Seventeen Dont Wanna Cry Series//Kim Mingyu-Yoon Minyoung//Unfamiliar

maafkan Noona ya Jeon, Noona lagi in Love banget sama pasanganmu Kim Mingyu, jadi Noona buat FF di series ini dengan dia lagi.
sumpah ini introduce paling ga penting.
just forget it and let me present to you another DWC series with Kim Mingyu.


enjoy








Familliar street, but this street is unfamiliar
I’m asking myself again if it’s the right street that I knew
Maybe isn’t he looking for me?
I’m looking for you now


BRUKKKK


Seorang wanita menjatuhkan buku yang di bawanya akibat ia bertubrukan dengan pria tinggi.


“maafkan aku”ucap wanita itu


Mingyu mengangguk tanda ia menerima permintaan maaf wanita tersebut, saat kepalanya ia tegakkan, ia melihat senyum wanita itu.


“permisi”ucap wanita itu setelah menerima buku yang terjatuh tadi dari tangan Mingyu


Selepas wanita itu pergi, Mingyu kembali mengingat wajah wanita yang baru saja tabrakan dengannya, ia merasa cukup familiar dengan wajah tersebut, namun wanita itu siapa, pernah bertemu dimana Mingyu tidak mengingatnya.


Mingyu memegangi kepalanya yang berdenyut, sakit dan sekelebat bayangan samar terlintas, namun Mingyu belum jelas apa yang terlihat di bayangan tersebut. Lelaki dengan tinggi rata-rata itu baru saja keluar dari kantornya, namun baru saja ia ingin berjalan menuju parkiran mobil, kepalanya di serang rasa pening, berdenyut dan bayangan samar. Ini bukan kali pertama, namun semenjak dia keluar dari rumah sakit bulan lalu, ia sering mengalami hal ini.


“Mingyu……”


Mingyu menoleh ke sumber suara, memperlihatkan pria yang lebih pendek dengan rambut blonde-nya


“Jeonghan hyung…..”


“hey kau baik-baik saja”Tanya Jeonghan khawatir saat Mingyu masih memegangi kepalanya, lelaki  itu agak berlari menghampiri Mingyu


“entahlah Hyung, akhir-akhir ini kepalaku sering pening dan berdenyut, lalu selalu ada bayangan samar”


“ayo ku antar pulang”


“tapi mobilmu”


“tidak usah menkhawatirkan mobilku, aku lebih mengkhawatirkanmu”


Di Apartemen


“tidak apa ku tinggal sendiri?”Tanya Jeonghan, ia masih tampak khawatir dengan keadaan Mingyu, walau Mingyu bukan saudaranya, namun berkat Mingyu, Jeonghan sekarang bisa bengkit dari keterpurukannya setelah gagal berbisnis dan kembali bekerja sebagai consultant. Ia berhutang budi pada Mingyu


“aku baik-baik saja hyung, hanya perlu istirahat”


“baiklah, kalau ada apa-apa. Hubungi aku ya……”


“iya hyung”


Di luar apartemen Mingyu, Jeonghan ingin saja memarahi wanita yang wajahnya tampak khawatir, bahkan di matanya sudah berkaca-kaca, kalau saja wanita itu tidak berekspresi seperti saat ini, sudah dapat dipastikan Jeonghan akan memarahinya


“ia tidak kenapa-napa kan Oppa?”


“sudah ku bilang, Mingyu itu butuh waktu untuk pemulihan, jangan temui dia terlebih dahulu Young”


“tapi aku istrinya, oppa. Sampai kapan aku harus menyembunyikan diri darinya? Harusnya ketika suaminya amnesia, maka istrinya yang akan membantu mengingatkannya kembali”


“tapi kau ingat kata dokter, Mingyu mengalami amnesia yang langka. Semakin dia mengetahui masa lalunya, semakin ia akan merasakan sakit pada kepalanya, saraf di otaknya bermasalah Young”


Wanita yang dipanggil Yoon itu menangis sejadi-jadinya, ia sedih, kesal, marah. Kenapa semua ini terjadi padanya. Kenapa Mingyu seakan ingin melupakannya.


“ku mohon berhentilah Young”


Wanita itu mengusap air matanya


“aku akan pergi Oppa, aku akan merelakannya”


“kau yakin?”


“bukankah percuma? Aku masa lalunya oppa, dan Mingyu akan sakit jika ia ingat masa lalunya. Hiks hiks….”


Mingyu mengambil gelas kaca dari laci dapurnya, lalu membuka kulkas untuk menuangkan air mineral ke gelas, saat ia akan meminumnya, sekelebat bayangan wanita yang tadi ia tabrak menghantuinya, tidak hanya itu, wanita itu tersenyum, tertawa, bahkan menangis tiba-tiba saja memenuhi otaknya. Ia kembali did era rasa pening


“astaga siapa sebenarnya wanita itu?”


Ia mengambil sebuah obat berwarna biru lalu meminumnya, itu adalah obat tidur yang selalu Mingyu gunakan jika ia ingin tidur walaupun dalam kondsi tidak mengantuk.


Keesokan harinya


Untung hari ini libur, sehingga Mingyu tidak harus berangkat ke kantor, peningnya sudah hilang namun  sekelebat bayangan samar masih terus saja menghantui dirinya. Ia membuka kulkas untuk melihat apa yang bisa ia masak untuk sarapannya, namun ia lupa, ini sudah akhir bulan, dan kulkasnya sudah kosong, hanya tersisa apel, susu, dan roti. Mau tidak mau untuk mengganjal perutnya yang lapar, ia memakan buah apel. Dan ia berencana akan ke supermarket hari ini.


Pria dengan tinggi diatas rata-rata itu tidak menggunakan mobil untuk berbelanja, letak supermarket lumayan dekat dengan komplek apartemennya, hanya harus menyusuri 2 apartemen, lalu menyebrang dan berjalan menyusuri 2 blok apartemen lagi, maka ia akan sampai disana. Hitung-hitung olahraga pikir Mingyu.


Ia mamakai pakaian casualnya, jeans hitam, dengan kaos putih lalu flannel jaket berwarna hijau hitam, tak lua topi putih. Ia baru saja keluar dari gedung apartemennya, lalu mulai menysuri jalanan. Entah kenapa ada perasaan lain setiap Mingyu melangkahkan kakinya, bayangan samar wajah wanita itu, genggaman tangan, senyuman, tawa, bahkan kali ini bukan hanya visual namun Mingyu mendengar suara perempuan menyebut namanya dan juga mengatakan cinta. Dan kali ini Mingyu tidak merasakan pening, sekelebat visual dan juga itu hanya membuatnya bingung bahkan ngeri, ia berfikir ada setan yang mengikutinya.


Sampai di penyebrangan jalan, Mingyu melihat garis kuning di aspal, bayangan mobil tengah melaju kencang, menabrak dirinya melintas, saat ia merasakan tubuhnya seperti tertabrak, satu nama keluar dari mulutnya


“Yoon Minyoung”


Mingyu buru-buru merogoh saku celananya, mengambil ponsel lalu mendial nomor telpon Jeonghan


“hyung, Minyoung dimana? Dimana Minyoung, hyung”


“kau…..kau…sudah ingat Gyu?”Jeonghan yang baru saja bangun dari tidurnya, cukup terkejut dengan panggilan Mingyu di hari yang masih dikatakan pagi ini, tidak hanya itu, Mingyu yang sudah mengingat Minyoung juga menambah keterkejutannya.


“cepat katakan dimana Minyoung, hyung”


“kau dimana? Bisa kerumahku?”


“baik hyung, aku akan kerumahmu”


@Jeonghan’s House


Jeonghan terlihat gugup untuk memberitahu keberadaan Minyoung pada Mingyu, sementara sang pria bermarga Kim tengah menatap tidak sabaran kepada Jeonghan.


“Gyu…….Minyoung…..”


“jangan katakan dia sudah pergi hyung, ku mohon”Mingyu terisak, bayangan samar yang menghantui dirinya perlahan lahan terlihat jelas, dimana Mingyu mengalami ecelakaan, lalu koma, dan ia mengingat semuanya namun tidak satu hal, ia melupakan Minyoung, istrinya sendiri. Astaga……..dan kini amnesianya telah pulih, ia ingat beberapa kali ia bertemu Minyoung namun ia tidak pernah mengenalnya


“dia memang sudah pergi Gyu….pergi jauh ke hatimu”


“apa maksudmu hyung?”


Jeonghan meletakkan tangan Mingyu tapat di jantungnya


“Minyoung memberikan jantungnya untukmu Gyu……”


Mingyu menggeleng, ia tidak percaya dengan apa yang Jeonghan katakana, kalau memang Minyoung sudah tidak ada, lalu siapa yang selama ini tiba-tiba saja menabraknya? Tiba-tiba saja berselisih pandang dengannya? Hantu???


“aku juga walnya tidak percaya, namun arwah Minyoungpun bisa ku lihat, dan aku minta maaf Gyu…….”


“hyung apa yang kau sembunyikan?” Mingyu mencengkram kerah kemeja yang dinekan Jeonghan


“selama ini aku bilang pada arwah Minyoung, bahwa amnesia kau akan bertambah parah jika mengingat masa lalu, termasuk…..”Jeonghan tercekat


“termasuk Minyoung maksudmu?” Mingyu makin menarik kemeja Jeonghan, air matanya turun begitu deras


“itu karena aku tidak ingin arwah Minyoung tidak tenang Gyu, kau tahu setiap hari dia menangisimu, karena kau memang lupa padanya”


“setidaknya jangan biarkan dia terluka lebih dalam hyung, jika saja aku mngingatnya, aku yang akan memberitahunya bahwa dia tidak boleh menangisiku terus. Biarkan dia pergi dengan catatan aku mencintainya!!!”


BRUKKK


Mingyu meninju pipi Jeonghan, membuat sudut bibirnya mengeluarkan cairan merah berbau anyir. Namun belum puas dengan satu tinjuan, Mingyu meninju berkali-kali wajah Jeonghan.


“Mingyu-ya…….” Suara itu, Mingyu sangat hafal dengan suara itu, ia menghentikan pergerakan tangannya. Lalu menoleh ke sumber suara, betapa terkejutnya dia melihat sosok Minyoung dengan dress putih kesukaannya sedang menatapnya penuh kekhawatiran. Minyoung terlihat cantik walau wajahnya pucat pasi, bahkan ingatkan Mingyu bahwa kaki Minyoung tidak menapak di lantai.


“Gyu, ku mohon hentikan”


“Young…”Mingyu melepaskan Jeonghan yang terkapar dengan muka memar, dan darah yang keluar dari mulut dan hidungnya. Pria tinggi itu perlahan mendekati Minyoung, ia mencoba menggapai tubuh Minyoung namun tidak bisa, raga Minyoung layaknya sebuah udara yang menguap ketika Mingyu sentuh.


“terimakasih karena sudah mengingatku kembali Gyu……tapi Jeonghan oppa benar, aku harus tetap pergi, karena duniaku dan duniamu berbeda sekarang Gyu……”


“kenapa kau memberikan jantungmu padaku Young?”


“kau sudah pasti tahu alasannya Gyu-ah”


Minyoung mendekat, tepat di sebelah wajah Mingyu “karena aku mencintaimu”bisik Minyoung di telinga Mingyu


Mingyu memegang jantungnya, ia merasakan debaran yang teramat sangat di dalamnya.


“terimakasih Young….”


“kau harus menjaga jantungmu, jangan merokok, jangan minum terlalu banyak, jangan makan makanan tidak sehat”


“äku mencintaimu Yoon Minyoung”


“aku tahu, sekarang aku harus pergi Gyu, kau sudah mengingatku, dan aku sudah tahu bahwa kau benar-benar mencintaiku”


“aku ingin memelukmu Young”


“ehmmm tidak bisa Gyu, aku merupakan gumpalan benda astral yang tidak bisa kau sentuh. Sentuhlah jantungmu, maka aku akan selalu bersamamu. Aku mencintaimu Kim Mingyu”


Perlahan tubuh Minyoung menguap layaknya awan yang ditiup angin, Mingyu jatuh berlutut, kakinya tiba-tiba lemas. Ia kehilangan sebagian dari hidupnya. Pria berkulit tan itu menangis sambil memegangi jantungnya.


“aku akan menjagamu Yoon Minyoung”


_Kkeutttt_


(060617)


Apa-apaan ini, kok jadi sad ending? Tadinya mau buat komedi, kenapa tiba2 moodnya jadi sad begini? Ahh molla, betewe aku lagi tergila-gila sama Kiming nih. Tapi Jeon Wonwoo tetep yang pertama, entah kenapa kalau aku suka Wonwoo, harus suka juga sama Mingyu, mereka tuh kayak paket komplit. Aku suka ngeliat interkasi mereka berdua.


Oke see ya on the next FF ya…..

bonus Pict Meanie yang ngebuat Meanie Shipper kobam gegara Vlive HipHop unit mereka, Meanie satu ranjang. saya katakana sekali lagi SATU RANJANG. what beautiful idea. dan lihat betapa posesifnya Mingyu sama Wonwoo. Bhaakkkk aku Kobam ..........Bye World


0 komentar:

Posting Komentar

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense