maafkan Noona ya Jeon, Noona lagi in Love banget sama pasanganmu Kim Mingyu, jadi Noona buat FF di series ini dengan dia lagi.
sumpah ini introduce paling ga penting.
just forget it and let me present to you another DWC series with Kim Mingyu.
enjoy
sumpah ini introduce paling ga penting.
just forget it and let me present to you another DWC series with Kim Mingyu.
enjoy
Familliar street, but this street is
unfamiliar
I’m asking myself again if it’s the right street that I knew
Maybe isn’t he looking for me?
I’m looking for you now
I’m asking myself again if it’s the right street that I knew
Maybe isn’t he looking for me?
I’m looking for you now
BRUKKKK
Seorang wanita menjatuhkan buku yang
di bawanya akibat ia bertubrukan dengan pria tinggi.
“maafkan aku”ucap wanita itu
Mingyu mengangguk tanda ia menerima
permintaan maaf wanita tersebut, saat kepalanya ia tegakkan, ia melihat senyum
wanita itu.
“permisi”ucap wanita itu setelah
menerima buku yang terjatuh tadi dari tangan Mingyu
Selepas wanita itu pergi, Mingyu
kembali mengingat wajah wanita yang baru saja tabrakan dengannya, ia merasa
cukup familiar dengan wajah tersebut, namun wanita itu siapa, pernah bertemu
dimana Mingyu tidak mengingatnya.
Mingyu memegangi kepalanya yang
berdenyut, sakit dan sekelebat bayangan samar terlintas, namun Mingyu belum
jelas apa yang terlihat di bayangan tersebut. Lelaki dengan tinggi rata-rata
itu baru saja keluar dari kantornya, namun baru saja ia ingin berjalan menuju
parkiran mobil, kepalanya di serang rasa pening, berdenyut dan bayangan samar.
Ini bukan kali pertama, namun semenjak dia keluar dari rumah sakit bulan lalu, ia
sering mengalami hal ini.
“Mingyu……”
Mingyu menoleh ke sumber suara,
memperlihatkan pria yang lebih pendek dengan rambut blonde-nya
“Jeonghan hyung…..”
“hey kau baik-baik saja”Tanya
Jeonghan khawatir saat Mingyu masih memegangi kepalanya, lelaki itu agak berlari menghampiri Mingyu
“entahlah Hyung, akhir-akhir ini
kepalaku sering pening dan berdenyut, lalu selalu ada bayangan samar”
“ayo ku antar pulang”
“tapi mobilmu”
“tidak usah menkhawatirkan mobilku,
aku lebih mengkhawatirkanmu”
Di Apartemen
“tidak apa ku tinggal sendiri?”Tanya
Jeonghan, ia masih tampak khawatir dengan keadaan Mingyu, walau Mingyu bukan
saudaranya, namun berkat Mingyu, Jeonghan sekarang bisa bengkit dari
keterpurukannya setelah gagal berbisnis dan kembali bekerja sebagai consultant.
Ia berhutang budi pada Mingyu
“aku baik-baik saja hyung, hanya
perlu istirahat”
“baiklah, kalau ada apa-apa. Hubungi
aku ya……”
“iya hyung”
Di luar apartemen Mingyu, Jeonghan
ingin saja memarahi wanita yang wajahnya tampak khawatir, bahkan di matanya
sudah berkaca-kaca, kalau saja wanita itu tidak berekspresi seperti saat ini,
sudah dapat dipastikan Jeonghan akan memarahinya
“ia tidak kenapa-napa kan Oppa?”
“sudah ku bilang, Mingyu itu butuh
waktu untuk pemulihan, jangan temui dia terlebih dahulu Young”
“tapi aku istrinya, oppa. Sampai
kapan aku harus menyembunyikan diri darinya? Harusnya ketika suaminya amnesia,
maka istrinya yang akan membantu mengingatkannya kembali”
“tapi kau ingat kata dokter, Mingyu
mengalami amnesia yang langka. Semakin dia mengetahui masa lalunya, semakin ia
akan merasakan sakit pada kepalanya, saraf di otaknya bermasalah Young”
Wanita yang dipanggil Yoon itu
menangis sejadi-jadinya, ia sedih, kesal, marah. Kenapa semua ini terjadi
padanya. Kenapa Mingyu seakan ingin melupakannya.
“ku mohon berhentilah Young”
Wanita itu mengusap air matanya
“aku akan pergi Oppa, aku akan
merelakannya”
“kau yakin?”
“bukankah percuma? Aku masa lalunya
oppa, dan Mingyu akan sakit jika ia ingat masa lalunya. Hiks hiks….”
Mingyu mengambil gelas kaca dari laci
dapurnya, lalu membuka kulkas untuk menuangkan air mineral ke gelas, saat ia
akan meminumnya, sekelebat bayangan wanita yang tadi ia tabrak menghantuinya,
tidak hanya itu, wanita itu tersenyum, tertawa, bahkan menangis tiba-tiba saja
memenuhi otaknya. Ia kembali did era rasa pening
“astaga siapa sebenarnya wanita itu?”
Ia mengambil sebuah obat berwarna
biru lalu meminumnya, itu adalah obat tidur yang selalu Mingyu gunakan jika ia
ingin tidur walaupun dalam kondsi tidak mengantuk.
Keesokan harinya
Untung hari ini libur, sehingga
Mingyu tidak harus berangkat ke kantor, peningnya sudah hilang namun sekelebat bayangan samar masih terus saja
menghantui dirinya. Ia membuka kulkas untuk melihat apa yang bisa ia masak
untuk sarapannya, namun ia lupa, ini sudah akhir bulan, dan kulkasnya sudah
kosong, hanya tersisa apel, susu, dan roti. Mau tidak mau untuk mengganjal
perutnya yang lapar, ia memakan buah apel. Dan ia berencana akan ke supermarket
hari ini.
Pria dengan tinggi diatas rata-rata
itu tidak menggunakan mobil untuk berbelanja, letak supermarket lumayan dekat
dengan komplek apartemennya, hanya harus menyusuri 2 apartemen, lalu menyebrang
dan berjalan menyusuri 2 blok apartemen lagi, maka ia akan sampai disana.
Hitung-hitung olahraga pikir Mingyu.
Ia mamakai pakaian casualnya, jeans
hitam, dengan kaos putih lalu flannel jaket berwarna hijau hitam, tak lua topi
putih. Ia baru saja keluar dari gedung apartemennya, lalu mulai menysuri
jalanan. Entah kenapa ada perasaan lain setiap Mingyu melangkahkan kakinya,
bayangan samar wajah wanita itu, genggaman tangan, senyuman, tawa, bahkan kali
ini bukan hanya visual namun Mingyu mendengar suara perempuan menyebut namanya
dan juga mengatakan cinta. Dan kali ini Mingyu tidak merasakan pening,
sekelebat visual dan juga itu hanya membuatnya bingung bahkan ngeri, ia
berfikir ada setan yang mengikutinya.
Sampai di penyebrangan jalan, Mingyu
melihat garis kuning di aspal, bayangan mobil tengah melaju kencang, menabrak
dirinya melintas, saat ia merasakan tubuhnya seperti tertabrak, satu nama
keluar dari mulutnya
“Yoon Minyoung”
Mingyu buru-buru merogoh saku
celananya, mengambil ponsel lalu mendial nomor telpon Jeonghan
“hyung, Minyoung dimana? Dimana
Minyoung, hyung”
“kau…..kau…sudah ingat Gyu?”Jeonghan
yang baru saja bangun dari tidurnya, cukup terkejut dengan panggilan Mingyu di
hari yang masih dikatakan pagi ini, tidak hanya itu, Mingyu yang sudah
mengingat Minyoung juga menambah keterkejutannya.
“cepat katakan dimana Minyoung,
hyung”
“kau dimana? Bisa kerumahku?”
“baik hyung, aku akan kerumahmu”
@Jeonghan’s House
Jeonghan terlihat gugup untuk
memberitahu keberadaan Minyoung pada Mingyu, sementara sang pria bermarga Kim
tengah menatap tidak sabaran kepada Jeonghan.
“Gyu…….Minyoung…..”
“jangan katakan dia sudah pergi
hyung, ku mohon”Mingyu terisak, bayangan samar yang menghantui dirinya perlahan
lahan terlihat jelas, dimana Mingyu mengalami ecelakaan, lalu koma, dan ia
mengingat semuanya namun tidak satu hal, ia melupakan Minyoung, istrinya
sendiri. Astaga……..dan kini amnesianya telah pulih, ia ingat beberapa kali ia
bertemu Minyoung namun ia tidak pernah mengenalnya
“dia memang sudah pergi Gyu….pergi
jauh ke hatimu”
“apa maksudmu hyung?”
Jeonghan meletakkan tangan Mingyu
tapat di jantungnya
“Minyoung memberikan jantungnya
untukmu Gyu……”
Mingyu menggeleng, ia tidak percaya
dengan apa yang Jeonghan katakana, kalau memang Minyoung sudah tidak ada, lalu
siapa yang selama ini tiba-tiba saja menabraknya? Tiba-tiba saja berselisih
pandang dengannya? Hantu???
“aku juga walnya tidak percaya, namun
arwah Minyoungpun bisa ku lihat, dan aku minta maaf Gyu…….”
“hyung apa yang kau sembunyikan?”
Mingyu mencengkram kerah kemeja yang dinekan Jeonghan
“selama ini aku bilang pada arwah
Minyoung, bahwa amnesia kau akan bertambah parah jika mengingat masa lalu,
termasuk…..”Jeonghan tercekat
“termasuk Minyoung maksudmu?” Mingyu
makin menarik kemeja Jeonghan, air matanya turun begitu deras
“itu karena aku tidak ingin arwah
Minyoung tidak tenang Gyu, kau tahu setiap hari dia menangisimu, karena kau
memang lupa padanya”
“setidaknya jangan biarkan dia
terluka lebih dalam hyung, jika saja aku mngingatnya, aku yang akan
memberitahunya bahwa dia tidak boleh menangisiku terus. Biarkan dia pergi
dengan catatan aku mencintainya!!!”
BRUKKK
Mingyu meninju pipi Jeonghan, membuat
sudut bibirnya mengeluarkan cairan merah berbau anyir. Namun belum puas dengan
satu tinjuan, Mingyu meninju berkali-kali wajah Jeonghan.
“Mingyu-ya…….” Suara itu, Mingyu
sangat hafal dengan suara itu, ia menghentikan pergerakan tangannya. Lalu
menoleh ke sumber suara, betapa terkejutnya dia melihat sosok Minyoung dengan
dress putih kesukaannya sedang menatapnya penuh kekhawatiran. Minyoung terlihat
cantik walau wajahnya pucat pasi, bahkan ingatkan Mingyu bahwa kaki Minyoung
tidak menapak di lantai.
“Gyu, ku mohon hentikan”
“Young…”Mingyu melepaskan Jeonghan
yang terkapar dengan muka memar, dan darah yang keluar dari mulut dan
hidungnya. Pria tinggi itu perlahan mendekati Minyoung, ia mencoba menggapai tubuh
Minyoung namun tidak bisa, raga Minyoung layaknya sebuah udara yang menguap
ketika Mingyu sentuh.
“terimakasih karena sudah mengingatku
kembali Gyu……tapi Jeonghan oppa benar, aku harus tetap pergi, karena duniaku
dan duniamu berbeda sekarang Gyu……”
“kenapa kau memberikan jantungmu
padaku Young?”
“kau sudah pasti tahu alasannya
Gyu-ah”
Minyoung mendekat, tepat di sebelah
wajah Mingyu “karena aku mencintaimu”bisik Minyoung di telinga Mingyu
Mingyu memegang jantungnya, ia
merasakan debaran yang teramat sangat di dalamnya.
“terimakasih Young….”
“kau harus menjaga jantungmu, jangan
merokok, jangan minum terlalu banyak, jangan makan makanan tidak sehat”
“äku mencintaimu Yoon Minyoung”
“aku tahu, sekarang aku harus pergi
Gyu, kau sudah mengingatku, dan aku sudah tahu bahwa kau benar-benar
mencintaiku”
“aku ingin memelukmu Young”
“ehmmm tidak bisa Gyu, aku merupakan
gumpalan benda astral yang tidak bisa kau sentuh. Sentuhlah jantungmu, maka aku
akan selalu bersamamu. Aku mencintaimu Kim Mingyu”
Perlahan tubuh Minyoung menguap
layaknya awan yang ditiup angin, Mingyu jatuh berlutut, kakinya tiba-tiba
lemas. Ia kehilangan sebagian dari hidupnya. Pria berkulit tan itu menangis
sambil memegangi jantungnya.
“aku akan menjagamu Yoon Minyoung”
_Kkeutttt_
(060617)
Apa-apaan ini, kok jadi sad ending?
Tadinya mau buat komedi, kenapa tiba2 moodnya jadi sad begini? Ahh molla,
betewe aku lagi tergila-gila sama Kiming nih. Tapi Jeon Wonwoo tetep yang
pertama, entah kenapa kalau aku suka Wonwoo, harus suka juga sama Mingyu,
mereka tuh kayak paket komplit. Aku suka ngeliat interkasi mereka berdua.
Oke see ya on the next FF ya…..
bonus Pict Meanie yang ngebuat Meanie Shipper kobam gegara Vlive HipHop unit mereka, Meanie satu ranjang. saya katakana sekali lagi SATU RANJANG. what beautiful idea. dan lihat betapa posesifnya Mingyu sama Wonwoo. Bhaakkkk aku Kobam ..........Bye World
0 komentar:
Posting Komentar