REFLEKSI DIRI
ada beberapa reason kenapa tiba-tiba kepikiran untuk
menulis mengenai refleksi diri ini, reason pertama gara-gara sms yang ku terima
dari pacarku, dia bilang aku belum bisa jadi diriku sendiri saat berhadapan
dengan dirinya (aku bertanya dalam hati.......apa benar????), alasan kedua
muncul dari pikiranku yang seolah-olah aku ini benar dan orang lain salah (tapi
lagi-lagi aku disadarkan oleh kalimat “tidak semua orang itu mengerti apa yang
kamu rasakan” yeah karena itu aku pikir apa yang ku rasa benar, belum tentu
orang lain melihatnya seperti itu. 2 dari beberapa alasan yang ku miliki membuatku
berfikir aku ini apa?, siapa? Dan bagaimana?
Oleh sebab itu terbayanglah Refleksi diri, sebenarnya apa
refleksi diri itu?
Menurut Morin 2002 dalam bukunya Do You “Self Reflect” or “Self
Ruminate”? Science and Consciousness Review, Refleksi Diri adalah kemampuan
manusia untuk melakukan intropeksi dan kemauan untuk belajar lebih dalam
mengenai sifat dasar manusia, tujuan, dan esensi hidup.
Jadi dengan ber-Refleksi Diri kita dapat memperoleh
pemahaman diri yang lebih baik guna memecahkan persoalan kehidupan kita.
Contoh :
Aku punya teman, sebut saja “Mawar” menurutku dia itu tidak
lebih baik dari aku. dia memang pintar tapi
aku rasa kepintarannya itu ngebuat
orang lain jengah. Dia tahu hampir segalanya, berbicara tanpa tahu yang
ia
bicarakan di mengerti oleh orang llain atau tidak.
Itu awal pemikiranku terhadap Mawar, tapi seiring dengan
berjalannya waktu, dan pikiranku mulai dewasa,
ternyata pikiranku mengenai
Mawar berubah. Dia tidak seburuk yang ku pikirkan. Aku sadar itu buah dari
Keirianku terhadap kepintarannya (satu) lalu setiap kelebihan pasti punya
kekurangan. Bukan maksud hati
mencari-cari kekurangan Mawar tapi Tuhan itu
memang adil, aku sadar ketika aku tahu kekurangan Mawar.
Jadi ku pikir, Mawar memang lebih baik dari pada diriku,
tapi dirikupun mungkin tidak lebih baik dari
Mawar. Ini tergantung cara kita
melihat, merasakan, dan merespon makna di balik suatu kejadian.
Berikut ini beberapa pertanyaan yang bisa dijadikan bahan
Refleksi Diri, ini aku temuin di sebuah blog mengenai Makna Hidup. Aku mengkopi
pertanyaannya dan berusaha menjawabnya dengan sejujur-jujurnya. Dimaksudkan agar
aku bisa merefleksikan diriku (satu) dan orang lain bisa merasakan apa yang
kurasakan dan meresponnya apa itu benar atau tidak.
- Kebaikan sederhana apa yang pernah kamu terima/rasakan yang benar-benar membuatmu terkesan sehingga kamu masih mengingatnya dengan jelas sampai sekarang?
-
Ungkapan “kamu baik-baik saja” itu terjadi
ketika aku masih di bangku SMA, saat acara Smmer Camp di Puncak. Ada satu acara
di mana kita harus berjalan pulukan kilo untuk mencapai Air terjun. Dan di
tengah perjalanan, kakak kelas yang ku suka menghampiriku sambil berkata “Kamu
baik-baik saja?” dan menurutku itu semangat yang luar biasa bagiku untuk terus
berjalan menuju air terjun itu.
- Seandainya kamu diberitahu bahwa besok adalah hari terakhirmu hidup di dunia, bagaimana kamu akan merencanakan hari esokmu? Apa saja yang akan kamu lakukan di hari esok itu?
-
Melakukan semua kegiatan yang belum pernah atau
jarang ku lakukan, contoh paling sederhana. Bilang kalau aku sayang sama ayah
ibuku secara langsung, terus meluk merek dengan erat. Karena sampai umurku yang
22 tahun ini, hal itu jarang ku lakuin, aku hanya meluk mereka tanpa bisa
mengungkapkan bahwa aku sangat, sangat menyayangi mereka.
- Seandainya kamu diberi kesempatan untuk meminta maaf pada seseorang dan kamu pasti dimaafkan, kepada siapa kamu akan meminta maaf dan apa yang akan kamu katakan?
-
Orang Tua, klise kedengarannya tapi memang itu
yang ingin ku lakukan. Terlalu banyak kesalahan yang aku lakukan dari aku kecil
sampai sekarang dan menurutku itu tidak baik ku lakukan terhadap mereka. Contoh
kecilnya, aku suka nolak apa yang mereka suruh kepadaku.
- Seandainya mesin waktu itu ada dan kamu diberikan hanya satu kesempatan untuk kembali ke masa lalumu dan menyaksikan kembali dirimu di masa lalu, ke momen mana kamu akan pergi?
-
Awal aku melakukan kesalahan terbesar dalam
hidupku, aku ingin mencegahnya agar tidak melakukan hal itu.
- Seandainya kamu tahu kamu tidak mungkin gagal, hal realistis apa yang akan kamu lakukan?
-
Membina suatu
hubungan dengan lawan jenis, dan berharap semua berjalan dengan lancar tanpa
ada “kejadian, peristiwa atau situasi” dimana terdapat kata gagal di dalamnya.
- Seandainya kamu diberi kesempatan untuk bertanya satu pertanyaan dan kamu pasti mendapat jawaban yang tepat, apa pertanyaanmu?
-
Kenapa aku di lahirkan menjadi IKA KARTIKA
SARI???? (pertanyaan klise yang bisa membiaskan bahwa aku tidak suka menjadi
seorang Ika Kartika Sari, tapi bukan itu maksud dari pertanyaan ini. Hanya saja
aku ingin tahu kenapa aku menjadi diriku sekarang ini, just it.
- Seandainya kamu bisa bertukar hidup dengan orang lain, dengan siapa kamu mau bertukar hidup? Kenapa?
-
Mamaku, alasannya simple. Aku ingin tahu
perjuangan seorang Ibu. Karena sampai sekarang aku belum menjadi seorang ibu.
- Seandainya kamu bisa mengubah hidup satu orang secara instan, hidup siapa yang akan kamu ubah dan apa yang akan kamu ubah?
-
Nobody, (jawaban yang lagi-lagi Klise) tapi
kenapa aku tidak ingin mengubah hidup seseorang secara instan adalah karena
yang dapat mengubah diri seseorang itu hanya diri mereka sendiri (ini terdapat
dalam salah satu Surat di Al-Quran yang pernah ku baca)
- Melihat dirimu hari ini dan 5 tahun yang lalu, sejauh apa perubahan yang kamu rasakan terjadi dalam hidupmu?
-
5 tahun lalu, usiaku saat itu 17 tahun. aku
masih duduk di bangku SMA, menjadi sosok Ika dengan gayanya yang sedikit Odd,
terkesan pendiam dan kutu buku tapi kalau berada di tengah sahabat-sahabatnya
ia bisa menjadi over ekspresif atau pendengar yang sangat baik. Dan sekarang
usiaku 22 tahun, aku menjadi sosok Ika yang masih terkesan pendiam tapi lebih
baik. Aku jadi banyak intropeksi diri, menahan emosi, keinginan dan lebih baik
dalam memandang hidup.
- Seandainya kamu bisa menyembuhkan sebuah penyakit secara instan, penyakit apa yang akan kamu pilih? Kenapa?
-
Ini bukan penyakit fisik tapi lebih ke perasaan.
Aku ingin bisa “legowo” maksudnya memandang sesuatu itu secara lapang dada. Tidak
iri dalam melihat sesuatu baik itu dari segi materi, fisik atau kemampuan. Karena
iri hati itu bikin aku capek pikiran dan perasaan.
- Apa hal yang paling kamu sukai dari keluargamu, sekolahmu, tempat kerjamu?
-
Keluarga itu bagiku bagai jalan, ada kalanya
mereka memberikan jalan yang salah namun mereka juga menunjukan jalan yang
benar, sedang sekolah itu bagai lampu yang membuatku bisa berjalan dengan
lancar di jalan yang benar, sedang tempat kerja sekarang ini awal dari
tujuanku. Sehingga semua itu bersinergi jadi satu, dan tidak dapat ku ungkapkan
satu persatu apa yang aku sukai dari ketiga tempat itu karena semuanya sangat
berarti bagiku.
- Siapakah tokoh yang paling kamu kagumi dan menjadi teladanmu? Hal apa yang kamu kagumi darinya?
-
Bapak, banyak hal yang ku kagumi dari sosok
bapakku. Kisah hidupnya yang dulu kelam dan perjalanannya menuju jalan yang
benar sangat menginspirasiku. Tidak ada sesuatu yang membuatnya berubah, hanya
niat. Itu yang ngebuatku sadar bahwa melakukan sesuatu itu harus ada Niat dan
kemauan. (Bapak, Love You, Miss You)
- Pernahkah kamu menangis untuk orang yang tidak kamu kenal? Mengapa? Ceritakan.
-
Sering, tapi yang baru aja terjadi sekitar
beberapa bulan yang lalu, saat aku melintasi jalanan di kota Banjarmasin. Aku ngeliat
kakek tua renta mendorong sepeda dengan muatan hasil kebun seperti Pisang dan
singkong. Dan entah apa perasaan yang ku rasakan saat itu, tiba-tiba saja air
mata ini mengalir. Dan dalam perjalanan menuju kantorpun jadi mengharu-biru.
- Ceritakan tentang pekerjaan ideal menurut pandanganmu.
-
Menurut pandanganku tidak ada pekerjaan ideal
yang ada manusia yang menjalankan pekerjaan itu secara nyaman dan aman. Nyaman
saat mengerjakannya dan nyaman dengan hasil yang di dapat. Jangan berfikir
ingin kerja enak lalu dapat hasil yang sesuai. Dimana-mana sesuatu yang enak
harus di capai dengan kerja keras dulu.
- Pikirkan satu orang teman terdekatmu. Bagaimana kalian dapat menjadi teman dekat?
-
Aku tidak bisa hanya menyebutkan satu teman
terdekatku. Karena ada beberapa sahabatku dengan kelebihan dan kekurangannya
dapat menerima diriku sebagai Ika Kartika Sari dengan kelemahn dan kelebihan
diriku juga. Persahabatan ini mungkin tidak selalu dilandasi dengan kejujuran,
ada beberapa rahasia yang harus kita keep walaupun kita sudah sangat dekat. Tapi
alasan paling iinti kenapa aku bisa dekat dengan mereka, karena kita sudah
berteman lama, mereka tahu diriku, aku tahu mereka. Kita punya beberapa
kesamaan dan perbedaan. Tapi bisa saling pengertian.
- Ingin dikenang sebagai apakah kamu oleh orang-orang di sekitarmu setelah kamu meninggal nanti?
-
It’s difficult question, tapi setelah ku
pikir-pikir. Aku ingin di kenang sebagai sosok Ika Kartika Sari dengan sedikit
kepribadian Mika Bellamy, yang menjadikan sosok Ika ini menjadi unik dan
berkesan bagi orang yang mengenal diriku.
ika yang misterius, Ika pendengar yang baik, Ika yang moody, Ika yang tidak suka Kangen Band, Ika yang tidak teliti dan pelupa, Ika dengan kelebihan dan kekurangannya yang bisa di terima oleh orang lain.
ika yang misterius, Ika pendengar yang baik, Ika yang moody, Ika yang tidak suka Kangen Band, Ika yang tidak teliti dan pelupa, Ika dengan kelebihan dan kekurangannya yang bisa di terima oleh orang lain.
That,s it yang bisa ku bagi, pertanyaan dan jawaban amat
sangat berarti bagi diriku. Dan ku jadikan sebagai acuan tapi tidak menutup
kemungkinan acuan itu berubah. Karena sebuah undang-undang yang merupakan dasar
negara saja dapat di revisi tiap tahunnya. Kenapa tidak dengan acuan hidupku???
Yang penting setiap acuan itu membimbingku, mendorongku dan memotivasiku
menjadi Ika yang lebih baik.
Sampai ketemu di tulisanku yang berikutnya,
XOXO
Mika Bellamy
0 komentar:
Posting Komentar