Gutten Morgen (bukan Morgan ex boyband Smash ya........)
pagi ini diawali dengan saya yang bangun kesiangan karena jam 2 - 3 malam mati lampu dan saya tidak bias tidur, baru bias kembali tidur jam set 4 dan tiba-tiba sadar bahwa ini masih hari Jumat.
jam di ponsel menunjukan pukul 5. 20, astagfirullah belum Subuhan.
yah walaupun diawali dengan pagi yang cukup grabak-grubuk, tapi Alhamdulillah sampai dikantor tetep jam 7.30, diajarin Pedrosa untuk ngebut (bercandaaaa, itu karena jalan ga terlalu padet).
yuk merenung dulu pagi-pagi
pagi ini diawali dengan saya yang bangun kesiangan karena jam 2 - 3 malam mati lampu dan saya tidak bias tidur, baru bias kembali tidur jam set 4 dan tiba-tiba sadar bahwa ini masih hari Jumat.
jam di ponsel menunjukan pukul 5. 20, astagfirullah belum Subuhan.
yah walaupun diawali dengan pagi yang cukup grabak-grubuk, tapi Alhamdulillah sampai dikantor tetep jam 7.30, diajarin Pedrosa untuk ngebut (bercandaaaa, itu karena jalan ga terlalu padet).
yuk merenung dulu pagi-pagi
Terinspirasi
dari status Lnkedin dari rekan bernama Bpk. Deni Sutaryono
Statusnya seperti
yang di bawah ini
Kadang manusia
memang menjadi sedikit lebih serakah, ia tidak cukup dengan apa yang sudah
Tuhan berikan padanya, makanya banyak yang Korupsi, makanya banyak yang ambil
rezeki yang bukan hak-nya, makanya banyak kejahatan. Itu semua terjadi karena
keserakahan.
Mari kita
telaah satu persatu kalimat yang di tulis oleh Bpk. Deni ini
“ dunia ini semakin dikejar
semakin berlari”
Seperti teori
Hierarki kebutuhan bapak Maslow, ada beberapa kebutuhan yang manusia miliki,
ada yang beruntut sesuai dengan hierarki, ada yang tidak. Sebenernya setiap
kebutuhan jika sudah terpenuhi maka dia bisa memnuhi kebutuhan lainnya,
sayangnya banyak manusia yang picik, mereka tidak sekedar ingin cukup tapi
lebih. Padahal dunia ini kan tak terbatas, kalau semakin di kejar dia smakin
lari.
Contoh buat
cowok, pertama pengen punya Sepeda, sepeda kebeli, pengen punya motor, motor
kebeli pengen punya mobil, mobil udah punya 1, pengen punya mobil mewah. Kalau nurutin
hawa nafsu dang a nawaitu semua yang udah terpenuhi cukup, yam akin gede aja
kebutuhan duniawinya.
“lelah tak tak berujung usaha
yg sia-sia jika tidak melibatkan Tuhan. kenapa mata dan hati ini selalu buta.
padahal uang hanyalah alat transaksi, jabatan hanyalah media ikhtiar, kesehatan
adalah alat bergerak”
Seperti kutipan
diatas, makin banyak kebutuhan duniawi kita, pasti harus ada usaha yang kita
perbuatan. Contoh keinginan berlibur, bagi kita-kita yang bukan seorang manager
atau direktur dengan gaji tinggi, pasti mikir untuk liburan, tapi jika sudah
nawaitu berart harus nyisihin rezeki dari yang di dapat dan mengirit. Liburan tercapai,
jadi pengen liburan lagi, lagi dan lagi (serius ini kejadian sama saya) dan
mungkin sama yang lain, contohnya aja boss travel yang tidak perlu saya
sebutkan namanya, karena ingin memnuhi egonya, dia sampe harus nipu banyak
orang dan hidup dengan yang bukan hak-nya. Astagfirullah.
Padahal setuju
sama Pak Deni, uang itu hanya alat transaksi, Jabatan itu hanya media ikhtiar
dan kesehatan adalah alat bergerak. Kalau ga sehat ya kita biasanya ga bisa
ngapa-ngapain.
Jadi coba
yuk masing-masing diri kita instropeksi, apa faedah hidupnya saat ini, mengejar
dunia atau alam lain yang disebut akhirat, saya bukan tipikal seorang yang
agamis juga, saya masih sering buat salah, tapi hendaklah kita bersyukur dengan
apa yang sudah Tuhan berikan. Jika di dunia yang kau kejar kekayaan, toh ketika
mati, hartamu tidak akan kau bawa ke tanah, jika yang kau kejar adalah jabatan,
toh saat matipun kau hanya dikenang nama. Seimbang aja soal agama, interaksi
sosialnya, dan lain-lain, balik lagi ke faedah kita dilahirkan di dunia ini apa.
Baiklah, saya rasa
cukup untuk cuap-cuap pagi ini, saya harus kembali bekerja.
See ya in the next cuap-cuap
Xoxo
Mika Bellamy
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus