Bahagia jadi orang Jawa, Bangga menjadi Bagian dari Bangsa Indonesia
Masyarakat Jawa sejak lama dikenal memiliki falsafah yang layak untuk menjadi pelajaran bagi kita. Barangkali di era Google sekarang, ketika masyarakat sibuk menengok ke Barat, penting kiranya bagi kita untuk memahami warisan budaya atau pemikiran salah satu komponen bangsa sendiri.
Berikut kumpulan falsafah beserta arti penjelasannya yang menjadi pedoman hidup masyarakat Jawa:
1. URIP IKU URUP
Hidup itu harus menyala. Berilah manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Semakin besar manfaat yang bisa diberikan semakin baik.
2. MEMAYU HAYUNING BAWONO, AMBRASTO DUR HANGKORO
Saat hidup di dunia, manusia perlu mengusahakan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak.
3. SURO DIRO JOYO JAYANINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI
Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar.
4. NGLURUK TANPO BOLO, MENANG TANPO NGASORAKE, SEKTI TANPO AJI, SUGIH TANPA BONDHO
Berjuang tanpa perlu membawa massa. Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan. Kaya tanpa didasari kebendaan.
5. DATAN SERIK LAMUN KETAMAN, DATAN SUSAH LAMUN KELANGAN
Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.
6. OJO GUMUNAN, OJO GETUNAN, OJO KAGETAN, OJO ALEMAN
Jangan mudah terheran-heran. Jangan mudah menyesal. Jangan mudah terkejut-kejut. Jangan manja.
7. OJO KETUNGKUL MARANG KALUNGGUHAN, KADONYAN LAN KEMAREMAN
Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.
8. OJO KEMINTER MUNDAK KEBLINGER, OJO CIDRA MUNDAK CILAKA
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.
9. OJO MILIK BARANG KANG MELOK, AJA MANGRO MUNDAK KENDO
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah. Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.
10. OJO ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNO
Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.
Sumber: Diantika PW (Proaktif Network)
Masyarakat Jawa sejak lama dikenal memiliki falsafah yang layak untuk menjadi pelajaran bagi kita. Barangkali di era Google sekarang, ketika masyarakat sibuk menengok ke Barat, penting kiranya bagi kita untuk memahami warisan budaya atau pemikiran salah satu komponen bangsa sendiri.
Berikut kumpulan falsafah beserta arti penjelasannya yang menjadi pedoman hidup masyarakat Jawa:
1. URIP IKU URUP
Hidup itu harus menyala. Berilah manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Semakin besar manfaat yang bisa diberikan semakin baik.
2. MEMAYU HAYUNING BAWONO, AMBRASTO DUR HANGKORO
Saat hidup di dunia, manusia perlu mengusahakan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak.
3. SURO DIRO JOYO JAYANINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI
Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar.
4. NGLURUK TANPO BOLO, MENANG TANPO NGASORAKE, SEKTI TANPO AJI, SUGIH TANPA BONDHO
Berjuang tanpa perlu membawa massa. Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan. Kaya tanpa didasari kebendaan.
5. DATAN SERIK LAMUN KETAMAN, DATAN SUSAH LAMUN KELANGAN
Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.
6. OJO GUMUNAN, OJO GETUNAN, OJO KAGETAN, OJO ALEMAN
Jangan mudah terheran-heran. Jangan mudah menyesal. Jangan mudah terkejut-kejut. Jangan manja.
7. OJO KETUNGKUL MARANG KALUNGGUHAN, KADONYAN LAN KEMAREMAN
Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.
8. OJO KEMINTER MUNDAK KEBLINGER, OJO CIDRA MUNDAK CILAKA
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.
9. OJO MILIK BARANG KANG MELOK, AJA MANGRO MUNDAK KENDO
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah. Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.
10. OJO ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNO
Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.
Sumber: Diantika PW (Proaktif Network)
0 komentar:
Posting Komentar