Being a Part of We, But Never Losing Me

2 komentar







Being a Part of We, But Never losing Me

Judulnya badai kan? tapi sayang Judul aku copy dari artikel sebenernya (cewekbanget.grid.id). anak jaman now udah pasti tau donk arti dari kalimat diatas?

Bahasa kece-nya

“Kita pacaran, tapi jangan menjadi orang lain”

Jauh banget ya??

But well intinya sih itu

Pertanyaannya adalah kenapa?

Kenapa pada saat kita membina suatu hubungan dengan lawan jenis, pasti ada something yang berubah dari diri kita? Ada kalanya perubahan itu mengarah yang ke lebih baik, ada juga sebaliknya. Kasus paling yahud dan lagi hot-hotnya di media adalah pertengakaran emak dan anak Bahar. Yupss Annisa dan Juwita Bahar.

Anaknya pacaran, si emak merasa ada yang berubah dari anaknya, ujung-ujungnya pertengkaran. Ini nih salah satu contoh mungkin dari perubahan yang berakibat buruk.

Kita ga usah bahas kenapa si Juwita bisa begitu sama emaknya lah ya……

Sekarang ayo bahas perubahan yang mengarah ke yang lebih baik. Klo gossip apa ya???? Ga update ihh artis mana yang berubah menjadi lebih baik setelah pacaran. Hehehe, gimana kalau contohnya real gue aja??? Hahahaha

Jangan muntah please

Jangan bashing please

Ga suka?

Ga usah baca

So, selama gue pacaran sama oppa, perubahan terbesar yang gue rasakan adalah gue jadi jarang posting foto gue yang macem-macem, ya kaya ada rem-nya gitu mau posting yang enggak-enggak, waktu dulu kan prinsipnya “asal gue senang” sekarang jadi mikir “gue seneng, dia ga seneng, gimana?”

Selain itu, ada dari sisi keimanan gue yang lebih baik, jadi sering rajin ngaji walaupun solatnya masih adaaaa aja yang bolong. Terus jadi sering bersyukur, dari segi Pribadi gue merasa menjadi lebih baik.

Namun lagi-lagi, kita belum tahu kenapa?

Kenapa ada perubahan dalam diri kita saat kita membina hubungan?

Kalau dari hasil survey cewekbanget.id sebanyak 1400 atau 49,2% remaja Indonesia dituntut untuk mengubah sikap serta penampilannya oleh sang pacar.

Alasannya :

  1. Demi Kebaikan diri sendiri dan juga berpengaruh ke pacar
  2. Ingin menjadi Pribadi yang baik buat pacar
  3. Supaya enggak malu ketika dikenalkan kepada sahabat dan keluarga si pacar

Point 1 akyuu setuju, Cuma untuk point 2 & 3 kok agak maksa ya?? Klo dia sayang seharusnya dia bisa nerima kita apa adanya tanpa embel-embel malu ketika di kenalin ke temen atau sahabatnya. Dan harusnya menjadi Pribadi yang baik itu bukan ditujukan untuk pacar aja, Orang tua (HARUS), Orang lain (HARUS)

Jadi diri sendiri itu penting!

Kalau pacar mulai suka ngatur sesuka hatinya dan jelas itu ga sesuai sama diri kita, ayo waspada

  1. Dia enggak sayang sama kita, perlu di catat kalau pacaran itu perlu adanya kompromi antara kedua belah pihak
  2. Dia tipe pengontrol, ati-ati atuh say. Kamu ga mau kan hidup dalam pengawasan. Batas itu penting, itulah pentingnya komunikasi, pengertian dan perhatian. Mungkin pacar adalah bakal suami kita, sesuai kodrat kita memang harus patuh dengan suami, namun pasti ada batas dan aturannya.

So kawand-kawands semua

Remember

“Boleh pacaran, tapi jangan kehilangan diri sendiri”

Kids reminder

Note :

untuk kids jaman now

Xoxo

Mika Bellamy


How Do I Do When I Miss You

0 komentar

How I Do saat Rindu?
Cieeyyy,
Cieeyin apa coba?
Itu judulnya sok kebule-bulean, pake bahasa Indonesia yang baik dan Benar aja apa Neng Ika?
I said : biar kaya kids jaman now
Hahaha
Intinya beberapa hari belakangan aku kangen banget sama oppa, bisanya ada aja setiap minggu ada waktu kita untuk ketemu. Tapi minggu kemarin engga, jadwal padat, ditambah dia jalan-jalan ngebuat waktu ketemu kita ga ada.
Aku baper kali ya ga ikut jalan-jalan, jadi bawaannya kangeeen mulu.
Viewers : Eh tadi rindu bilangnya sekarang kangen
Aku : biarin aja sih, ribet amat
Nah kan aku lagi kangen-kangennya sama oppa, aku sampe bingung malem ini ngapain yak?  Atau ya Allah kenapa keingetan dia mulu sih setiap balik rumah. Inget eh biasanya ka nada motornya di jam-jam segini, eh di ruang tamu kan kalau jam segini kita begini-begini, eh jalan ini kan pernah kita lewatin, dan bla bla bla
Inget lagunya Duo Maya donk?
Aku mau makan, ku ingat kamu
Aku mau tidur, ku ingat kamu
Nah lagu itu pas deh buat aku,
Apa-apa ingetnya oppa
Jadi ini jadi challenge aku, untuk face bagaimana menghandle rasa rindu ini. So apa yang waktu itu aku lakukan saat rindu oppa?
  1. Bersikap seperti biasa, well tetep nanya lagi ngapain, kegiatannya apa, udah solat apa belum. Lewat texting. Ini ngebuat aku berfikir ini hal seperti biasa
  2. Alihkan ke yang lain, well karena aku suka Kpop yah subtitusinya nonton reality show kpop. Well this is good for me, hahaha
  3. Banyak ngobrol, aku kemarin banyak ngobrol sama kakak ipar dan bapak sih. Selain agak lupa sama rindu, jadi ngebuat bapak ada temen ngobrolnya juga kan???
  4. Sabar, well yang ini mah kudu
Tapi ada satu hal yang ga bisa aku lakukin pada saat itu, biasanya hal-hal yang ga ngenakin dalam diri aku. Aku selalu menguranginya dengan solat, lalu berdoa, daaan masalahnya saat sedang rindu eh si tamu sedang bertamu. Agak kebawa baper, udah masalah dengan hormone menstruasi, pekerjaan  dan si oppa yang sedang liburan.
Jujur agak sulit, jadi sadar betapa damainya kalau kita menjalankan ibadah, dalam situsi dan kondisi apapun ibadah mengajarkan kita untuk bersyukur dengan apa yang kita punya, dan ketika kita ga bisa beribadah, sediih banget rasanya. Uring-uringan, Ya Alhamdulillah masa menstruasi hanya datang sebulan sekali dan terkadang waktu terlama adalah 7 hari.
Kata yang harus selalu aku tanamkan dalam hidup ini adalah
“Jalani, Nikmati, Syukuri”
Hope you guys have a good day and don’t forget to gratefull,
btw ini tulisan gaje euy
Xoxo
Mika Bellamy

Jangan Takut Miskin

0 komentar





Jangan Takut Miskin


Kita hidup faedahnya apa sih?


Lahir


Tumbuh besar


Sekolah SD, SMP, SMA


Kuliah


Kerja


Intinya apa?


Kebanyakan kan kerja untuk dapat uang, jadi tujuan hidup manusia itu hanya untuk uang, karena uang bisa hidup. Yah ga munafik juga, bahwa kenyataannya memang demikian. Apalagi hidup di Jakarta, ga kerja, ga ada penghasilan, ga ada kebun, ga ada uang, ga makan, stress, meninggal.


Beda mungkin kalau hidup di desa, ga ada kerjaan, bisa cocok tanam, barter dengan tetanga mengenai pangan, masih bisa hidup.


Kadangkala manusia lebih merujuk pada eksistensi ketimbang esensinya. Contoh lulus kuliah, ingin masuk kerja ke perusahaan mentereng, fokus gaji gede. Tapi work life-nya ga balance. Tapi bodo amat, karena eksis, dipandang orang “wah kerja di tempat yang oke ya” “wah gajinya ok ya”


Tapi ada hal lain yang masih perlu kita kejar ketimbang dengan duniawi, jangan lupa aka nada kehidupan lain setelah mati. Ini yang mengingatkan kita untuk tidak selalu mencari kesenangan duniawi, namun akhiratnya juga harus balance.


Pro kontra, pasti ada.


Pro akan bilang “ya hidup harus balance antara dunia dan akhirat”


Kontra berkata “yaelah hidup Cuma sekali”


Well kita ga bisa memungkiri setiap pendapat-pendapat yang bermunculan, baik itu yang pro atau kontra. Aku sih ga bakal bahas pro kontranya deh.


Aku mau lebih membahas terkait ketakutan-ketakutan yang sering terjadi di Masyarakat karena uang. Apa itu?


Menjadi miskin


Miskin disini miskin yang di bilang ga punya uang, berpenghasilan rendah.


Nah miskin itu kan definisi yang dibuat oleh KBBI. Harusnya kita juga melihat hal ini jangan dari satu sisi saja, jangan mentang-mentang ga punya uang, menghadiahi orang dengan sebutan miskin.


Contoh :


Pak A punya mobil


Pak B tidak punya, lantas ada asumsi Pak B miskin


Contoh lain


Si A kalau makan siang selalu keluar kantor, jajan di café atau restoran


Si B bawa bekal, lalu ada asumsi, si B Miskin


Well


Dan parahnya, kebanyakan kita kan anti sekali dikatai Miskin. Sehingga yang sebenarnya dia hidup cukup namun harus kesusahan untuk menutupi keinginan dia untuk eksis di depan teman-teman. Jatuhnya terlalu banyak gaya, pendapatan tidk sesuai, banyak hutang, stress.


Ini kan yang lagi hangat-hangatnya


Nah hanya mengingatkan


Tuhan tidak pernah tidur


Roda kehidupan itu berputar


Rezeki sudah di plot-plotkan


Tinggal bagaimana manusia pada dasarnya adalah belajar mensyukuri apa yang sudah di takdirkan. Karena rasa syukur membuat kita tidak takut akan yang namanya kemiskinan. Contohnya gaji kita 3 juta, keperluan perbulan, pulsa, transport dan makan kedepannya menghabiskan 2,5 juta. Sisa 500 ribu, bisa di save atau di amalin. Lihat tetangga sebelah dengan gaji tinggi dan bisa ke mall every weekend menghabiskan uang ratusan ribu untuk item tertentu. IRI???? Jangan!!!!


Kenapa jangan IRI?


Karena sifat IRI membuat kita tidak bersyukur dengan apa yang kita punya, orang bilang mendongak ke atas itu akan melihat langit yang tak ada ujungnya, sementara jika kita melihat ke bawah pasti kita akan melihat aspal.


Ada sebuah video yang pernah saya lihat di Linkedin, video yang di share oleh rekan Linkedin saya. (sayang saya ga bisa share video-nya disini)


Judul video-nya Bersyukur dengan yang di punya. Menceritakan ada seorang tukang parker yang melihat pengemudi ojek dan berharap bisa mempunyai motor dan bisa ngojek agar penghasilan tinggi, lalu pengemudi ojek melihat pegawai kantoran dan berharap menjadi pegawai kantoran agar tidak kepanasan di jalan, pengusaha makanan melihat pegawai kantoran dan berharap bisa menjadi karyawan untuk membanggakan orang tua di desa, semantara pegawai kantoran melihat pengusaha makanan dan berharap memiliki usaha agar tidak di kejar-kejar deadline dan dimarahi bossnya.


Well apa makna dari video tersebut?


Intinya bersyukur dengan apa yang dipunya, jangan melihat rumput tetangga, karena belum tentu rumput tetangga nyaman dengan kita. Jadikannlah rumput sndiri menjadi rumput hijau dan nyaman untuk kita.


Jangan takut Miskin


Jika kita masih punya orang tua

Jangan takut miskin


Jika kita yakin ada yang menyayangi kita


Jangan takut miskin


Jika kita yakin Allah bersama kita


Ga di kasih rezeki bukan berarti kita miskin, ayo perbaiki diri. Mungkin kita kurang ibadah, kurang berdoa, kurang berbakti sama orang tua, terakhir kurang usaha. Ingat saja kalau rezeki sudah ada bagiannya, tinggal kita menyuskurinya saja.


Jalani, Nikmati, Syukuri


Self reminder untuk saya sendiri


Lesson today


Xoxo


Mika Bellamy  



Job Seeker Vs Recruiter

0 komentar





Long Time No See,


Sepertinya cukup lama ya aku tidak menyapa  lewat blogger,


Sibuk?


Engga kok


Lagi ga mood?


Engga juga


Hanya saja beberapa ocehan saya sepertinya kurang oke jika saya share di media sosial, hahaha. Saya tidak pernah berhenti menulis, karena menulis memberikan dampak positif untuk saya, pertama memudahkan saya mengingat sesuatu, kedua membuat pembaca terinfluence, ketiga sometimes it reduces my stress. Karena ketika menulis, itu seperti kita mencurahkan apa yang ada dalam perasaan kita.


Dan sharing tulisan kembali lagi ke kita, saya hanya akan berbagi untuk tulisan yang saya fikir baik untuk di baca, selebihnya mungkin hanya saya jadikan sarana pelepasan stress, dan pastinya setiap pelepasan stress itu dengan bahasa kurang layak dan segala macamnya kurang layak untuk di presentasikan ke khalayak.


So kenapa panjang sekali menjelaskan kenapa saya hiatus.


Yuuk kita sharing masalah yang lebih berbobot,


Saya ga perlu ya bahasa masalah pelakor yang lagi heboh-hebohnya di sosial media, atau headline kalau Jakarta menjadi kota termacet ke 12 di dunia, atau yang lagi hits para artis yang terjerat narkoba. Kali ini aku mau bahas terkait salah satu status Linkedin (lagi-lagi dari Linkedin) yaps karena media sosial ini banyak mengajarkan saya banyak hal mengenai dunia kerja, which is kita 12 jam lebih di dunia ini, so suka, duka, uneg-uneg karyawan atau fresh graduated yang ga dapet-dapet kerja selalu menjadi kisah menarik untuk di baca.


Kali ini yang menarik perhatian saya adalah mengenai isu timpangnya jumlah tenaga kerja yang sedang mencari kerja (jobseeker) dengan sulitnya Recruitment dalam mencari kandidat. Well ini sesuatu yang kalau bahasa awam kan Jomplang.


Job Seeker banyak kok HR kesulitan nyari kandidat????


Ini menjadi pertanyaan besar


What’s Wrong??


Saya sebagai recruiter merasa memang ini realitanya. Hiks sedih, banyak yang mau kerja, kok saya sulit banget dapat kandidat potensial yang bagus. jika dilihat dari kaca mata saya ada beberapa factor yang menyebabkan hal ini terjadi, ini saya implementasikan ke ruang lingkup kerja saya saja as recruitment di salah satu perusahaan logistic ya.


  1. Fresh graduated yang tidak mencari tahu mengenai pekerjaan yang diiklankan, well saya terkadang suka senewen sih dengan beberapa pelamar yang melamar tanpa menginfokan posisi yang dilamar, atau backgroundnya tidak sesuai dengan yang kita butuh. Ambil contohnya saja, saya perlu kandidat untuk posisi Customs Broker, yang sudah jelas-jelas saya infokan di info lowongan kerja persyaratannya adalah Memiliki PPJK dan experience di EXIM. Dan datanglah banyak lamaran, tanpa subjek, tanpa fo posisi yang dilamar, yang saya terima kebanyakan hanya CV bahkan tanpa ada kata pengantar. Saya harus buka lampiran cv tsb dan melihat kualifikasi well no PPJK certificates, no experience in EXIM. Akhirnya No Match
  2. Kandidat dari skill, attitude dan experience oke, eh budget perusahaan ga oke dengan expectasi kandidat. Akhirnya No Match
  3. Ini nih yang kadang bikin saya harus putar otak untuk me lobi user, setiap user punya karakter yang beda-beda dan keinginan akan kandidat juga beda-beda. Ada yang minta perfect bangeeet, ada yang minta yaudah asal masuk dan lain-lain, padahal jelas-jelas proses di HR itu ada. Kita udah review beberapa kandidat yang oke, dan setidaknya bisa diarahkan tinggal dipoles sedikit dengan training atau apalah sepertinya oke.
    Tapiiiii adalah user yang ga mau repot, maunya Experience
    Atau user yang ga peduli experience yang penting branchnya ga kekurangan orang
    Well akhirnya NOT MATCH


Jadi seperti itulah suka dukanya, untuk para Jobseeker please jangan salahkan HR jika kalian tidak lolos, karena ada pihak lain yang ikut berkontribusi untuk lolos dan tidak lolosnya kandidat. Dan jika tidak diinfokan mengenai lolos atau tidak, jangan Baper dan akhirnya menjelek-jelekan HR-nya, prinsipnya, interest, apply, jalani dan lupakan.  Dan untuk Recruiter, jangan terlalu banyak terpaku dengan keinginan user, jika kita yakin kandidat yang sudah kita review adalah yang terbaik, coba lobby dan minta user untuk interview dulu, lalu jangan memberikan yang jelas-jelas tidak akan sesuai dengan budget peusahaan, ini akan jadi Baper Massal, User yang sudah jatuh cinta, kandidat yang juga tertarik eh mentok di salary.


Saya pernah ada di posisi Job Seeker


Saya juga saat ini jadi recruiter


Mungkin saling pengertian bisa jadi penghubung diskrepansi ini.


Salam sukses


Xoxo


Mika Bellamy



Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense