Fanfiction Seventeen//Hidden Feeling//Jeon Wonwoo-Yoon Minyoung

so, FF ini terinspirasi dari rasa lapar, lalu tiba-tiba lihat tampannya Jeon Wonwoo di One Fine Day, tampang sok cool-nya. dan taraaaa muncullah FF ehmm actually ini bukan FF sih jadinya tapi drabble atau Ficlet karena seimprit banget.

so let's check out



Hidden Feeling




Minyoung mencebik, ia bahkan mengabaikan Wonwoo. Atau lebih tepatnya Wonwoo-lah yang 
mengabaikannya. Terlibat dalam friendzone memang mengesalkan dan itulah yang dialami Minyoung, atau 
bahkan gadis itu mulai menyadari bahwa hanya dirinyalah yang menyukai Wonwoo, sementara pria tampan 
itu hanya sekedar baik padanya namun tidak memiliki perasaan yang sama seperti dirinya.

Namun bagaimana mungkin Minyoung tidak merasa Wonwoo punya rasa yang sama, karena setiap 
Minyoung butuh bantuan, walaupun pria itu tidak menawarkan secara manis. Melainkan dengan cara super 
dingin bahkan terlihat arogan, tetap saja, Wonwoo adalah orang no 1 yang selalu ada disampingnya, bahkan 
melewati kakak Minyoung sendiri.

“Wonu-ya......ayo makan. Aku lapar” Minyoung menarik lengan pria itu yang masih asyik duduk di sofa 
apartemen milik kakak Minyoung yang juga tempat tinggal Wonwoo, karena di apartemen itu ada 5 orang 
pria yang tinggal di dalamnya, sementara Minyoung hanya seminggu sekali datang mengunjungi kakaknya. 
Yoon Jeonghan.

Wonwoo masih tidak bergerak, bahkan melipat tangannya di dada, matanya masih asyik memperhatikan 
setiap adegan film yang diputar di televisi.

“ aku benar-benar lapar Jeon Wonwoo”

“ kalau lapar kenapa kesini. Aku tak mengundang mu dengan rasa laparmu kemari” ucap Wonwoo. 
Minyoung berdiri lalu menghentakkan kakinya di lantai. Ia kesal. Tadinya ia berniat akan makan bersama 
dengan kakaknya disini, karena Jeonghan bilang, Mingyu dan Dokyeom akan memasakkan untuk dirinya. 
Namun sial, karena ketiganya malah pergi karena mendapat panggilan dari Seungchol.  Dan disinilah dia 
berada dengan satu-satunya penghuni apartemen Jeon Wonwoo. Andai Hoshi ada disini, pasti Minyoung 
tidak akan sekesal ini. Mau pulang juga diluar hujan.

Minyoung berjalan kesal menuju pantry, ia membuka kulkas, dan hanya bisa menghela nafas. Karena isi 
kulkasnya hanya ada air, beberapa susu, dan makanan sisa. Minyoung melihat kalender yang berada di atas 
kulkas. Helaan nafasnya makin terdengar berat

“ pantas, tanggal tua” ucapnya

Minyoung serius lapar, dan dia tidak bisa makan makanan junk food atau instan. Jadi ia memutuskan hanya 
mengambil susu lalu meminumnya dengan kesal. Karena malas berdekatan dengan Wonwoo, gadis itu pergi 
ke kamar kakaknya Jeonghan yang sekamar dengan Mingyu. Dan membaringkan tubuhnya ke ranjang.

Namun baru 5 menit, ia hendak memejamkan matanya. Perutnya terasa melilit, ia beranjak dari tidurnya lalu 
berlari menuju kamar mandi. Perutnya serada di aduk-aduk, dan rasa mual serta pening mengikutinya. ia 
langsung ke wastafel memuntahkan apa yang membuat perutnya melilit.

Saat Minyoung sedang mengeluarkan isi perutnya, suara derap langkah yang cepat masuk ke indera 
pendengaran Minyoung.

“ Young, kau tidak apa-apa?”

“ mual” jawab Minyoung masih menunduk di wastafel, takut takut rasa mualnya kembali lagi. Wonwoo 
memijat lehernya

“ apa yang kau makan?”

“ aku tidak makan apa-apa. Aku hanya minum susu”

“ apa?? Susu. Aishhh Lee Soekmin bodoh”

“ kenapa?”

“ susunya sudah kadarluasa. Aku sudah menyuruh si bodoh itu membuangnya. Dan kau kenapa meminum 
tanpa melihat tanggalnya. Bodoh”

“ memangnya aku tahu”

“ harusnya kan dilihat dulu......”

“ sudah ku bilang, aku....Hoeeekkkkk”

Setelah 10 menit di kamar mandi, dan di beri obat pereda rasa mual serta jahe hangat. Mual Minyoung reda. 
Masalah mual sudah reda, namun perutnya perih. Karena dia belum makan dari pagi, dan ini sudah pukul 2 
siang. Lalu ditambah si Wonwoo itu tiba-tiba menghilang.

Minyoung membaringkan tubuhnya di sofa, ia lapar sampai akhirnya tertidur.

“ Young, bangun. Ayo makan”

Minyoung mengerjapkan matanya, saat ada senggolan cukup kasar di bahunya. Itu sungguh menyebalkan, 
tidak bisakah dia lembut sedikit. Saat matanya sudah terbuka sempurna, sosok Wonwoo ada di 
hadapannya, dengan wajah dinginnya, menjulurkan tangannya ke muka Minyoung, dan ada sebungkus yang 
entah apa di dalamnya

“ makanlah”

Minyoung memperhatikan Wonwoo, pria itu rambutnya sedikit basah, celana jeans bagian bawahnya pun 
terlihat lembab. Apa dia habis keluar di saat hujan masih saja turun dengan cukup derasnya. Minyoung 
mengambil bungkusan itu

“ terima kasih” ia tidak langsung membuka bungkusan yang di berikan Wonwoo, dia ke kamar Jeonghan, lalu 
mengambil handuk kecil. Awalnya ia ingin langsung mengeringkan rambut Wonwoo yang basah, namun niat 
itu ia urungkan, mengingat Wonwoo akan sangat marah jika ada seseorang menyentuh kepalanya, jadi Ia 
hanya menyampirkan handuk kecil itu di bahu Wonwoo

“ keringkan rambutmu, nanti kau bisa sakit. Dan terima kasih banyak untuk makanannya. Apa kau sudah 
makan? Ayo kita makan bersama”

“ makan sendiri, aku sudah makan tadi”

“ pantas saja lama,,,,,,,kalau kau datang terlambat mungkin maag-ku akan kambuh”

“ kau berisik Young, cepatlah makan”

Minyoung mulai membuka bungkusan plastik yang di berikan Wonwoo, matanya berbinar saat mendapati 
ayam kecap kesukaannya serta nasi hangat. Ia memasukkan sesendok penuh nasi ke dalam mulutnya

“ ahh ewwneekknya...”

“ makan yang benar Yoon Minyoung” Wonwoo yang memperhatikan Minyoung hanya bisa menggelengkan 
kepalanya, pasalnya Minyoung makan seperti orang yang tidak makan lama. Wonwoo mengambil sebotol air 
dari lemari es, dan mulai meneguknya

“ Wonu-ya, apa kau menyukaiku?”

Uhuk

Wonwoo tersedak air yang baru saja mengaliri kerongkongannya.

“ atas dasar apa kau beranggapan seperti itu Nona Yoon?”

“ menyangkal lagi?” Minyoung tahu, pasalnya beberapa kali ia menyatakan ehmm maksudnya menanyakan 
hal ini Wonwoo selalu bertanya balik. Anggap Minyoung yang terlalu percaya diri dengan kebaikan Wonwoo 
padanya, karena ia senang hanya seperti ini dengan pria itu.

“ kau yang terlalu percaya diri Young, aku membelikanmu makanan karena tidak ingin.......”

“ aku sakit kan???? Terimakasih atas perhatiannya” Minyoung tersenyum jenaka sambil memeletkan lidahnya 
pada Wonwoo yang terlihat mengeram namun entah kenapa Minyoung rasa Wonwoo hanya malu 
mengutarakan perasaan sebenarnya.

“ terserah kau saja” Wonwoo menarik rambut Minyoung kasar lalu pergi ke kamarnya

“ Yak Jeon Wonwoo........” Teriak Minyoung




 TBC

karena akan ada series Wonwoo Minyoung yang lainnya, sedang dalam proses inkubator tinggal netas aja. 
hehehe

0 komentar:

Posting Komentar

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense