegahnya. Ia tahu dan hafal gelagat Minyoung. Ia kembali menundukkan Minyoung di sofa, 
menaikkan kedua kaki gadis itu keatas sofa lalu mengapit dengan kedua kaki panjangnya.

“ katakan padaku ada apa, atau aku tidak akan melepaskanmu”

“ aku takut kau marah”

“ kau selingkuh?” tanya Chanyeol sedih

Minyoung menggelengkan kepalanya segera “bukan itu bodoh”

Dengan berat hati dan berharap Chanyeol tidak marah atau ngambek, ia menceritakan kejadian tadi pagi 
saat dirinya bertemu dengan Sehun dan juga istrinya

“ aku jadi ingin punya anak” ujar Minyoung mengakhiri ceritanya, ia menatap Chanyeol. Was-was dengan 
reaksi yang akan diberikan pria bermarga park itu.

Chanyeol mengusap lembut surai hitam milik Minyoung, senyum mengembang disudut bibir pria jangkung itu.

“ kau masih percaya padaku kan? Kau ingin aku melamarmu sekarang?”

Minyoung tertunduk, suara Chanyeol terdengar lebut dan begitu menggoda

“ baiklah, tunggu sebentar” Chanyeol beranjak dari sofa menuju kamar mereka, lalu kembali dengan kotak 
kecil ditangannya, yang dapat Minyoung pastikan itu adalah kotak cincin. Matanya terbelelalak.

Kini Chanyeol berlutut dengan satu kakinya, terlihat sangat tampan walau hanya menggunakan kaos 
berwarna hitam dengan jeans belel selutut.

“ Yakin, kau ingin ku lamar sekarang? Padahal aku sudah menyiapkan yang lebih romantis”

“ yang aku butuh komitmenmu Yeol, bukan suasana melamar”

“ yakin? Bukankah nantinya kau jadi ada bahan cerita pada anakmu, bahwa kau dlamar suamimu dengan 
sangat romantis”

“ ishhhhh” Minyoung merengut, dan itu membuat Chanyeol terkekeh, ia gemas dengan gadis dihadapannya 
sekarang. Pria itu membuka kotak kecil yang dilapisi beludru biru tua, di dalamnya ada sepasang cincin yang 
indah sekali, bentuknya sangat simple, di tengah cincin emas putih itu ada garis merah  dan bermahkota 
berlian berwarna merah dan biru.

“ yeol” Minyoung menahan nafasnya, pasalnya cincin yang ia lihat adalah cincin yang pernah ia tunjuk di 
sebuah mall saat mereka membeli hadiah untuk perkawinan Sehun. Ia sangat menyukainya, garis merah itu 
bukanlah darah, namun serpihan infinity gems (batu abadi). Harganya sudah dapat dipastikan luar biasa 
mahal.

Minyoung terlihat meneteskan air mata, padahal Chanyeol belum mengatakan apa-apa.

“ maaf, aku wanita yang tidak sabar” ucap Minyoung

Chanyeol menaruh kotak cincin itu di sebelah Minyoung, ia lalu memegang pipi Minyoung lalu perlahan ia 
mengecup kening gadis itu lama

“ Yoon Minyoung, maukah kau menikah denganku. Maaf aku tidak bisa merangkai kata-kata yang indah 
yang bisa membua....”

CUP

Minyoung mengecup bibir Chanyeol

“ Yoon, aku....”

CUP

“ Park Chanyeol, kau pasti sudah tau jawabanku kan. Tentu saja aku mau menikah denganmu. Dan aku 
tidak butuh kata-kata indahmu”

Chanyeol tersenyum, ia kembali mengambil kotak cincin itu, mengambil salah satu cincin dengan garis biru 
lalu ia pakaikan ke jari manis Minyoung, Indah. Chanyeol menunjukan jarinya, ia menyuruh Minyoung 
memakaikan cincin dengan garis merah ke jari manis Chanyeol

“ kenapa garisnya berbeda?” tanya Minyoung

“ biru warna kesukaanku, merah warna kesukaanmu. Aku menukarnya, agar aku selalu mengingat dirimu, 
dan akupun berharap kau juga selalu mengingatku di manapun kau berada”

“ Yeol......” Minyoung memeluk Chanyeol

“ kita akan menikah di tahun baru”

Ucapan Chanyeol sontan membuat Minyoung melepas pelukannya, ia menatap Chanyeol dengan tatapan 
tidak percaya

“ lalu kita akan meresmikan acara lamaranku di tanggal ulang tahunmu”

“ yeol....”

“ sebenarnya aku mau memberimu surprise ulang tahun dengan melamarmu, namun aku sudah melamarmu 
sekarang jadi tanggal 20 November nanti, kita buat acara resminya saja. Ok?”

Chanyeol mengecup pipi Minyoung

“ ah, kau tidak perlu memikirkan masalah pernikahan kita, EO, tempat, undangan, gaun, dan semuanya 
sudah aku siapkan, dan pastinya sesuai dengan keinginanmu, namun jika kau perlu mengubahnya. Tidak apa, 
masih ada waktu sebulan untukmu memperisiapkannya”

Minyoung tidak tahu harus berkata atau berbuat apa, lelaki di hadapannya sukses membuat otaknya berhenti 
bekerja secara normal. Yang ia pikikan sekarang adalah, ia tidak tahu harus mengucapkan apa atas apa yang 
telah Chanyeol  lakukan untuknya, ia merasa sangat di berkati dengan keberadaan Chanyeol disisinya.

“ Yeol.....terimakasih. maaf sepertinya aku yang terlalu memaksamu”

“ ishhh sudahlah, tanggal hari ini juga bagus 11 11 2016, dan yang pasti aku mengharapkan kejutan darimu di 
hari ulang tahunku”

Minyoung kembali memeluk Chanyeol

“ terimakasih Yeol”

“ salahkan dirimu yang membuatku begitu mencintaimu. Ini semua ku lakukan untukmu Yoon. Untumu” ucap 
Chanyeol masih dengan posisi berpelukan

“ yeoooollllll, kau tedengar cheesy” Minyoung mencubit perut Chanyeol, membuat pria jangkung itu sedikit 
mengeluarkan lenguhan

“ tapi apapun itu, walau kadang kau bersikap menyebalkan, kekanakan, membuatku harus menunggu lama, 
tak apa asal itu dirimu. Karena salahkan dirimu juga, kau membuatmu terlalu tergila-gila denganmu”

“ yak sekarang kau yang terdengar cheesy”

Keduanya melepaskan pelukan alu saling melempar tawa.penulis juga tidak bisa merangkai kata untuk 
menutup kisah mereka, penulis hanya bisa menulis ketika kau melakukan sesuatu untuk seseorang yang kau 
cintai, itu tidak perlu pamrih, kau melakukannya karena mencintainya dan semua itu untuknya.

XOXO

Mika Bellamy


Park Chanyeol Birthday Project Fanfiction - FOR YOU

0 komentar

mendekati Birthday party diriku dan juga Chanyeol, aku mempersembahkan Fanfiction Project khusus untuk Uri Birthday. dan ini juga terinspirasi dari lagunya ChenBaekXi yang jadi Os Moon Lover yang judulnya For You, sumpah makin lama di dengerin, makin jatoh cinta sama suaranya Byun Baekhyun
semoha Fanfiction ini menghibur kalian.



For You


Cast :
-          Park Chanyeol
-          Yoon Minyoung

Author : Mika Bellamy

Seorang pria jangkung nan tampan berbaring diatas sofa berwarna merah tengah memeluk seorang gadis 
yang nampak serasi dengannya, tubuhnya mungil sangat pas berada di pelukan pria tinggi itu. tangan sebelah 
kananya melingkar posesif di bahu dan pinggang gadisnya, sementara tangan lain sibuk mengusap kepalanya.

“ Yeol, aku ngantuk” ucap si gadis

“ mau pindah ke kamar?” tawar Chanyeol, nama si pemuda tinggi itu, pasalnya kedua keksih itu berada di 
ruang tv, keduanya sedari tadi asyik menonton sebuah film dengan genre action-thriller. Sempat beberapa 
adegan tembak-tembakkan atau yang mengeluarkan scene blood, sang gadis menenggelamkan kepalanya di 
dada Chanyeol.

“ filmnya belum habis” ucap sang gadis

“ kita bisa membeli dvd-nya, atau paling sebulan atau dua bulan akan diulang lagi” jawab Chanyeol santai

“ baiklah” jawab si gadis, sambil mengucek matanya, dan menguap lebar

“ aigooo Yoon-ku sangat manis” sebelum gadis itu melepaskan pelukan dan berdiri, Chanyeol menarik 
kembali si gadis, lalu mengecup singkat bibir si gadis

Di dalam kamar

Chanyeol kembali merengkuh tubuh gadisnya, dan sang gadis terlihat sangat nyaman bersandar di dada 
bidang kekasihnya itu. tangan lentiknya perlahan membuat pola abstrak di dada Chanyeol

“ kau mau menggodaku, heoh?”

“ cih, kaunya saja yang mudah terangsang”

“ yak Yoon Minyoung, kau mau ku telanjangi sekarang?”

“ kau yakin? Sebelum kau menelanjangiku, aku akan bersumpah akan pergi dari kehidupanmu”

Chanyeol terdiam, ia dan Minyoung memang sepasang kekasih, keduanya telah tinggal bersama selama 3 
tahun. Bahkan usia pacaran mereka sudah lebih dari 7 tahun. Keduanya telah menyepakati ketika akan 
tinggal bersama Minyoung meminta Chanyeol untuk menjaga kegadisannya, sampai mereka menikah nanti.

Bukan berarti Chanyeol dapat menahan nafsunya, mereka berdua pernah melakukan seks, namun sebatas 
menggesekkan penis Chanyeol di kewanitaan Minyoung, selebihnya Minyoung akan membiarkan penis 
Chanyeol yang besar itu masuk kedalam mulutnya ataupun di belahan payudaranya.

Yang pasti Chanyeol sangat menjaga sekali kegadisan Minyoung, dan jika Chanyeol harus bisa menahan 
nafsunya agar gadis yang amat dicintainya itu tidak pergi.

“ jangan terlalu sensitif” ucap Chanyeol

“ aku sedang haid masalahnya”

“ ahh pantas saja” Chanyeol menjawil hidung Minyoung lalu mengecupnya

“ tidurlah” lanjutnya lagi

Minyoung melingkarkan tangannya di pinggang Chanyeol, matanya tertutup

“ Yeol, nyanyikan aku 1 lagu”
“ baiklah bayi besarku, kau mau lagu apa?”

“ aku sedang menyukai lagu CBX yang For You, bisa kau nyanyikan untukku?”

“ sure For You, my love”

dareun gongganui dareun siganijiman
 nae sarangi majeulgeoya
barame seuchineun neoui hyanggirodo
nan neoingeol alsu isseo

but i don`t know
nae mamsoge eonjebuteo niga sangeonji
i don`t know
neoreul bomyeon seolleneun iyu

nareul seuchyeo jinagado dwae
niga nal da ijeosseunikka
niga gieokhal ttaekkaji
naneun neoreul gidariltenikka

gateun gonggan gateun sigan hamkke issjanha
eonjerado nae gyeote wa neoui jariro

rarararararara
With you neoreul wihaeseo
geudaeyeo nareul barabwajwoyo
yeojeonhi geudaedo nareul saranghanayo

Translate

It’s a different place, a different time
But my love is right
Even by your scent that passes with the wind
I know it’s you

but i don`t know
When did you start living in my heart?
i don`t know
The reason my heart flutters when I see you
You can pass me by
Because you forgot about me
Until you remember
I will wait for you

In the same place, in the same time, we’re together
You can always come to me, back to your place

Lalala
With you, for you
My love, look at me
Do you still love me?

Suara Chanyeol memang berat, namun terdengar seksi di telinga Minyoung. Gadis itu belum tidur, ia tersenyum  Chanyeol menyanyikan lagu itu dengan sangat indah.
 aku tidak akan kemana-mana Yeol dan aku akan terus mencintaimu” ucap Minyoung, tangannya meraih pipi Chanyeol, menuntun sang pria agar menunduk ke bawah, bibir mereka bertemu. Minyoung hanya mengecup 
bibir Chanyeol dengan durasi yang cukup lama.

Chanyeol bisa saja menggerakkan, menghisap dan bermain ganas dengan bibir Minyoung yang kissable itu, namun ia hanya tidak ingin macan dalam tubuhnya bereaksi super, gadisnya itu sedang datang bulan, dan 
Chanyeol tidak mau berakhir di kamar mandi dengan saksi sabun dan tissue. Karena saat sedang datang 

bulan, mood Minyoung untuk melakukan blow job akan berkurang.


 aku juga, sekarang tidurlah”


 ehmmm, terimakasih”



Chanyeol tersenyum, entah sihir apa yang telah menghipnotis dirinya. Ia sangat mencintai gadis yang berada 
dalam pelukannya ini, walau gadis itu kadang egis, kadang menyebalkan, namun pada akhirnya gadis itu akan 
datang padanya dengan wajah polosnya, meminta maaf sambil memberikan sentuhan sentuhan kecil yang 
sangat Chanyeol suka.

Ia tidak pernah berfikir untuk mencari gadis lain selain Minyoung, namun ia juga belum bisa melamar 
Minyoung. Ia sedang mempersiapkan sesuatu yang besar untuk gadisnya itu. dan itu hanya untuk Minyoung.

End .............

karena project, ini akan ada kelanjutannya.
so stay tune

Xoxo
Mika Bellamy



FANFICTION-CHOICE/ Park Chanyeol-Yoon Minyoung

0 komentar

sebelumnya ceritanya berjamur, sebelum tanggalnya sudah kadarluasa, sebelum semuanya terjadi,
saya persembahakan satu Fanfiction abal yang sudaaaah banyak beredar dengan tema yang sama. romance ga jelas dengan segala ke cheesy-annya, saking gurihnya jadi kadang suka bikin eneg. hahaha,
baiklah dari pada saya banyak omomg,

let's your begin

CHOICE



Cast :
- Park Chanyeol
- Yoon Minyoung 

Author : Mika Bellamy

" Ketika Minyoung dihadapkan sebuah pilihan, yang ia lakukan justru tenggelam dalam kesendirian"





“ tentukan sekarang Yoon, aku, Sehun atau Kyungsoo?”

Pertanyaan itu membuatku mual, sungguh. Bagaimana bisa aku di sodori pertanyaan yang begitu menohok 
saat sedang asyik-asyiknya mengunyah sandwich tuna, pemberian Kyungsoo.
“ ayolah Park Chanyeol, jangan berlebihan”

Ku lihat wajah Chanyeol sangat serius. Belum pernah ia menunjukan wajahnya yang seperti itu. biasanya 
senyum lebar selalu menghiasi wajahnya. apa yang membuat dirinya seperti itu? aku meletakkan sandwich 
Tuna pemberian Kyungsoo, meminum bubble tea pemberian Chanyeol, setelah itu menatapnya.

“ kau kekasihku, Sehun adalah sepupumu dan Kyungsoo adalah sahabatmu. Tapi tidak ada perbedaan 
diantara kami Yoon, Sehun dan Kyungsoo bisa memegang tanganmu, memelukmu, mencium pipimu. Padahal 
jelas2 kau kekasihku”

“ lalu?” tanyaku heran, kenapa dia tiba-tiba mempermasalahkan hal ini, jelas berbeda. Mereka berdua tidak 
bisa mencium bibirku Park Chanyeol.

“ kau ini kenapa tidak peka sekali sih”

Tanganku bergerak menyentuh tangan Chanyeol, mengenggam jemarinya yang besar besar itu.

“ yeol.....” aku membuang nafas, sebenarnya aku tidak suka hal cheesy seperti ini mengatakan bahwa, Park 
Chanyeol lah yang hanya ada di hatiku, hanya Park Chanyeol lah yang bisa mencium bibirku, dan hanya Park 
Chanyeol-lah yang bisa melihat tubuh hampir bugilku. Yah jelas, kami pernah hampir melakukan seks, namun 
kami berdua sadar, kami belum mau menanggung resiko yang akan terjadi kelak.

“ kau percaya padaku?” hanya itu yang akhirnya keluar dari mulutku

“ sure, tapi percaya padamu membuatku sakit yoon. Melihatmu dipeluk dan dicium pria lain. Ayolah pria 
mana yang cemburu”

“ mereka tidak memiliki cintaku Yeol”

“ tetap saja”

Aku mendesah, tidak tahu arah pembicaraan Chanyeol.

“ lalu maumu apa?” tanyaku

“ pilih aku, Sehun atau Kyungsoo?”

Aku mengacak rambutku, bagaimana bisa dia membuat pilihan seperti itu, apa dia tidak bisa 
membedakannya? Dia kekasihku, Sehun sepupuku, dan Kyungsoo sahabatku. Apa salahnya sepupu dan 
sahabatku memelukku. Kalau soal ciumaman di pipi, pria jangkung ini sungguh berlebihan, pasalnya Sehun 
dan Kyungsoo hanya mencium pipiku saat aku berulang tahun dan itupun hanya sekali.

“ mereka bukan sesuatu hal yang bisa aku pilih Yeol”

“ bisa Yoon, pilih aku maka jauhi mereka. Pilih mereka jauhi aku”

“ intinya?” tanyaku

“ aku ingin putus darimu” jawab Chanyeol

Aku terdiam, rasanya aneh saat mendengar Chanyeol mengucapkan kata itu. lalu apa yang terjadi dengan 
dada ini? Kenapa rasanya seperti sakit sekali. Aku menatap mata Chanyeol, berharap ia hanya bercanda 
dan yang ia lonarkan hanya untuk mengerjaiku, namun matanya menunjukkan keseriusan. Tidak ada wajah 
Chanyeo, seperti biasa.

“ kau serius?”

“ ehmm...jika kau tidak bisa jauh dari mereka. Maka menjauhlah dariku”

“ itu terdengar sangat kejam”

“ kau lebih kejam Young, membiarkan aku selama 4 tahun ini pengertian padamu. Dengan sikap cuekmu 
yang membiarkan Sehun dan Kyungsoo seperti lalat yang mengerubungimu”

Aku mulai kesal dengan ucapan Chanyeol. Apa tadi dia bilang? Kyungsoo dan Sehun lalat? Lalu aku apa? 
Sampah???

“ Park Chanyeol, dengarkan aku baik-baik. Sehun adalah sepupuku, melakukan sebuah pelukan atau 
berpegangan tangan menurutku hal yang wajar. Dan kami pun tidak sering melakukannya. Dan Kyungsoo, 
ayolah. Dia sudah memiliki tunangan”

“ aku tidak peduli, even lelaki itu sudah memilki istri, melakukan skin ship dengan wanita lain itu namanya 
cheating”

Aku mendecih, sepertinya ada sesuatu benda tumpul yang menghantam kepala Chanyeol, sehingga 
kekasihnya itu berubah menjadi sosok yang menyebalkan. Aku berusaha sangaaat tenang untuk 
menghadapinya, aku pikir, Chanyeol butuh waktu untuk memikirkannya kembali. Ayolah 4 tahun kami 
bersama, cincin pertungan sudah melingkar indah di jari manisku, orang tua aku dan Chanyeol sudah seperti 
keluarga. Dan dia dengan seenak jidatnya mengatakan ingin putus.

“ kau tinggal memilih Yoon Minyoung”

“ sudah ku katakan mereka bukan pilihan. Kau satu-satunya pilihanku Park Chanyeol”

“ kalau begitu, jangan temui mereka”

“ bagaimana bisa?”

“ bisa kalau kau ingin. Karena orang biasa karena biasa. Kau harus membiasakan dirimu”

“ tidak mau”

“ kalau begitu kita putus. Selamat tinggal Yoon Minyoung”

Chanyeol berdiri dari kursi cafe, memakai mantelnya dan berlalu pergi, dan aku hanya bisa menatap 
kepergiannya dengan hati hampa, perasaan kalut dan pipi yang mulai basah karena air mata.

“ kenapa???”

~*~*~*~*~*~*~

Katakan ini 1 April, agar apa yang terjadi pada diriku dan Chanyeol kemarin malam hanyalah sebuah jokes 
yang Chanyeol lakukan untuk april mop. Tapi nyatanya bulan ini bukan April, melainkan sudah November. 
Dari tadi malam, Sehun sangat khwatir dengan keadaaku saat pulang, muka pucat dengan bibir biru jangan 
lupakan mata yang bengkak karena menangis.

Sehun menanyakan keadaan diriku semalam, namun aku menepis tangannya lalu berjalan cepat ke dalam 
kamar, aku lelah dan tertidur sampai pagi.

Aku mengecek ponsel, tidak ada tanda-tanda keberadaan Chanyeol disana, biasanya pria itu akan selalu 
menyapa paginya.

“ dasar pria menyebalkan, bagaimana bisa membuatku memilih antara dirinya, Kyungsoo dan juga Sehun”

Pagi itu aku berangkat ke kampus dengan tidak bersemangat, apakah Chanyeol benar-benar kecewa 
dengan sikapku selama ini? Bukankah dia juga sama dekatnya dengan Yoora kakaknya, Joo sepupunya dan 
juga yang paling sering membuat aku cemburu adalah Teana, teman Chanyeol satu tahun ini yang selalu 
mengekori Chanyeol kemana saja pria itu pergi, karena Teana adalah warga Amerika yang studi banding ke 
kampus mereka, dan karena Chanyeol sebagai ketua pengurusan untuk mahasiswa studi Banding, sehingga 
wanita blonde itu menempel terus pada Chanyeol.

Sudah semingu aku seperti ini, bangun dengan malas, tidak bersemangat dan tidak fokus. Aku menghindari 
Sehun dan Kyungsoo, akupun menghindari Chanyeol. Rasanya aneh sekali harus kehilangan tiga orang yang 
selalu ada untukmu.

Mataku melihat sosok tinggi itu dari kejauhan masih dengan perangkonya Teana di sebelahnya, mereka 
terlihat sangat akrab. Teana tengah memperlihatkan buku dan Chanyeol seperti sedang menerangkan sesuatu 
dari buku tersebut, lalu keduanya tertawa dan

DEG

Aku tidak salah lihat kan?

Chanyeol mengelus rambut wanita blonde itu.

Ehmm apa ini perasaan yang selama ini Chanyeol rasakan jika aku berdekatan dengan Sehun atau 
Kyungsoo? Ini yang ia rasakan jika aku melakukan skinship dengan mereka.

Rasanya sakit

Tapi apakah ia aku harus menjauhi Sehun dan Kyungsoo?? Mereka yang bisa aku andalakan saat yang lain 
termasuk Chanyeol tidak bisa kuandalkan. Atau ada baiknya aku membatasi diri??? Atau ini hanyalah alasan 
Chanyeol agar bisa bebas dengan Teana???

Ishhh apa yang kupikirkan sih?

DUG

Dahiku terantuk sesuatu, aku membuka mata pelan-pelan, sangat malu jika aku menubruk sebuah pohon dan 
teman kampus lain menatapku dengan tatapan menertawakan, namun yang ada aku tidak melihat siapa-siapa 
kecuali sesosok orang yang ku tabrak punggungnya.

Sosok itu berbalik, lalu menampilkan senyum sempurna

“ maaf” ucapku sambil membungkukkan badan

“ it’s ok” jawabnya dengan aksen bahasa inggris yang kental

“ hey can you show me how to comparative study office?” tanyanya

Aku melirik Chanyeol yang masih asyik bercengkarama dengan Teana, aku lalu menunjuk Chanyeol dengan 
telunjukku

“ just ask him, a tall person with the blonde girl beside him, because he is president of comparative study” 
jawabku

Pria bule itu menunjukkan ibu jarinya, dan lagi-lagi tersenyum lalu pergi berjalan menuju Chanyeol, aku 
membuang muka, tidak mau melihat adegan picisan yang Chanyeol dan Teana umbar. Aku memutuskan 
tidak masuk kelas pagi ini, padahal Dosen Lee jelas-jelas tengah memberikan pelajaran yang paling tidak 
aku sukai yaitu statistik. Tapi tak apalah, moodku sedang jelek, daripada memaksakan diri dengan 
angka-angka menyebalkan itu, lebih baik aku ke atap gedung A kampus yang jarang di kunjungi mahasiswa 
lain, kecuali aku dan Chanyeol, karena tempat ini memang hanya aku dan Chanyeol yang memilki akses. 
Karena Chanyeol adalah ketua dari kelompok study banding dan aku sebagai ketua eksekutif mahasiswa 
semua jurusan di kampus.

Aku menghirup udara dari atas gedung ini, rasanya agak lega setelah perlahan-lahan aku 
menghembuskannya. Aku merasakan getaran dari ponselku, sebuah pesan chat masuk, mataku hampir 
mencuat keluar kala melihat siapa yang mengirimiku chat.

“ kau dimana? Kau di cari ketua eksekutif dari jurusan Seni”

Begitulah isi chat dari Chanyeol

Aku pikir, dia mengirimiku chat mengenai nasib hubungan kami, namun ia menanyakan urusan 
kemahasiswaaan. Aku menjatuhkan diriku di sebuah sofa yang sengaja aku dan Chanyeol letakkan disana, 
sofa bekas di ruangan eksekutif mahasiswa.

“ apa benar ini akhir dari hubungan kita yeol?” ucapku bermonolog  sendiri

Ponselku kembali bergetar kali ini bukan chat melainkan sebuah telfon. Masih dengan orang yang sama, 
nama Chanyeol terlihat di layar ponsel, dengan malas aku menggeser layar ponsel untuk menerima 
panggilannya

“ kau dimana?” tanyanya

“ di gedung A” jawabku

“ apa yang kau lakukan?” tanyanya lagi

Apa dia mengkhawatirkan aku??? Kenapa tanya-tanya terus dari tadi

“ entah, hanya ingin” jawabku kembali

Dia terdengar mendesah

“ tunggu disana”

“ tidak perlu!” cegahku

“ aku yang akan menemui ketua eksekutif juruusan seni” lanjutku lagi, aku sedang tidak ingin bertemu dengan 
pria jangkung itu

“ kau menghindariku?” tanyanya pelan

Aku meneguk ludah, ia aku ingin menghindarinya. Rasanya kesal sekali melihat wajahnya. Aku masih 
bertahan dengan egoku bahwa pria bermarga Park itu yang egois, walaupun akupun juga sama egoisnya 
dengan dirinya

“ kau yang meminta kan?” aku mencoba untuk menantangnya

“ kau lebih memilih mereka dibanding aku?” ia sepertinya terpancing emosi, dapat ku dengar suaranya agak 
meninggi

Aku menghela nafas “ sudah ku bilang, mereka bukan pilihan. Aku tetap akan memilihmu sebagai orang yang 
aku cintai, dan mereka.....mereka sahabat dan sepupuku. Maaf jika hubungan kami membuatmu tidak 
nyaman selama ini, aku benar-benar tidak sadar perasaanmu, maaf”

Chanyeol terdiam, aku mendengar dia memutus sambungan telfonnya, aku melempar ponsel ke sofa. Aku 
tidak ingin menangis karena hal ini, sungguh sangat kekanakkan, bukankah hal ini tidak seharusnya terjadi? 
Hanya karena ego, kenapa semuanya menjadi seperti ini, kalau saja Chanyeol tidak terlalu mengurusi 
mengenai dekatnya diriku dengan Kyungsoo dan Sehun, atau kalau saja aku mengalah dengan membatasi 
diri. Pasti semuanya tidak akan seperti ini. Tapi pria itu hanya mempunyai pilihan 2, dirinya atau mereka.

Pipi ini tidak terasa basah oleh air mata, dada ini rasanya sangat sakit. Aku terduduk di lantai, menyandarkan 
punggung ke kaki sofa, lalu terisak pelan.

“ aku sungguh benci seperti ini”

“ apa ia tidak mengerti bahwa aku mencintainya?”

“ apa dia tidak bisa membedakkan rasa sayangku kepada dirinya berbeda dengan Sehun dan juga 
Kyungsoo?”

Hiks

Hiks

hiks

Hiks

Aku menenggelamkan kepalaku di lipatan tangan diatas lutut yang ku tekuk. Kenapa rasanya sangat sakit. 
Aku tidak tahu, kalau kehilangan Chanyeol membawa efek yang sebegitu besar bagiku.

“ aku merindukanmu Chanyeol bodoh, hikz.....”

“ kalau kau merindukanku, kenapa menghindar dariku?”

Aku cukup terkejut, suara itu. suara yang amat ku rindukan, aku mencoba menghentikan tangisanku, 
sebelum mendongak untuk memastikan aku tidak berimajinasi, aku menghapus bekas airmata dipipi ini. Dan 
ternyata aku tidak berimajinasi, sosok jangkung itu berdiri di depanku, kemudian dia berjongkok, tangannya 
yang panjang mengusap pipiku.

“ jangan menangis” ucapnya

Aku hanya bisa terdiam, menatap wajahnya yang tidak berubah sama sekali, malah terlihat sangat tampan 
dengan jarak sedekat ini.

“ aku dengar kau juga menghindari Kyungsoo dan Sehun?” tanyanya

“ ehmm, karena aku bingung. Aku tidak bisa memilih diantara kalian. Jadi aku putuskan untuk menghindari 
kalian bertiga saja. Tapi ternyata aku sangat tersiksa”

“ gadis bodoh” Chanyeol menarik tubuhku, membuat wajahku jatuh ke dada bidangnya, astaga padahal baru 
seminggu, tapi sungguh, aku sangat sangat sangat merindukan aroma tubuh ini. Aku rindu pelukan Chanyeol.

“ maafkan aku, aku sadar aku terlalu egois”

“ tidak, aku juga egois. Aku baru sadar perasaanmu ketika melihatku dekat dengan Sehun atau Kyungsoo, 
setelah melihat kau terlalu dekat dengan Teana”

“ ah Teana......ehmmm itu juga aku minta maaf. Gara-gara dia juga aku sadar telah mengabaikanmu”

Aku mendongak, menatap wajah Chanyeol

“ jadi???” tanyaku, aku menanyakan seperti itu, agar aku jelas. Apakah hubungan kami berlanjut atau tidak

“ jadi apa?” tanyanya heran

Aku menepuk dadanya kesal

“ ihhhh, apa kita jadian lagi?” tanyaku lebih jelas dan terang-terangan

Ia tertawa

“ kau akan selalu jadi kekasihku Yoon Minyoung, aku hanya berpesan padamu jangan terlalu menerima 
banyak skinship dengan Sehun atau Kyungsoo”

“ baiklah, apa aku juga bisa memintamu melakukan itu pada Teana? Aku lihat tadi kau mengacak rambutnya 
dengan sayang” aku mencebikkan mulutku

“ kau cemburu?”

“ ehmmm”

Chanyeol mengeratkan pelukanya

“ baiklah” jawabnya

Kami berdua hening

“ terimakasih” ucap aku dan Chanyeol bersamaan, kami saling memandang lalu tertawa. Apakah ini takdir?

Chanyeol mendekatkan wajahnya lalu mengecup keningku lama, mataku terpejam menikmati ciuman 
Chanyeol, rasa hangat menjalar ke seleruh tubuhku.

“ aku mencintaimu Yoon”

“ aku juga”

END


seperti biasa, Endingnya pasti maksa, ketemu lagi di imajinasi-imajinasi saya berikutnya

XOXO
Mika Bellamy

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense