Seventeen Don't Wanna Cry Series// Jeon Wonwoo-Yoon Minyoung// If I Cry

0 komentar

aku seneng banget pas liat DWC ini first Win, rasanya tuh ya Allah hasil kerja keras Sebongie akhirnya dihargai, aku makasih banget buat Carats yang udah dukung Seventeen, tetep jadi Carats yang calm down dan kepicu isu-isu ga sedap ya. Carats itu fandom paling adem.


nah buat ademin lagi, aku bawa Series Don't Wanna Cry part 2 dengan main cast Jeon Wonwoo, si kulkas berjalan tapi boyfriend material.




Please don’t play around with me
I know you’re there
It seems you’ll show up so I wait
I should find you, I have to go to find you
If I cry now, maybe I won’t see you again

 Wonwoo – Minyoung

“kau terlihat sedang jatuh cinta Jeon Wonwoo” Minyoung menusuk nusuk punggung Wonwoo berkali-kali, Minyoung dan Wonwoo itu bisa di bilang sepupu jauh. Tidak sekandung juga, jadi adik ibunya Wonwoo itu menikah dengan seorang laki-laki, laki-laki itu sudah mengasuh Minyoung sejak orang tua Minyoung meninggal.  Walaupun mereka baru kenal 2 tahun, namun sepertinya keduanya tidak terpisahkan. Satu sekolah yang sama, kelas yang sama, kemana-mana selalu berdua.

“hey kau tidak merespon aku”Minyoung mencebikkan bibirnya, ia berhenti menusuk-nusuk punggung Wonwoo. Lalu beralih duduk menjadi di depan pria bermarga jeon itu. Yang di perhatikan malah seolah tidak mempedulikan, ia seperti punya dunia sendiri, matanya mengawang dengan senyum yang menurut Minyoung menjijikan.

“pasti sedang berfikiran mesum” kali ini tangan Minyoung tanpa ampun menggeplak kepala Wonwoo cukup keras, dan ternyata cukup ampuh untuk membuyarkan lamunan Wonwoo dan Minyoung akhirnya dapat atensi dari pria itu.

“kau itu kenapa?”Tanya Wonwoo kesal

“kau mengabaikan aku, kalau tahu begini aku tidak mau menemanimu ke taman”ucap Minyoung to the point

“bilang saja kau cemburu”

“cemburu dengan siapa?”

“dengan bunga yang ku kagumi itu, habisnya kau berasumsi aku sedang jatuh cinta. Aku tidak sedang jatuh cinta, aku mengangumi bunga itu. Kau tahu nama bunga itu?”

Minyoung menggeleng

“itu akasia bodoh” Wonwoo menarik rambut Minyoung pelan, membuat gadis bermarga Yoon itu meringis

“kenapa warnanya kuning?”Tanya Minyoung heran karena ia biasanya melihat bunga akasia dengan bunganya yang berwarna pink

“itu ada artinya”

“apa?”

“cari di google”Wonwoo beranjak dari duduknya, menepuk bagian belakangnya yang terkena rumbut yang ia duduki. Minyoung makin kesal, kebiasaan seorang jeon Wonwoo yang paling ia benci, adalah memberi sebuah informasi hanya setengah-setengah.

“yak Jeon Wonwoo, kau menyebalkan”

Minyoung mengikuti langkah kaki Wonwoo yang sudah berjalan mendahuluinya.

Wonwoo merasakan ada sesuatu yang berbeda dari Minyoung, dia jarang bermain lagi sekarang, biasanya setiap libur sekolah, gadis itu akan kerumahnya dan menghabiskan waktu bersama. Bahkan di sekolah ia terlihat menghindar, ada saja alasannya, yang bilang sedang bad mood, PMS, tugas eskul, les dll. Padahal sebelumnya walau gadis itu sedang PMS, orang yang bisa bertahan dengan bad moodnya adalah Jeon Wonwoo.

“kau menjauhiku?” Tanya Wonwoo duduk di sebelah Minyoung, yah walaupun mereka sekelas, mereka tidak duduk satu bangku, Minyoung berada di baris kedua di belakang Wonwoo.

“tidak Wonu-ya…”jawab Minyoung megulas senyum

“kau itu pembohong yang buruk Yoon Minyoung. Ceritakan padaku ada apa?”

Minyoung menghela nafas

“pulang sekolah di taman biasa, ok. Jangan sekarang aku sedang dalam kondisi tidak baik”ucap Minyoung

Wonwoo mengangguk, ia mengerti Minyoung, ia beranjak dari duduknya, sebelum pergi tangannya mengelus surai hitam Minyoung.

“kepalanya hangat”batin Wonwoo

@ Taman

Wonwoo tengah menatap Minyoung yang sedari tadi tidak berani kontak mata dengannya, gadis itu lebih memilih memandangi ujung sepatunya atau sekitar taman.

“ada apa, hmm?”Wonwoo mengelus kepala gadis bermarga Yoon, berusaha tidak menjaga jarak dengan Minyoung, karena ia menganggap Minyoung itu seperti adiknya sendiri.

Masih hangat

Gumam Wonwoo ketika ia masih merasakan kepala Minyoung hangat

“kau sakit?”Tanya Wonwoo

Minyoung mengangguk

“sakit apa?”

“kanker “

“apa? Kau pasti bercanda”

Minyoung menggeleng, lalu dapat Wonwoo lihat mata bulat Minyoung tidak dapat lagi membendung air matanya, ia menangis, menelusuk ke dalam dada Wonwoo.

“kanker nasofaring, Wonu-ya, memang masih stadium awal, tapi aku takut”

Ingin rasanya Wonwoo mengabaikan realita, dan menganggap bahwa apa yang di ucapkan Minyoung bualan belaka, namun ini bukan bulan april, sehingga Wonwoo pikir ini bukan april mop, ini juga bukan ulang tahunnya, jadi tidak mungkin Minyoung berakting mengerjainya. Wonwoo merasakan tubuh Minyoung bergetar, dan dadanya basah. Gadis ini terlihat sangat rapuh, dan Wonwoo akhirnya percaya bahwa sahabatnya itu memang menderita kanker.

@ Rumah sakit

Kanker yang ada dalam tubuh Minyoung menjalar dengan cepat, hanya dalam waktu sebulan kanker itu sudah menyebar ke organ tubuh Minyoung yang lain, yang paling parah adalah mengenai ginjalnya. Padahal Minyoung sudah melakukan kemo untuk menghiangkan kankernya, namun sia-sia.

Tubuhnya malah makin ringkih karena pengaruh kemoterapi yang sangat keras, rambut Minyoung yang dulu hitam panjang kini menjadi pendek, sehingga ia menutupnya dengan Beanie. Minyoung masih suka menebar senyum di bibirnya, terlebih ketika Wonwoo datang menjemput.

“kau tidak perlu sering-sering menjengukku Jeon Wonwoo”

Wonwoo mendelik, menaruh bunga akasia kuning di meja sebelah Minyoung. Awalnya dokter melarang Wonwoo membawakan bunga ke Minyoung di khawatirkan aka nada bekteri dalam bungan tersebut, namun Wonwoo meyakinkan bahwa bunganya sudah di sterilkan, dan dia akan mengganti bunganya setiap hari.

Setelah meletakkan bunga, ia duduk di kursi di sebalah ranjang Minyoung, lalu mengenggam jemari Minyoung yang makin kurus. Dalam hati Wonwoo menangis, ia sangat sedih melihat keadaan Minyoung kini. Namun ia harus tetap tersenyum agar Minyoungnya semangat, bahwa ia bisa melawan penyakitnya ini.

“Wonu-ya…..kalau mau menangis, menangislah. Tidak usah sok tegar”ini bukan kali pertama Minyoung berbicara seperti itu, karena sudah terlihat jelas Wonwoo menyimpan semua kesedihannya, dan tersenyum palsu

“senyum palsumu itu lebih mengerikan”lanjut Minyoung lagi

“aku takut jika aku menangis, aku tidak bisa melihatmu”

“bodoh, menangislah Jeon Wonwoo”

Setelahnya tangis Wonwoo pecah

“aku tidak akan kemana-mana Wonu-ya……aku hanya pergi sebentar setelahnya aku akan menemui lagi dalam wujud lain”

3 hari setelah itu, Minyoung tidak sadarkan diri dan tepat di jam menjenguk Wonwoo, setelah Minyoung sempat membuka matanya dan melihat Wonwoo, gadis itu pergi untuk selama-selamanya. Wonwoo sedih, ia kehilangan orang yang sangat disayanginya, bahkan ia belum memberitahu makna kenapa ia selalu memberikan Minyoung akasia kuning, karena bungan itu mempunya arti.

CINTA RAHASIA

Ya, cinta rahasia, karena Wonwoo menyembunyikan perasaannya pada Minyoung, agar ia tidak kehilangan Minyoung sebagai sahabatnya.


(260517)

END


Seventeen Don't Wanna Cry Series// Kim Mingyu - Yoon Minyoung// I Love You and it's Not Enough

0 komentar

ulgo sipji anha.......
hayo siapa yang langsung kepincut pas denger lagu ini, awal emang ngerasa kok beatnya rada mirip The Chainsmoker ft Coldplay - Something Just Like This, tapi beda kok, DWC lebih keren, lyric-nya pun lebih ok.




dan Aku tergila-gila sama lagu Don’t Wanna Cry-nya Sebongie. Jadi aku mau buat series Don’t Wanna Cry, lyricnya itu dalem banget. Jadi kemungkinan cerita di dalam seriesnya ber genre ANGST. Ga janji bisa bikin air mata netes sih, tulisanku aku belum bisa influence orang-orang buat nangis.


So let’s check this out


Because I love you, the word that I love you
It’s not enough, no matter what I say
Where are you without me who cares about you?
Did you leave me because you don’t like me anymore?


Mingyu – Minyoung


Minyoung menyalahkan Mingyu dengan sikap tidak perhatiannya, Mingyu menyalahkan Minyoung akan sikap kekanakannya. Hubungan mereka yang sudah terajut hampir 7 tahun pun pada akhirnya menemui jalan buntu. Minyoung lelah harus terus menerus memaklumi sikap Mingyu yang tidak perhatian padanya, Minyoung lelah karena sepertinya hanya dia saja yang berusaha mempertahankan hubungan mereka dan Mingyu tidak.


“aku perlu bicara”ucap Minyoung di sambungan telpon, ini adalah kali ke 5 Minyoung mencoba menghubungi Mingyu dan akhirnya berhasil setelah sebelumnya tidak diangkat.


“aku sibuk”


“aku benar benar perlu bicara Gyu”


“tidak bisa melalui telfon?”


“tidak, Café Carat jam 5 sore” jawab Minyoung


BIP


Kalian tahu siapa yang memutuskan sambungan telfonnya?


Kim Mingyu, ia bahkan belum menjawab apakah ia akan datang atau tidak, Minyoung melihat layar ponselnya, berharap Mingyu mengiriminya dia pesan bahwa ia akan datang atau tidak.


@ Café Carat


Minyoung hanya mengaduk-ngaduk coklat panas yang saat ini sudah dingin, ia sudah memesan minuman panas itu dari 1 jam 30 menit yang lalu, dan bahkan uap panas yang tadinya mengepul sudah tidak terlihat lagi. Gadis bermarga Yoon itu menghela nafas, sepertinya Mingyu memang tidak akan datang.


Ia mencoba menghubungi no ponsel kekasihnya itu, namun tidak diangkat. Kali ini desahan nafasnya terasa makin berat. Ia menyandarkan tubuhnya di sofa café, lalu memijat pelipisnya. Sungguh Minyoung sudah tidak sanggup lagi dengan hubungannya dengan Mingyu. Ia sudah lelah


Minyoung sangat pantang untuk mengakhiri hubungannya dengan Mingyu melalui pesan singkat atau pesan chat, maka dari itu ia sangat meminta Mingyu untuk menemuinya. Tapi ini cara terakhir bagi Minyoung, kekasihnya itu sudah sangat tidak kooperatif dengannya.


Gadis itu mengetik sebuah pesan singkat


Aku lelah Kim, aku akan melepaskanmu


Dan pesan itu pun ia langsung kirim, sesudahnya ia mencopy seluruh kontaknya dari kartu SIM ke ponsel terkecuali kontak Mingyu. Setelah semua kontaknya berhasil ia copy, ia mencabut kartu simnya, lalu mematahkannya.


“aku lelah Mingyu-ah, kenapa aku merasa bahwa aku saja yang mempertahankan hubungan ini”batin Minyoung lalu pergi meninggalkan café itu setelah membayar tagihan untuk coklat panasnya yang sudah dingin.


Sementara itu di sebuah Klub


Mingyu tengah asyik menegak minuman beralkohol sambil sesekali menggoyangkan tubuhnya, bahkan di kanan dan kirinya, dua orang wanita tengah bergelayut manja di pinggang dan lengannya. Sambil sesekali melakukan skinship yang panas.


“Hey Kim”Mingyu menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya, matanya memincing untuk memperjelas siapa sosok pria yang memanggilnya itu


“menghindar dari Minyoung?”


Mingyu menggeleng, sekarang ia sudah tahu jelas siapa yang memanggil dan kini duduk di sebelahnya, setelah Mingyu menyuruh 2 wanita yang tadi menemaninya pergi.


“setidaknya kalau kau bosan dengan Minyoung, katakan padanya. Jangan biarkan Minyoung berharap”


“kau terlalu peduli pada Minyoung, Wonwoo hyung?”ini seperti pertanyaan dan juga sindiran dari Mingyu untuk Wonwoo, sahabat karibnya sekaligus sahabat Minyoung. Mingyu tahu Wonwoo menyukai Minyoung, namun Minyoung menyukai Mingyu, sehingga Wonwoo melepas Minyoung untuk Mingyu.


“dia itu sahabat ku Kim”Wonwoo menuangkan minuman beralkohol ke dalam gelas bening dan meminumnya


“bukankah ini kesempatan yang bagus untukmu Jeon Wonwoo untuk mengambil Minyoung”


Wonwoo menggenggam erat gelasnya, ia marah, ia kesal dengan sifat Mingyu. Wonwoo tahu hubungan Mingyu dan Minyoung sudah tidak baik sejak 4 bulan yang lalu, namun Minyoung tetap bertahan dengan sikap makin tidak peduli Mingyu.


“kau tidak menyesal jika pada akhirnya Minyoung menoleh padaku dan melepaskan genggamannya padamu Kim”


Mingyu terdiam, sekelebat bayangan Minyoung melintas di otaknya, Minyoung yang selalu tersenyum, Minyoung yang selalu tertawa, Minyoung yang selalu ada untuknya.


“kau bahkan sampai saat ini belum rela melepaskannya kan?”Tanya Wonwoo lagi


Mingyu sudah membaca pesan dari Minyoung, namun ia tidak berniat membalasnya. Entah apa yang sedang terjadi pada dirinya yang jelas ia merasa bosa dengan hubungannya dengan Minyoung, oleh karena itu Mingyu beberapa bulan terakhir ini mengacuhkan Minyoung, atau bahkan menghindari segala apapun yang berhubungan dengan Minyoung, Mingyu mengakuinya karena dia memang bosan.


“aku menunggu jawabanmu Kim, kau benar akan melepaskan Minyoung? Karena sekali Minyoung menyambut tanganku, aku tidak akan membiarkanmu ada dalam hidup Minyoung lagi”


“kau mengancamku hyung?”


“jika kau merasa terancam, well itu bukan maksudku”


Mingyu menatap mata Wonwoo, ia sangat tahu Jeon Wonwoo, dia tidak akan main-main dengan ucapannya. Ketika ia mengucapkan jika ia akan menjaga jarak dengan Minyoung setelah gadis itu menjadi kekasih Mingyu, ia lakukan, bahkan ia pergi ke Jepang, mengurus cabang perusahaannya disana dengan sengaja agar tidak sering menemui Minyoung.


Kini ia kembali saat ia mendengar kabar bahwa hubungannya dengan Minyoung renggang, karena Wonwoo juga berjanji jika Mingyu menyakiti Minyoung, maka Wonwoo adalah orang pertama yang aka nada di samping Minyoung.


Pria bermarga Kim, menegak minumannya


“aku lepaskan Minyoung untukmu hyung”


“kau serius? Ini pertanyaan terakhirku”


“aku serius” entah apa yang dipikrkan Mingyu saat itu sehingga ia dengan begitu percaya diri menjawab pertanyaan Wonwoo itu.


“baiklah, ku harap kau tidak merengek padaku agar aku melepaskan Minyoung, atau merengek pada Minyoung untuk kembali padamu”


One year later


Mingyu menyesal


Ia menyesal telah melepaskan Minyoung


Ia menyesal membiarkan Wonwoo mengambil Minyoung


Dalam waktu seminggu ia masih merasakan kebebasan setelah ia menghubungi Minyoung dan mengakhiri hubungan mereka, 2 minggu ia lewati tanpa kehadiran Minyoung ia masih bisa bernafas, 3 Minggu entah kenapa pria itu seperti kehilangan sesuatu dalam hidupnya, dan ia masih berfikir bahwa ia belum terbiasa dengan kepergian Minyoung.


Dan sudah 1 tahun Mingyu ternyata merindukan Minyoung, ia tidak bisa memungkiri bahwa ia memang belum bisa menerima kepergian Minyoung dari sisinya, ia masih sering menstalker mantan kekasihnya itu, ia juga tahu Wonwoo adalah pria yang selalu ada di samping Minyoung walau ia tidak tahu status mereka apa, karena ia susah sekali dapat info, dan jika keduanya berjalan bersama, keduanya tidak terlihat melakukan banyak skin ship layaknya sepasang kekasih, Wonwoo tetaplah Wonwoo, terkadang ia hanya mengelus surai rambut hitam Minyoung, mencubit gemas pipinya atau menarik lengan Minyoung.


Mingyu menjadi serakah ia pikir, Minyoung pasti mempunyai perasaan yang sama dengannya sehingga, ia juga belum menerima Wonwoo. Dan saat itu pula saat Mingyu melihat Minyoung sedang berjalan bersama Wonwoo.


Dengan kasar pria bernama Kim itu menarik lengan Minyoung, dan tentu saja gadis itu tersentak kaget dan lebih kaget lagi ketika mendapati Kim Mingyu berada di depannya


“Minyoung-ah, aku mencintaimu” kalimat itu terlontar dari bibir Mingyu saat kedua tangannya  berada di bahu gadis itu, mengunci pergerakan badan Minyoung


“kau gila?”ucap Minyoung dengan nada normal, mencoba melepaskan tangan Mingyu dari bahunya, bahkan Mingyu sempat melihat bahwa Minyoung melirik Wonwoo.


“aku mencintaimu Young” ucap Mingyu lagi, berusaha menjauhkan atensi Minyoung dari Wonwoo yang sudah terlihat kesal dengan sikapnya, namun Mingyu tidak peduli, ia hampir gila karena Minyoung


“apa sekarang kau pikir kalimat itu berpengaruh padaku?” Minyoung masih berbicara dengan nada normal, tidak sedikitpun ada emosi terdengar di telinga Mingyu


“aku masih mencintaimu Yoon Minyoung, apa itu tidak cukup? aku menyesal mengabaikanmu, aku menyesal melepaskanmu. Aku….aku…aku mencintaimu Yoon Minyoung”


“kita sudah berakhir Kim, ku mohon lepaskan aku”


“kita tidak bisa memulainya dari awal lagi Young?”


“maaf, kau sudah melepaskan aku setahun yang lalu Kim, dan kini aku sudah bersama pria lain”


“siapa?? Jeon Wonwoo?”Tanya Mingyu emosi, ia menatap tajam Wonwoo


“ehmm Jeon Wonwoo, dia pria yang selalu ada untukku di saat kau melepaskanku Kim” Minyoung melepaskan diri dari Mingyu yang terdiam


“ kau sudah tidak mencintaiku lagi Young?”


Minyoung menatap mata Mingyu, dan Mingyu amat sangat berharap gadis itu menjawab ‘tidak’, lalu kembali padanya


“iya, aku tidak mencintaimu lagi Kim. Maaf, ku harap kau bisa melepaskanku”


Bagai di sambar petir itu merupakan kalimat paling mengagetkan bagi Mingyu, Minyoung menngucapkan kalimat itu dengan mata serta suara dinginnya, ia seperti tidak main-main dengan ucapannya, bdan Mingyu bergetar, ada sesuatu yang akan membuncah dari dadanya.


Minyoung meninggalkan Mingyu, sementara Wonwoo menyambut uluran tangan Minyoung.


“sudah ku katakana padamu Kim, jangan merengek agar Minyoung kembali padamu”batin Wonwoo, lalu tersenyum


Mingyu menangis


Meratapi kebodohannya


Meratapi kehilangannya


Ia menyia-nyiakan seseorang yang ingin bertahan dengannya, namun saat batas kesabaran itu ada, maka pupus sudah Mingyu untuk mendapatkan cintanya kembali.


-Keeutttt-


(260517)


 



Seventeen Boom Boom Series// Jeon Wonwoo - Yoon Minyoung// I’m Subtraction and you’re Zero

0 komentar

ini adalah part akhir dari Series Boom Boom, aku bawain cast-nya sama Wonwoo lagi ya. kalian kan tahu aku jatuh cinta sangat sama pria kulkas satu ini. udah pada liat dia Don't Wanna Cry??? member Seventeen ganteng-ganteng kan? nah especially JWW menurut aku.



I’m Subtraction and you’re Zero
With you, synergy will be double
So I’ll put you to me
I’ll make a formula
And the answer will be ‘Us’
 
Actually this is my favorite lyric hahaha, jadi aku mau buatnya sama Wonwoo lagi, soalnya Wonwoo itu kan bias pertamaku.
Wonwoo itu menyebalkan bagi Minyoung, tapi gadis itu juga tidak bisa mengabaikan pesona pria dengan wajah datar, pendiam, tidak perhatian dan jika sekalinya bicara mulutnya itu seperti mengeluarkan bisa. Wonwoo seperti tidak ada sisi baiknya kan? Tapi tidak bagi Minyoung, Wonwoo memang menyabalkan dan dia menyukai pria menyebalkan itu.
“Jeon……”panggil Minyoung saat keduanya berada di rumah Wonwoo untuk mengerjakan tugas rumus senyawa kimia
“kenapa?” jawab Wonwoo acuh, masih asyik mengutak atik rumus senyawa kimianya
Minyoung tahu ia diabaikan, dan ia sudah terbiasa. Minyoung tidak jago dalam Kimia, namun ia sudah menyelesaikan tugasnya, Minyoung lebih memilih cara cepat di banding Wonwoo yang tertarik mengutak atik rumus senyawanya.
Jadi gadis itu membiarkan Wonwoo dengan sikap acuhnya, dan beralih ke dapur pria yang entah kenapa bisa mencuri hatinya itu. Minyoung mengecek kulkas, dan mendapati beberapa bahan makanan yang bisa ia olah untuk makan siang. Eh kenapa gadis itu seperti sudah terbiasa dengan rumah Wonwoo? Tentu saja selain mereka bertetangga, awalnya Wonwoo dan Minyoung itu berteman dari usia mereka 5 tahun, sampai Minyoung mengutarakan rasa sukanya pada Wonwoo di bangku menengah atas dan sampai saat ini hubungannya sudah berjalan 2 tahun, bahkan kedua orang tua mereka berniat menikahkan mereka setelah mereka lulus nanti.
Tadinya Minyoung mau menanyakan kepada Wonwoo mengenai apa yang  ingin dimakan, namun niat itu ia urungkan saat melihat pria datarnya itu masih asyik dengan pulpen dan bukunya. Minyoung menggeleng sambil mendesah pelan.
“kau itu menyebalkan Jeon Wonwoo, tapi aku menyayangimu” ucap Minyoung, lalu mulai menata sayuran, daging dan bahan lainnya di pantry. Mulai meracik bulgogi dengan tumis bayam.
Tak terasa satu jam Minyoung berkutat dengan peralatan dapurnya, dia melirik Wonwoo pri itu tertidur di atas bukunya.
“Jeon…..bangun” gadis itu belum melepas apronnya, dan mengoyang goyangkan bahu Wonwoo, untung prianya itu bukan tipikal orang yang dulit di bangunkan, lihat saja baru dipanggil saja Wonwoo sudah membuka matanya
“ayo makan” ucap Minyoung
“kau masak? Kapan?” Tanya Wonwoo bingung
“saat dirimu mengabaikanku”jawab Minyoung mengerucutkan bibirnya namun sedetik kemudian tertawa, Minyoung dan Wonwoo sudah sama-sama tahu sifat masing-masing, Wonwoo tahu Minyoung itu sangat menyayanginya, ia pengertian dengan segala sikap dinginnya, dan gadis itu tetap ada disisinya. Minyoung juga tahu Wonwoo menyayanginya walaupun pria itu jarang bersikap manis padanya, Minyoung tak butuh yang manis-manis, Minyoung hanya butuh Wonwoo di sampingnya walau pria itu mengabaikannya. Keduanya saling melengkapi kan?
Wonwoo mengusak gemas rambut Minyoung, lalu mengikuti langkah kecil kaki gadisnya itu. Saat keduanya sudah di meja makan, Wonwoo dengan lahap memakan makanan Minyoung, dan selalu gadis itu mendapatkan 2 jempol untuk masakannya, sangat enak bagi Wonwoo.
Saat keduanya sudah selesai makan, Wonwoo membantu Minyoung mencuci piring, ini pekerjaan yang Minyoung kurang suka, air sabun pencuci piring bisa membuatnya terkadang alergi.
“kau itu payah kalau dalam urusan cuci mencuci ya Yoon” ledek Wonwoo
“tapi jangan khawatir kan ada aku”lanjut Wonwoo lagi
“jadi kita saling melengkapi kan?” Minyoung memeluk punggung Wonwoo dari  belakang, melingkarkan tangannya di pinggang prianya itu. Wonwoo tersenyum, ia memang jarang melakukan skin ship dengan Minyoung, gadis itulah yang sering, Wonwoo tidak menolak, karena diapun menyukainya. Piring terakhir sudah ia selesaikan, Wonwoo melepas karet pencuci piring berwarna biru dari tangannya, ia berbalik sehingga Minyoung tepat berada di hadapannya.
“kau masih ingat rumus senyawa kimia tadi young?”
“yang mana?”Tanya Minyoung bingung
“kau itu zero dalam urusan cuci mencuci tapi aku ini nilai tambah bagi kemampuanmu itujika ditambahkan maka terciptalah satu formula…… “
“aku bingung Jeon Wonwoo”
“kau di tambah dengan aku akan menjadi KITA”
Jujur ini perkataan paling manis dan juga gombalan pertama yang pernah Minyoung dengar dari Jeon Wonwoo, dan lihat pipi gadis itu merona
“terimakasih karena masih setia dengan sikap dinginku ya Young”
“jangan berubah Jeon Wonwoo, aku mencintaimu apa adanya”


Kkeuuuut
Maafkan aku yang ga bisa buat Boom Boom Series ini dengan keseluruhan member. Next series aku usahain semua member kebagian ya. Makasih yang udah mau ngikutin series ini dari awal sampai akhir. Kecup basah buat Wonwoo, astaga pria satu ini ngebuat aku jatuh cinta parah.
Everyday boom boom because of you boom boom
You are hit me hit me hit me
Hit come on


sampai ketemu di Series Don't Wanna Cry, sebenarnya udah selesai beberapa part. aku mau publish segera juga. see ya


XOXO
Mika Bellamy

Seventeen Boom Boom Series// Lee Soekmin// I can’t remove it

0 komentar

dari 13 member Seventeen yang bukan favorit, Lee Soekmin jadi salah satu cast di Series ini. jujur waktu ngerjain Series ini, aku pengennya pake 13 member. tapi waktu ngerjain Woozi, The8 itu selalu mandek dan akhirnya ga bias dilanjut. nah Soekmin a.k.a DK ini yang lumayan bias lanjut dan ending walaupun dengan ending yang menurut aku tuh maksa.


let's enjoy








Everyday you’re all up in my head
You kept my eyes sweetly
Yeah, I can’t remove it
My brain which has you inside has been exceeded
BOOMBOOM


Series Boom Boom


Lee Soekmin a.k.a DK – With girl


Lee Soekmin atau yang akrab dipanggil DK itu harus mengakui bahwa dia kalah taruhan dengan temannya Minghao dan Mingyu, dan itu menyababkan dirinya harus pulang pergi dengan menggunaka transportasi umum.


Segampang itukah hukuman kalah taruhannya?


Tentu SOEKMIN memang bukan anak dari keluarga sangat kaya, namun cukup berada setiap harinya SOEKMIN selalu diantar jemput oleh supir ayahnya. Bahkan ketka harus main kerumah Mingyu ataupun Minghao selalu disupiri. Dan itu membuat SOEKMIN alergi menyetir sendiri dan menggunakan trasnportasi umum, pernah waktu itu dia terpakasa menggunakan bus namun yang ada dia langsung terkena flu berat karena tidak tahan dengan banyaknya bau yang terdapat di dalam bis umum itu. Oh sungguh SOEKMIN si Manja dan juga lemah


SOEKMIN tidak mematuhi hukumannya, tadi pagi ia berangkat dengan supirnya, dan itu membuat Mingyu dan Minghao kecewa.


“kau melanggar hukumanmu Lee Soekmin”


“ayahku tidak memperbolehkanku naik bus Kim Mingyu”jawab SOEKMIN saat di beri tatapan tajam Mingyu


“baiklah pulangnya saja, kami harap kau melakukan hukumannya”


“akan ku coba”


Okey  Soekmin sekarang berada di halte bersama Mingyu, sementara Minghao mengatur rencana agar supir Soekmin tidak mengantarkan pulang Soekmin hari ini.


“kau siap DK?”saat Mingyu melihat bus jurusan rumah Soekmin


“aku harap, jika aku kenapa-napa nanti. Kau harus bertanggung jawab Kim”


Mingyu mengangkat jempolnya sambil tertawa puas


Soekmin memakai masker hitamnya, ayolah ia tak mau terkena flu lagi karena udara bus dan juga bau keringat banyak orang. Untungnya bus kali itu sepi hanya ada beebrapa orang yang duduk, Soekmin memilih bangku paling belakang yang cukup jauh jaraknya dari orang-orang yang duduk.


Baru satu halte Soekmin sudah merasakan sekujur tubuhnya mengeluarkan keringat, dan Soekmin sungguh membencinya. Di halte pemberhentian selanjutnya bus berhenti, lalu ada satu perempuan yang masuk dan langsung duduk tepat di samping Soekmin.


Pria itu cukup terpana dengan wajah gadis yang duduk disampingnya. Sangat manis, memakai seragam sekolah yang berbeda dengannya, rambut panjang sebahu yang diurai, ada poni bang yang menutupi dahinya, pipi chubby dengan kulit putih sempurna. Ingatkan Soekmin untuk bernafas, karena aroma tubuh gadis itu sungguh memabukkan bagi Soekmin.


Gadis dengan mata bulat itu memperhatikan Soekmin yang kelihatan gelisah dan berkeringat.


“kau baik-baik saja?”Tanya gadis itu


“ak..aku baik”jawab Soekmin gelagapan


Gadis itu mengambil sesuatu dari kantung jas sekolahnya, sebuah sapu tangan berwarna biru muda.


“ini, pakai untuk keringatmu”


Soekmin terdiam cukup lama, tak kunjung sapu tangannya di ambil gadis itu berinisiatif mengelap keringat yang berada di dahi Soekmin


Sunguh


Soekmin rasanya ingin terbang saja


Perutnya terasa di gelitiki sesuatu, bulu kuduknya pun meremang. Ia merasakan sensasi yang luar biasa pada tubuhnya namun Soekmin menyukainya.


“ah maaf. Apa aku terlalu lancing”gadis itu merasa tidak enak sendiri, lalu menjauhkan tanganya dari dahi Soekmin, lalu bergeser duduk ke bangku sebelahnya dan membuat jarak dengan Soekmin.


Soekmin tetap terdiam, matanya masih menatap gadis yang kelihatan salah tingkah itu. Mulut Soekmin kelu, seharusnya ia mengatakan ia  baik-baik saja. Dan tidak membuat gadis itu menjadi bersalah namun terkutuklah otaknya yang tidak mau melaksanakan apa yang ada dipikirannya.


Bus berhenti di salah satu halted an gadis manis itu mulai beranjak dari duduknya


“mohon maafkan aku, aku sepertinya sudah lancang”ucap gadis itu membungkuk kepada Soekmin lalu agak berlari menuruni bus. Soekmin hanya dapat memperhatikan gadis itu turun sampai bus berjalan dan gadis itu tak lagi terlihat.


“lee Soekmin bodoh”runtuknya


Matanya membulat saat melihat sapu tangan biru yang ad adi lantai bus, itu sapu tangan gadis tadi. Ia mengambilnya, lalu melihat ada inisial yang di rajut di saputangan itu M


“apakah namanya berawal dari huruf M”Tanya Soekmin pada dirinya sendiri


Dan entah kenapa sejak ia bertemu dengan gadis itu, ia tidak sadar bahwa ia melewati halte pemberhentiannya


Keesokan harinya


“hey bro? bagimana dengan bus?”Tanya Minghao sambil merangkul bahu Soekmin


“aku mau naik bus lagi nanti”ucap Soekmin, dan tentu saja ucapan itu cukup membuat Mingyu dan Minghao terngaga


“siapapun gadis berinisial M itu, dia telah mebuatku gila semalaman” ucap Soekmin dalam hati


Kkeuuut


Series DK ini berhasil diselesaikan


Standar sih, Cuma ada ide yang keluar kaya gitu pas baca liriknya.
Terakhir Series ini bakal di tutup sama Wonwoo lagi, dan itu adalah fav part di lagu Boom Boom
see ya
XOXO
Mika Bellamy

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense