2 Point of View



2 point of view



Rasanya udah lama ga nulis sesuatu di blog, ehmmm masalahnya bukan tidak menulis namun tidak 
mempost-kan tulisan. Ada beberapa tulisan yang mesti saya keep sendiri. Namun untuk yang satu ini entah 
kenapa saya ingin membaginya.

Terkait judul, 2 point of view. Sebelumnya mari kita artikan dulu apa itu point of view, karena saya rasa 
kalian sudah tahu arti 2 kan? Point of view or sering disingkat menjadi pov jika di artikan kedalam bahasa 
indonesia menjadi sudut pandang. Lalu apa sih sudut pandang itu???

Kalau dalam sebuah cerita sudut pandang diartikan sebagai bagaimana seorang penulis menempatkan dirinya 
dalam cerita. Tapi sudut pandang yang saya ingin bahas disini bukan dalam sebuah cerita namun dalam 
sebuah realita.

Jadi case pertama

Pernah naik mobil?

Pernah naik motor?

Pasti ada sebagian yang menjawab pernah di naik mobil atau motor bahkan ada yang pernah di posisi 
keduanya. Singkat cerita saya ini kan tiap hari selalu membawa motor untuk mencari sesuap nasi *hiperbolis 
dan ada beberapa kejadian yang membuat saya terkadang berfikir pengemudi mobil sangat arogan saat 
dijalan. Contoh, adalah beberapa kali saya harus sport jantung karena ada mobil yang tidak mau mengalah 
untuk masuk atau belok jalan, atau mobil lambat namun ketika mau disalip malah mempercepat laju 
kendaraannya. Di posisi saya sebagai pengemudi motor, saya sangat kesaaal sekali dengan pengemudi mobil. 
Dan sumpah serapah pun sering keluar saat mengalami kejadian-kejadian yang membuat jantung copot atau 
motor kadang harus mengalah di tanah yang menjorok *means selokan

Itu terjadi saat saya menjadi pengendara motor, bagaimana sebaliknya. Saya juga pernah ada diposisi 
mengemudikan mobil. Hasilnya sama, saya kesal dengan beberapa tingkah pengendara motor yang saya 
pikir tidak hanya membahayakan saya sebagai pengendara mobil namun juga dirinyanya sendiri. Contoh, 
ketika sedang lampu merah, keadaan jalan memang terlihat senggang namun masih ada beberapa mobil 
termasuk mobil saya yang seharusnya dapat melaju tanpa hambatan karena jalan yang saya lalui sedang 
hijau, namun tiba-tiba, dari arah kanan motor melaju dengan kencangnya hingga membuat saya kaget dan 
harus tiba-tiba menghentikan laju mobil. Untungnya tidak ada mobil lain dibelakang. Finally sumpah 
serapahpun saya lontarkan kepada si pengemudi motor.

Jadi menurut saya kadang manusia itu serakah, suatu keadaan mesti harus selalu sesuai keinginan.

Mau contoh lain???

Kejadiannya baru-baru ini. Dimana saya dan teman saya make appointment to breakfasting together. Tanggal 
sudah ditentukan, tempat sudah direncanakan dan tinggal proses eksekusinya saja di hari H. Tiba-tiba di hari 
H yang telah ditentukan, hujan turun dengan derasnya. Dan dengan seenak hati saya membatalkan acara 
buka puasa itu. Padahal ada satu orang teman saya yang sudah on the way ke tempat yang direncanakan.

Beda lagi dengan kejadian sehari sebelumnya. Acara buka puasa juga, apapun sudah terplanning. Namun 
pada hari H, ketika perasaan saya sudah membuncah agar dapat berbuka puasa dengan sahabat saya, 
tiba-tiba dapat info bahwa mereka tidak bisa. Dan jleb i know how my friends feeling in first case.

Third case

Agak lebih personal, ketika merasa bahwa kehidupan dirinya selalu dirundung nestapa, merana atau luka, 
ada temen ga perlu deh saya sebutin namanya, dia ngerasa kalau hidupnya selalu dalam kesusahan, apa-apa 
yang ia lakukan salah, apa-apa yang ia kerjakan merujuk pada sebuah kegagalan. Dan pada akhirnya ia jadi 
berfikiran bahwa dia adalah orang yang paling sengsara di dunia, dan kehidupan orang lain tidak semalang 
dirinya. Memutuskan untuk jadi nakal, bahkan mencoba hal-hal yang membahayakan dirinya sendiri.  
 Padahal dirinya masih punya keluarga, teman dan sahabat yang selalu mendukungnya.

In other side, i’ve another friend. Orangtuanya sudah ga ada, mempunyai adik yang bisa dikatakan 
mempunya syndrom autism, teman bisa dihitung dengan jari karena dia tipe introvert, sahabat? Jangan 
ditanya, he never know how to share his problem to other. He can’t express what his feeling to other. And 
how he’s live? He work as freelance in a small shop and became a honorer teacher even private teacher. itu 
yang saya banggakan dari dirinya, he know how to manage his problem, he know how to manage his stress. 
Sampai dia selalu aktif di sebuah organisasi atau yayasan anak jalanan, membantu anak jalanan untuk meraih 
mimpi mereka dengan mengajar. Dia tidak merengek minta dikasihani, dia tidak merasa hidupnya sengsara, 
dia tidak merasa hidupnya susah.

Saya punya 2 teman yang berbeda, dan saya pernah merasa salah pada teman saya yang pertama karena 
mungkin terlalu menggampangkan masalahnya karena saya terlalu positif dengan teman kedua saya dan selalu 
beranggapan negatif tentang teman pertama saya. Sampai teman kedua saya memberitahu saya. “ We live in 
different environment, different parenting, different city. So tidak akan ada manusia yang bisa 
disamakan. Tapi kau juga harus tahu, jangan jadikan perbedaan sebagai awal dari kunci 
permasalahannya, yang mesti kita tanam adalah bagaimana kita menyikapi keberagaman    

So, ini yang bisa saya ambil.

 Manusia mempunya sudut pandang yang berbeda, apa yang dia lakukan mesti pernah ia rasakan. Namun 
kenapa selalu bersikap sok benar??? Balik lagi ke point awal, karena menurut saya menusia itu terkadang 
serakah atau mungkin lebih tepatnya menang sendiri.

Disini sih bukannya saya mau ngajarin, bahwa pendapat saya benar. Tapi coba deh kawan *gue mau nyolek 
sedikit temen gue yang ngerasa sok benar ataupun nyadarin gue sendiri kalo gue juga sering ngerasa sok 
benar.

Kehidupan itu ibarat koin guys, there’s two side. Apapun sisi yang terpilih tidak akan menunjukan benar atau 
salah karena toh dia masih sama-sama sebuah koin. Yang membedakan hanya bagaimana menyikapi setiap 
sisi yang berbeda.  Bukan berkoar-koar melantangkan bahwa itu salah, itu benar.

Efeknya yah banyak tuh sekarang, haters yang selalu beranggapan dirinya benar terus nyela beberapa artis di 
instagram. Dan disisi lain, ada kaum putih yang ngerasa dia juga benar terus balik nyela si haters. Finally rame 
di koment, berantem.

Tapi ya balik lagi ke kondisi, kayaknya memang manusia memang sukanya gitu. Melihat sesuatu 
beradasarkan benar atau salah, baik atau buruk, jelek atau cantik, kaya atau miskin. Saya ga nyalahin siapa-
siapa. Hanya saja, please mirror yourself before you judge someone.

Have nice Tuesday

And see you again with my another cuap-cuap

XOXO
Mika Bellamy

0 komentar:

Posting Komentar

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense