Jangan
Takut Miskin
Kita hidup faedahnya apa sih?
Lahir
Tumbuh besar
Sekolah SD, SMP, SMA
Kuliah
Kerja
Intinya apa?
Kebanyakan kan kerja untuk dapat uang, jadi tujuan hidup
manusia itu hanya untuk uang, karena uang bisa hidup. Yah ga munafik juga,
bahwa kenyataannya memang demikian. Apalagi hidup di Jakarta, ga kerja, ga ada
penghasilan, ga ada kebun, ga ada uang, ga makan, stress, meninggal.
Beda mungkin kalau hidup di desa, ga ada kerjaan, bisa cocok
tanam, barter dengan tetanga mengenai pangan, masih bisa hidup.
Kadangkala manusia lebih merujuk pada eksistensi ketimbang
esensinya. Contoh lulus kuliah, ingin masuk kerja ke perusahaan mentereng,
fokus gaji gede. Tapi work life-nya ga balance. Tapi bodo amat, karena eksis,
dipandang orang “wah kerja di tempat yang oke ya” “wah gajinya ok ya”
Tapi ada hal lain yang masih perlu kita kejar ketimbang dengan
duniawi, jangan lupa aka nada kehidupan lain setelah mati. Ini yang
mengingatkan kita untuk tidak selalu mencari kesenangan duniawi, namun
akhiratnya juga harus balance.
Pro kontra, pasti ada.
Pro akan bilang “ya hidup harus balance antara dunia dan
akhirat”
Kontra berkata “yaelah hidup Cuma sekali”
Well kita ga bisa memungkiri setiap pendapat-pendapat yang
bermunculan, baik itu yang pro atau kontra. Aku sih ga bakal bahas pro kontranya
deh.
Aku mau lebih membahas terkait ketakutan-ketakutan yang sering
terjadi di Masyarakat karena uang. Apa itu?
Menjadi miskin
Miskin disini miskin yang di bilang ga punya uang,
berpenghasilan rendah.
Nah miskin itu kan definisi yang dibuat oleh KBBI. Harusnya kita
juga melihat hal ini jangan dari satu sisi saja, jangan mentang-mentang ga
punya uang, menghadiahi orang dengan sebutan miskin.
Contoh :
Pak A
punya mobil
Pak B
tidak punya, lantas ada asumsi Pak B miskin
Contoh lain
Si A
kalau makan siang selalu keluar kantor, jajan di café atau restoran
Si B bawa
bekal, lalu ada asumsi, si B Miskin
Well
Dan parahnya, kebanyakan kita kan anti sekali dikatai Miskin. Sehingga
yang sebenarnya dia hidup cukup namun harus kesusahan untuk menutupi keinginan
dia untuk eksis di depan teman-teman. Jatuhnya terlalu banyak gaya, pendapatan
tidk sesuai, banyak hutang, stress.
Ini kan yang lagi hangat-hangatnya
Nah hanya mengingatkan
Tuhan tidak pernah
tidur
Roda kehidupan itu
berputar
Rezeki sudah di
plot-plotkan
Tinggal bagaimana manusia pada dasarnya adalah belajar
mensyukuri apa yang sudah di takdirkan. Karena rasa syukur membuat kita tidak
takut akan yang namanya kemiskinan. Contohnya gaji kita 3 juta, keperluan
perbulan, pulsa, transport dan makan kedepannya menghabiskan 2,5 juta. Sisa 500
ribu, bisa di save atau di amalin. Lihat tetangga sebelah dengan gaji tinggi
dan bisa ke mall every weekend menghabiskan uang ratusan ribu untuk item
tertentu. IRI???? Jangan!!!!
Kenapa jangan IRI?
Karena sifat IRI membuat kita tidak bersyukur dengan apa yang
kita punya, orang bilang mendongak ke atas itu akan melihat langit yang tak ada
ujungnya, sementara jika kita melihat ke bawah pasti kita akan melihat aspal.
Ada sebuah video yang pernah saya lihat di Linkedin, video
yang di share oleh rekan Linkedin saya. (sayang saya ga bisa share video-nya
disini)
Judul video-nya Bersyukur dengan yang di punya. Menceritakan ada
seorang tukang parker yang melihat pengemudi ojek dan berharap bisa mempunyai
motor dan bisa ngojek agar penghasilan tinggi, lalu pengemudi ojek melihat
pegawai kantoran dan berharap menjadi pegawai kantoran agar tidak kepanasan di
jalan, pengusaha makanan melihat pegawai kantoran dan berharap bisa menjadi
karyawan untuk membanggakan orang tua di desa, semantara pegawai kantoran
melihat pengusaha makanan dan berharap memiliki usaha agar tidak di kejar-kejar
deadline dan dimarahi bossnya.
Well apa makna dari video tersebut?
Intinya bersyukur dengan apa yang dipunya, jangan melihat
rumput tetangga, karena belum tentu rumput tetangga nyaman dengan kita. Jadikannlah
rumput sndiri menjadi rumput hijau dan nyaman untuk kita.
Jangan takut Miskin
Jika kita masih punya orang tua
Jangan takut miskin
Jika kita yakin ada yang menyayangi kita
Jangan takut miskin
Jika kita yakin Allah bersama kita
Ga di kasih rezeki bukan berarti kita miskin, ayo perbaiki
diri. Mungkin kita kurang ibadah, kurang berdoa, kurang berbakti sama orang tua,
terakhir kurang usaha. Ingat saja kalau rezeki sudah ada bagiannya, tinggal
kita menyuskurinya saja.
Jalani, Nikmati, Syukuri
Self reminder untuk saya sendiri
Lesson today
Xoxo
Mika Bellamy
0 komentar:
Posting Komentar