ulgo sipji anha.......
hayo siapa yang langsung kepincut pas denger lagu ini, awal emang ngerasa kok beatnya rada mirip The Chainsmoker ft Coldplay - Something Just Like This, tapi beda kok, DWC lebih keren, lyric-nya pun lebih ok.
hayo siapa yang langsung kepincut pas denger lagu ini, awal emang ngerasa kok beatnya rada mirip The Chainsmoker ft Coldplay - Something Just Like This, tapi beda kok, DWC lebih keren, lyric-nya pun lebih ok.
dan Aku tergila-gila sama lagu Don’t Wanna Cry-nya Sebongie.
Jadi aku mau buat series Don’t Wanna Cry, lyricnya itu dalem banget. Jadi
kemungkinan cerita di dalam seriesnya ber genre ANGST. Ga janji bisa bikin air
mata netes sih, tulisanku aku belum bisa influence orang-orang buat nangis.
So let’s check this out
Because I love you, the word that I love you
It’s not enough, no matter what I say
Where are you without me who cares about you?
Did you leave me because you don’t like me anymore?
It’s not enough, no matter what I say
Where are you without me who cares about you?
Did you leave me because you don’t like me anymore?
Mingyu – Minyoung
Minyoung menyalahkan Mingyu dengan sikap tidak perhatiannya,
Mingyu menyalahkan Minyoung akan sikap kekanakannya. Hubungan mereka yang sudah
terajut hampir 7 tahun pun pada akhirnya menemui jalan buntu. Minyoung lelah
harus terus menerus memaklumi sikap Mingyu yang tidak perhatian padanya,
Minyoung lelah karena sepertinya hanya dia saja yang berusaha mempertahankan
hubungan mereka dan Mingyu tidak.
“aku perlu bicara”ucap Minyoung di sambungan telpon, ini adalah
kali ke 5 Minyoung mencoba menghubungi Mingyu dan akhirnya berhasil setelah
sebelumnya tidak diangkat.
“aku sibuk”
“aku benar benar perlu bicara Gyu”
“tidak bisa melalui telfon?”
“tidak, Café Carat jam 5 sore” jawab Minyoung
BIP
Kalian tahu siapa yang memutuskan sambungan telfonnya?
Kim Mingyu, ia bahkan belum menjawab apakah ia akan datang atau
tidak, Minyoung melihat layar ponselnya, berharap Mingyu mengiriminya dia pesan
bahwa ia akan datang atau tidak.
@ Café Carat
Minyoung hanya mengaduk-ngaduk coklat panas yang saat ini sudah
dingin, ia sudah memesan minuman panas itu dari 1 jam 30 menit yang lalu, dan
bahkan uap panas yang tadinya mengepul sudah tidak terlihat lagi. Gadis
bermarga Yoon itu menghela nafas, sepertinya Mingyu memang tidak akan datang.
Ia mencoba menghubungi no ponsel kekasihnya itu, namun tidak
diangkat. Kali ini desahan nafasnya terasa makin berat. Ia menyandarkan
tubuhnya di sofa café, lalu memijat pelipisnya. Sungguh Minyoung sudah tidak
sanggup lagi dengan hubungannya dengan Mingyu. Ia sudah lelah
Minyoung sangat pantang untuk mengakhiri hubungannya dengan
Mingyu melalui pesan singkat atau pesan chat, maka dari itu ia sangat meminta
Mingyu untuk menemuinya. Tapi ini cara terakhir bagi Minyoung, kekasihnya itu
sudah sangat tidak kooperatif dengannya.
Gadis itu mengetik sebuah pesan singkat
Aku lelah Kim, aku akan melepaskanmu
Dan pesan itu pun ia langsung kirim, sesudahnya ia mencopy
seluruh kontaknya dari kartu SIM ke ponsel terkecuali kontak Mingyu. Setelah
semua kontaknya berhasil ia copy, ia mencabut kartu simnya, lalu mematahkannya.
“aku lelah Mingyu-ah, kenapa aku merasa bahwa aku saja yang
mempertahankan hubungan ini”batin Minyoung lalu pergi meninggalkan café itu
setelah membayar tagihan untuk coklat panasnya yang sudah dingin.
Sementara itu di sebuah Klub
Mingyu tengah asyik menegak minuman beralkohol sambil sesekali
menggoyangkan tubuhnya, bahkan di kanan dan kirinya, dua orang wanita tengah
bergelayut manja di pinggang dan lengannya. Sambil sesekali melakukan skinship
yang panas.
“Hey Kim”Mingyu menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya,
matanya memincing untuk memperjelas siapa sosok pria yang memanggilnya itu
“menghindar dari Minyoung?”
Mingyu menggeleng, sekarang ia sudah tahu jelas siapa yang
memanggil dan kini duduk di sebelahnya, setelah Mingyu menyuruh 2 wanita yang
tadi menemaninya pergi.
“setidaknya kalau kau bosan dengan Minyoung, katakan padanya.
Jangan biarkan Minyoung berharap”
“kau terlalu peduli pada Minyoung, Wonwoo hyung?”ini seperti
pertanyaan dan juga sindiran dari Mingyu untuk Wonwoo, sahabat karibnya
sekaligus sahabat Minyoung. Mingyu tahu Wonwoo menyukai Minyoung, namun
Minyoung menyukai Mingyu, sehingga Wonwoo melepas Minyoung untuk Mingyu.
“dia itu sahabat ku Kim”Wonwoo menuangkan minuman beralkohol ke
dalam gelas bening dan meminumnya
“bukankah ini kesempatan yang bagus untukmu Jeon Wonwoo untuk
mengambil Minyoung”
Wonwoo menggenggam erat gelasnya, ia marah, ia kesal dengan
sifat Mingyu. Wonwoo tahu hubungan Mingyu dan Minyoung sudah tidak baik sejak 4
bulan yang lalu, namun Minyoung tetap bertahan dengan sikap makin tidak peduli
Mingyu.
“kau tidak menyesal jika pada akhirnya Minyoung menoleh padaku
dan melepaskan genggamannya padamu Kim”
Mingyu terdiam, sekelebat bayangan Minyoung melintas di otaknya,
Minyoung yang selalu tersenyum, Minyoung yang selalu tertawa, Minyoung yang
selalu ada untuknya.
“kau bahkan sampai saat ini belum rela melepaskannya kan?”Tanya
Wonwoo lagi
Mingyu sudah membaca pesan dari Minyoung, namun ia tidak berniat
membalasnya. Entah apa yang sedang terjadi pada dirinya yang jelas ia merasa
bosa dengan hubungannya dengan Minyoung, oleh karena itu Mingyu beberapa bulan
terakhir ini mengacuhkan Minyoung, atau bahkan menghindari segala apapun yang
berhubungan dengan Minyoung, Mingyu mengakuinya karena dia memang bosan.
“aku menunggu jawabanmu Kim, kau benar akan melepaskan Minyoung?
Karena sekali Minyoung menyambut tanganku, aku tidak akan membiarkanmu ada
dalam hidup Minyoung lagi”
“kau mengancamku hyung?”
“jika kau merasa terancam, well itu bukan maksudku”
Mingyu menatap mata Wonwoo, ia sangat tahu Jeon Wonwoo, dia
tidak akan main-main dengan ucapannya. Ketika ia mengucapkan jika ia akan
menjaga jarak dengan Minyoung setelah gadis itu menjadi kekasih Mingyu, ia
lakukan, bahkan ia pergi ke Jepang, mengurus cabang perusahaannya disana dengan
sengaja agar tidak sering menemui Minyoung.
Kini ia kembali saat ia mendengar kabar bahwa hubungannya dengan
Minyoung renggang, karena Wonwoo juga berjanji jika Mingyu menyakiti Minyoung,
maka Wonwoo adalah orang pertama yang aka nada di samping Minyoung.
Pria bermarga Kim, menegak minumannya
“aku lepaskan Minyoung untukmu hyung”
“kau serius? Ini pertanyaan terakhirku”
“aku serius” entah apa yang dipikrkan Mingyu saat itu sehingga
ia dengan begitu percaya diri menjawab pertanyaan Wonwoo itu.
“baiklah, ku harap kau tidak merengek padaku agar aku melepaskan
Minyoung, atau merengek pada Minyoung untuk kembali padamu”
One year later
Mingyu menyesal
Ia menyesal telah melepaskan Minyoung
Ia menyesal membiarkan Wonwoo mengambil Minyoung
Dalam waktu seminggu ia masih merasakan kebebasan setelah ia
menghubungi Minyoung dan mengakhiri hubungan mereka, 2 minggu ia lewati tanpa
kehadiran Minyoung ia masih bisa bernafas, 3 Minggu entah kenapa pria itu
seperti kehilangan sesuatu dalam hidupnya, dan ia masih berfikir bahwa ia belum
terbiasa dengan kepergian Minyoung.
Dan sudah 1 tahun Mingyu ternyata merindukan Minyoung, ia tidak
bisa memungkiri bahwa ia memang belum bisa menerima kepergian Minyoung dari
sisinya, ia masih sering menstalker mantan kekasihnya itu, ia juga tahu Wonwoo
adalah pria yang selalu ada di samping Minyoung walau ia tidak tahu status
mereka apa, karena ia susah sekali dapat info, dan jika keduanya berjalan
bersama, keduanya tidak terlihat melakukan banyak skin ship layaknya sepasang
kekasih, Wonwoo tetaplah Wonwoo, terkadang ia hanya mengelus surai rambut hitam
Minyoung, mencubit gemas pipinya atau menarik lengan Minyoung.
Mingyu menjadi serakah ia pikir, Minyoung pasti mempunyai
perasaan yang sama dengannya sehingga, ia juga belum menerima Wonwoo. Dan saat
itu pula saat Mingyu melihat Minyoung sedang berjalan bersama Wonwoo.
Dengan kasar pria bernama Kim itu menarik lengan Minyoung, dan
tentu saja gadis itu tersentak kaget dan lebih kaget lagi ketika mendapati Kim
Mingyu berada di depannya
“Minyoung-ah, aku mencintaimu” kalimat itu terlontar dari bibir
Mingyu saat kedua tangannya berada di
bahu gadis itu, mengunci pergerakan badan Minyoung
“kau gila?”ucap Minyoung dengan nada normal, mencoba melepaskan
tangan Mingyu dari bahunya, bahkan Mingyu sempat melihat bahwa Minyoung melirik
Wonwoo.
“aku mencintaimu Young” ucap Mingyu lagi, berusaha menjauhkan
atensi Minyoung dari Wonwoo yang sudah terlihat kesal dengan sikapnya, namun
Mingyu tidak peduli, ia hampir gila karena Minyoung
“apa sekarang kau pikir kalimat itu berpengaruh padaku?”
Minyoung masih berbicara dengan nada normal, tidak sedikitpun ada emosi
terdengar di telinga Mingyu
“aku masih mencintaimu Yoon Minyoung, apa itu tidak cukup? aku
menyesal mengabaikanmu, aku menyesal melepaskanmu. Aku….aku…aku mencintaimu
Yoon Minyoung”
“kita sudah berakhir Kim, ku mohon lepaskan aku”
“kita tidak bisa memulainya dari awal lagi Young?”
“maaf, kau sudah melepaskan aku setahun yang lalu Kim, dan kini
aku sudah bersama pria lain”
“siapa?? Jeon Wonwoo?”Tanya Mingyu emosi, ia menatap tajam
Wonwoo
“ehmm Jeon Wonwoo, dia pria yang selalu ada untukku di saat kau
melepaskanku Kim” Minyoung melepaskan diri dari Mingyu yang terdiam
“ kau sudah tidak mencintaiku lagi Young?”
Minyoung menatap mata Mingyu, dan Mingyu amat sangat berharap
gadis itu menjawab ‘tidak’, lalu kembali padanya
“iya, aku tidak mencintaimu lagi Kim. Maaf, ku harap kau bisa
melepaskanku”
Bagai di sambar petir itu merupakan kalimat paling mengagetkan
bagi Mingyu, Minyoung menngucapkan kalimat itu dengan mata serta suara
dinginnya, ia seperti tidak main-main dengan ucapannya, bdan Mingyu bergetar,
ada sesuatu yang akan membuncah dari dadanya.
Minyoung meninggalkan Mingyu, sementara Wonwoo menyambut uluran
tangan Minyoung.
“sudah ku katakana padamu Kim, jangan merengek agar Minyoung kembali
padamu”batin Wonwoo, lalu tersenyum
Mingyu menangis
Meratapi kebodohannya
Meratapi kehilangannya
Ia menyia-nyiakan seseorang yang ingin bertahan dengannya, namun
saat batas kesabaran itu ada, maka pupus sudah Mingyu untuk mendapatkan
cintanya kembali.
-Keeutttt-
(260517)
0 komentar:
Posting Komentar