Seventeen Don't Wanna Cry Series// Jeon Wonwoo-Yoon Minyoung// If I Cry

aku seneng banget pas liat DWC ini first Win, rasanya tuh ya Allah hasil kerja keras Sebongie akhirnya dihargai, aku makasih banget buat Carats yang udah dukung Seventeen, tetep jadi Carats yang calm down dan kepicu isu-isu ga sedap ya. Carats itu fandom paling adem.


nah buat ademin lagi, aku bawa Series Don't Wanna Cry part 2 dengan main cast Jeon Wonwoo, si kulkas berjalan tapi boyfriend material.




Please don’t play around with me
I know you’re there
It seems you’ll show up so I wait
I should find you, I have to go to find you
If I cry now, maybe I won’t see you again

 Wonwoo – Minyoung

“kau terlihat sedang jatuh cinta Jeon Wonwoo” Minyoung menusuk nusuk punggung Wonwoo berkali-kali, Minyoung dan Wonwoo itu bisa di bilang sepupu jauh. Tidak sekandung juga, jadi adik ibunya Wonwoo itu menikah dengan seorang laki-laki, laki-laki itu sudah mengasuh Minyoung sejak orang tua Minyoung meninggal.  Walaupun mereka baru kenal 2 tahun, namun sepertinya keduanya tidak terpisahkan. Satu sekolah yang sama, kelas yang sama, kemana-mana selalu berdua.

“hey kau tidak merespon aku”Minyoung mencebikkan bibirnya, ia berhenti menusuk-nusuk punggung Wonwoo. Lalu beralih duduk menjadi di depan pria bermarga jeon itu. Yang di perhatikan malah seolah tidak mempedulikan, ia seperti punya dunia sendiri, matanya mengawang dengan senyum yang menurut Minyoung menjijikan.

“pasti sedang berfikiran mesum” kali ini tangan Minyoung tanpa ampun menggeplak kepala Wonwoo cukup keras, dan ternyata cukup ampuh untuk membuyarkan lamunan Wonwoo dan Minyoung akhirnya dapat atensi dari pria itu.

“kau itu kenapa?”Tanya Wonwoo kesal

“kau mengabaikan aku, kalau tahu begini aku tidak mau menemanimu ke taman”ucap Minyoung to the point

“bilang saja kau cemburu”

“cemburu dengan siapa?”

“dengan bunga yang ku kagumi itu, habisnya kau berasumsi aku sedang jatuh cinta. Aku tidak sedang jatuh cinta, aku mengangumi bunga itu. Kau tahu nama bunga itu?”

Minyoung menggeleng

“itu akasia bodoh” Wonwoo menarik rambut Minyoung pelan, membuat gadis bermarga Yoon itu meringis

“kenapa warnanya kuning?”Tanya Minyoung heran karena ia biasanya melihat bunga akasia dengan bunganya yang berwarna pink

“itu ada artinya”

“apa?”

“cari di google”Wonwoo beranjak dari duduknya, menepuk bagian belakangnya yang terkena rumbut yang ia duduki. Minyoung makin kesal, kebiasaan seorang jeon Wonwoo yang paling ia benci, adalah memberi sebuah informasi hanya setengah-setengah.

“yak Jeon Wonwoo, kau menyebalkan”

Minyoung mengikuti langkah kaki Wonwoo yang sudah berjalan mendahuluinya.

Wonwoo merasakan ada sesuatu yang berbeda dari Minyoung, dia jarang bermain lagi sekarang, biasanya setiap libur sekolah, gadis itu akan kerumahnya dan menghabiskan waktu bersama. Bahkan di sekolah ia terlihat menghindar, ada saja alasannya, yang bilang sedang bad mood, PMS, tugas eskul, les dll. Padahal sebelumnya walau gadis itu sedang PMS, orang yang bisa bertahan dengan bad moodnya adalah Jeon Wonwoo.

“kau menjauhiku?” Tanya Wonwoo duduk di sebelah Minyoung, yah walaupun mereka sekelas, mereka tidak duduk satu bangku, Minyoung berada di baris kedua di belakang Wonwoo.

“tidak Wonu-ya…”jawab Minyoung megulas senyum

“kau itu pembohong yang buruk Yoon Minyoung. Ceritakan padaku ada apa?”

Minyoung menghela nafas

“pulang sekolah di taman biasa, ok. Jangan sekarang aku sedang dalam kondisi tidak baik”ucap Minyoung

Wonwoo mengangguk, ia mengerti Minyoung, ia beranjak dari duduknya, sebelum pergi tangannya mengelus surai hitam Minyoung.

“kepalanya hangat”batin Wonwoo

@ Taman

Wonwoo tengah menatap Minyoung yang sedari tadi tidak berani kontak mata dengannya, gadis itu lebih memilih memandangi ujung sepatunya atau sekitar taman.

“ada apa, hmm?”Wonwoo mengelus kepala gadis bermarga Yoon, berusaha tidak menjaga jarak dengan Minyoung, karena ia menganggap Minyoung itu seperti adiknya sendiri.

Masih hangat

Gumam Wonwoo ketika ia masih merasakan kepala Minyoung hangat

“kau sakit?”Tanya Wonwoo

Minyoung mengangguk

“sakit apa?”

“kanker “

“apa? Kau pasti bercanda”

Minyoung menggeleng, lalu dapat Wonwoo lihat mata bulat Minyoung tidak dapat lagi membendung air matanya, ia menangis, menelusuk ke dalam dada Wonwoo.

“kanker nasofaring, Wonu-ya, memang masih stadium awal, tapi aku takut”

Ingin rasanya Wonwoo mengabaikan realita, dan menganggap bahwa apa yang di ucapkan Minyoung bualan belaka, namun ini bukan bulan april, sehingga Wonwoo pikir ini bukan april mop, ini juga bukan ulang tahunnya, jadi tidak mungkin Minyoung berakting mengerjainya. Wonwoo merasakan tubuh Minyoung bergetar, dan dadanya basah. Gadis ini terlihat sangat rapuh, dan Wonwoo akhirnya percaya bahwa sahabatnya itu memang menderita kanker.

@ Rumah sakit

Kanker yang ada dalam tubuh Minyoung menjalar dengan cepat, hanya dalam waktu sebulan kanker itu sudah menyebar ke organ tubuh Minyoung yang lain, yang paling parah adalah mengenai ginjalnya. Padahal Minyoung sudah melakukan kemo untuk menghiangkan kankernya, namun sia-sia.

Tubuhnya malah makin ringkih karena pengaruh kemoterapi yang sangat keras, rambut Minyoung yang dulu hitam panjang kini menjadi pendek, sehingga ia menutupnya dengan Beanie. Minyoung masih suka menebar senyum di bibirnya, terlebih ketika Wonwoo datang menjemput.

“kau tidak perlu sering-sering menjengukku Jeon Wonwoo”

Wonwoo mendelik, menaruh bunga akasia kuning di meja sebelah Minyoung. Awalnya dokter melarang Wonwoo membawakan bunga ke Minyoung di khawatirkan aka nada bekteri dalam bungan tersebut, namun Wonwoo meyakinkan bahwa bunganya sudah di sterilkan, dan dia akan mengganti bunganya setiap hari.

Setelah meletakkan bunga, ia duduk di kursi di sebalah ranjang Minyoung, lalu mengenggam jemari Minyoung yang makin kurus. Dalam hati Wonwoo menangis, ia sangat sedih melihat keadaan Minyoung kini. Namun ia harus tetap tersenyum agar Minyoungnya semangat, bahwa ia bisa melawan penyakitnya ini.

“Wonu-ya…..kalau mau menangis, menangislah. Tidak usah sok tegar”ini bukan kali pertama Minyoung berbicara seperti itu, karena sudah terlihat jelas Wonwoo menyimpan semua kesedihannya, dan tersenyum palsu

“senyum palsumu itu lebih mengerikan”lanjut Minyoung lagi

“aku takut jika aku menangis, aku tidak bisa melihatmu”

“bodoh, menangislah Jeon Wonwoo”

Setelahnya tangis Wonwoo pecah

“aku tidak akan kemana-mana Wonu-ya……aku hanya pergi sebentar setelahnya aku akan menemui lagi dalam wujud lain”

3 hari setelah itu, Minyoung tidak sadarkan diri dan tepat di jam menjenguk Wonwoo, setelah Minyoung sempat membuka matanya dan melihat Wonwoo, gadis itu pergi untuk selama-selamanya. Wonwoo sedih, ia kehilangan orang yang sangat disayanginya, bahkan ia belum memberitahu makna kenapa ia selalu memberikan Minyoung akasia kuning, karena bungan itu mempunya arti.

CINTA RAHASIA

Ya, cinta rahasia, karena Wonwoo menyembunyikan perasaannya pada Minyoung, agar ia tidak kehilangan Minyoung sebagai sahabatnya.


(260517)

END


0 komentar:

Posting Komentar

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense