coretan singkat dimana mata sedang ngantuk-ngantuknya di sela-sela pekerjaan pencarian kandidat, di sela-sela sortir kandidat di hari umat siang after lunch, dan sedang meradangnya hawa weekend.
Be a wise HR
Kalian tau apa itu HR?
Apa yang muncul pertama kali di benak kalian saat mendengar
kata itu?
Riset asal-asalan membuktikan, ketika orang ditanyakan
mengenai HR, jawaban mereka kebanyakan
- Oh yang masuk-masukin orang ke perusahaan ya (emangnya apa masukin orang??)
- Oh yang itung gaji karyawan ya?
- Oh galak pasti
- Oh yang kerjaannya cuma bikin peraturan doank
Jawaban pertama sama kedua itu sering banget masuk ke
telinga saya, ketiksa saya ditanya mengenai pekerjaan. Well actualliy HR itu
kepanjangan dari Human Resource, dari mbah google arti bahasa indonesianya
adalah sumber daya manusia.
Kalau dalam dunia kerja divisi HR adalah yang mengurusi
segala sesuatu yang berhubungan dengan sumber daya manusia atau biasa kita
sebut karyawan dan calon karyawan. Dari proses pencarian kandidat, perekrutan,
seleksi sampai penempatan adalah urusan HR, urusan gaji, atau ada karyawan yang
bermasalah juga HR, training and development juga HR kadang bantu buat
peraturan perusahaan.
Tapi saat ini saya baru di berik kesempatan untuk mencicipi
dunia HR di bidang recruitment dan juga compensation benefit (payroll), saya
ingin menjajal kemampuan say adi training dan development namun belum di beri
kesempatan.
Ok, inti atau garis besar saya cuap-cuap di sore yang
lumayan dingin ini. Adalah bagaimana gaya pelamar sekarang. Saya sudah
berkecimpung di dunia perekrutan, seleksi dan penempatan karyawan kurang lebih
5 tahun. Saya dapatkan di 3 perusahaan yang berbeda, dari mulai bisnis
otomotif, outsource sampai forwarding. Di setiap perusahaan itu punya pangsa
kandidat yang berbeda dari segi skill yang diminta dan juga posisinya.
Dari situ saya belajar setiap permintaan atau posisi
membutuhkan skill yang berbeda, dari situ saya belajar bagaimana mengarahkan
kandidat yang tidak baik dari segi ini, saya gali dan ternyata mempunyai
potensi disini yang bisa saya arahkan untuk posisi lain.
Tapi akhir-akhir ini saya sedih
Ada hal yang membuat saya down
Kenapa?
Ini seriusan terjadi
- Pelamar saya akhir-akhir ini menurun kualifikasinya, pelamar sekarang kebanyakan melamar tanpa melihat secara keseluruhan info lowongan kerja yang di butuhkan dari mulai requirement atau kualifikasi, jobdesk dan segala hal lainnya. Contoh saya membuka lowongan kerja untuk salah satu posisi yang mengharuskan pelamar memiliki skill bahasa inggris dan bersedia di tempatkan di kantor cabang. Banyak pelamar yang apply, saya proses phone interview untuk kandidat yang saya sortir yang memang sesuai kualifikasi, namun ketika dilakukan interview by phone, kemampuan bahasa inggris mereka di bawah rata-rata dan tidak bersedia ditempatkan di kantor cabang.Ada tanda Tanya besar donk muncul di kepala saya, kalau memang tidak mau ditempatkan dikantor cabang, dan tidak bisa bahasa inggris. Kenapa melamar??? Bukankah PR sekali untuk menghubungi satu persatu kandidat hanya untuk memastikan mereka bisa bahasa inggris. Saya biasanya melihat dari CV yang mereka kirimkan, written in English or not, atau punya nilai TOEFL atau tidak. Dari 2 hal itu ternyata bahasa inggrisnya memble, lalu saya harus sortir dari mana lagi?
- Banyak pelamar yang sudah melamar terkesan ngambek dengan kami para HR, karena tidak dihubungi mengenai perihal kelanjutan proses lamaran. Oke jadi saya mau infokan saja, setiap harinya saya terima puluhan lamaran, dan tidak memungkinkan bagi saya untuk menginfokan satu persatu kandidat yang sudah saya interview, dan menyatakan bahwa kandidat tidak lolos. Guys ayo berfikir jernih, tidak ada informasi lebih dari 1 bulan itu berarti data pelamar belum cocok dengan posisi yang dibuka, namun tidak menutup kemungkinan bisa 2 bulan/1 tahun kemudian kalian dipanggil lagi untuk posisi yang berbeda.Ayo ambil hikmahnya saja, saya kalau diposisikan sebagai pelamar juga mungkin akan sedikit sebal jika digantungkan, namun bukan berarti harus menunggu, saya bisa apply ke perusahaan lain. Dan say adi posisi HR mungkin untuk kandidat-kandidat tertentu seperti level supervisor up, yang dari segi jumlah quantitasnya lebih sedikit bisa saya infokan bahwa mereka tidak lolos ke proses berikutnya
- Pelamar jaman sekarang mau instanDemi ribuan cangkang kerang, saya berulang kali harus menginfokan di awal bahwa setelah proses interview aka nada proses lanjutan yaitu Psikotest. Tapi banyak dari pelamar yang sudah lolos interview user, ketika diminta untuk melakukan Psikotest, mereka mundur, karena merasa prosesnya terlalu ribet.Helloooow rasanya kalau saya boleh share nama-nama pelamar yang bilang begitu, saya akan share. Hanya saja yang sadar bahwa itu akan merusak mereka dan juga diri saya sendiri. Dalam hati saya hanya bersabar dan menginfokan bahwa proses psikotest ini menjadi bagian dari rekrutment, eh ada yang nyeletuk “kenapa ga dibarengin sama interview saja sih bu?”#elusdada #istighfar #garukgaruktembok #nangisdipancuranair, saya sih maunya begitu. Tapi lain perusahaan lain cara rekrutnya, di perusahaan saya sekarang, interview dan psikotest dilakukan berbeda waktu bahkan tempat. Bukannya saya ga tau penderiataan pencari kerja yang bingung nyari alamat, bingung transportasinya gimana, hanya saja inget kata pepatah lah “berakit rakit dahulu bersenang-senang kemudian” setiap sesuatu hasil itu pasti butuh perjuangan. Jalani, nikmati, syukuri.
Saya sadar pekerjaan saya sebagai HR bukanlah pekerjaan
dewa, jangan meminta bantuan saya ketika interview, minta ke Tuhan
masing-masing agar rezeki dan kehidupannya dilancarkan, saya hanya perantara.
Saya juga sadar selama proses rekrut saya juga ada
miss/skipnya. Dan saya sedang mencoba untuk memperbaiki diri lagi. Intinya saya
belajar kembali bagaimana untuk menjadi HR bukan yang baik, namun pekerjaan HR
menjadi baik, menjadikan ini bukan sebagai pekerjaan namun karir. Dan saya
berharap ada perusahaan yang mau berbaik hati memberikan saya kesempatan untuk
belajar menjadi HR Training and development.
Xoxo
Mika Bellamy
0 komentar:
Posting Komentar