Lontong Beserta Isinya

0 komentar

WARNING
konten dengan judul tidak berkesinambungan,


setiap paragraph dalam cuap-cuap kali ini juga berantakan, mohon di maafkan, saya hanya penulis amatir yang ingin meluapkan apa yang dirasakan, daripada berkoar-koar di medsos lebih baik di share di Blog, yang jelas-jelas jarang ada yang baca. (cari aman)




Don’t Judge a Book by it Cover,
sering donk denger istilah itu? tapi apa sih maksudnya? di tulisan ini saya cuma mau share bagaimana kebanyakan orang pasti liat sesuatu cuma dari luarnya aja, makanya banyak anak zaman sekarang yang ingin terlihat wah di luar tapi padahal di dalemnya biasa aja, contohnya?
Banyak
Hangout, padahal mah kondisi keuangan pas-pas-an tapi karena ingin nampang di medsos, pergi ke café mahal ujung-ujungnya beli aer doank. (so sick)
jadi ya begitulah


padahal hidup akan sangat melelahkan, sia-sia & menjemukan bila kita hanya menguras pikiran untuk mengurus BUNGKUS-nya saja dan mengabaikan ISI-nya. Maksudnya apa sih Bungkus sama Isinya itu????


Salah satu contoh aja, yang paling sering kita temuin


Lontong,



Kita lihat lontong dari luar sama aja kan bungkusnya, bungkus daun pisang. Di dalemnya kita ga tau itu isi kentang, oncom atau daging. Nah makanya itu kita jangan lihat apa-apa Cuma dari bungkusnya aja tanpa melihat isi di dalamnya.


Bedain :


 "Rumah yg indah" hanya bungkusnya


 "Keluarga bahagia" itu isinya.


Percuma kan punya rumah besar plus mewah tapi isi di dalamnya pada sibuk sendiri-sendiri, sibuk dengan urursannya sendiri-sendiri, sibuk dengan gadgetnya sendiri-sendiri.


 


"Pesta pernikahan" hanya bungkusnya


"Cinta kasih, Pengertian, & Tanggung jawab" itu isinya.


Ehem……ini kenapa bahas ini deh, tapi serius sih. Kepikiran donk, tahu banget kok nikah itu sekali seumur hidup, tapi ngerayain secara besar-besaran, ngabisin ratusan juta untuk satu hari aja, it feel so wasted, mending uangnya buat modal beli rumah kecil kan?


 



"Kekayaan" itu hanya bungkusnya,


"Hati yang gembira" itu isinya.


Kerja banting tulang Cuma ngejar harta dan kekayaan, istri, anak ditinggal, pulang kerja capek doank. Bukankah lebih baik hidup cukup, perhatian keluarga ada dan finally hidup bahagia


 


"Makan di restoran atau café mahal" hanya bungkusnya,


"Gizi, energi, dan sehat" itu isinya.


Ini yang sering di gandrungi sama abg-abg kekinian jaman sekarang, makan di resto/cafe baru dengan menu baru, tanpa tahu makanannya emang bener-bener enak atau ga, yang penting gaya di pamerin di media social, padahal inti dari mahan itu kan mengganti energy yang keluar karena aktifitas. Jadi ga penting di like ribuan orang tapi ternyata makanan yang di makan Cuma buat dapat like aja, ga meduliin gizi, energy dan sehatnya.


 



"Kecantikan dan Ketampanan" hanya bungkusnya;


"Kepribadian dan Hati" itu isinya.


Ehmm banyak nih yang ketipu, saya sih ga nganggap semua orang cantik atau ganteng itu sombong ya, hanya segelintir saja yang emang manfaatin penampilannya ketimbang apa yang ada dalam dirinya, ga usah bahas yang lain, contohnya aja dalam dunia perekrutan. Ada banyak user yang sekarang kualifikasinya itu Cuma butuh cantik sama ganteng. Mereka ga mau tahu otaknya nyampe apa engga, diajak ngomong nyambung apa engga, attitudenya gimana. Padahal percuma aja donk di pamerin ke perusahaan lain tapi pas diajak ngomong attitude sama ga bisa ngomong. Akan ada baiknya jika sudah diberi kelebihan maka attitude, hati sama kepribadiannya juga baik.


 


"Bicara" itu hanya bungkusnya,


"Kenyataan" itu isinya.


Pernah denger istilah ÖmDo”a.k.a Omong doank? Yah begitulah zaman sekarang, banyak orang berkoar-koar berbicara, tapi pada kenyataannya yang ada Cuma angan belaka, dan faktanya beda sama realita. Ini di kehidupan Pribadi gue aja ya. User janji akan ngasih hasil interview besok, pada kenyataannya itu Cuma manis di mulut aja, kenyataannya di kirimnya besok minggu depan. Sungguh, orang tuh kalau bicara emang suka seenaknya sendiri aja, tanpa memikirkan perasaan orang lain, tanpa mikirin kedepannya atau tanpa mikirin kenyataannya. So sekarang jangan banyak bicara deh, do more talk less aja.


 


"Buku" hanya bungkusnya;


"Pengetahuan" itu isinya.


Ini nih yang terjadi sama gue, dulu beli buku sebulan sekali, belinya ga tanggung-tanggung kadang buku yang Cuma liat rekomendasinya bagus ga sesuai sama kesukaan bacaan gue. jadinya bukunya malah terongok di lemari. Dan akhirnya ga dapet isi/pengetahuan dari isi buku itu sendiri. Tapi sekarang Alhamdulillah engga kok, beli buku seperlunya aja, sekarang juga banyak E-Book yang bisa di download dan lebih simple.


 


"Jabatan" hanya bungkusnya,


"Pengabdian dan pelayanan" itu isinya.


Kerja Cuma nyari jabatan aja, nesu buat ini itu, and pas naik jabatan no loyalitas lagi, karena merasa bisa nyuruh-nyuruh bawahannya. Guys ini ga barokah kerjaannya. Better masih level staff tapi kita bisa buktiin diri kalau kita staff terbaik, memberikan pengabdian dan pelayanan terbaik.


 


 "Pergi ke tempat ibadah" itu bungkusnya,


"Melakukan Ajaran Agama" itu isinya.


Ini juga nih penyakit anak zaman sekarang, pergi ke masjid, atau melakukan ibadah pengen dilihat orang, tapi ajaran agama islamnya nol, serius saya juga gap inter-pinter agama, Cuma pas sujud atau ibadah di cekrek terus upload media social. Jatohnya gimnaaaa gitu, ga mau komen Cuma bisa nyebut aja “astagfirullah”


 



"Rizqi" itu hanya bungkusnya.


 "Barokah" itu isinya.


Rizki, Jodoh, Hidup itu Allah Swt yang atur, kita manusia Cuma bisa negjalaninnya, kalau dikasih ujian harus belajat sabar, kalau dikasih kebahagian di suruh belajar tahan emosi, contohnya Rizki, ga penting ya kan kita punya gaji tinggi atau besar tapi hasil dari ambil punya orang. Balik lagi, Allah sudah menempatkan rezeki masing-masinh ke umatnya, gimana kita dapetinnya itu jadi barokah kalau di dapat dengan cara baik, dan gimana cara kita nyikapin setiap rezeki yang di berikan sama  Alah swt.


 


Inti dari tulisan ini adalah tamakanlah *isi*nya, serta tetaplah merawat *bungkus*nya dengan baik. Jangan timpang di satu sisinya aja.


Baiklah see ya in the next cuap-cuap


XOXO


Mika Bellamy

Titip Rindu Buat Mama

0 komentar



Titip Rindu Buat Mama


Sebenernya sih ga mau mellow di kemaren sore yang agak mendung, tapi entah kenapa ketika 2 hari kemarin ada pakle dan bukle yang berkunjung ke rumah, dengan sudah tahunya kalau ada cowok yang serius sama keponakannya, mereka super excited banget dengernya. Sama kayak bapak aja. Yang jalanin hubungan siapa, yang pengen cepet nikah siapa. (rasanya seneng sih tapi campur bingung, campur haru).


Dengan semangatnya buklek bilang untuk tenda, orang masak, organ, tata rias biar dia yang urus, dia Cuma bilangin adain uang segini aja, semuanya beres. Raga Cuma bisa ngangguk aja, tapi dalam hati masih gantung juga. “guys gue belom resmi dilamar, khawatirnya kalau mereka (keluarga gue) udah terlalu banyak angan-angan dan nauzubillah ga jadi, siapa yang sakit coba?” gue sih bismillah yakin aja kalau sama si oppa ini tujuannya adalah pernikahan, hanya saja semuanya butuh proses. proses adaptasi sesama keluarga, proses nyatuin isi kepala gue dengan isi kepala si oppa yang which is dalam beberapa hal pasti ga sama, proses nyatuin 2 keluarga. Itu ga semudah membalikkan telapak tangan.


Balik lagi insya Allah yakin,


Tapi ya itu…….gue ini mungkin tipikal realistis. Kalau belum ada kata-kata Fix, kalau pihak cowok belum secara resmi ngiket gue. gue masih rada khawatir. Takutnya gue doank yang kesenengan, takutnya keluarga gue yang terlalu excited nanggepinnya. Takutnya semua euphoria ini cuma ada dari pihak gue aja. dan itu ga berlaku di pihak sana (kan sediih)


Gara-gara excitednya keluarga gue, tiba-tiba pas solat magrib kemarin malem, wajah mama sekelebat ada dalam sujud. Dan pas salam akhir, air mata ini entah kenapa jatoh aja.


Mungkin rindu


Mungkin sendu


Yah, inget obrolan sama mba Sari, ketika mama masih ada. mama adalah orang yang paling khawatir kalau gue jadi perawan tua. Dia adalah orang yang paling bawelin gue supaya jangan jutek-jutek sama cowok, dia juga yang bilangin jangan terlalu macem-macem dalam milih cowok. Mama sampe nangis kalau curhat masalah kehidupan percintaan gue yang ga pernah ada ujungnya.


Inget juga sebelum mama sakit parah, gue pernah janji sama mama kalau emang di temuin sama yang tepat, ika ga bakal nunda-nunda lagi. Sayang aja ketika gue merasa sudah menemukan labuhan akhir (insya Allah), mama ga sempet kenalan.


Tapi


Aku tahu kok mama disana udah bahagia


Aku tahu mama disana masih ngeliat ika


Aku tahu disana mama masih perhatian sama ika


Karena Aku yakin, hanya raga mama yang dipanggil Allah, Jiwa mama masih ada dan selalu di hati ini.


I miss you mah


Maaf ya kalau ika masih jarang nengokin mama


Tapi doa insya allah selalu di setiap sujud


Oktober ini ada rencana mugar peristirahatan terakhir mama.


Kado juga dari keluarga buat mama


Ika sama bapak lagi prepare nisan, Pakle sibuk untuk nyiapin rumputnya.


Semoga nanti mama suka


I love you mah


We Love you


Xoxo


Mika Bellamy





Seventeen Fanfiction- Kim Mingyu - Lost

0 komentar

WARNING
judul dengan isi Fanfiction tidak sinkron,
efek yang disebabkan akibat membaca cerita ini bukan tanggung jawab author. ide fanfic ini muncul begitu saja ketika gue liat kotak bekal makanan sendiri. hahahha


baiklah selamat membaca




LOST 

cast :
- Kim Mingyu
- Yoon Minyoung

M2M Couple


Mingyu dan Minyoung itu seperti Magnet, atau lebih tepatnya Mingyu itu tipe pria yang play to get hard. Jika Minyoung mendekat, Mingyu akan sedikit menjauh, jika Minyoungnya yang menjauh, Mingyu akan mencari Minyoung. Pria itu sudah tahu kalau gadis bernama Yoon Minyoung itu jatuh cinta berat dengan dirinya, ia sudah beberapa kali menyatakan cintanya pada Mingyu. Tidak secara heboh atau orang-orang sekitarnya tahu, gadis itu hanya menghampiri dirinya di kala dia sendiri, lalu mengucapkan bahwa dirinya menyukainya lalu bertanya apakah Mingyu bersedia menjadi kekasihnya.

Dan jawaban Mingyu selalu sama di setiap Minyoung menanyakan hal itu kepadanya, bisa di hitung gadis itu sudah 2 kali menyatakan cintanya. Pria itu heran kenapa Minyoung selalu mengejarnya, memang sih Mingyu tidak bersikap jahat, ia masih menerima apapun yang Minyoung lakuka untuknya.

Contoh

  1. Membawakan sarapan/bekal
  2. Pulang bersama
  3. Atau bahkan main bersama

Mingyu sudah sering mengatakan bahwa Minyoung itu sudah ia anggap sebagai sahabatnya, bahkan adiknya. Namun gadis itu seperti tidak menjarak darinya. Dia sampai pusing bagaimana lagi caranya memberi tahu gadis keras kepala itu.

Minyoung itu manis seperti bola-bola kapas, rambutnya berwarna coklat tua dengan higlite abu sedikit, jika tersenyum sangat cantik, pribadinya periang, Mingyu tidak pernah sekalipun melihat gadis itu menangis atau merajuk. Tapi entah kenapa Mingyu tidak merasakan apa-apa saat berada di dekat Minyoung.

“Mingyu-ya….pulang bersama?” itu Minyoung, Mingyu baru saja membicarakannya dan gadis itu sudah ad adi hadapannya.

“aku tidak bisa Young, ada latihan basket”

“oh, ok. Kalau saja aku tidak ada les piano. Mungkin aku bisa menunggumu latihan basket”ucapnya riang lalu menyamakan langkahnya dengan langkah Mingyu

“ada PR?”Tanya Minyoung

“tidak”jawab Mingyu, yah kelemahan Mingyu terhadap Minyoung hanya satu, dia tidak bisa mengabaikan keberadaan Minyoung

“oh”dan mereka berjalan bersama menuju kelas, beruntung bagi Mingyu karena di kelas 3 ini ia tidak sekelas dengan Minyoung. Karena jika sekelas, maka sudah dapat dipastikan hidupnya akan di bayang-bayangi terus oleh gadis itu.

~*~*~*~*~*~*~*

Ini jam istirahat, dan biasanya Minyoung selalu datang ke kelas Mingyu untuk memberikannya bekal. Namun tumben sekali, sudah lebih dari 5 menit dari jadwal Minyoung datang, gadis itu tidak kunjung kelihatan.

“Gyu, ini titipan dari Minyoung” teman sekelas Minyoung dan juga teman satu klub basketnya Soekmin mengantarkan bekal untuknya

“Minyoung mana?”Tanya Mingyu

“dia di beri tugas dari Guru Lee, sehingga tidak sempat menemuimu”

“Ohhh”ucap Mingyu, dia melihat kotak berwarna putih di hadapannya. Dari situ Mingyu dapat melihat bahwa ada nasi dengan tumis sayur dan juga ayam gorieng mentega. Selalu lezat di mata Mingyu, pria itu suka masak, namun menurut Mingyu makanan yang di berikan Minyoung itu selalu enak lebih enak dari masakannya.

Ia seperti malas memakan bekal hari ini, entah. Perasaannya tiba-tiba tidak enak. Ia meletakkan kotak bekal di bawah mejanya. Lalu berjalan keluar kelas, hanya untuk meregangkan badannya. Ia melirik ke arah ruang guru, ia penasaran dengan tugas apa yang di berikan Guru Lee sampai membuat Minyoung tidak menemuinya.

Dengan tubuh tingginya, Mingyu tanpa harus berusaha keras dapat melihat ruang guru lewat kaca, dan benar disana ada Minyoung yang tengah duduk di depan meja guru Lee dengan beberapa tumpuk kertas, seperti kertas proposal, dan mata Mingyu agak terbelalak saat melihat di samping Minyoung ada Jeon Wonwoo, seingat Mingyu, Wonwoo itu kakak kelasnya, namun ia sudah lulus, untuk apa dia kesini? Pikir Mingyu

“Gyu…apa yang kau lakukan, heoh?”kepergok tengah mengamati ruang kelas, membuat Mingyu malu setengah mati. Ia memberi hormat pada Guru Lee, lalu buru-buru pergi.

Saat pulang Mingyu juga heran, biasanya Minyoung sudah menunggu dirinya di depan pintu kelas, namun sekarang gadis itu tidak terlihat lagi batang hidungnya. Mingyu menatap kotak bekal yang tadi di bawakan Soekmin dari Minyoung. Ia berniat akan memakannya nanti di rumah.

Mata Mingyu terbelalak, saat melihat Minyoung berjalan bersama dengan Wonwoo sambil tertawa di tambah Wonwoo terkadang mengusak rambut Minyoung dib alas gadis itu dengan rengutan. Mata Minyoung mendapati sosok Mingyu yang berdiri dari kejauhan, dengan langkah tergopoh ia mendekati Mingyu. Di belakangnya Wonwoo mengekor

“Mingyu-ya….maaf hari ini kita tidak pulang bersama ya, aku ada projek dengan Wonwoo oppa”

“kenapa minta maaf, toh kau yang selalu meminta bareng. Aku tidak”

Raut wajah Minyoung yang tadinya ceria, tiba-tiba menjadi muram, tumben sekali bagi Mingyu, jika Minyoung mendadak drama hanya karena ucapannya. Biasanya juga seperti itu dan dia baik-baik saja.

“ah kau benar, kalau begitu hati-hati di jalan ya Mingyu” Minyoung melambaikan tangannya, lalu berlalu sambil menarik tas selempang yang di gunakan Wonwoo.

DEG

Entah kenapa melihat kejadian itu, hati Mingyu seperti berdesir.

~*~*~*~*~*~*


Dari jendela kamarnya, Mingyu bisa melihat balkon kamar Minyoung yang letaknya di samping, karena memang rumah mereka berdampingan. Ia menolak makan makanan ibunya, karena ingin memakan bekal yang di berikan Minyoung, sambil makan, matanya terus tertuju kearah balkon kamar Minyoung. Biasanya gadis itu akan membuka jendela kamarnya, lalu berteriak dengan keras memanggil  namanya. Namun sepertinya gadis bermarga Yoon itu belum pulang.

“apa masih jalan dengan Wonwoo sunbae?”gumam Mingyu

“ah mollaaaa, kenapa jadi aku yang ribet sih”Mingyu mengusak kesal rambutnya, lalu kaki panjangnya berjalan menuju kasurnya dengan gaya seperti berenang, dia menelungkuokan badannya di ranjang.

Matanya mendelik kearah figura yang ada disamping ranjangnya. Figura dengan foto dirinya, Minyoung juga kedua orang tua mereka. Yah Minyoung itu sebenarnya adalah teman sedari kecil Mingyu, keduanya memang tak bisa dibilang akrab, karena dari dulu Mingyu selalu mengaggap Minyoung aneh, gadis itu terlalu hyper bagi Mingyu. Ditambah gadis itu seperti bayangan dirinya, dan puncaknya ketika gadis itu menyatakan perasaannya. Mingyu tidak benci, hanya saja ia memang tidak bisa menerima Minyoung.

“ih kenapa aku jadi memikirkan gadis itu?”

~*~*~*~*~*

“kau yakin dengan keputusanmu Young?”Tanya Wonwoo pada Minyoung

Saat ini keduanya sedang berada di café di dekat rumah Minyoung, ia malas pulang kerumah. Entahlah, hari ini moodnya tidak baik sejak kejadian ia mendengar gossip saat di kamar mandi pagi tadi.

“kau lihat, Yoon Minyoung itu seperti tidak punya malu ya?”

“sudah ditolak oleh Mingyu sunbaenim, masih saja mengikutinya. Kalau aku sih malu banget”

“apa karena di teman Mingyu sunbae dari kecil makanya begitu?”

“apalagi jika teman dari kecil, harusnya Minyoung tahu donk perasaan Mingyu sunbaenim”

“dia tidak merasa bahwa Mingyu sunbaenim merasa jengah dengan setiap perlakuannya”

“namanya juga tidak tahu malu”

“Parasit

“hahahaha”

Minyoung mengangguk, ia hanya baru sadar bahwa selama ini ia ternyata begitu menyebalkan di mata Mingyu. Harusnya setelah ia di tolak, ia menghindar bukan seperti orang tak tahu diri yang selalu menempelinya.

Wonwoo mengusap bahu Minyoung, untuk sedikit menenangkan perasaan gadis bermarga Yoon itu. ia tahu Minyoung beserta perasaannya pada Mingyu, karena Wonwoo adalah subaenya dan juga orang yang pernah menyatakan cinta pada Minyoung, walau di tolak karena gadis itu lebih menyukai Mingyu.

“aku tahu melupakan itu butuh proses, tapi aku yakin kau bisa nona Yoon”

“ehmm, seperti kau kan oppa” ucap Minyoung

“by the way, aku masih menyukaimu sih….tapi sebagai adik. Karena aku kan sudah punya kakakmu”

Minyoung yang awalnya kaget, wajahnya langsung berubah sebal, lalu mencubit pinggang Wonwoo.

“wow, kalian selingkuh di belakangku?”

“oenni…….””ucap Minyoung lalu menghentikan gerakan tangannya di perut Wonwoo

“Mingkyung……”begitu juga pria bermarga Jeon itu langsung berdiri tegap dan menghampiri gadis manis yang wajahnya hampir mirip Minyoung, namun agak lebih pendek dan hidungnya tidak semancung Minyoung.

“eyy kau kan tahu, hatiku sudah sepenuhnya di curi olehmu”

“berhenti sok cheesy deh Jeon”ucap Mingkung, lalu menyentil hidung bangir kekasihnya itu

Wonwoo itu menyatakan perasaannya pada Minyoung saat ia kelas 2 SMA sedang Minyoung masih anak baru. Ia menyukai Minyoung karena gadis itu sangat periang dan senyumnya sangat manis, namun Wonwoo langsung di tolak Minyoung, namun gadis itu dengan baik mengenalkan kakaknya yang sudah lama jomblo kepada Wonwoo, dan baru 3 bulan berkenalan keduanya langsung cocok dan menjalin hubungan sampai sekarang.

Thanks to Minyoung

“ehmm kau masih mengurus projekmu di sekolah Minyoung?”

Wonwoo mengangguk

Iya alasan Wonwoo berada di sekolah Minyoung adalah mengurus projek perpisahan kelas 3, sebentar lagi Minyoung dan juga siswa kelas 3 lainnya akan menghadapi ujian kelulusan, dan akan ada projek perpisahan yang diusulkan anak kelas 2, dan Wonwoo yang kebetulan mantan siswa disana dan jabatannya adalah ketua osis, dimintai bantuan oleh para hoobae-nya, dan Minyoung hanya membantu memperkenalkan Wonwoo pada hoobae dan sedikit memberikan ide.

“temanya sudah di tentukan?”

“ehmm Phantom, pesta dansa, dan kembang api”jawab Wonwoo

“biasa sekali sih?”ujar Mingkyung

“tapi tema itu belum pernah diusulkan di tahun-tahun sebelumnya oenni”

“yah mudah-mudahan tidak membosankan”

Minyoung melirik jam di pergelangan tangannya, dan ia menepuk jidatnya.

“aku ada pr, dan besok dikumpulkan, aku pulang duluan ya. Selamat pacaran” ucap Minyoung lalu mengecup pipi kakak perempuannya

~*~*~*~*~*~*~*~*

Mingyu mengucek matanya, ia rupanya tertidur tadi. Matanya mendelik kearah jam yang ad adi atas meja belajarnya. Jam 7 malam. Penasaran ia melirik balkon kamar Minyoung, lampunya sudah menyala, namun jendela dan kordennya tidak terbuka. Biasanya kan………

“apa dia tersinggung dengan ucapanku tadi?”batin Mingyu

“tapi kan biasanya tidak”lanjut Mingyu bermonolog sendiri

 Esok paginya

Mingyu lagi-lagi hidupnya sepi sekali, biasanya saat ia sarapan Minyoung akan mengetuk pintu rumahnya lalu meminta ibunya untuk membuatkan sarapan untuknya, lalu merajuk pada Mingyu untuk berangkat sekolah bersama. Tapi pagi ini, rumah itu begitu tenang. Lagi-lagi Mingyu tidak mendapati keberadaan Minyoung.

Pagi itu mood Mingyu begitu buruk, entah kenapa. Saat berjalan ke sekolah ia sempat melirik kea rah rumah Minyoung, namun ia tidak tahu, apakah gadis itu sudah berangkat atau belum, sampai di sekolah sampai bel masuk pertamapun ia tidak melihat Minyoung.

“apa dia sakit?”

Jam istirahat tiba, kaki panjang Mingyu langsung menuju kelas Minyoung, entah kenapa ia penasaran dengan keberadaan gadis itu. sesampainya di kelas Minyoung, ia bertemu Soekmin yang baru saja ingin keluar kelas.

“Soek, Minyoung masuk?”Tanya Mingyu

“cieey nyariin, biasanya di cariin terus”ucap Soekmin meledek

“ ishhh, masuk tidak?” Tanya Mingyu lagi, tanpa mempedulikan ejekan Soekmin

“masuk kok, Cuma langsung keluar saat bel istirahat tadi. Di kantin mungkin”

“oh ok, thx”

Mingyupun melangkahkan kakinya ke kantin, kantin pada saat jam istirahat itu sangat menyebalkan, penuh dan agak berisik. Mata Mingyu menelusuri setiap sudut kantin, namun ia tidak menemukan Minyoung.

Ia menunduk lesu, ia membeli minuman saja lalu berjalan menuju taman belakang sekolah. Ini tempat favorit bagi anak-anak culun yang tidak suka keramaian. Ia mendudukan dirinya di bawah pohon akasia sambil menyesap minumannya.

TUK

Tiba-tiba kepalanya seperti kejatuhan sesuatu, Mingyu menoleh kebelakang.

“tumben disini”ucap Soekmin

“ah, tidak diberi makanan oleh Minyoung ya???”tebak Soekmin sambil menaik turunkan alisnya

“ishh berisik”Mingyu sebal dengan kedatangan Soekmin

“nih makan bareng ya, ini dari Minyoung tadi”


Mingyu menganga

“bukan untukku?”Tanya Mingyu

Soekmin menggeleng

“ini untukku”jawab Soekmin sambil memasukkan potongan kimbab dalam mulutnya

“ah rasa bulgogi, Minyoung itu pintar memasak ya” Mingyu memperhatikan kotak bekal berisi kimbab di tangan Soekmin, juga mulut temannya itu yang penuh kimbab. Mingyu kesal, harusnya semua itu punya dia bukan untuk di bagi dengan Soekmin.

“Minyoung itu kenapa sih?”batin Mingyu

“kau ga mau? Aku habiskan  ya”

Mingyu merengut sebal, namun tangannya mengambil potongan kimbab, dan entah kenapa rasa kimbab bulgogi itu sungguh luar biasa enak.

“Trimmwaaa Kwassih”

“ishh habiskan dulu baru bicara”ucap Soekmin

~*~*~*~*~*~*~*

Mingyu merasa aneh beberapa hari ini, sungguh ia merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya setelah Minyoung menghindarinya. Ya sejak kejadian itu, Minyoung tak lagi mengajaknya berangkat atau pulang sekolah bersama, membawakannya kotak makan, atau bahkan menyapanya. Jika bertemu Minyoung akan menghindarinya, atau sekedar tersenyum tanpa menyapa.

Langkah Minyoung terhenti saat ia marasakan ada yang menarik tas punggungnya

“Yoon Minyoung, kita perlu bicara”

Minyoung hafal suara itu, suara pria yang saat ini ia sangat hindari. Kerongkongannya tiba-tiba saja menjadi kering, namun tanpa mau bertanya lagi, ia mengikuti langkah Mingyu yang berjalan di depannya.

“kau kenapa?”Tanya Mingyu

“aku?”Minyoung balik Tanya

“iya, kau. Siapa lagi disini. Hanya ada aku dan kau”

“aku tidak kenapa-napa” jawab Minyoung

Mingyu mendengus, lihatlah bahkan saat berduapun Minyoung berbicara tanpa melihat wajahnya, sungguh itu membuat Mingyu kesal.

“APANYA YANG TIDAK APA-APA!.  kau menghindariku, kau bersikap tidak seperti biasa, aku salah padamu?” Tanya Mingyu menggebu-gebu, ia tidak sadar bahwa dia meninggikan suaranya kepada Minyoung. Dan jujur Minyoung agak terkejut.  

“aku tidak ingin jadi parasit bagimu Kim Mingyu, maaf aku baru sadar bahwa selama ini sikapku menyebalkan. Oleh sebab itu, aku berusaha untuk tidak membuatmu terganggu” jawab Minyoung, sebenarnya ia ingin menangis saat mengucapkan kalimat itu, tapi dia tahan, karena ia tidak mau memangis di hadapan Mingyu.

GLUP

Perkataan Minyoung tentu membuat Mingyu terkejut, memang benar ia selama ini sedikit sebal, namun bukan berarti Minyoung itu seperti parasit untuk dirinya.

“kenapa kau selalu bertindak sesukamu, Yoon Minyoung? Kau tidak pernah melihat perasaan orang lain”

“maafkan aku, aku baru menyadarinya sekarang, oleh sebab itu aku…..”

MPHHHHH

Mata Minyoung terbelalak, kejadiannya sangat cepat dan tidak dapat ia percaya.

Mingyu menciumnya

Menciumnya

Di Bibir

Memang tidak lama, pria jangkung itu hanya menempelkan bibirnya di bibir Minyoung, saat Mingyu merasa bahwa Minyoung berhenti bicara, ia melepaskan ciumannya. Tangannya berada di pipi Minyoung

“jangan mengindariku, kau tak tahu apa yang telah kau lakukan selama ini pada diriku. Aku sudah terbiasa dengan keberadaanmu Yoon Minyoung, dan hidupku kosong sekali saat kau mulai menghindariku, jadi jangan pernah mengindariku lagi”

Mata Minyoung mengerjap beberapa kali, ia mencoba mencerna apa yang dikatakan Mingyu.

“maaf sudah menolakmu, sekarang aku ingin bertanya padamu. Apa kau masih mempunyai perasaan padaku? Apa aku masih bisa mendapatkan perasaanmu itu?”

Lagi ucapan Mingyu, membuat Minyoung bungkam

“Yoon….jawab aku”

Minyoung menelan ludah, mencoba menetralisir perasaan yang membuncah di dalam dirinya.

“apa kau masih butuh jawaban dariku Kim Mingyu?”

“ya” jawab Mingyu

Minyoung menatap Mingyu, lalu perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Mingyu walau harus berjinjit lalu mengecup bibir pria jangkung itu

“kau tahu jawabnnya sekarang”

Mingyu tersipu, entah kenapa dadanya berdesir saat Minyoung mengecup bibirnya. Bahkan jantungnya berdetak lebih cepat dari pda saat ia mencium Minyoung tadi. Ini menyebalkan namun Mingyu ingin lagi

“jadi kita pacaran?”Tanya Mingyu lagi

“yes officially”


END

see ya in the next FF
xoxo
Mika Bellamy

Bucket List - A Thousand Things To Do

0 komentar

keisengan menunggu azan Magrib, jadinya satu tulisan gajepun terselesaikan.



Bucket List – A Thousand Things To Do

Kepikiran buat beginian dari lamaaa banget, setelah nonton Drama Special KARA dengan judul yang sama yang diperanin sama Goo Hara, Dramanya lucu, seru, ada sedih-sedihnya gitu terus endingnya sukaaa banget. (maafkan ke-korea-an saya) intinya kepingin buat Bucket List dari lama.

Tapi baru ada waktu, ada ide, dan ada mood buat nulisnya sekarang.
Tapi kalian tahu ga sih Bucket List itu apa sebelumnya?
Kalau kita telaah dari kamus besar Bahasa Inggris (cieey berlebihan)
Bucket itu berarti Ember/Keranjang
List itu berarti daftar
 apakah Bucket list berarti daftar Ember/Keranjang???
Hell No Guys, kalau dari Drama Kara yang judulnya Bucket List, dapat gue tarik kesimpulan kalau Bucket List itu punya arti list atau daftar keinginan yang ingin kita capai dalam hidup (gue ga mau bilang ini daftar keinginan sebelum mati, it’s too scary, walaupun gue tahu kehidupan ga akan ada yang abadi, Cuma better kalau gue nyebut bucket list ini adalah, 3 P yaitu penyemangat, pengingat dan pencapaian hidup)

Actually beberapa bucket list gue sudah beberapa terpenuhi, Cuma ada yang belum bisa terpenuhi. Salah satunya ngenalin ke mama, pendamping hidup gue. tapi gue yakin, mama disana masih lihat gue sekarang, dan pasti akan minta kenalin ke pendamping hidup gue kelak. Wwlaupun ngenalinnya ga secara langsung ya Mah, Cuma bisa lewat Doa.

Itu salah satu yang ga bisa terpenuhin, yang udah kepenuhin?

Banyaaaak

  1. Liat secara langsung EXO
  2. Nonton Konser Bigbang, lihat langsung mereka (ini bahkan udah 2 kali)
  3. Body Goals (walaupun sekarang agak naik lagi, jadi ini harus di semangatin lagi, supaya punya berat ideal)
  4. Punya pacar (cieeey)



Intinya setiap bucket list yang gue buat bukan untuk foya-foya doank loh ya, walaupun pengen nonton konser, liburan dan lain-lain, bukan berarti tidak ada usaha yang gue lakuin untuk ngewujudin itu semua.  contoh ketika gue punya impian “gue harus bisa nonton konser Seventeen” yang gue lakuin bukan berpangku tangan minta sama orang tua, atau nungguin om-om baik yang mau ngebeliin tuh tiket, gue kerja, setiap hari nabung atau nyisihin walaupun cuma 10-50rb, mencoba ngirit sampai akhirnya kebeli tuh tiket konser.

Kalau ditanya orang

“ga sayang ka, duit ratusan ribu di pake buat sehari Cuma nontong orang nyanyi plus joget-joget?”

Jawaban jujur gue “sayang banget”

Tapi demi memenuhi kepuasan batin, apa sih ya engga. (ga setuju sama opini gue yang satu ini, gpp). Toh gue masih mikirin keluarga gue, gue masih mikirin maa depan gue, masih mikirin orang di bawah gue. yang berarti kehidupan gue masil tercukupi, balance antara kesenangan atau kepuasan batin gue dan juga kesenangan orang-orang disekitar gue tak lupa keenangan gue kelak.

Cerita lagi nih, tentang salah satu bucket list yang pernah gue buat dan finally berhasil.

Body Goals 55-60 Kg

Yah banyak yang nanya emang berat lo dulu berapa kak? Jujur masa-masa SMA dan kuliah itu adalah masa-masa kelam gue sebagai seorang gadis, oke di prestasi akademik dan social tapi engga sama diri sendiri, berat badan mencapai 70kilo, muka kusem, fashionless. Baru nyadar alasan gue kenapa ga punya cowok pada saat itu kenapa. Hahaha, so after lulus kuliah, dan kerja gue tekat banget buat nurunin berat badan dan sedikit dandan, and it work. Berhasilnya kenapa?

  1. Gue hidup jauh dari orang tua (kepikiran)
  2. Gue tinggal dengan om tante gue yang dua-duanya polisi, so gaya hidup disiplin dengan pola makan teratur. Tiap weekend lari pagi ngiterin komplek rumah
  3. Gue berada di lingkungan kerja yang sama-sama punya tujuan yang sama, yaitu kurus. So Zumba jadi pilihan olah raga kita tiap pulang kerja
  4. Ada kejadian yang ngebuat gue harus kurus dan harus bisa dandan, hahaha

Puncak body goals gue itu ketika berat gue mencapai 53 kilo, serius itu gue kecil banget. Kakak gue bilang gue kayak tengkorak hidup. Padahal aslinya ga segitunya kok, Cuma pipi emang jadi agak sedikit peyot.

Tapi body goals gue Cuma bertahan 6 bulan setelah gue balik ke Jakarta lagi. Pulang kerja malem jadi kendala gue untuk ber-Zumba, sabtu minggu dipake buat istirahat sama hangout, jarang olah raga, pola makan jadi berubah, yang kemarin ga makan malem, jadi sering makan malem. 

Dan bucket list gue yang sekarang lagi kepikiran adalah Married. Kira-kira bisa ga ya ngewujudin pernikahan yang gue pengenin, serius ga mau terlalu mewah, tapi ga mau terlalu mainstream juga. Pengennya undangan orang tua sama temen-temen itu di bedain jam-nya. Biar konsep baju, backsound music juga beda.

Kemarin pengen pake tema hutan, kaya di Twilight gitu deh. Shady pines, clouds, lampu neon kecil warna kuning. Tapi kayaknya ga mungkin nyiptain itu kalau keluarga gue banyak banget. Terus beralih ke cherry blossom, simple sih panggung dengan tempat duduk, dekor all white di sampingnya ada replica bunga sakura pink, tapi lupa gue kan orang jawa, pengen pake panggung jawa juga. Kebanyakan kepengenan-nya sih ika.

Tapi sekarang-sekarang buckit list-nya simple, konsep pernikahan biasa, low budget tapi tetep manis Cuma jadi impian gue, berasa sayang ngeluarin budget gede only for one day, terus besok-besoknya terseok-seok buat biaya hidup sehari-hari. Better uangnya di save untuk beli rumah, biaya lahiran dan anak kan.

So mulai sekarang coba deh buat bucket list, boleh  sih impian atau keinginannya tinggi, Cuma realistis aja, apakah keinginan kita itu bisa kejadian atau ga. Don’t stop dreaming, because I believe every single in this world begin from dream.

Saya masih punya banyak keinginan yang belum dapat dipenuhi, tapi Insya Allah, kalau married udah tercapai, daftar berikutnya bisa tercapai juga. (hahaha)

See ya in my next cuap-cuap

Xoxo

Mika Bellamy

 

 

Love, Lie, Life - Coretan tidak bermakna satu kata

0 komentar

bukan karena galau
bukan karena apapun deh pokoknya,
tiba-tiba saja ada ide nulis sajak kaya gini.
sajak tipe amburadul, yang tidak memperhatikan rima yang baik dan benar. pokoknya serius nulis ini hanya 5 menit disela-sela waktu phone interview yang membosankan.






Cinta - Kecewa - Kata




Kau tahu apa yang membuat seseorang takut untuk merasakan jatuh cinta lagi?


Karena saat harapan itu ada dan tidak terpenuhi yang tersisa hanya kecewa


Tahu rasanya kecewa?


Bagi orang yang mudah move on, mungkin akan sederhana baginya untuk bisa menjalani hari dengan bertemu orang lain.


Namun ada Pribadi yang sulit, dan ketika ia menjalani harinya, ia bersikap biasa diluar, namun menutup diri di dalam.


Sampai saatnya kau datang


Dengan tiba-tiba


Dengan proses yang terlalu cepat


Membuat hati ini masih ada perasaan takut


Karena jika telah jatuh


Rasa takut akan jatuh terlalu dalam, dan sulit bangkit lagi menyeruak


Kau tahu?


Selama ini, aku merasa bahwa akulah orang yang paling bodoh dalam hal mencinta


2 kali merasakannya


2 kali juga kecewa


Dan yang paling bodoh, merasa bahwa diri ini saja yang mencinta, sedangkan pasangannya menerima dengan pura-pura.


Menyedihkan


jadi untuk hati dan perasaan


Aku harap kau tidak terlalu jatuh mencinta


Karena aku takut kau akan kecewa


Dan untuk kau yang datang tiba-tiba


Aku harap kau bisa menerima dan juga menjaga


Jika memang sudah tak ada rasa


Mohon untuk segera mengatakannya, agar hati dan perasaan ini bisa mempersiapkannya.


Sept 18 2017


Sebuah coretan tidak bermakna yang muncul hanya karena satu kata


Xoxo


Mika Bellamy

Lembang Punya Cerita Part II

0 komentar

ini lanjutan dari cerita pertama ya, sebenernya bias aja sih disatuin. cuma pengen buat bersambung aja, kaya sinetron-sinetron atau darama india yang ceritanya ga habis-habis.
tapi ini cuma sampai part II aja kok, abis itu the end, endingnya juga anti klimaks,
yah diawal udah spoiler.


baiklah continue ke Lembang punya cerita (part II)






setelah coffe break,


Perjalanan menggunakan jeep-pun kembali dilakukan, kali ini jalanan jadi makin seru, batu-batu gede, jalan sempit dan miring. Dan ada satu kejadian seru dimana jeep di belakang kita ngalamin kesulitan buat naik, dan akhirnya jeep kita mundur serius itu seru, jalan mundur lebih menegangkan disbanding jalan maju, hahaha


Dengan Kerja sama sambil ketawa-tawa, berbekal tali tambang kita berhasil narik jeep di belakang kita, (usut punya usut ternyata emang jeep di belakang kita itu emang jeep tua, yang ban belakangnya Cuma 2 wheels, dan itu adalah jeep yang dinaikin Pak Yogo, spv yang paling ganteng, itu sih menurut dia hahah). Eh baru sebentar perjalanan kita berhenti lagi untuk coffee break.


Baru makan, eh nyemil lagi


Ga begitu tertarik dengan cemilan, aku hunting foto terlebih dahulu. Ngajak pak Lukman yang bisa ditarik buat bantuin gue foto. Selesai foto-foto ikut nimbrung foto sama bu jeane dkk. Puas foto, baru deh nyobain bajigur, lagi enak-enak makan bajigur plus pisang goring tiba-tiba Pak Ashari, salah satu manager facility bilang ke gue


“ka, ada yang mau kenalan?”


“siapa?”Tanya gue


“udah ikut aja” nah di tariknya deh tuh tangan gue kea rah belakang, disana kerumunan orang ops udah lumayan banyak, dan jeng jeng ada satu cowok dengan kulit sawo matang, yang bener-bener matang, diri di seret-seret sama temennya untuk ngedeketin gue, ya Allah itu mukanya  sok malu-malu gitu, tapi yang ada bukannya imut tapi nyeremin.


Pak Ashari bilang lagi “ayo apa yang mau di omongin, mumpung ada orangnya”


Dan si cowok aneh itupun dengan senyum malu-malunya yang nyebelin bilang “kamu mirip iis”


BLANK


ZONK


Gue berasa terseret ke suatu pulau, mendadak amnesia, dan pengennya ga tahu apa-apa.


Iis siapa?


Semirip apa gue sama iis? Sampe membuat nih cowok aneh begini?


Dan kenapa nih cowok kaya orang malu-malu nemuin gue, kaya malu nemuin mantan?


Biarkan pertanyaan gue itu mengawang-awang, God please helm me to get out from this situation.


Setelah si cowok ngucapin itu, dia makin malu-malu gitu, dan anak operation lain ketawa puas sambil cieyy-cieey-in (ini bahasa apa siiih?)


Gue kira sampe segini aja ya acara ciey ciey-annya. Ternyata saat gue kembali duduk, menikmati bajugur dan pisang goring, tiba-tiba suara riuh terdengar lagi, si cowok itu lagi-lagi di tarik-tarik untuk ngedeketin gue, bahkan duduk di samping gue, kaya orang yang pengen tapi malu setengah mati. Sumpah bikin geli. Temen-temen ops pada ngerubutin gitu masih dengan saut-sautan ada yang moto-moto segala macem paparazzi yang nge gap-in artis yang lagi pacaran (okey ini terlalu berlebihan).


Karena udah kepalang malu akibat tongkol, so lanjutin aja deh, I play the drama, dengan feeling nothing, gue deketin aja tuh cowok, orang-orang bersorakan kenalan-kenalan, gue memberikan tangan gue donk, eh dia dengan malu plus sopan tidak menerima uluran tangan gue. Well that’s good.


Mungkin dia lelah jadi bahan ciey cieyan,  akhirnya dia kabur meninggalkan gue. Dan gue melanjutkan makan pisang goreng yang sempet terunda akibat drama, pengumuman bahwa jam coffee break berakhir, mau jalan kearah jeep yang akan membawa kita melanjutkan off road, gue masih aja di ciey-ciey-in, bahkan beberapa anak Operations manggil gue dengan panggilan IIS.


Yak, I don’t like it

 

Gue berusaha biasa aja ngadepinnya, said to my self “maybe its time to shine”, buktiin bahwa ada anak HR bernama Ika Kartika itu bisa nge blend sama divisi apa aja, ga jadi exlusive mainnya Cuma sesame anak HR doank. (ini sih namanya ninggiin harga diri sendiri)

Sudah kembali ke Jeep bernomor 35, masih dengan Pak Lukman, Levi, Bintang dan Mba Didiet. Awalnya kit adi jeep berharap akan berada di depan jeep tua, supaya perjalanan makin seru, tapi ternyata engga, di belakang kita berubah jeep, tapi masih punya cerita.

Jeep di belakang Jeep gue, selalu mati dan starter mulu. Pas udah ketinggalan di belakang. Dia jalannya cepet banget. Bahkaaaan beberapa kali nyium body jeep belakang gue. SERU banget, ditambah Mas Levi bilang kita bakal ngelewatin jalan yang di sebut “LUBANG KUBURAN” dan ternyata ga seserem namanya sih, kita Cuma jalan diantara tanah merah kering, rasanya kaya jalan di gorong-gorong terbuka. Beberapa kali si driver betulin kaca spionnya karena kebentur dinding tanah. Ada sensasi ngeri juga pas jeep berasa miring banget atau jalanan yang berbatu besar ngocok-ngocok perut. Sayang aja sih, ga musim hujan. Jadi ga ada sensasi becek-beceknya.

Setelah ngelewatin tanah merah kering, dan hutan pinus, jalanan udah mulai ga seberat medan sebelumnya. Jalan udah mulai landai dan pemandanganpun ganti menjadi perkebunan the, serius ngeliat yang ijo-ijo itu ngebuat mata seger. Ga beberapa lama, perjalanan off road kita berakhir setelah melewati gerbang besar dan jalanpun beganti jadi jalan raya.

OFF ROAD END

Hatur nuhun sangat sama AA Driver, yang baru 3 bulan bawa Jeep Land Rover itu dengan medannya yang ekstrim, hatur nuhun juga udah ngasih beberapa kenangan di setiap perjalanannya. Hahahha. Sampe di penginapan, btw kita nginep di sebuah hotel di kawasan Lembang bernama Grand Lembang (ini ga ngiklan loh, boleh sebut merk dagang kan?) aku ga mau cerita review nagatif yang beredar tentang hotel ini, yang gue tahu ini hotel, hotel tua aja. That’s it, selebihnya Bismillah aja ga akan terjadi apa-apa.

Lelah dan berdebu, gue langsung ambil kunci kamar. Ambil tas di bus dan melenggang ke kamar 425, yang pertama gue lakuin saat nyampe kamar adalah liat kondisi kamar, kamar mandi dan juga pemandangan luar, ok tidak semengerikan yang dibayangkan, cuci kaki, cuci tangan cek handphone. Telpon bapak, ngabarin kalau anaknya yang cantik ini udah sampai hotel. Setelahnya Tanya kabar oppa.

Jeng jeng

Sempet down pas dia bilang, dia ga jadi ke Bandung karena ga dapet kereta. Abis itu dia ga bales-bales WA lagi, tapi yasudah lah,  ini kan outing, nikmatin aja. Abis kelar mandi, istirahat sebentar sambil tuker cerita sama temen sekamar yang beda jeep. Dan lagi pembahasan Tingkol pun muncul, seriously, enough with that Tongkol.

Abis magrib, kita kumpul di lobby untuk makan malam. Serius tadi abis makan mie ayam, dan sekarang udah makan lagi, perut gue masih kenyang, liat menu juga ga begitu tertarik, jadi Cuma ambil pusing aja, rasa pudingnya enak, ga enak banget, susunya berasa jadi rada eneg.

Sampe jam 7an si oppa juga ga ada kabar

“woles ika, Woles. Kan kasian juga si oppa. Dari hari kamis ga ada berhentinya planning acara. Kasian biar oppa istirahat aja”

Mood masih sempet down, sembari nunggu acara sekitar jam 8 malem, kita tuker-tukeran foto. Around 8 PM, Pak Seno buat pengumuman kalau kita udah boleh ke atas. Baiklah gue dan temen-temen keatas. Tempatnya gelap, pintu masuknya dihiasin lampu-lampu kecil warna hijau, masuk kedalam suasananya masih gelap, setiap sisi dindingnya dihiasin lampu juga tapi warna kuning. Dan jangan lupakan asap yang rada ngebuat sesek nafas ye.

It feels like we enter another space

Keren

Trs mood yang tadinya down, perlahan kembali lagi pas liat dekornya. Trs senyum-senyum sendiri, bilang dalam hati “kerjaan oppa nih”

Acara pun dimulai

Ruangan jadi gelap, sok misterius,  dan tiba-tiba VCR muncul di dua layar putih di atas panggung, temanya udah ketebak banget another space lah, berasa banget kita diajak untuk menuju suatu tempat yang berbeda pake pesawat atau kendaraan super cepat.

Satu kata

VCR-nya keren tapiiii ga lebih keren dari VCR Seventeen pas konser Diamond Edge  (eh si oppa ngambek ga ya………????) kelar VCR ruangan jadi gelap lagi, dan tiba-tiba aja muncul orang yang bergerak seolah-olah robot dengan pake perabotan lighting warna ijo di seluruh tubuhnya (apa sih namanya oppa?) trs si dancer mulai joget-joget gitu pake lagunya Justin Timberlike yang Can’t Stop the Feeling, ini Seruuuu banget. Kalau aja ga inget tempat sama malu  bisa pumping ini badan. hahaha  dan serius lightingnya oke banget. Sukaaaaaa

Selesai acara joget-jogetan dancer, tiba-tiba Pak Ashari sama Pas Sas muncul jadi MC, Pak Sas koplak abis deh, bahasanya parah banget, untung aja ga ada big boss. Parahnya Pak Ashari masih nginetin aja masalah Tongkol dan juga kejadian di coffee break itu. Thank you so Much ya Pak Ashari, aku padamu deh. Awas kalau nanti ada permintaa rekrut, aku hold lama prosesnya.

Tapi menurut gue, acara serunya Cuma sampe segitu aja, setelahnya flat, ngeband, nyanyi-nyanyi ga jelas. Pas Lunar dating baru lumayan seru, soalnya penyanyinya mba Mia itu emang lumayan kocak, Cuma ngebosenin, mukin karena crowd penontonnya yang kurang antusias, jadi acaranya terkesan biasa aja, yang tepuk tangan dikit, pokoknya apresiasi sama yang nyanyi atau yang tampil itu minim banget.

Setelah Lunar band tampil, acara karoke dhl di mulai beberapa yang punya bakat nyanyi, atau Cuma pengen ngeramein aja maju untuk nyanyi. Banyak temen-temen finance maju kaya Yose, Sherly sama Kesha, selebihnya cowok-cowok operations. Kelar acara nyanyi yang akhirnya dimenagkan oleh Keha karena membawakan lagu Adele.

Selepas itu ada acara lomba Joget segala, dan yaps I just confused I must be gratefull or be cursed, karena tiba-tiba aja gue ditarik Pak Ashari sama Pak sas untuk maju.

Ok all iz well

Itu yang gue coba tanamkan ke hati gue saat kaki ini tiba-tiba berdiri dan maju karena tarikan tangan pak Sas. Gue adalah tipikal orang yang demam panggung, atau orang yang ga suka dengan pandangan mata orang tertuju pada gue. Intinya gue ga mau orang yang show up gue lebih suka dibelakang panggung. Lagi-lagi Cuma bisa bilang äll Iz Well. Anggap aja terapi demam panggung.

Dan gue berakhir dengan malu joget-joget ga jelas di depan sana, ada oppa pula, ada bang don pula, ada Mas Har pula. Puas banget kayaknya hari ini gue jadi sorotan banyak orang, berawal dari Tongkol, kenalan dengan anak Ops di coffee break dan sekarang joget.

Gue hanya berdoa setelah ini semua penonton pada amnesia semua, dan cepet ngelupain apa yang gue lakuin di depan panggung sana. Dan marilah kita ambil hikmah dari semua ini, karena acara joget ini, gue dapet voucher 300ribu.

Acara selesai sekitar jam set 11-an, si oppa ngajak ketemuan abis acara tapi setelah ia evaluasi acara dan bebenah peralatan. Gue pikir jam 12an bakalan kelar, ditunggu ampe jam 1an ga ada kabar juga si oppa, serius mata udah sepet anneettt.

Jadi bilang deh ke oppa, klo aku tidur duluan dan ketemuannya besok pagi aja. Jam 4an aku kebangun, karena berasa pengen buang air, cek hp ternyata beberapa menit setelah aku bilang tidur si oppa udah kelar dan ngajak ketemuan, dah gitu pake acara bilang ga bisa tidur. Maaf ya oppa, gadismu ini pelor, udah ketemu bantal sama kasur pastinya tidur.

So, hari udah berganti. Dari subuh udah cantik, bangunin oppa supaya bisa jogging bareng atau jalan-jalan pagi bareng, ternyata eh ternyata si oppa baru tidur. Walhasil jalan-jalan sendiri, terus ketemu pak Jokowi, eh maksudnya Pak zainal, soalnya muka Pak zainal ini sedikit mirp sama bapak presiden kita, selesai jalan-jalan, lebih tepatnya foto-foto sih. Pengen nelpon oppa, Jam set 7 klo ga salah aku nelpon dia,  katanya udah bangun, tapi suaranya masih suara bantal.


“oppa udah bangun?”


“udah”


“oppa dimana?”


“di kamar”


“di kamar no berapa?”


Kedengaran banget dia males gitu bangun dari kasur, terus cek pintu depan buat liat no kamar


“526” (eh betul ga sih oppa? Aku lupa deh)


“diatas ya oppa?”


“bukan, kamu dimana?”


“diluar lagi foto-foto, kamu ga liat aku. Eh jangan keluar deh nanti temenku tau”


Dan selebihnya gue lupa apa percakapan yang udah diomongin, tapi yang jelas temen sekamar gue heboh gara-gara gue nelpon oppa, pada nebak-nebak klo si oppa ini adalah rekan kerja 1 DHL, ada yang bilang si cowok bawang yang tingginya menjulang, atau si cowok perhatian anak IT. But hell yeah tebakan temen gue salah.


Gara-gara temen satu kamar gue itu, anak-anak yang lain pada heboh cari tahu identitas oppa, yah biarkan mereka berspekulasi macem-macem, kalaupun mereka tahu peduli apa dengan mereka, yang ngejalanin hubungan ini kan aku sama oppa.


Jam 7 pagi sarapan, kita semua khususnya genk cewek-cewek Finance, dan gue nimbrung HR sendiri pada jalan ke lobby, di sana rame bilang ëh perhatiin matanya si Ika, kalau ada yang dia lirik-lirik, berarti itu cowoknya” swear to GOD penting banget ga sih kerjaan mereka?


Sarapan kali ini menunya lengkap, ada roti, nasi, mie, cereal dll, tapi pilihan gue jatoh ke sosis dan telor mata sapi. Males makan nasi, jadi ambil 5 potong sosis, plus satu telur mata sapi. Alhamdulillah kenyang. Di sela-sela makan, si oppa WA


“kamu dimana, katanya mau cerita?”


“di lobby oppa”


“aku jug adi lobby”


“oppa liat aku? Pake baju biru, kerudung hitam”


“engga, aku sama Pak Bagas nih”


“ohh aku lagi sarapan oppa”


Setelah itu entah kenapa pengen pamit ke kamar kecil, pas lagi jalan tiba-tiba ngeliat sosok oppa lagi makan sendirian. Dan entah kenapa tiba-tiba pengen senyum aja liat muka si oppa, yang masih keliatan ngantuk dengan baju ijonya. Inget donk ngeliat yang ijo-ijo bkin mata seger, termasuk si oppa ini. Hahahah


Tanpa peduli apa yang diliat atau dipikirin orang lain, gue duduk disebelahnya. Nemenin dia makan. Di mulai dari gue yang cerita tentang offroad kemarin dan juga goyangan semalem.  Dia mah Cuma senyum-senyum aja pas gue cerita.


“oppa pulang naik apa? Bang don sama yang lain udah pulang?”


“bareng bus, bang don sama yang laiin balik semalem. Kamu bus berapa?”


“6 oppa”


“aku juga”


“serius?” gue melotot donk, apakah si oppa se-serius ini? sampe mau ikut bus yang gue tumpangin. Disitu ada big boss finance. Dan beneran aja dia balik ikut bus yang gue tumpangin. Lagi asyik-asyik ngobrol tiba-tiba si belatung nangka dateng dengan cerianya ke meja tempat gue sama oppa ngobrol


“assalamualaikum ibu……”dia ngomong dengan lumayan pake TOA


“Sherly, balik ke tempat asal sana” gue bisik-bisik sambil nyubit perut buncitnya


Dan walhasil they know about oppa


Btw acaranya offroadnya tuh udah sampe semalem aja, sehabis sarapan ini, kita langsung pulang. Serius ya, akhir dari Lembang punya cerita ini Flat abis. Anti klimaks.


Yang bisa dirangkum dari acara outing di Lembang ini adalah kegiatannya cukup seru ketimbang outing kemarin di Citarik, mungkin karena udah banyak kenalannya jadi ga sungkan untuk gabung sama siapa aja, klo dulu kan masih anak bau kecur banget jadi mau ngapa-ngapain bingung karena sendiri.


Yowiss mudahan kita ketemu di acara outing tahun depan, yang kata big boss finance lebih seru. Amin, itu juga kalau saya diperpanjang kontraknya di DHL. Tapi berdoa aja diperpanjang. Aminn


See ya next event….


XOXO


Mika Bellamy


 

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense