Seventeen Fanfiction- Kim Mingyu - Lost

WARNING
judul dengan isi Fanfiction tidak sinkron,
efek yang disebabkan akibat membaca cerita ini bukan tanggung jawab author. ide fanfic ini muncul begitu saja ketika gue liat kotak bekal makanan sendiri. hahahha


baiklah selamat membaca




LOST 

cast :
- Kim Mingyu
- Yoon Minyoung

M2M Couple


Mingyu dan Minyoung itu seperti Magnet, atau lebih tepatnya Mingyu itu tipe pria yang play to get hard. Jika Minyoung mendekat, Mingyu akan sedikit menjauh, jika Minyoungnya yang menjauh, Mingyu akan mencari Minyoung. Pria itu sudah tahu kalau gadis bernama Yoon Minyoung itu jatuh cinta berat dengan dirinya, ia sudah beberapa kali menyatakan cintanya pada Mingyu. Tidak secara heboh atau orang-orang sekitarnya tahu, gadis itu hanya menghampiri dirinya di kala dia sendiri, lalu mengucapkan bahwa dirinya menyukainya lalu bertanya apakah Mingyu bersedia menjadi kekasihnya.

Dan jawaban Mingyu selalu sama di setiap Minyoung menanyakan hal itu kepadanya, bisa di hitung gadis itu sudah 2 kali menyatakan cintanya. Pria itu heran kenapa Minyoung selalu mengejarnya, memang sih Mingyu tidak bersikap jahat, ia masih menerima apapun yang Minyoung lakuka untuknya.

Contoh

  1. Membawakan sarapan/bekal
  2. Pulang bersama
  3. Atau bahkan main bersama

Mingyu sudah sering mengatakan bahwa Minyoung itu sudah ia anggap sebagai sahabatnya, bahkan adiknya. Namun gadis itu seperti tidak menjarak darinya. Dia sampai pusing bagaimana lagi caranya memberi tahu gadis keras kepala itu.

Minyoung itu manis seperti bola-bola kapas, rambutnya berwarna coklat tua dengan higlite abu sedikit, jika tersenyum sangat cantik, pribadinya periang, Mingyu tidak pernah sekalipun melihat gadis itu menangis atau merajuk. Tapi entah kenapa Mingyu tidak merasakan apa-apa saat berada di dekat Minyoung.

“Mingyu-ya….pulang bersama?” itu Minyoung, Mingyu baru saja membicarakannya dan gadis itu sudah ad adi hadapannya.

“aku tidak bisa Young, ada latihan basket”

“oh, ok. Kalau saja aku tidak ada les piano. Mungkin aku bisa menunggumu latihan basket”ucapnya riang lalu menyamakan langkahnya dengan langkah Mingyu

“ada PR?”Tanya Minyoung

“tidak”jawab Mingyu, yah kelemahan Mingyu terhadap Minyoung hanya satu, dia tidak bisa mengabaikan keberadaan Minyoung

“oh”dan mereka berjalan bersama menuju kelas, beruntung bagi Mingyu karena di kelas 3 ini ia tidak sekelas dengan Minyoung. Karena jika sekelas, maka sudah dapat dipastikan hidupnya akan di bayang-bayangi terus oleh gadis itu.

~*~*~*~*~*~*~*

Ini jam istirahat, dan biasanya Minyoung selalu datang ke kelas Mingyu untuk memberikannya bekal. Namun tumben sekali, sudah lebih dari 5 menit dari jadwal Minyoung datang, gadis itu tidak kunjung kelihatan.

“Gyu, ini titipan dari Minyoung” teman sekelas Minyoung dan juga teman satu klub basketnya Soekmin mengantarkan bekal untuknya

“Minyoung mana?”Tanya Mingyu

“dia di beri tugas dari Guru Lee, sehingga tidak sempat menemuimu”

“Ohhh”ucap Mingyu, dia melihat kotak berwarna putih di hadapannya. Dari situ Mingyu dapat melihat bahwa ada nasi dengan tumis sayur dan juga ayam gorieng mentega. Selalu lezat di mata Mingyu, pria itu suka masak, namun menurut Mingyu makanan yang di berikan Minyoung itu selalu enak lebih enak dari masakannya.

Ia seperti malas memakan bekal hari ini, entah. Perasaannya tiba-tiba tidak enak. Ia meletakkan kotak bekal di bawah mejanya. Lalu berjalan keluar kelas, hanya untuk meregangkan badannya. Ia melirik ke arah ruang guru, ia penasaran dengan tugas apa yang di berikan Guru Lee sampai membuat Minyoung tidak menemuinya.

Dengan tubuh tingginya, Mingyu tanpa harus berusaha keras dapat melihat ruang guru lewat kaca, dan benar disana ada Minyoung yang tengah duduk di depan meja guru Lee dengan beberapa tumpuk kertas, seperti kertas proposal, dan mata Mingyu agak terbelalak saat melihat di samping Minyoung ada Jeon Wonwoo, seingat Mingyu, Wonwoo itu kakak kelasnya, namun ia sudah lulus, untuk apa dia kesini? Pikir Mingyu

“Gyu…apa yang kau lakukan, heoh?”kepergok tengah mengamati ruang kelas, membuat Mingyu malu setengah mati. Ia memberi hormat pada Guru Lee, lalu buru-buru pergi.

Saat pulang Mingyu juga heran, biasanya Minyoung sudah menunggu dirinya di depan pintu kelas, namun sekarang gadis itu tidak terlihat lagi batang hidungnya. Mingyu menatap kotak bekal yang tadi di bawakan Soekmin dari Minyoung. Ia berniat akan memakannya nanti di rumah.

Mata Mingyu terbelalak, saat melihat Minyoung berjalan bersama dengan Wonwoo sambil tertawa di tambah Wonwoo terkadang mengusak rambut Minyoung dib alas gadis itu dengan rengutan. Mata Minyoung mendapati sosok Mingyu yang berdiri dari kejauhan, dengan langkah tergopoh ia mendekati Mingyu. Di belakangnya Wonwoo mengekor

“Mingyu-ya….maaf hari ini kita tidak pulang bersama ya, aku ada projek dengan Wonwoo oppa”

“kenapa minta maaf, toh kau yang selalu meminta bareng. Aku tidak”

Raut wajah Minyoung yang tadinya ceria, tiba-tiba menjadi muram, tumben sekali bagi Mingyu, jika Minyoung mendadak drama hanya karena ucapannya. Biasanya juga seperti itu dan dia baik-baik saja.

“ah kau benar, kalau begitu hati-hati di jalan ya Mingyu” Minyoung melambaikan tangannya, lalu berlalu sambil menarik tas selempang yang di gunakan Wonwoo.

DEG

Entah kenapa melihat kejadian itu, hati Mingyu seperti berdesir.

~*~*~*~*~*~*


Dari jendela kamarnya, Mingyu bisa melihat balkon kamar Minyoung yang letaknya di samping, karena memang rumah mereka berdampingan. Ia menolak makan makanan ibunya, karena ingin memakan bekal yang di berikan Minyoung, sambil makan, matanya terus tertuju kearah balkon kamar Minyoung. Biasanya gadis itu akan membuka jendela kamarnya, lalu berteriak dengan keras memanggil  namanya. Namun sepertinya gadis bermarga Yoon itu belum pulang.

“apa masih jalan dengan Wonwoo sunbae?”gumam Mingyu

“ah mollaaaa, kenapa jadi aku yang ribet sih”Mingyu mengusak kesal rambutnya, lalu kaki panjangnya berjalan menuju kasurnya dengan gaya seperti berenang, dia menelungkuokan badannya di ranjang.

Matanya mendelik kearah figura yang ada disamping ranjangnya. Figura dengan foto dirinya, Minyoung juga kedua orang tua mereka. Yah Minyoung itu sebenarnya adalah teman sedari kecil Mingyu, keduanya memang tak bisa dibilang akrab, karena dari dulu Mingyu selalu mengaggap Minyoung aneh, gadis itu terlalu hyper bagi Mingyu. Ditambah gadis itu seperti bayangan dirinya, dan puncaknya ketika gadis itu menyatakan perasaannya. Mingyu tidak benci, hanya saja ia memang tidak bisa menerima Minyoung.

“ih kenapa aku jadi memikirkan gadis itu?”

~*~*~*~*~*

“kau yakin dengan keputusanmu Young?”Tanya Wonwoo pada Minyoung

Saat ini keduanya sedang berada di café di dekat rumah Minyoung, ia malas pulang kerumah. Entahlah, hari ini moodnya tidak baik sejak kejadian ia mendengar gossip saat di kamar mandi pagi tadi.

“kau lihat, Yoon Minyoung itu seperti tidak punya malu ya?”

“sudah ditolak oleh Mingyu sunbaenim, masih saja mengikutinya. Kalau aku sih malu banget”

“apa karena di teman Mingyu sunbae dari kecil makanya begitu?”

“apalagi jika teman dari kecil, harusnya Minyoung tahu donk perasaan Mingyu sunbaenim”

“dia tidak merasa bahwa Mingyu sunbaenim merasa jengah dengan setiap perlakuannya”

“namanya juga tidak tahu malu”

“Parasit

“hahahaha”

Minyoung mengangguk, ia hanya baru sadar bahwa selama ini ia ternyata begitu menyebalkan di mata Mingyu. Harusnya setelah ia di tolak, ia menghindar bukan seperti orang tak tahu diri yang selalu menempelinya.

Wonwoo mengusap bahu Minyoung, untuk sedikit menenangkan perasaan gadis bermarga Yoon itu. ia tahu Minyoung beserta perasaannya pada Mingyu, karena Wonwoo adalah subaenya dan juga orang yang pernah menyatakan cinta pada Minyoung, walau di tolak karena gadis itu lebih menyukai Mingyu.

“aku tahu melupakan itu butuh proses, tapi aku yakin kau bisa nona Yoon”

“ehmm, seperti kau kan oppa” ucap Minyoung

“by the way, aku masih menyukaimu sih….tapi sebagai adik. Karena aku kan sudah punya kakakmu”

Minyoung yang awalnya kaget, wajahnya langsung berubah sebal, lalu mencubit pinggang Wonwoo.

“wow, kalian selingkuh di belakangku?”

“oenni…….””ucap Minyoung lalu menghentikan gerakan tangannya di perut Wonwoo

“Mingkyung……”begitu juga pria bermarga Jeon itu langsung berdiri tegap dan menghampiri gadis manis yang wajahnya hampir mirip Minyoung, namun agak lebih pendek dan hidungnya tidak semancung Minyoung.

“eyy kau kan tahu, hatiku sudah sepenuhnya di curi olehmu”

“berhenti sok cheesy deh Jeon”ucap Mingkung, lalu menyentil hidung bangir kekasihnya itu

Wonwoo itu menyatakan perasaannya pada Minyoung saat ia kelas 2 SMA sedang Minyoung masih anak baru. Ia menyukai Minyoung karena gadis itu sangat periang dan senyumnya sangat manis, namun Wonwoo langsung di tolak Minyoung, namun gadis itu dengan baik mengenalkan kakaknya yang sudah lama jomblo kepada Wonwoo, dan baru 3 bulan berkenalan keduanya langsung cocok dan menjalin hubungan sampai sekarang.

Thanks to Minyoung

“ehmm kau masih mengurus projekmu di sekolah Minyoung?”

Wonwoo mengangguk

Iya alasan Wonwoo berada di sekolah Minyoung adalah mengurus projek perpisahan kelas 3, sebentar lagi Minyoung dan juga siswa kelas 3 lainnya akan menghadapi ujian kelulusan, dan akan ada projek perpisahan yang diusulkan anak kelas 2, dan Wonwoo yang kebetulan mantan siswa disana dan jabatannya adalah ketua osis, dimintai bantuan oleh para hoobae-nya, dan Minyoung hanya membantu memperkenalkan Wonwoo pada hoobae dan sedikit memberikan ide.

“temanya sudah di tentukan?”

“ehmm Phantom, pesta dansa, dan kembang api”jawab Wonwoo

“biasa sekali sih?”ujar Mingkyung

“tapi tema itu belum pernah diusulkan di tahun-tahun sebelumnya oenni”

“yah mudah-mudahan tidak membosankan”

Minyoung melirik jam di pergelangan tangannya, dan ia menepuk jidatnya.

“aku ada pr, dan besok dikumpulkan, aku pulang duluan ya. Selamat pacaran” ucap Minyoung lalu mengecup pipi kakak perempuannya

~*~*~*~*~*~*~*~*

Mingyu mengucek matanya, ia rupanya tertidur tadi. Matanya mendelik kearah jam yang ad adi atas meja belajarnya. Jam 7 malam. Penasaran ia melirik balkon kamar Minyoung, lampunya sudah menyala, namun jendela dan kordennya tidak terbuka. Biasanya kan………

“apa dia tersinggung dengan ucapanku tadi?”batin Mingyu

“tapi kan biasanya tidak”lanjut Mingyu bermonolog sendiri

 Esok paginya

Mingyu lagi-lagi hidupnya sepi sekali, biasanya saat ia sarapan Minyoung akan mengetuk pintu rumahnya lalu meminta ibunya untuk membuatkan sarapan untuknya, lalu merajuk pada Mingyu untuk berangkat sekolah bersama. Tapi pagi ini, rumah itu begitu tenang. Lagi-lagi Mingyu tidak mendapati keberadaan Minyoung.

Pagi itu mood Mingyu begitu buruk, entah kenapa. Saat berjalan ke sekolah ia sempat melirik kea rah rumah Minyoung, namun ia tidak tahu, apakah gadis itu sudah berangkat atau belum, sampai di sekolah sampai bel masuk pertamapun ia tidak melihat Minyoung.

“apa dia sakit?”

Jam istirahat tiba, kaki panjang Mingyu langsung menuju kelas Minyoung, entah kenapa ia penasaran dengan keberadaan gadis itu. sesampainya di kelas Minyoung, ia bertemu Soekmin yang baru saja ingin keluar kelas.

“Soek, Minyoung masuk?”Tanya Mingyu

“cieey nyariin, biasanya di cariin terus”ucap Soekmin meledek

“ ishhh, masuk tidak?” Tanya Mingyu lagi, tanpa mempedulikan ejekan Soekmin

“masuk kok, Cuma langsung keluar saat bel istirahat tadi. Di kantin mungkin”

“oh ok, thx”

Mingyupun melangkahkan kakinya ke kantin, kantin pada saat jam istirahat itu sangat menyebalkan, penuh dan agak berisik. Mata Mingyu menelusuri setiap sudut kantin, namun ia tidak menemukan Minyoung.

Ia menunduk lesu, ia membeli minuman saja lalu berjalan menuju taman belakang sekolah. Ini tempat favorit bagi anak-anak culun yang tidak suka keramaian. Ia mendudukan dirinya di bawah pohon akasia sambil menyesap minumannya.

TUK

Tiba-tiba kepalanya seperti kejatuhan sesuatu, Mingyu menoleh kebelakang.

“tumben disini”ucap Soekmin

“ah, tidak diberi makanan oleh Minyoung ya???”tebak Soekmin sambil menaik turunkan alisnya

“ishh berisik”Mingyu sebal dengan kedatangan Soekmin

“nih makan bareng ya, ini dari Minyoung tadi”


Mingyu menganga

“bukan untukku?”Tanya Mingyu

Soekmin menggeleng

“ini untukku”jawab Soekmin sambil memasukkan potongan kimbab dalam mulutnya

“ah rasa bulgogi, Minyoung itu pintar memasak ya” Mingyu memperhatikan kotak bekal berisi kimbab di tangan Soekmin, juga mulut temannya itu yang penuh kimbab. Mingyu kesal, harusnya semua itu punya dia bukan untuk di bagi dengan Soekmin.

“Minyoung itu kenapa sih?”batin Mingyu

“kau ga mau? Aku habiskan  ya”

Mingyu merengut sebal, namun tangannya mengambil potongan kimbab, dan entah kenapa rasa kimbab bulgogi itu sungguh luar biasa enak.

“Trimmwaaa Kwassih”

“ishh habiskan dulu baru bicara”ucap Soekmin

~*~*~*~*~*~*~*

Mingyu merasa aneh beberapa hari ini, sungguh ia merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya setelah Minyoung menghindarinya. Ya sejak kejadian itu, Minyoung tak lagi mengajaknya berangkat atau pulang sekolah bersama, membawakannya kotak makan, atau bahkan menyapanya. Jika bertemu Minyoung akan menghindarinya, atau sekedar tersenyum tanpa menyapa.

Langkah Minyoung terhenti saat ia marasakan ada yang menarik tas punggungnya

“Yoon Minyoung, kita perlu bicara”

Minyoung hafal suara itu, suara pria yang saat ini ia sangat hindari. Kerongkongannya tiba-tiba saja menjadi kering, namun tanpa mau bertanya lagi, ia mengikuti langkah Mingyu yang berjalan di depannya.

“kau kenapa?”Tanya Mingyu

“aku?”Minyoung balik Tanya

“iya, kau. Siapa lagi disini. Hanya ada aku dan kau”

“aku tidak kenapa-napa” jawab Minyoung

Mingyu mendengus, lihatlah bahkan saat berduapun Minyoung berbicara tanpa melihat wajahnya, sungguh itu membuat Mingyu kesal.

“APANYA YANG TIDAK APA-APA!.  kau menghindariku, kau bersikap tidak seperti biasa, aku salah padamu?” Tanya Mingyu menggebu-gebu, ia tidak sadar bahwa dia meninggikan suaranya kepada Minyoung. Dan jujur Minyoung agak terkejut.  

“aku tidak ingin jadi parasit bagimu Kim Mingyu, maaf aku baru sadar bahwa selama ini sikapku menyebalkan. Oleh sebab itu, aku berusaha untuk tidak membuatmu terganggu” jawab Minyoung, sebenarnya ia ingin menangis saat mengucapkan kalimat itu, tapi dia tahan, karena ia tidak mau memangis di hadapan Mingyu.

GLUP

Perkataan Minyoung tentu membuat Mingyu terkejut, memang benar ia selama ini sedikit sebal, namun bukan berarti Minyoung itu seperti parasit untuk dirinya.

“kenapa kau selalu bertindak sesukamu, Yoon Minyoung? Kau tidak pernah melihat perasaan orang lain”

“maafkan aku, aku baru menyadarinya sekarang, oleh sebab itu aku…..”

MPHHHHH

Mata Minyoung terbelalak, kejadiannya sangat cepat dan tidak dapat ia percaya.

Mingyu menciumnya

Menciumnya

Di Bibir

Memang tidak lama, pria jangkung itu hanya menempelkan bibirnya di bibir Minyoung, saat Mingyu merasa bahwa Minyoung berhenti bicara, ia melepaskan ciumannya. Tangannya berada di pipi Minyoung

“jangan mengindariku, kau tak tahu apa yang telah kau lakukan selama ini pada diriku. Aku sudah terbiasa dengan keberadaanmu Yoon Minyoung, dan hidupku kosong sekali saat kau mulai menghindariku, jadi jangan pernah mengindariku lagi”

Mata Minyoung mengerjap beberapa kali, ia mencoba mencerna apa yang dikatakan Mingyu.

“maaf sudah menolakmu, sekarang aku ingin bertanya padamu. Apa kau masih mempunyai perasaan padaku? Apa aku masih bisa mendapatkan perasaanmu itu?”

Lagi ucapan Mingyu, membuat Minyoung bungkam

“Yoon….jawab aku”

Minyoung menelan ludah, mencoba menetralisir perasaan yang membuncah di dalam dirinya.

“apa kau masih butuh jawaban dariku Kim Mingyu?”

“ya” jawab Mingyu

Minyoung menatap Mingyu, lalu perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Mingyu walau harus berjinjit lalu mengecup bibir pria jangkung itu

“kau tahu jawabnnya sekarang”

Mingyu tersipu, entah kenapa dadanya berdesir saat Minyoung mengecup bibirnya. Bahkan jantungnya berdetak lebih cepat dari pda saat ia mencium Minyoung tadi. Ini menyebalkan namun Mingyu ingin lagi

“jadi kita pacaran?”Tanya Mingyu lagi

“yes officially”


END

see ya in the next FF
xoxo
Mika Bellamy

0 komentar:

Posting Komentar

Short Story About Me and My Life

Short Story About Me and My Life

EXO

EXO
 
  • A Short Note For Abnormal Thinker © 2012 | Visit us Gallery Cosplay, in collaboration with Inkesmas , Jual Adsense