so, FF ini terinspirasi dari rasa lapar, lalu tiba-tiba lihat tampannya Jeon Wonwoo di One Fine Day, tampang sok cool-nya. dan taraaaa muncullah FF ehmm actually ini bukan FF sih jadinya tapi drabble atau Ficlet karena seimprit banget.
so let's check out
so let's check out
Hidden Feeling
Minyoung mencebik, ia bahkan mengabaikan Wonwoo. Atau lebih
tepatnya Wonwoo-lah yang
mengabaikannya. Terlibat dalam friendzone memang
mengesalkan dan itulah yang dialami Minyoung, atau
bahkan gadis itu mulai
menyadari bahwa hanya dirinyalah yang menyukai Wonwoo, sementara pria tampan
itu hanya sekedar baik padanya namun tidak memiliki perasaan yang sama seperti
dirinya.
Namun bagaimana mungkin Minyoung tidak merasa Wonwoo punya
rasa yang sama, karena setiap
Minyoung butuh bantuan, walaupun pria itu tidak
menawarkan secara manis. Melainkan dengan cara super
dingin bahkan terlihat
arogan, tetap saja, Wonwoo adalah orang no 1 yang selalu ada disampingnya,
bahkan
melewati kakak Minyoung sendiri.
“Wonu-ya......ayo makan. Aku lapar” Minyoung menarik lengan
pria itu yang masih asyik duduk di sofa
apartemen milik kakak Minyoung yang
juga tempat tinggal Wonwoo, karena di apartemen itu ada 5 orang
pria yang
tinggal di dalamnya, sementara Minyoung hanya seminggu sekali datang
mengunjungi kakaknya.
Yoon Jeonghan.
Wonwoo masih tidak bergerak, bahkan melipat tangannya di
dada, matanya masih asyik memperhatikan
setiap adegan film yang diputar di
televisi.
“ aku benar-benar lapar Jeon Wonwoo”
“ kalau lapar kenapa kesini. Aku tak mengundang mu dengan
rasa laparmu kemari” ucap Wonwoo.
Minyoung berdiri lalu menghentakkan kakinya
di lantai. Ia kesal. Tadinya ia berniat akan makan bersama
dengan kakaknya
disini, karena Jeonghan bilang, Mingyu dan Dokyeom akan memasakkan untuk
dirinya.
Namun sial, karena ketiganya malah pergi karena mendapat panggilan
dari Seungchol. Dan disinilah dia
berada
dengan satu-satunya penghuni apartemen Jeon Wonwoo. Andai Hoshi ada disini,
pasti Minyoung
tidak akan sekesal ini. Mau pulang juga diluar hujan.
Minyoung berjalan kesal menuju pantry, ia membuka kulkas,
dan hanya bisa menghela nafas. Karena isi
kulkasnya hanya ada air, beberapa
susu, dan makanan sisa. Minyoung melihat kalender yang berada di atas
kulkas.
Helaan nafasnya makin terdengar berat
“ pantas, tanggal tua” ucapnya
Minyoung serius lapar, dan dia tidak bisa makan makanan junk
food atau instan. Jadi ia memutuskan hanya
mengambil susu lalu meminumnya
dengan kesal. Karena malas berdekatan dengan Wonwoo, gadis itu pergi
ke kamar
kakaknya Jeonghan yang sekamar dengan Mingyu. Dan membaringkan tubuhnya ke
ranjang.
Namun baru 5 menit, ia hendak memejamkan matanya. Perutnya
terasa melilit, ia beranjak dari tidurnya lalu
berlari menuju kamar mandi.
Perutnya serada di aduk-aduk, dan rasa mual serta pening mengikutinya. ia
langsung ke wastafel memuntahkan apa yang membuat perutnya melilit.
Saat Minyoung sedang mengeluarkan isi perutnya, suara derap
langkah yang cepat masuk ke indera
pendengaran Minyoung.
“ Young, kau tidak apa-apa?”
“ mual” jawab Minyoung masih menunduk di wastafel, takut
takut rasa mualnya kembali lagi. Wonwoo
memijat lehernya
“ apa yang kau makan?”
“ aku tidak makan apa-apa. Aku hanya minum susu”
“ apa?? Susu. Aishhh Lee Soekmin bodoh”
“ kenapa?”
“ susunya sudah kadarluasa. Aku sudah menyuruh si bodoh itu
membuangnya. Dan kau kenapa meminum
tanpa melihat tanggalnya. Bodoh”
“ memangnya aku tahu”
“ harusnya kan dilihat dulu......”
“ sudah ku bilang, aku....Hoeeekkkkk”
Setelah 10 menit di kamar mandi, dan di beri obat pereda
rasa mual serta jahe hangat. Mual Minyoung reda.
Masalah mual sudah reda, namun
perutnya perih. Karena dia belum makan dari pagi, dan ini sudah pukul 2
siang. Lalu
ditambah si Wonwoo itu tiba-tiba menghilang.
Minyoung membaringkan tubuhnya di sofa, ia lapar sampai
akhirnya tertidur.
“ Young, bangun. Ayo makan”
Minyoung mengerjapkan matanya, saat ada senggolan cukup
kasar di bahunya. Itu sungguh menyebalkan,
tidak bisakah dia lembut sedikit.
Saat matanya sudah terbuka sempurna, sosok Wonwoo ada di
hadapannya, dengan
wajah dinginnya, menjulurkan tangannya ke muka Minyoung, dan ada sebungkus yang
entah apa di dalamnya
“ makanlah”
Minyoung memperhatikan Wonwoo, pria itu rambutnya sedikit
basah, celana jeans bagian bawahnya pun
terlihat lembab. Apa dia habis keluar
di saat hujan masih saja turun dengan cukup derasnya. Minyoung
mengambil
bungkusan itu
“ terima kasih” ia tidak langsung membuka bungkusan yang di
berikan Wonwoo, dia ke kamar Jeonghan, lalu
mengambil handuk kecil. Awalnya ia
ingin langsung mengeringkan rambut Wonwoo yang basah, namun niat
itu ia
urungkan, mengingat Wonwoo akan sangat marah jika ada seseorang menyentuh
kepalanya, jadi Ia
hanya menyampirkan handuk kecil itu di bahu Wonwoo
“ keringkan rambutmu, nanti kau bisa sakit. Dan terima kasih
banyak untuk makanannya. Apa kau sudah
makan? Ayo kita makan bersama”
“ makan sendiri, aku sudah makan tadi”
“ pantas saja lama,,,,,,,kalau kau datang terlambat mungkin
maag-ku akan kambuh”
“ kau berisik Young, cepatlah makan”
Minyoung mulai membuka bungkusan plastik yang di berikan
Wonwoo, matanya berbinar saat mendapati
ayam kecap kesukaannya serta nasi
hangat. Ia memasukkan sesendok penuh nasi ke dalam mulutnya
“ ahh ewwneekknya...”
“ makan yang benar Yoon Minyoung” Wonwoo yang memperhatikan
Minyoung hanya bisa menggelengkan
kepalanya, pasalnya Minyoung makan seperti
orang yang tidak makan lama. Wonwoo mengambil sebotol air
dari lemari es, dan
mulai meneguknya
“ Wonu-ya, apa kau menyukaiku?”
Uhuk
Wonwoo tersedak air yang baru saja mengaliri
kerongkongannya.
“ atas dasar apa kau beranggapan seperti itu Nona Yoon?”
“ menyangkal lagi?” Minyoung tahu, pasalnya beberapa kali ia
menyatakan ehmm maksudnya menanyakan
hal ini Wonwoo selalu bertanya balik. Anggap
Minyoung yang terlalu percaya diri dengan kebaikan Wonwoo
padanya, karena ia
senang hanya seperti ini dengan pria itu.
“ kau yang terlalu percaya diri Young, aku membelikanmu
makanan karena tidak ingin.......”
“ aku sakit kan???? Terimakasih atas perhatiannya” Minyoung
tersenyum jenaka sambil memeletkan lidahnya
pada Wonwoo yang terlihat mengeram
namun entah kenapa Minyoung rasa Wonwoo hanya malu
mengutarakan perasaan
sebenarnya.
“ terserah kau saja” Wonwoo menarik rambut Minyoung kasar
lalu pergi ke kamarnya
“ Yak Jeon Wonwoo........” Teriak Minyoung
TBC
karena akan ada series Wonwoo Minyoung yang lainnya, sedang dalam proses inkubator tinggal netas aja.
hehehe
0 komentar:
Posting Komentar