A Way To Find Our Self By JoHari Window


A Way To Find Our Self By  JoHari Window

Awal yang harus kita lakukan untuk menjadi baik adalah mencari tahu apa yang kita pikir dan rasa itu adalah 
baik, kalau orang lain rasa itu tidak baik, cari jalan tengah dimana kamu berhak menentukan mana yang baik tanpa mengabaikan orang lain. (Ika Kartika Sari)

Lagi, sebuah sms atau kejadian menginspirasiku untuk menulis. Kali ini lagi-lagi datang dari orang yang 
kusayangi. Balasan via jejaring Chatting di ponsel membuatku tergugah untuk berfikir dan merangkai 
kalimat demi kalimat hingga menjadi sebuah tulisan. Isi balasan chattingnya yang mengunggahku simple 
yang intinya dia masih mencari jati dirinya dan belum terlalu mengenal dirinya sendiri.

So, aku pikir tidak ada salahnya aku mengorek kembali pelajaran yang telah ku peroleh saat masih 
kuliah mengenai Konsep Diri.
Sebelum kita membahas Konsep diri, apa kalian tahu apa yang di maksud dengan diri itu? apa kalian mengenal diri kalian sendiri? Seberapa kenal kalian dengan diri sendiri? Coba kalian ambil kertas dan sebuah pulpen, hal ini ditunjukan hanya untuk mengetahui seberapa kenal kamu dengan dirimu sendiri.
Jawab pertanyaan ini dengan cepat, lalu tanyakan pertanyaan yang sama setelah kamu menjawabnya pada teman atau orang terdekat kalian.

1.     Lebih panjang mana, bagian pinggul sampai ujung kaki kalian? Atau pinggul sampai ujung kepala kalian?
2.      Lebih  panjang mana, alis sebelah kiri? Atau alis sebelah kanan?
3.     Lebih pendek mana, bahu sebelah kiri? Atau bahu sebelah kanan?

Sudah dijawab? Bagaimana hasilnya? Sudah kalian tanyakan juga hal diatas pada teman atau orang terdekat kalian?

Kalau pribadiku sendiri, jujur saat ditanyakan hal seperti itu. awalnya aku berfikir aku sudah sangat 
mengenal diriku. Tapi nyatanya dari 3, hanya satu yang sesuai dengan apa yang dilihat temanku. Dari 
situ aku sadar, aku belum sepenuhnya mengenal diriku sendiri.

Jadi apa sih sebenarnya Diri itu?

Self , yaitu bagian dari medan phenomenal yang terdiferensiasikan dan terdiri dari pola – pola

Pengamatan dan penilaian sadar daripada “I” atau “me”. Medan Phenomenal itu keseluruhan  
pengalaman ( the totality of experience ) , yang memiliki sifat disadari atau tak disadari tergantung 
apakah pengalaman yang mendasari medan phenomenal itu dilambangkan atau tidak.



Inti yang bisa ku tangkap dari penjelasan diatas bahwa Self atau diri itu adalah kesadaran akan 
keberadaan dan fungsi diri, yang diperoleh melalui pengalaman dimana diri (I atau me) terlibat di 
dalamnya sebagai objek atau subjek.

Contoh :

Saat saya di hadapkan oleh sebuah tugas pekerjaan yang menurut saya berat, saya merasa diri saya 
sebagai Ika kartika sari tidak bisa melaksanakannya karena saya pernah dihadapkan oleh peristiwa 
serupa dan saya gagal. Kegagalan ini merupakan pengalaman yang saya dapat, sehingga 
pengalaman (medan Phenomenal)  tersebut membuat diri saya bisa di bilang “pengecut” karena belum 
melakukan sudah merasa tidak bisa melakukannya. Konsep Pengecut itu bisa diartikan sebagai Self 
yang terekam di dalam diri saya.

Kalau masih kurang paham, silahkan baca bukunya sendiri karya Calvin Gardnes Lindzey dalam 
bukunya yang berjudul Teori –teori Holistik Psikologi Kepribadian.

Jadi ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi diri kita, salah satu yang paling berkontribusi besar 
dalam pembentukannya adalah pengalaman yang di dapat di lingkungan. Saya tidak akan membahas 
mengenai faktornya. Yang mau saya bahas kali ini lebih kepada bagaimana cara kita lebih mengenal diri 
kita, dengan Johari Window.

Apa itu Johari Window?

Sebenarnya konsep Johari Window ini diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harry Ingram dalam teori 
Komunikasi, karena diperkenalkan oleh Joseph dan Harry orang mengenalnya menjadi JoHari Window.

Prinsip utama dari teori ini adalah menggambarkan tingkat saling pengertian antarorang yang 
berinteraksi atau kalau untuk diri sendiri, adalah bagaimana cara kita berinteraksi dengan orang lain 
dan mengenal diri kita sendiri.

Jendela Johari ini mencerminkan tingkat keterbukaan seseorang yang dibagi dalam empat kuadran.
Open

Kita dan orang lain tahu
Blind
kita tidak tahu tapi orang lain tahu
Hidden
Kita tahu tapi orang lain 
tidak tahu
Unknown
Kita tidak tahu, begitu juga orang lain

Lalu bagaimana cara kita mengenali diri kita dengan Johari Window ini???? Caranya cukup mudah, 
tugas kalian hanya mengisi di setiap kotak dari Johari window dengan apa yang kalian rasakan, contoh 
saya tahu dan orang lain tahu kalau saya merupakan pendengar yang baik, jadi saya mengisi kotak 
OPEN dengan kalimat “saya pendengar yang baik”. Lalu seterusnya, setelah terisi semua  lalu tanyakan 
hasilnya pada orang terdekat atau yang kenal anda. Fungsinya sebagai kros cek dengan kenyataan 
yang terlihat sebenarnya.

Hasil saya dulu waktu mengisi Johari window ini, cukup mengejutkan. Ternyata saya cukup misterius 
untuk orang lain, khususnya orang yang belum mengenal dekat saya. Namun saya juga jadi tahu kalau 
orang lain sering beranggapan bahwa saya sombong, padahal saya nyatanya tidak sombong. Nah dari 
hasil-hasil tersebut aku saya jadi lebih mengenal diri saya baik menurut saya sendiri dan orang lain.

Jadi, cukup mudahkan cara untuk mengenali diri sendiri. Intinya kita harus punya teman, karena teman 
yang bisa membuat kita lebih mengenal diri sendiri. Jangan beranggapan bisa hidup di dunia ini tanpa 
teman. Sumpah itu bullshit , jadi mau mengenal diri sendiri??? Intropeksi dan tanyakan kembali pada 
orang yang mengenal kita. Mudah-mudahan cara ini berhasil.

Good luck buat kalian yang ingin mengenal dirinya sendiri.

Sampai ketemu di tulisan saya berikutnya

XOXO

Mika Bellamy

0 komentar:

Posting Komentar

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense