What a
inspiring share today
Kamis, 14
Desember 2017. Seperti biasa saya menjalani sunnah puasa. Namun karena di dalam
ruangan dingiin sekali, di tambah cuaca di awal bulan Desember ini begitu
Ekstrim sehingga membuat fisik saya agak-agak lemah dan tidak kuat terhadap
dingin.
Jadi saya
memutuskan untuk keluar ruangan, which is di tempat biasa. We called it “monkey
cage” bahasanya emang luar biasa ekstrim ya, Cuma itu buat lucu-lucuan aja kok.
Kebetulan
saat itu hanya saya dan 2 teman saya yang ke sana, ada mba cemil seperti biasa
dan Kak Dee. Gue menikmati hawa hangat
yang masuk ke badan gue, sementara mereka mulai menikmati mkan, di sela-sela
mereka makan. Tiba-tiba mba cemil nanya “ lo udah berpa lama pacaran dee?”
Kak dee jawab
“ mau 2 tahun mba”
“ udah ada
arah-arah kesana?” Tanya mba cemil lagi, sambil motong bakso dan nyuap ke
mulutnya (lah gue merhatiin aja yak, soalnya aroma baso yang dimakan menggoda,
tapi untungnya gue udah biasa jadi ga tergoda – eh lanjut ke cerita)
Kak dee
awalnya ragu menjawab, dan sampai ia menjawabpun terdengar rona keraguan “
iyyyyaaaah iya mba”
Mba cemil
sama gue ketawa “ kok ragu gitu sih?” kepo mba cemil
“ abisnya
gue pusing mikirin biayanya mba”
Disitu gue
langsung motong sebelum mba cemil duluan yang komentar
“ kalau
mikirin duit mulu mah, lo ga nikah-nikah dee”
Mba cemil
satu koor sama gue, dia setuju.
Berawal dari
situ mulailah kita sharing masalah biaya nikah, dari mulai mba cemil cerita
yang dia nikah Cuma dikasih uang 10 juta, tapi abis untuk tenda, pelaminan,
makeup Cuma 2,5. Sisanya untuk prasmanan.
(kalau tahu
biaya nikah segitu di jaman dulu, jadi pengen balik ke jaman dulu aja, tapi klo
dipikir tahun mba cemil nikah tahun 1995 itu gue baru 5 tahun, masa gue udah
nikah umur segitu, LOL)
Di sela-sela
ngomongin biaya nikah, gue bilang ke Kak Dee
“ dee, kalau
lo married, jasa EO sama WO’nya pake laki gue aja” anjayyy jualan banget gue
yak? Bantuin calon misua, kali aja tembus, hehehe. Ketika ditanya berapaan
biayanya . gue inget donk apa kata oppa “ kita bisa sesuaian budgetnya” . jadi
ya lo punya budget berapa kita sesuaian dengan budget yang ada.
Kelar cerita
mengenai biaya pernikahan, beralih ke sharing story mba cemil
She said
Pernikahan
itu adalah awal
Kehidupan lo
baru aja di mulai dari situ
Gimana lo
tahu cara tidur misua lo
Dia
mendengkur atau engga
Dia ileran
apa engga
Naroh handuk
sembarangan atau engga
Well dia
juga nambahin, 0-5 tahun itu adalah masa enak dan juga tantangan. Setiap fase
harus di hadapin.
Well ini gue
setuju, ini juga sesuai dengan apa yang pernah gue tulis sebelumnya yang
berjudul married? Sepotong cerita pengusir kantuk di pagi hari (bisa liat
link-nya disini)
nikah itu
proses guys, setiap hari itu ada aja yang kita pelajari dan mengerti dari
pasangan.
Mba cemil
juga cerita kalo dia bukan tipikal wanita yang ga mau berbagi, so dari awal
pernikahannya dia udah buat komitmen
dengan suaminya dan memberitahu suaminya kalau dia adalah tipikal wanita yang
tidak mau berbagi. (tapi menurut gue ga mau berbaginya dia terlalu ekstrem sih.
Karena sama ibu mertuapun ga mau – nah disini gue jadi inget donk sama omongan
dia mengenai ibu mertua. Yah gimana dia ga bĂȘte sama mertuanya, yang bawa
perasaan bĂȘte itu dia sendiri, coba legowo, maksudnya ya I know laki-laki itu
sudah suami kita, namun dia juga masih punya ibu. Stop pembahasan melenceng)
Jadi intinya
dia udah komitmen, dia menjalani proses pernikahan dengan banyak rintangan,
kebanyakan adalah dari keluarga, dan segi financial. Gimana mba cemil cerita
tentang susahnya kehidupan mereka, dan segala macamnya, sampai mereka berdua
selalu semangat menjalani hari-hari pernikahan mereka dan sampai sekarang bisa
membina rumah tanggal selama 12 tahun.
Yang gue
tangkep dari sharing ini
- Nikah itu masih tetap proses, dan awal dari kehidupan yang sesungguhnya (so I’ll be prepared)
- Bahtera rumah tangga itu bisa hancur karena beberapa fakta
- Harta
- Tahta
- Wanita (ini karena yang ngomongin adalah wanita, jadi subjeknya adalah suami ya)
- Obat atau minuman
3. Adanya komitmen sebelum menikah, dan
saling jujur mengenai diri. Supaya ketika menikah well prepared menghadapi
karakter, sifat, kebiasaan pasangan yang sesuangguhnya
Sharing hari
ini, sangat berguna banget buat gue yang notabene sedang dalam tahap menuju ke
pernikahan. Ini ga ngebuat gue goyah kok, insya Allah tetep mau nikah, Insya
Allah tetep mau ngejalanin setiap prosesnya bersama. Karena Insya Allah gue
yakin sama apa yang Allah berikan ke gue.
Sudah siapkah
anda menikah?
Kalau saya
sih Yess
Ok segitu
aja cuap-cuapnya
Mari ketemu
di next cuap-cuap berikutnya
Xoxo
Mika
Bellamy
0 komentar:
Posting Komentar